Memahami Objective Pronoun

Objective Pronoun disebut juga dengan Object. Object digunakan dalam kalimat-kalimat Bahasa Inggris dan Object diletakkan setelah Kata Kerja Transitif. Object merupakan wujud aksi dari Subject sebuah kalimat. Bila subject pelakunya (the doer), maka object adalah hasil dari aksi, tindakan, perbuatan atau kerja (verb).

Secara umum Object dapat berupa: kata benda, orang/manusia, hewan ataupun kata ganti object (Objective pronoun).

Contoh Kalimat yang mengandung Object:
The detective shot the thief yesterday.
Linda makes a cake today.

Pada contoh diatas, baik [the thief] maupun [a cake] keduanya merupakan bentuk object. Tapi bukan objective pronoun oleh karena objective pronoun menggantikan object sebenarnya diatas dalam bentuk lain yang disebut dengan: kata ganti object. Sehingga kalimat tersebut bila diucapkan/dituliskan secara berulang-ulang dapat diganti dengan objective pronoun sbb:

Contoh Kalimat yang mengandung Objective pronoun:
The detective shot them yesterday.
Linda makes it today.

Ingat bahwa, kata ganti object [them] dapat digunakan baik untuk orang maupun untuk selain orang.

Contoh:
He bought many soaps in the shop.
atau,
He bought them in the soap.

Objective Pronoun

Objective pronoun salah satu anggota dari Pronoun (Kata ganti). Kedudukan dan fungsi objective pronoun sama dengan bentuk-bentuk object lainnya dalam bahasa inggris.

Contoh Objective pronoun:
Me, you, us, them, him, her, dan it.

Secara sederhana, objective pronoun diatas merupakan bentuk lain dari subjectnya (subjective pronoun) seperti dibawah ini:

I => me
You => you
We => us
They => them
He => him
She => her
It => it

Bila kita terjemahkan ke Bahasa Indonesia, baik subjective pronoun (subject) maupun Objective pronoun (object) adalah sama. Tetapi, khusus untuk [him], [her] dan [it] sering kita artikan: -nya.

Contoh:
I meet him. (Saya menemuinya)
The man loves her so much. (Pria itu sangat mencintainya.)
A kid hits it. (Seorang anak memukulnya.)

Object, Objective Pronoun dan Transitive Verb

Apa hubungan antara Object atau Objective pronoun dengan Transitive Verb. Anda bisa membaca kembali bahasa ini mengenai: Transitive & Intransitive Verb dalam Bahasa Inggris.
Dalam bahasan tersebut dinyatakan bahwa hanya Kata kerja Transitive yang dapat ditambahkan/diletakkan Object atau Objective pronoun. Dengan kata lain, Object/ Objective pronoun membutuhkan Transitive verb (baca: Kata Kerja Transitive) agar dapat digunakan.
Perhatikan ilustrasi rumus berikut ini:

Transitive Verb + Object
Transitive verb + Objective Pronoun

Contoh penggunaan objective pronoun dan transitive verb:

He suddenly pushed me.
I hate him.
We share everything to all people.

Catatan:
kalimat [we share everything to all people] dengan objective [everything]
 dapat dirubah/diganti dengan objective pronoun berupa: [it].
Misalnya: we share it to all people




Memahami Subjective Pronoun dalam Bahasa Inggris

Apa itu Subjective Pronoun? Subjective pronoun diterjemahkan sebagai Kata Ganti Subyek/Subject. Subjective Pronoun merupakan salah satu anggota dari Pronoun, diantaranya; subjective pronoun, objective pronoun, possession, possessive adjective, relative pronoun. Istilah "Subject" digunakan secara umum untuk menggambarkan pelaku (the doer) dari suatu aksi, tindakan atau kerja. Pelaku disini dapat berupa manusia/orang, hewan dan benda mati.

Contoh:
The sun shines (Matahari bersinar).
 
Pada kalimat [the sun shines], subject-nya berupa: [the sun], sedangkan aksi atau tindakan [the sun] berupa [shines]. Dengan demikian, [matahari] sebagai benda mati melakukan suatu aksi dan menempatkan dirinya sebagai subject atau pelaku dari aksi [bersinar/menyinari] tersebut.

Begitu juga dengan contoh subject [manusia dan hewan] pada kalimat berikut ini:

The policeman goes to police station everyday.
(Polisi itu pergi ke kantor polisi setiap hari).

Audrey loves the film.
(Audrey suka sekali film itu).

A dog jumps into the river.
(Seekor anjing melompat kedalam sungai.)

The leaves turn brown.
(Dedaunan itu menjadi layu dan kering).


Macam-macam Subjective Pronoun dalam Bahasa Inggris

Pronoun adalah kata ganti. Dikatakan demikian karena kedudukannya "menggantikan" bentuk aslinya.
Contoh:
Tommy adalah subject bentuk asli yang merupakan nama orang.
He adalah subject dalam bentuk pronoun (kata ganti) yang menggantikan "Tommy".
Sehingga, [He] disebut: Subjective Pronoun atau kata ganti subject asli.

Contoh:
Tommy works lately.

Kalimat tersebut dapat kita ganti dengan digunakannya [He] sebagai kata ganti dari [Tommy] seperti berikut ini:

He works lately.

Dengan kata lain, [Tommy works lately] setara/setingkat kedudukannya dengan [He works lately] dimana kata ganti [He] mengacu atau menunjuk pada [Tommy].

Berikut ini adalah macam-macam Kata Ganti Subject dalam Bahasa Inggris:

I --> diterjemahkan: Aku, saya
You --> diterjemahkan: Kamu, kau, engkau, kalian
We --> diterjemahkan: Kami, kita
They --> diterjemahkan: Mereka
He --> diterjemahkan: Dia (menunjuk seorang laki-laki)
She --> diterjemahkan: Dia  (menunjuk seorang perempuan)
It --> diterjemahkan: Dia (menunjuk pada selain orang/manusia).

Semua subject tersebut diletakkan didepan kata kerjanya. Contoh penggunaannya didalam kalimat Bahasa Inggris:

I learn English Language.
You learn English Language.
We learn English Language.
They learn English Language.
He learns English Language.
She learns English Language.
It learns English Language.

Catatan: subjective pronoun [It] nampak agak rancu dan membingungkan bilamana digunakan bersamaan dengan kata kerja [Learn]. Akan tetapi susunan kalimat tersebut adalah benar. Subjective pronoun [It] bisa jadi menunjuk pada hewan, misalnya, burung beo - yang dapat menirukan suara atau kata-kata orang.
Contoh:
The bird learns to speak English (Burung itu belajar berbicara (bahasa inggris)).
Akan sama maksudnya dengan:
It learns to speak English (Dia belajar berbicara (bahasa inggris)).

