Past Continuous Tense

Past Continuous Tense

Past Continuous Tense disebut juga Past Progressive Tense - digunakan pada saat kita ingin mengungkapkan suatu kejadian yang sedang dilakukan dimasa yang lampau.

Contoh:
Saya sedang membaca sebuah buku saat itu.
(I was reading a book at that time).

Menyimak kalimat yang mengandung Past Continuous Tense diatas, kalimat [I was reading a book at that time] memberi kesan pada kita bahwa kejadian itu belum selesai (unfinished action atau incomplete action) yang terjadi dimasa lampau oleh karena tidak diketahui apa yang terjadi setelah membaca buku itu.

Past continuous tense sering dikaitkan dengan kejadian lain yang terjadi hampir bersamaan.

Contoh:
Saya sedang membaca sebuah buku ketika Andi mengetuk pintu.
(I was reading a book when Andi knocked the front door.)

Dari contoh diatas kita menemukan 2 kalimat:
1. Saya sedang membaca sebuah buku (Past Continuous Tense).
2. Andi mengetuk pintu. (Simple Past Tense)

Kedua kalimat itu terjadi secara hampir bersamaan. kejadian [sedang membaca] telah terjadi sebelum pintu diketuk dan masih terjadi pada saat pintu diketuk - yang keduanya terjadi dimasa lampau.

Contoh lainnya:
'... pada saat saya ngobrol dengan teman saya, sejenak saya teringat kejadian dimasa lalu pada jam sekarang, tanggal sekarang, hari sekarang, saya pernah berbaring dipantai kuta bali dimasa lampau.'

Kemudian, dari cerita tersebut saya berkata:
'Hari ini hari minggu. Saya jadi teringat kejadian tahun lalu. Waktu itu, saya tengah berbaring di pantai Kuta di Bali. Lalu, seseorang menghampiri saya.

Sesuai konteks kejadian diatas, maka kita gunakan kalimat Past continuous tense:

Last year, at this time, I was lying on Kuta beach in Bali.

Kemudian kejadian lain yang terjadi secara hampir bersamaan pada saat kejadian [sedang berbaring] terjadi:

Last year, at this time, I was lying on Kuta beach in Bali when someone came to me.

Dari kalimat terakhir kita menemukan 2 kalimat berbeda:
1. Past continuous tense (I was lying on Kuta beach ...)
2. Past Simple atau Simple Past Tense (Someone came to me)

Pola Kalimat Past Continuous Tense

Subject + Was/Were + Past Participle

Kalimat Past Continuous Tense membutuhkan Kata Bantu BE (Auxiliary) dalam bentuk Past atau Be-Past berupa: [Was] dan [Were], dimana Kata Bantu:

was => untuk subject I, She, He dan It (atau padanannya)
were => untuk subject You, we dan they (atau padanannya).

Pola Kalimat Negative & Interrogative Past Continuous Tense

Dalam pembentukkan pola kalimat negative past continuous, hanya letakkan NOT dibelakang kata bantu (auxiliary) BE-PAST sehingga menjadi:

was not
were not

atau disingkat menjadi:

wasn't
weren't

Sama halnya dalam pola kalimat Nominal Simple Past Tense dibahasan yang lalu.

Subject + Was/Were + NOT + Past Participle

Contoh:
I wasn't cooking at the time he called me last night.  I was watching TV program.
(Saya tidak sedang memasak saat dia menelponku kemarin malam. Saya justru sedang menonton program TV).

Dalam pembentukkan kalimat interrogative past continuous, letakkan BE-Past diawal kalimat atau didepan subject-nya.
Contoh:

Was/Were + Subject + Past Participle?

Were you staying in and watching TV program when the man broke the window?
(Apakah kamu lagi dirumah dan nonton program TV waktu pria itu memecahkan jendela rumahmu?)

Kalimat Past Continuous tense sering sekali diikuti atau didahului oleh kalimat Simple Past. Ini bertujuan untuk memberikan informasi lengkap saat-saat sesuatu itu sedang terjadi dimasa lampau. Sehingga, kedudukan simple past dalam pola kalimat past continuous menjadi "suatu hal yang berfungsi untuk menekankan hal lain, indicator, determiner atau modifier" atau, kami sebut dengan "Determiner of Past Continous Tense".

Bergabungnya Past continuous dan Simple past sering dipisahkan atau didahului oleh kata penghubung (Conjunction) berupa:

when, while, at the time, dsb...
(bila diterjemahkan menjadi: ketika, pada saat, waktu, pada waktu, saat ...)

Contoh:
I was sitting under the tree when an apple fell on the table.
I closed the door while she was sleeping.