Contoh lainnya:
The table is heavy => It is heavy. (Meja itu berat)
The plate broke into pieces. => It broke into pieces (Piring itu pecah berkeping-keping).
dst.

Dalam contoh diatas, kata kerjanya berupa: [Learn] dan subjectnya diletakkan didepan kata kerja [learn] tersebut. Secara sederhana dapat digambarkan sbb:

Subjective Pronoun + Verb

Singular & Plural Subjective Pronoun

Bila kita melihat subjective pronoun diatas, subjective pronoun terdiri atas 2 jenis:
  1. Singular Subjective Pronoun (Kata Ganti Subject berbentuk Tunggal)
  2. Plural Subjective Pronoun (Kata Ganti Subject berbentuk Jamak)

Singular Subjective Pronoun

Singular subjective pronoun diantaranya yaitu:
I, you, he, she dan It

Plural Subjective Pronoun

Sedangkan, plural subjective pronoun yaitu:
You, we dan they

Bila kita perhatikan, subject [You] ada pada singular dan plural subjective pronoun. Hal ini dikarenakan subject dapat berarti: kamu, kau, anda, engkau yang berarti tunggal, dan bisa berupa jamak dengan arti: Kalian. Kata "kalian" mengacu pada banyaknya: "you".

Misalnya: Dalam suatu kelas belajar ada 40 siswa. Kemudian guru meminta 40 siswanya untuk mengerjakan tugas harian. Adalah tidak mungkin bilamana guru tersebut mengatakan:

You, you, you, you, ...................... (.......... hingga 40 siswa) :p

Dengan hanya mengatakan satu kali "You", sudah mewakili makna "Kalian" yang mengacu pada 40 siswa tersebut.

Linking Verb

Linking Verb merupakan bentuk kata kerja tertentu yang tidak memiliki/mengandung suatu aksi. Kata kerja linking verb ini digunakan dalam pola Kalimat Verbal (Verbal Sentence Pattern). Yang termasuk kata kerja Linking Verb, yaitu:

Kata Kerja Linking Verb

Contoh Kata Kerja Linking Verb:
look, appear, seem, turn, get, go, grow, dsb


Bila kita terjemahkan ke Bahasa Indonesia, maka masing-masing memiliki makna, sbb:

look = nampak, kelihatan
appear = nampak, kelihatan
seem = nampak, kelihatan
turn = menjadi, berubah
get = menjadi
go = menjadi
grow = menjadi, tumbuh

Contoh:
You look pale. Are you okay? (kamu kelihatan pucat. apakah kamu baik2 saja?)

Bentuk Kalimat yang Mengandung Linking Verb

Kata kerja look dalam contoh diatas tidak mengandung suatu aksi, tapi lebih identik dengan informasi.
Dalam kedudukan dan fungsinya dalam kalimat verbal, linking verb juga termasuk kata kerja Intransitive oleh karena, kata kerja tersebut tidak dapat ditambah dengan object dan tidak dapat diubah kebentuk/pola kalimat pasif, tetapi sebuah complement.
Perhatikan struktur kalimat yang didalamnya mengandung Linking Verb berikut ini:

Subject + Linking Verb + Adjective


Perhatikan, bahwa kedudukan dan fungsi Adjective dalam pola kalimat tersebut adalah Complement (Pelengkap).

Bila kita simak baik-baik kedudukan dan fungsi kata kerja linking verb dalam kalimat-kalimat tersebut, kita akan menemukan bahwa TO BE atau BE memiliki kedudukan dan fungsi yang sama.

Contoh:

She looks pretty.
She is pretty.

Kata kerja looks (linking verb) pada kalimat diatas memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan to be (misalnya dalam hal ini adalah "is") oleh karena kata yang dapat diberikan setelah kata kerja look dan BE adalah kata sifat (adjective) atau complement. Dengan demikian, BE atau TO BE termasuk kata kerja linking verb, hanya saja, kalimat yang mengandung BE diatas adalah dalam bentuk Nominal.

Linking Verb dan BE sebagai Linking verb
Linking Verb & BE

Apakah BECOME termasuk Kata Kerja Linking Verb?

Akan tetapi, penting juga diperhatikan bahwa, kata kerja linking verb tidak menerima kata benda (noun) sebagai complement-nya seperti yang terjadi pada kerja become berikut ini.

Contoh:
I become a soldier.

Dalam hal ini, tidaklah tepat bila kita menggantikan kedudukan become dengan linking verb seperti dibawah ini:

I look a soldier.

Note: yang benar adalah: I look like a soldier. Sedangkan look like bukan termasuk linking-verb dan tidak dapat disejajarkan dengan linking verb baik dalam wujud kedudukan maupun fungsinya.

Transitive & Intransitive Verb

Transitive dan Intransitive Verb merupakan salah satu Bentuk Kata Kerja yang ada dalam bahasan Grammar Bahasa Inggris dan memahami transitive dan intransitive ini sangatlah penting dikarenakan banyak pola kalimat yang berkaitan dengannya seperti; active & passive voice, menentukan direct object atau indirect object dan sebagainya.

Memahami Transitive & Intransitive Verb | Apa itu Transitive dan Intransitive Verb?

INTRANSITIVE VERB (Kata Kerja Intransitive)

Menurut British Council dalam bahasan mengenai Intransitive Verb mendefinisikan bahwa Intransitive Verb adalah kata kerja yang hanya ada subject dan Verb. Dengan kata lain, tidak ada Object setelah verb tersebut.

Contoh:
He smiled. (Diterjemahkan: Dia tersenyum).

Kalimat ini mengandung kata kerja smiled yang disebut sebagai bentuk kata kerja Intransitive. Intinya, kalimat itu berhenti di kata kerjanya. Jadi tidak ada object dalam kalimat itu. Dengan kata lain, meletakkan object setelah kata kerja Intransitive adalah Salah.

Contoh Kata Kerja Intransitive:

smile, go, sleep, swim, get up, stand, sit, come, dsb

Contoh:
The girl smiled.
I go.
He sleeps.
They swim.
You get up.
We stand.
I sit.
I come.

Bila anda melihat ada kata lain setelah kata kerja Intransitive Verb itu, maka kata itu bukanlah Object, melainkan:
  • Complement
  • Adverb (Adverb of time, Adverb of Manner, Adverb of Frequency, Prepositional Phrases, dsb)

Contoh Kata Kerja Intransitive + Complement:

The old man goes blind. (Orang yang sudah tua itu menjadi buta).

Contoh Kata Kerja Intransitive + Adverb:

The old man sleeps soundly. (Orang yang sudah tua itu tidur dengan nyenyak).
She always comes early (Dia selalu datang lebih awal)
I want to go with you (Saya ingin pergi bersamamu)


Sebagai ciri khas apakah kata kerja kata kerja tersebut berbentuk Intransitive yakni dengan mengubahnya menjadi kalimat pasif atau passive voice. Hasilnya adalah kelihatan janggal.
Contoh:
I sleep you ( saya ............................ -mu :p )

Dengan demikian, kata kerja intransitive tidak dapat diubah kebentuk kalimat pasif oleh karena tidak dapat ditambah dengan Object, baik object langsung (direct object) maupun object tak-langsung (indirect object).

TRANSITIVE VERB (Kata Kerja Transitive)

Kata kerja transitive atau transitive verb adalah kebalikan dari intransitive verb. Jika intransitive verb tidak dapat ditambah object dan tidak dapat dipasifkan kalimat yang mengandung kata kerja intransitive verb itu, maka kata kerja transitive atau Transitive Verb dapat ditambah dengan object dan dapat dipasifkan.

Contoh:
I eat sandwich.
(Saya makan sandwich)

Dalam contoh ini, sandwich adalah object langsung (direct object) dari kata kerja transitive eat.
Bila kalimat itu diubah kebentuk kalimat pasif, maka seperti berikut ini:

Kalimat Aktif (Active Voice):
I eat sandwich.
(Saya makan sandwich)

Kalimat Pasif (Passive Voice):
Sandwich is eaten by me
(Sandwich dimakan oleh saya).


Sebagai kesimpulan, untuk membedakan apakah sebuah kata kerja itu berbentuk transitive atau intransitive adalah dengan menggunakannya dalam bentuk kalimat atau melihat status dan kedudukannya di kamus yang memiliki fitur untuk itu seperti kamus oxford dictionary.

related lesson: Memahami Bentuk-bentuk Kata kerja, Definisi, Kedudukan dan Fungsi Kata Kerja dalam Bahasa Inggris.

Tips: Conversation Bagi Pemula

Berkomunikasi dalam bahasa inggris mencakup 2 hal yaitu: dalam bentuk tulisan (writing) dan bercakap-cakap (speaking). Bagi pembelajar bahasa Inggris pemula atau level beginner, hal yang paling sulit adalah Bagaimana Cara Memulai Berdialog Bahasa Inggris. Pertanyaan inilah yang menjadi kendala penulis blog ini pada saat belajar bahasa inggris pertama kali - suatu hal yang membuat kita tidak percaya diri dalam berkomunikasi dalam bahasa inggris. Apa sebenarnya yang membuat kita tidak percaya diri, tidak berani berkata sepatahpun atau ragu-ragu untuk bercakap-cakap dalam bahasa inggris?

Dalam bahasan ini akan kita bahas tuntas agar nantinya anda dapat menerapkan tips yang kami persembahkan bagi anda semua sebagai pembelajar bahasa Asing khususnya bahasa Inggris.

Kendala Bercakap-cakap dalam Bahasa Inggris

Pada saat kelas VI SD mengadakan study tour ke jawa tengah - ke candi Borobudur, 
mereka tiba-tiba berpapasan dengan 2 orang bule alias orang asing. 
Dalam kasus ini, katakanlah, si Irsyad pernah kursus bahasa Inggris yang ada didesanya. 
Teman-temannya mendesaknya untuk menegur dan
bercakap-cakap dengan orang asing tersebut. 
Akan tetapi, si Irsyad menghindar dan
bilang "Saya gak bisa berbahasa Inggris". 
Padahal, Irsyad adalah murid yang paling terkenal
sebagai murid yang pandai berbahasa inggris (katanya sih :p). 

Bila anda bertanya pada si Andre kenapa dia tidak mau bercakap-cakap dengan orang asing tersebut, maka jawabannya jelas begini: "tidak berani", "takut", "malu", "gak bisa", "gak sanggup" dan sebagainya. Ungkapan tersebut merupakan bentuk ketidakpercayaan pada diri sendiri dan rasa ketidaksiapan dalam penguasaan materi.

Jadi, ada 2 faktor kendala disini:
  1. Bila ia telah dianggap "bisa" dan "layak" untuk melakukan percakapan akan tetapi kurangnya rasa percaya diri.
  2. Bila ia dianggap "tidak bisa" dan "kurang layak" untuk melakukan percakapan karena tidak menguasai bagaimana kalimat yang baik itu termasuk masalah Listening (misalnya: karena turis berbicara atau melafadzkan suatu kata sangat berbeda dengan orang indonesia) bahkan tidak mengerti apa itu kalimat, maka itu artinya dia tidak siap (karena tidak menguasai pembelajaran bahasa inggrisnya).

Bilamana ia tidak memiliki rasa percaya diri, jalan satu-satunya adalah dengan cara mendapatkan pengakuan dari orang-orang terdekatnya dan orang lain khususnya yang menguasai bahasa inggris seperti guru dan instruktur kursusnya. Dan, bilamana ia tidak menguasai materi bahasa inggris dasar untuk memulai tahap percakapan bahasa inggris, maka ia harus intensif lagi mempelajari materi itu agar menguasainya.

Orang yang memiliki rasa percaya yang tinggi tapi "tidak layak" memulai bercakap-cakap dalam bahasa inggris sangatlah jarang terjadi. Setidak-tidaknya, ia telah mendapatkan pengakuan akan "kebisaannya" itu.
Bila ia telah mendapatkan pengakuan akan tetapi ternyata tidak menguasai dan ia menyadari akan hal itu, maka itu akan menjadi bom atom dalam dirinya yang akan terus menuntutnya untuk membuktikan pengakuan itu. Bisa malah berubah menjadi down (mundur dan berhenti belajar), atau bahkan malah lebih giat lagi belajarnya. 

Terlepas dari kedua faktor tersebut, tips berikut ini layak untuk dicoba dan ini telah penulis buktikan sendiri khasiatnya.

Tips Berani Conversation

  1. Pelajarilah bagaimana bentuk dan pola kalimat dasar bahasa inggris itu
  2. Sering-sering menonton Televisi dengan program acara Film Kartun (dari luar negeri yang berbahasa inggris) dan cobalah untuk memahami dengan jelas apa yang diucapkannya dan apa yang tengah mereka bicarakan dalam film itu.
  3. Bercakap-cakaplah dengan orang yang sama sekali tidak bisa berbahasa inggris
  4. Mengajak guru/instruktur anda untuk memulai percakapan dengan orang asing dan memperkenalkan anda dengan orang asing itu sehingga anda akan bisa berkesempatan bercakap-cakap dengannya.
  5. Lakukan Tips dibahasan yang lampau dalam blog ini secara rutin mengenai: Tips memahami kalimat dasar bahasa inggris.