Fungsi BE Sebagai Kata Kerja (2)

BE atau TO BE memiliki 2 fungsi utama: Pertama, sebagai Kata Bantu (Auxiliary) dalam kalimat Verbal. Kedua, sebagai Kata Kerja (Verb) dalam kalimat Nominal. Pada hakikatnya, BE adalah jenis kata struktural (Structural Verb). Kata berbentuk struktural tidaklah memiliki arti jelas dan ini berbeda sekali dengan jenis kata lexical yang memiliki arti jelas (baca: kata yang mengandung makna "kekamusan" atau Lexicon).

Contoh:
> I am happy. (Saya senang/bahagia).

Contoh kalimat bahasa inggris yang menggunakan BE [am] diatas tidaklah memiliki arti. Jika anda mengklaim bahwa artinya: adalah, maka akan menjadi rancu hasilnya:

+ Saya adalah senang.

Mungkin anda menemukan kalimat seperti ini:

> I am a student. (Saya adalah seorang siswa).

+ Bagaimana dengan contoh berikut ini?

> I am here now (Saya disini sekarang)
> I am here now (Saya berada disini sekarang).

Membandingkan ketiga jenis contoh diatas menjadi nyata bagi kita bahwa BE atau TO BE tidaklah memiliki arti atau dengan kata lain "Penutur Asli Bahasa Inggris (Native Speakers) TIDAK menterjemahkannya dalam bentuk umum ataupun khusus". Diterjemahkannya BE sebagai [adalah], [berada] atau [menjadi] tiada lain agar mudah dipahami oleh kita. Akan tetapi, mencoba "menterjemahkannya" justru membuat sulit untuk memahami apa fungsi/kegunaan BE itu sendiri.

Kegunaan BE Sebagai Kata Kerja

Be adalah bentuk lain dari kata kerja dalam bahasa inggris. Kata kerja BE berkedudukan sebagai verb seperti halnya kata kerja lexical. Hanya saja, BE tidak memiliki arti.
Bila BE adalah kata kerja, maka BE hanya digunakan dalam pola kalimat Nominal. Kalimat nominal itu sendiri tidaklah menggunakan kata kerja jenis lexical seperti dalam pola kalimat verbal.

Contoh kalimat Verbal:
I work all alone.

Kata kerja [work] adalah kata kerja Lexical dan digunakan dalam pola kalimat Verbal.

Contoh kalimat Nominal:
I am sad.

Kata kerja [am] adalah kata kerja struktural dan digunakan dalam pola kalimat Nominal.
Jenis BE yang digunakan dalam pola kalimat nominal ini tidak hanya BE berupa [am] akan tetapi termasuk:

1. Be-present [am, is, are] - digunakan dalam Simple Present Tense
2. Be-past [was, were] - digunakan dalam Simple Past Tense
3. Be-perfect [been] - digunakan di semua bentuk Perfect Tense
4. Be-modal [be] - digunakan di semua bentuk Future Tense

Struktur Kalimat dimana BE sebagai Kata Kerja

Subject + BE + Complement

Catatan:
Complement (Pelengkap) dapat berupa: Noun, pronoun, phrase, adjective atau adverb.

Contoh:
I am a student.
Complementnya berupa: [a student], [student] = Noun.

You are mine.
Complementnya berupa: [mine] = Pronoun.

She is a pretty girl.
Complementnya berupa: [a pretty girl], [a pretty girl] = Noun Phrase.

They are late.
Complementnya berupa: [late] = Adjective.

We are at home now.
Complementnya berupa: [at home/now], [at home/now] = Adverb of place/adverb of time.


+Rasyid Habibie, +pelg-grammar

Mengenal Apa Itu "Determiner"

Mengenal, memahami definisi dan kegunaan Determiner Bahasa Inggris itu sangat penting. Dengan memahami kedudukan dan fungsinya dalam sebuah pola kalimat, akan lebih memudahkan kita memahami materi bahasa inggris lainnya secara keseluruhan dan mendalam. Secara harfiah, determiner berarti: penunjuk, penentu atau penanda. Dalam bahasan bahasa inggris kita mengenal determiner sebagai "Penanda".

Kedudukan Determiner Bahasa Inggris

Bahasa Inggris memiliki banyak determiner. Determiner, pada dasarnya, berada diluar bahasan Bahasa Inggris pokok seperti Tenses, Conditional Sentence, Verbal Sentence, dsb.  Umumnya, determiner dikenal sebagai bentuk kata tunjuk seperti: that/those dan this/these.  Berikut ini, yang termasuk dengan determiner menurut kaidah grammar bahasa inggris, adalah:


Demonstratives: this, that, these, those
Definite article : the
Indefinite articles : a, an
Quantifiers : a few, a little, much, many, a lot of, most, some, any, enough
Distributives : all, both, half, either, neither, each, every
Difference words : other, another
Pronouns and possessive determiners : my, your, his, her, its, our, their
Numbers : one, ten, thirty
Pre-determiners : such, what, rather, quite

(taken from: http://www.edufind.com/english-grammar/determiners/)


Akan tetapi, determiner dalam blog ini sedikit berbeda karena merupakan hasil analisis oleh Penulis blog pelg-grammar.blogspot.com setelah berkecimpung di dunia ketatabahasaan bahasa inggris, membuka kursus bahasa inggris hingga studi mengenai sociolinguistik yang akhirnya diperoleh kesimpulan bahwasanya mengenal dan memahami determiner bahasa inggris akan memudahkan kita untuk memahami pelajaran bahasa inggris lainnya secara komprehensif.