Tidaklah mudah memang untuk "berani" bercakap-cakap dalam bahasa inggris dengan orang asing apabila anda memiliki salah satu atau kedua faktor kendala diatas. Lakukan secara bertahap tapi rutin dan cobalah untuk menghilangkan perasaan bersalah atau "takut salah" dalam memulai percakapan.
Ingat! tidak semua orang asing itu pintar berbahasa inggris. Mereka pun sama seperti kita dan kelak anda akan tau bahwa mereka ternyata memiliki banyak kesalahan dalam kalimat yang mereka utarakan. Selidiki saja. ^_^

Semoga Berhasil

Present Perfect Tense

Secara sekilas dan mendasar, present perfect tense adalah tenses yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang telah terjadi. Makna "telah" disini memberi interpretasi dimana terdapat suatu kejadian dimasa yang lampau (past time) tapi masih berkaitan erat dengan masa sekarang (present tense).

Definisi & Kegunaan Present Perfect Tense


Present Perfect Tense digunakan untuk:
  1. Menyatakan kejadian yang telah dimulai diwaktu lampau dan masih berlanjut hingga sekarang.
    Jadi ada hubungan antara Past Event (Kejadian lampau) dan Present Event (Kejadian sekarang).
    Contoh:
    Saya telah menikah selama hampir 5 tahun. (I have got married for nearly 5 years).
    .
  2. Menyatakan sesuatu yang dilakukan secara berulang-ulang hingga saat ini (masih melakukannya).
    Contoh:
    Saya telah bermain gitar sejak saya berusia 7 tahun (dan sampai sekarang masih bermain gitar).
    (I have played guitar ever since I was 7 years of age.)
    .
  3. Menyatakan suatu kejadian yang PERNAH dilakukan.
    Note: Disini kita menggunakan kata "ever" sebagai terjemahan dari kata "pernah"
    Contoh:
    I have ever been to Bali (Saya pernah ke bali).
    .
  4. Menyatakan suatu kejadian yang telah terjadi (dan selesai) dimasa yang lampau tetapi kita merasa "PENTING" untuk menyatakannya sekarang.
    Contoh:
    Kemarin saya tidak bisa masuk kerumah. Soalnya kuncinya hilang.
    (Yesterday, I didn't get in my house. I have lost my keys.)
    .
Berdasarkan definisi dan contoh diatas kita dapat meyakini bahwa Present perfect tense dapat kita gunakan bilamana kita hendak menyatakan suatu kejadian yang telah / pernah / rutin terjadi / telah dimulai dimasa yang lampau akan tetapi masi berhubungan/ masih berjalan hingga dimasa sekarang (present).

Definisi diatas menjadi jelas perbedaan antara Present perfect tense dan Simple Past Tense. Jika present perfect tense berbicara tentang kejadian lamppau dan masi berlanjut hingga saat ini atau ada hubungannya dengan masa sekarang, maka simple past tense berbicara tentang kejadian yang sudah selesai dan tidak berkaitan dengan kejadian masa sekarang.

Perhatikan Ilustrasi berikut ini:

Present Perfect Tense VS Simple Past Tense

Pola Kalimat Present Perfect Tense

Seperti pada bahasan yang lampau mengenai bentuk kalimat dasar bahasa Inggris, maka Present perfect Tense memiliki 2 (dua) jenis kalimat dasar itu, yakni:

Pola Kalimat Verbal Present Perfect Tense

Dalam membentuk kalimat verbal di Present perfect Tense, kita menggunakan kata bantu Have/Has + Kata Kerja bentuk ke-3 atau Past Participle.

  1. Bila subjectnya berbentuk: I, you, we, they atau padanannya, maka pola kalimatnya adalah:

    Subject + Have + Past Participle

    Contoh:
    I have worked for 2 years.
    .
  2. Bila bersubject: He, she, it atau padanannya, maka pola kalimat verbal present perfect tense menjadi:

    Subject + Has + Past Participle

    Contoh:
    She has gone since I was a child.
  • Dalam bentuk Kalimat Negative Present Perfect Tense, letakkan NOT setelah kata bantu Have atau Has, sehingga menjadi sbb:
    • Have + Not atau disingkat: Haven't.
    • Has + Not atau disingkat: Hasn't.
      .
      Contoh:
      I haven't ever studied English language. (saya belum pernah belajar bahasa Inggris).
      .
  • Dalam bentuk Kalimat Interrogative Present Perfect Tense, letakkan Kata Bantu Have/Has diawal kalimat sehingga menjadi sbb:
    Contoh:
    Have you gone to Semarang recently? (Pernahkah anda pergi ke Semarang belakangan ini?).
  •  

Pola Kalimat Nominal Present Perfect Tense

Dalam pembentukkan Kalimat Nominal Present Perfect Tense, kita menggunakan be dalam bentuk Been, yang merupakan ciri khas be dalam perfect tense. Been disebut juga sebagai be-perfect. Berikut ini adalah pola kalimat mengandung been dalam Kalimat Nominal Present Perfect Tense.
 

Pola Kalimat Positive Nominal Present Perfect Tense

Subject + Have/Has + Been + Complement

Contoh:
She has been here for 3 hours.

Pola Kalimat Negative Nominal Present Perfect Tense

Subject + Have/Has + NOT + Been + Complement

Contoh:
She hasn't been here for 3 hours.

Pola Kalimat Positive Nominal Present Perfect Tense

Have/Has + Subject + Been + Complement?

Contoh:
Has she been here?

Mengenal Adverb of Time/Frequency di Present Perfect Tense

Present perfect tense sering menggunakan kata keterangan waktu sbb:
Since .............. (sejak ..............)
Ever since ............ (sejak .......)
For ... (selama .........)
During .... (selama ......)
In + nama bulan/tahun, misal: in 1997, in October
lately (akhir-akhir ini, belakangan ini)
recently (akhir-akhir ini, belakangan ini)


    Modal Auxiliary English Grammar

    Modal Auxiliary merupakan bentuk Kata Bantu yang sering digunakan dalam tulisan dan percakapan Bahasa Inggris. Pembahasan mengenai modal auxiliary ini cukup panjang karena menyangkut penggunaan (modal auxiliary in use) dalam bentuk present, past dan perfect.
    Secara mendasar, modal auxiliary terdiri atas 4 jenis:
    1. Will
    2. Can
    3. May
    4. Must

    Keempat kata bantu tersebut digunakan baik dalam bentuk kalimat Nominal maupun kalimat Verbal.
    Modal auxiliary termasuk jenis kata lexical dikarenakan modal auxiliary tidak hanya memiliki makna kekamusan tetapi juga fungsi dan kedudukan penting dalam struktur kalimat Bahasa Inggris. Pada penggunaan lanjutan, modal auxiliary memegang peranan penting dalam wujud bahasan English vocabulary yang didalamnya membahas banyak penggunaan modal auxiliary dalam wujud percakapan.

    Secara mendasar, struktur kalimat yang didalamnya terdapat modal auxiliary berbentuk sbb:

    Modal Auxiliary dalam Pola Kalimat Nominal


    Bentuk kalimat nominal yang didalamnya mengandung modal auxiliary akan menggunakan BE dibelakang modal auxiliary tersebut.

    Subject + Modal Auxiliary + Be + Complement

    Secara rinci bentuknya sebagai berikut:
    • subject + can + be + complement
    • subject + may + be + complement
    • subject + must + be + complement
    • subject + will + be + complement

    Dalam Pola Negative, anda hanya meletakkan NOT setelah modal auxiliary tersebut.
    • can not --> can't
    • may not --> mayn't (jarang digunakan)
    • must not --> mustn't
    • will not --> won't

    Dalam Pola Interrogative, letakkan modal auxiliary didepan/diawal kalimat seperti berikut ini:
    • Will + subject + be + complement?
    • Can + subject + be + complement?
    • Must + subject + be + complement?
    • May + subject + be + complement?


    Modal Auxiliary dalam Pola Kalimat Verbal


    Modal auxiliary juga digunakan dalam kalimat verbal. Seperti pada Simple Future Tense dimana kata bantu Will digunakan, maka untuk membentuk Kalimat Verbal yang mengandung modal auxiliary, letakkan Bare-Infinitive dibelakang Modal auxiliary.

    Subject + Modal Auxiliary + Bare Infinitive

    Secara rinci bentuknya sebagai berikut:
    • subject + can + bare infinitive
    • subject + may + bare infinitive
    • subject + must + bare infinitive
    • subject + will + bare infinitive

    Dalam Pola Negative, tetap meletakkan NOT setelah modal auxiliary tersebut.
    • can not --> can't
    • may not --> mayn't (jarang digunakan)
    • must not --> mustn't
    • will not --> won't

    Dalam Pola Interrogative, letakkan modal auxiliary didepan/diawal kalimat seperti berikut ini:
    • Will + subject + bare infinitive?
    • Can + subject + bare infinitive?
    • Must + subject + bare infinitive?
    • May + subject + bare infinitive?

    Catatan:
    Perubahan kalimat positive ke kalimat negative atau interrogative tersebut tidak akan mempengaruhi bentuk modal auxiliary, be, complement ataupun kata kerjanya. Selain itu, modal auxiliary digunakan untuk seluru jenis subject dan padanannya.

    Contoh penggunaan Modal Auxiliary dalam semua bentuk kalimat:
    • She can be on time. (Modal auxiliary berpola kalimat nominal)
    • I will help you (Modal auxiliary berpola kalimat verbal)
    • May I know?  (Modal auxiliary berpola kalimat verbal)
    • You may be right. (Modal auxiliary berpola kalimat nominal)
    • They must sleep early  (Modal auxiliary berpola kalimat verbal)
    • I can't say anything.  (Modal auxiliary berpola kalimat verbal)
    • We won't be sad.  (Modal auxiliary berpola kalimat nominal)
    • He may not go. (Modal auxiliary berpola kalimat verbal)

    Arti, Terjemahan dan Interpretasi Penggunaan Modal Auxiliary dalam suatu Bentuk Kalimat.

    Bilamana can, may, must dan will digunakan dalam sebuah konteks kalimat, masing-masing anggota modal auxiliary dasar ini memiliki makna tersendiri sbb:

    1. Kata Bantu Modal "can"
      modal auxiliary can mengandung arti: bisa, dapat atau mampu. Artinya, [can] memiliki makna kemampuan dan ketidakmampuan (ability dan disability)
      contoh:
      Can I help you? (Dapat-kah saya membantumu?)
      .
    2. Kata Bantu Modal "may"
      modal auxiliary may mengandung arti: boleh atau mungkin. Sehingga may disebut sebagai kata bantu modal yang mengandung suatu kemungkinan (probability dan Permission).
      contoh:
      You may go now. (Anda boleh/mungkin pergi sekarang)

      .
    3. Kata Bantu Modal "will"
      modal auxiliary will mengandung arti: akan, hendak atau mau. Sehingga seringkali digunakan dalam pola kalimat Simple Future Tense dan Keinginan (willingness).
      contoh:
      I will tell you a secret. (Saya akan memberitahumu sebuah rahasia)
      Will you help me? (Mau-kah kau membantuku?)
      .
    4. Kata Bantu Modal "must"
      modal auxiliary must identik dengan suatu bentuk: keharusan (necessity), kepastian (certainty - terkadang mengandung absolutisme atau nilai mutlak).
      contoh:
      I must leave now (Saya harus berangkat sekarang).
      He must be crazy (Dia pasti sudah gila)*)
      .

    *) Note:
    kalimat "he must be crazy" tidak selalu berarti bahwa [he] benar-benar sudah gila.
    Ini adalah cara mengungkapkan suatu bentuk kekonyolan baik dalam ucapan maupun tindakan/aksi. 

    Padanan/Persamaan Modal Auxiliary Dasar

    Modal auxiliary can, may, must dan will memiliki padanannya. Akan tetapi, bila padanan ini digunakan dalam sebuah konteks kalimat akan lebih cenderung membentuk suatu "penekanan" atau "penegasan" (baca: to emphasize) suatu maksud tertentu dari pembicaranya.

    1. Modal Auxiliary CAN
      Padanannya adalah: be + able + to + bare infinitive
      Contoh:
      I am able to complete the task on time. (Saya mampu menyelesaikan tugas itu tepat waktu).
      Untuk membentuk pola ini, gunakan be berdasarkan acuan waktu (tenses-nya) dan tambahkan kata kerja Bare Infinitive setelah "TO".
      .
    2. Modal Auxiliary MAY
      Padanannya adalah: be + probable + to atau be + possible + toContoh:
      It is possible to get closer. (Mungkin saja untuk lebih dekat lagi).
      Catatan: untuk may dengan makna "boleh" tidak memiliki padanannya.
      .
    3. Modal Auxiliary MUST
      Padanannya adalah: have to atau has to.
      Contoh:
      I have to go (Saya harus pergi).
      She has to help you (Dia harus membantumu).
      Catatan: untuk must dengan makna "pasti" tidak memiliki padanannya.
      Khusus pada modal auxiliary MUST ini, penggunaan MUST lebih memiliki tingkat kepastian (100%) ketimbang penggunaan Have to atau Has to.
      Selain itu, penggunaan Have to atau Has to bergantung pada subjectnya.
      Bila subjectnya berupa He, She, It atau padanannya, maka gunakanlah Has to. Dan, bilamana subjectnya berupa I, You, We, They atau padananya, maka gunakanlah Have to.
      .
    4. Modal Auxiliary WILL
      Padanannya adalah: be + going + to + bare infinitive
      Contoh:
      I am going to attend the party tomorrow evening. (Saya akan menghadiri pesta itu besok malam).
      Catatan: penggunaan be going to dapat pula digunakan dalam simple future tense sebagai bentuk alternatif pengganti Will atau Shall.
      .

    Pada bahasan yang akan datang kita akan membahas mengenai modal auxiliary dalam bentuk Past dan Perfect.

        Simple Future Tense

        Memahami Makna "Future" pada Simple Future Tense

        Kata "Future" identik dengan sesuatu yang akan terjadi dimasa yang akan datang (Future Time). Makna "yang akan datang" dapat ditafsirkan sebagai berikut:
        • besok
        • minggu depan
        • 2 hari yang akan datang
        • 6 bulan lagi
        • bahkan, 5 menit lagi, dsb

        artinya, anda dapat menggunakan kata-kata yang mengandung hal-hal yang akan terjadi dimasa yang akan datang bahkan dengan kata-kata: "10 detik lagi".
        Misalnya:

        Saya akan menyebut namamu 10 detik lagi dari sekarang.
        (I will mention your name 10 seconds later from now).

        Kalimat diatas tetaplah mengandung sesuatu yang akan terjadi dimasa yang akan datang. "Masa yang akan datang" dalam contoh kalimat diatas adalah: "10 detik lagi" (bahkan 1 detik lagi :p ).

        #Kata Keterangan Waktu yang biasa digunakan dalam Simple Future Tense

        Apa saja kata keterangan atau kata-kata yang sangat sering digunakan dalam Simple Future Tense?
        1. Kata Keterangan Waktu "Tomorrow"
          Disini, tomorrow diartikan: besok.
          Anda dapat menambahkan kata lain setelah kata "tomorrow", semisal: tomorrow morning, tomorrow evening, dsb.
          .
        2. Kata Keterangan Waktu "Later"
          Later diartikan "nanti", "kemudian" atau "lagi".
          Contoh:
          I will call you later (Saya akan menelpon anda nanti).
          2 days later (2 hari kemudian).
          3 minutes later (3 menit lagi).
          Khusus untuk contoh kedua dan ketiga, ditulis dengan format/rumus:
          Angka + hari/minggu/bulan/tahun + later
          Angka + detik/menit/jam + later
          .
        3. Kata Keterangan Waktu "..... after ....
          kata keterangan waktu yang didalamnya mengandung kata ............ after .......... dapat digunakan didalam mengungkapkan sesuatu yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
          Contoh:
          2 hari setelah minggu depan.
          Contoh dalam kalimat:
          I will visit your house 2 days after next week.
          (Saya akan mengunjungimu 2 hari setelah minggu depan).
          Contoh lain:
          I will visit your house 2 days later.
          (Saya akan mengunjungimu lusa nanti).
          .
        4. Kata Keterangan Waktu "Next"
          Kata "Next" dapat digunakan didalam tenses Simple Future Tense ini.
          Format penulisannya yaitu:
          Next + Nama waktu
          Nama waktu yang dimaksud diatas bisa berbentuk: hari, minggu, bulan, tahun
          Contoh:
          I will tell you the news next monday.
          (Saya akan memberitahumu berita itu senin depan/yang akan datang).
          .

        #Kegunaan Simple Future Tense

        Simple Future Tense atau Future Simple biasa digunakan pada saat kita ingin menyatakan/mengungkapkan suatu kejadian atau maksud yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Makna "yang akan datang" atau Future Time ini  dapat disimak pada bahasan diatas.

        Untuk mengungkapkan kalimat yang mengandung kejadian dimasa yang akan datang tersebut, kita tidak hanya menggunakan Kata Keterangan Waktu (Adverb of Time) akan tetapi, yang paling penting adalah penggunaan kata bantu berupa Will/Shall dan Kata Kerja yang mengikutinya. Berikut ini akan dijelaskan bentuk-bentuk atau pola-pola kalimat yang ada didalam Simple Future Tense.

        Kalimat Nominal Simple Future Tense

        Pola kalimatnya adalah:

        Subject + Will/Shall + be + Complement

        Contoh:
        They will be here tomorrow.
        (Mereka akan kesini besok)

        Kalimat Verbal Simple Future Tense

        Pola kalimatnya adalah:

        Subject + Will/Shall + Bare Infinitive

        Contoh
        We shall help you next month.
        (Saya akan membantumu bulan depan).

        #Penjelasan mengenai Pola Kalimat Simple Future Tense

        Dalam Pola Kalimat Nominal Simple Future Tense, kita menggunakan kata bantu Will atau Shall + BE + Complement yang merupakan ciri khas kalimat nominal. Complement (pelengkap) ini dapat berupa Noun, Noun Phrase, Pronoun, Adjective atau Adverb. Dalam contoh diatas, complementnya menggunakan Adverb of place berupa "here".

        Jadi, adalah SALAH bila posisi complement diatas diisi dengan verb seperti berikut ini:
        I will be study (SALAH).

        Pada kalimat nominal tersebut, "BE" berkedudukan dan berfungsi sebagai Kata Kerja Structural (Structural Verb). Sedangkan dalam pola kalimat Verbal Simple Future Tense, digunakan kata kerja Lexical atau Lexical verb.

        Catatan: Penggunaan Will atau Shall (yang bermakna: "akan") ini berdasarkan subjectnya (English British), dimana I dan We menggunakan kata bantu Shall dan subject You, They, He, She dan It menggunakan kata bantu Will. Akan tetapi dalam Bahasa Inggris Amerika (American English), kita dapat menggunakan kata bantu WILL untuk seluruh subject.

        Pola Kalimat Negative & Interrogative Nominal Simple Future

        (+) Subject + will/shall + be + complement.
        (-) Subject + will/shall + not + be + complement.
        (?) Will/Shall + Subject + be + complemement ?

        Contoh:
        (+) I will be at school tomorrow.
        (-) I will not be at school tomorrow.
        (?) Will you be at school tomorrow?


        Pola Kalimat Negative & Interrogative Verbal Simple Future

        (+) Subject + will/shall + Bare Infinitive
        (-) Subject + will/shall + not +  Bare Infinitive.
        (?) Will/Shall + Subject +  Bare Infinitive ?

        Contoh:
        (+) I will attend the meeting tomorrow.
        (-) I will not attend the meeting tomorrow.
        (?) Will you attend the meeting tomorrow?

        Catatan:
        Penggunaan Will/Shall dapat disingkat/dipendekkan sebagai berikut:
        • Dengan subjectnya: I'll,You'll,They'll,We'll,She'll,He'll dan It'll.
        • Will + Not atau Shall + Not > won't atau shan't
          Contoh:
          I'll come with you.
          I won't believe him.
          We shan't be wrong. 

         Kata bantu Will/Shall disebut sebagai kata bantu dalam pembentukkan pola tenses Simple Future Tense baik dalam bentuk Nominal maupun Verbal.
        Kata bantu tersebut sebenarnya merupakan anggota dari kata bantu Modal Auxiliary atau kata bantu Modal dengan anggota-anggota sebagai berikut:
        • will (akan)
        • may (boleh/mungkin)
        • can (dapat/bisa/mampu)
        • must (harus/pasti)
        Dalam penggunaannya (di simple future tense) kata bantu will/shall  tersebut mengandung pengertian sebagai berikut. Kata bantu ini mengandung 2 interpretasi dasar yakni:
        • Kejadian yang akan terjadi dimasa yang akan datang
        • Kejadian yang pasti dilakukan sebesar 50% dan mustahil sebesar 50% juga.
        Dengan ilustrasi tersebut Simple Present Tense yang didalamnya terdapat penggunaan will/shall mengandung makna ketidakpastian dengan kata lain, pasti (50%) dan tidak-pasti (50%).
        Contoh:

        I will attend the meeting soon (Saya akan menghadiri pertemuan itu segera.)

        Kalimat diatas mengandung pengertian:
        • Menghadiri pertemuan = 50%
        • Tidak menghadiri pertemuan = 50%.

        Mengenal & Memahami Paragraph Bahasa Inggris

        4 Unsur Utama Sebuah Paragraph

        Cara berkomunikasi dalam bahasa Inggris dapat melalui Lisan (English Speaking) maupun Tulisan (English Writing). Kita dapat menyampaikan pesan melalui tulisan - berupa cerita berbahasa inggris. Tips kali ini akan membahas bagaimana cara menulis paragraf cerita berbahasa inggris khusus pemula. Dengan adanya tutorial ini diharapkan pembelajar bahasa inggris dapat membuat sebuah paragraf atau cerita bahasa inggris menurut ide dan imajinasi masing-masing.

        Menurut Time4Writing® di salah satu artikelnya, ada 4 unsur pokok (Four Essential Elements) dalam sebuah paragraph. Dengan kata lain bahwa sebuah cerita (passage) pasti terdiri atas paragrap-paragrap, dan setiap paragrap harus mengandung ke empat unsur pokok tersebut yakni:
        1. Paragraph harus memiliki unsur Unity (Kesatuan)
        2. Setiap kalimat dalam paragraph tersebut harus Coherence (Saling berhubungan)
        3. Topik yang dibahas harus Order (Berurutan/tertib)
        4. Paragraph harus mengandung makna Completeness (Lengkap) 

        Dikatakan bahwa paragraph harus memiliki unsur unity artinya bahwa paragraph harus memiliki 1 ide pokok yang merupakan gagasan utama sebuah paragraph.

        Misalnya:
        Paragraph 1 : membicarakan tentang proses identifikasi alat tulis sekolah
        Paragraph 2 : membicarakan tentang alat tulis yang mutlak ada setiap pelajaran dimulai
        Paragraph 3 : membicarakan tentang masalah yang terjadi pada alat tulis pada waktu proses belajar mengajar berlangsung.
        Paragraph 4 : membicarakan solusi dalam mengatasi permasalahan yang terjadi seputar alat tulis tersebut.

        Bila pada paragraph pertama berbicara tentang identifikasi atau merinci semua jenis alat tulis yang mungkin digunakan di sekolah, maka semua hal yang diwujudkan dalam bentuk kalimat dalam paragraph itu haruslah tentang identifikasi, proses identifikasi, cara mengidentifikasi dan jenis-jenis alat tulis sekolah yang ditemukan, jadi tidak membicarakan masalah yang ada pada paragraph 2, 3 dan seterusnya. Inilah yang disebut dengan unsur kesatuan. Unsur coherence mengandung pengertian bahwa semua kalimat yang ada dalam suatu paragraph tersebut harus berkaitan erat satu sama lain --- saling berhubungan --- dengan kata lain, saling melengkapi. Selain itu, kalimat tersebut harus berurutan. Paragraph tersusun dari kalimat-kalimat, akan tetapi bukan berarti random (acak) tapi harus berurutan (order), saling berhubungan dan tidak keluar dari ide pokok paragraph tersebut. Yang dimaksud dengan completeness yaitu bahwa paragraph tersebut harus lengkap. Lengkap dalam arti maknanya harus utuh, bisa dipahami dan pembaca mengerti apa-apa yang dibahas dalam suatu paragraph itu.

        Bilamana keempat unsur pokok diatas telah kita pahami, maka kita sudah siap untuk mulai memasuki tahapan dalam menulis cerita berbahasa inggris yang akan dijelaskan dibawah ini.

        Tahapan Menulis Cerita Berbahasa Inggris

        Teknik menulis bahasa inggris tidak jauh berbeda dengan bahasa Indonesia. Ada aturan yang mengarahkan didalam menyusun suatu cerita yang baik. Agar dapat menghasilkan tulisan yang baik itu adalah penting untuk memahami dan mengikuti langkah-langkah pokok didalam menulis cerita seperti berikut ini:
        1. Menentukan Ide Cerita
        2. Menyusun Kerangka Sederhana
        3. Menentukan Gagasan Pokok Cerita
        4. Menentukan Kesimpulan Cerita 

          Menentukan Ide Cerita

          Tahap pertama yakni; menentukan ide cerita. Ide cerita ini bertolak pada pengalaman, wawasan ataupun pemikiran pribadi penulis yang ingin dituangkan dalam bentuk cerita. Agar tulisan/cerita nanti tidak 'ngelantur' atau berbelit-belit, penting juga mempersempit batasan cerita yang diambil. Berikut ini cara mempersempit ide yang luas menjadi sempit.

          Misalnya:
          Ide anda : "Cara Menguasai Bahasa Inggris"

          Ide diatas masih bersifat umum. Kenapa? karena, untuk menguasai bahasa inggris, seseorang harus menguasai banyak hal, dimulai dari menguasai English Grammar, Conversation, Pronunciation, dsb. Sehingga tidak akan cukup 1 minggu untuk menyelesaikannya. Untuk itu, dipersempit menjadi - misalnya:

          "Cara Memahami Simple Present Tense".  
          Kenapa dipilih ide ini? karena untuk menguasai bahasa inggris, adalah mutlak menguasai simple present tense dan simple present tense merupakan salah satu pelajaran pokok didalam menguasai bahasa inggris. Selain itu dan yang terpenting adalah: Anda harus benar-benar menguasai ide tersebut baik dalam wujud pengertian tenses, hubungannya dengan simple present tense, rumus-rumus atau pola kalimat yang mengandung simple present tense dan contoh kalimatnya.

          Menyusun Kerangka Sederhana

          Setelah menentukan ide cerita/tulisan, selanjutnya menentukan dan menyusun kerangka tulisan secara sederhana.
          Contohnya sbb:
          1. Pengertian Simple Present Tense
          2. Pola Kalimat Simple Present Tense
          3. Contoh Kalimat Simple Present Tense
          Ketiga hal tersebut diatas sudah cukup untuk membahas tulisan mengenai Simple Present Tense secara sederhana.

          Berikut ini contoh paragraph pertama yang membahas mengenai pengertian simple present tense:

          "Simple present tense adalah bentuk waktu yang digunakan untuk menyatakan suatu kejadian sehari-hari atau berkenaan dengan kebiasaan sehari-hari dan sesuatu yang dianggap benar oleh khalayak umum."

          Didalam menulis paragraf pertama. Inti pokok suatu bahasan mutlak dicantumkan/ditulis secara jelas dan lengkap. Hal ini untuk menghindari adanya pengertian dalam bentuk lain dan membedakan antara simple present tense dengan tenses lain yang ada. Mengenai pengembangan dari paragraph tersebut dapat menjadi lebih mudah dikarenakan sudah memiliki pijakan yang kuat dalam bentuk definisi suatu bahasan.

          Menentukan Gagasan Pokok Suatu Paragraf

          Menentukan gagasan pokok suatu paragraf sangat penting agar kita tau batasan bahasan yang harus ditulis dan dikembangkan sehingga tidak memasuki atau bercampur aduk dengan bahasan lain. Pada kerangka tulisan diatas sebenarnya sudah menggambarkan ide pokok/ gagasan pokok tersebut. Anda dapat lebih merinci bahasan tersebut secara lengkap. Sehingga akan ada gagasan pokok inti dan gagasan pokok pengembangan.

          Gagasan pokok inti yaitu berupa Definisi/ pengertian simple present tense seperti contoh diatas.
          Sedangkan gagasan pokok pengembangan adalah bentuk atau kata-kata tambahan yang merupakan pengembangan dari gagasan pokok inti dengan tujuan untuk mendukung, menguatkan atau memberi informasi tambahan yang membuat pembaca memahami isi dari pengertian tersebut.

          Contoh Gagasan Pokok Inti Tulisan:

          Simple present tense adalah bentuk waktu yang digunakan untuk menyatakan suatu kejadian sehari-hari atau berkenaan dengan kebiasaan sehari-hari dan sesuatu yang dianggap benar oleh khalayak umum.

          Contoh Gagasan Pokok Pengembangan Tulisan:

          Kejadian sehari-hari tersebut dapat berbentuk aktifitas pokok, rutinitas ataupun informasi yang (sedang hangat) dibicarakan saat ini, misalnya: 
          - Saya suka membaca novel.
          - Ayah saya bekerja di SMP 1 Negeri Bandar Agung.
          - Irsyad selalu menghindari wawancara para wartawan.

          Kebiasaan sehari-hari meliputi kegiatan yang selalu, sering, kadang-kadang dilakukan dalam keseharian.
          Misalnya:
          - Kadang-kadang saya mengantar kue ke pasar bersama ibu.
          - Andi selalu bangun pagi lebih awal.

          Selain itu, simple present tense juga digunakan untuk menyatakan sesuatu yang dianggap "benar" menurut banyak orang/umum.
          Misalnya:
          - Matahari adalah pusat tatasurya.
          - Air mendidih pada 100 derajat celcius.
          - Lawan kata malam adalah siang.

          Sehingga bilamana gagasan pokok inti dan pengembangan diatas digabungkan akan menghasilkan tulisan yang saling berkaitan dan saling menjelaskan.

          Simple present tense adalah bentuk waktu yang digunakan untuk menyatakan suatu kejadian sehari-hari atau berkenaan dengan kebiasaan sehari-hari dan sesuatu yang dianggap benar oleh khalayak umum. Kejadian sehari-hari tersebut dapat berbentuk aktifitas pokok, rutinitas ataupun informasi yang (sedang hangat) dibicarakan saat ini, misalnya: 
          - Saya suka membaca novel.
          - Ayah saya bekerja di SMP 1 Negeri Bandar Agung.
          - Irsyad selalu menghindari wawancara para wartawan.
          Kebiasaan sehari-hari meliputi kegiatan yang selalu, sering, kadang-kadang dilakukan dalam keseharian.
          Misalnya:
          - Kadang-kadang saya mengantar kue ke pasar bersama ibu.
          - Andi selalu bangun pagi lebih awal.
          Selain itu, simple present tense juga digunakan untuk menyatakan sesuatu yang dianggap "benar" menurut banyak orang/umum.
          Misalnya:
          - Matahari adalah pusat tatasurya.
          - Air mendidih pada 100 derajat celcius.
          - Lawan kata malam adalah siang.

          Cara diatas juga berlaku pada kerangka tulisan kedua dan ketiga.

          Menulis Kesimpulan Tulisan

          Setelah menyelesaikan ketiga sub kerangka tulisan tersebut, tahap terakhir adalah membuat kesimpulan dari ketiga hal tersebut. Bentuk atau wujud kesimpulan ini ditulis dalam paragraf pendek yang mencerminkan ketiganya dan dapat menjadi pegangan atau keyakinan tersendiri bagi pembaca atas seluruh uraian yang telah ditulis.

          Contohnya:

          Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita pahami bahwa simple present tense hanya digunakan apabila kita ingin mengungkapkan segala sesuatu (baik berupa tulisan maupun lisan) yang berkaitan erat dengan kejadian sehari-hari disekitar kita, kebiasaaan-kebiasaan sehari-hari dan segala hal yang dianggap benar dan dimaklumi oleh banyak orang.

          Pada dasarnya, kesimpulan merupakan inti pokok bahasan yang menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh pembaca mengenai apa sebenarnya atau tentang apa sebenarnya tulisan kita itu. Suatu tulisan yang ditulis dengan dicantumkannya suatu kesimpulan akan membantu pembaca menjadi lebih yakin dan memahami hal-hal yang tersirat atau tak tersirat dari suatu cerita sehingga pembaca dapat mengembangkannya lagi untuk suatu kemanfaatan tersendiri bagi dirinya. Dengan kata lain, kesimpulan adalah klimaks dari suatu cerita.