Oleh karena fungsinya sebagai penanda (indicator), determiner "ditafsirkan secara umum" oleh pelg-grammar dan digunakan untuk mengetahui bentuk-bentuk, jenis, kedudukan, fungsi dan status sebuah kata, prase, kalimat atau klausa yang membentuknya - sederhananya adalah: penanda, ciri-ciri atau penunjuk - dalam rangka menganalisa status, kedudukan dan fungsi sebuah kata/prase dalam kalimat bahasa inggris.

Contoh:
small car.

Untuk contoh ini, mari kita bahasa sejenak.
Small (diterjemahkan: "kecil") adalah kata sifat. Dikatakan demikian karena (kedudukannya) mensifati (adjectival) sesuatu atau dengan kata lain, (berstatus) memberi informasi unik (informer), atau (berfungsi) menerangkan (modifier) suatu hal. Lalu, Apa "sesuatu" atau "suatu hal itu"?, mari kita perhatikan...

Bila kita terjemahkan ke bahasa indonesia, [small car] artinya: mobil kecil. Bila ditanya "apa yang kecil?" maka jawabnya adalah: "Mobil".
Bila [kecil] adalah bentuk kata sifat (Adjective), maka [mobil] adalah kata benda (Noun). Dengan demikian, digunakannya kata sifat [kecil] dalam contoh prase diatas mengandung maksud (fungsi): memberi informasi pada kita mengenai karakter mobil itu. Atau, dengan kata lain, kecil -> menerangkan -> mobil.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa: -

Adjective adalah Modifier of A Noun.


Dengan demikian kita AKHIRNYA mengetahui bahwa kata sifat (adjective) termasuk jenis Determiner/Indicator atau Penanda dari kata benda (noun).

Adjective + Noun

Bila kita sudah mendapatkan kesimpulan bahwa salah satu fungsi kata sifat yaitu menerangkan kata benda, maka adalah sulit diterima atau mustahil bila kata sifat digunakan untuk menerangkan kata lain, semisal, kata sifat lainnya.

Contoh:
small new.

Pada contoh diatas, tidak diketahui apa yang dimaksud dengan [small] dan apa maksudnya[new]. Bentuk penggunaan kata sifat pada contoh diatas bersifat "ngambang" , tidak jelas dan keliru. Hal ini karena fungsi kata sifat itu sendiri untuk menerangkan kata benda. Jadi, jika kata sifat digunakan untuk menerangkan kata sifat lainnya maka tidaklah dapat diterima.

Bagaimana dengan kata kerja? Apakah kata sifat bisa di-"gandeng" bersamaan dengan kata kerja (Verb).

Contoh:
small swim. (Salah/Keliru).

Dengan contoh-contoh diatas dan beberapa perbandingan penggunaan kata lain pada kata sifat diatas membuat kita masuk pada akhir klimaks kesimpulan (teori) bahwa:

"Bila ada kata lain diletakkan dibelakang kata sifat maka kata itu PASTI kata benda."

Contoh:
small work.

Kita mengetahui bahwa [work] adalah bentuk kata kerja. Akan tetapi, kita terkejut setelah menemukan beberapa orang berkomunikasi dalam bahasa inggris ternyata menggunakan kata kerja [work] dibelakang kata sifat semisal contoh diatas.

Setelah kita membuka kamus OXFORD Dictionary, kita mendapati bahwa [work] tidak hanya berkedudukan sebagai kata kerja, tetapi juga kata benda yang artinya: karya, pekerjaan, tugas dsb. Sehingga prase [small work] dapat diterjemahkan dengan: "karya kecil". Disini wawasan kita bertambah dengan adanya bentuk-bentuk tersebut diatas melalui pemahaman tentang adanya suatu "determiner".

Nah, sekarang cobalah untuk menganalisis suatu kata atau prase dalam sebuah kalimat. Apakah anda menemukan bentuk determiner lain? Bila anda serius dan terus-menerus menganalisa dengan menggunakan konsep determiner ini, maka saya yakin pengetahuan anda dibidang Grammar Bahasa Inggris akan mendalam dan Pakar!

Untuk artikel kedepannya nanti, penulis akan membahas beberapa bentuk determiner dalam bahasa inggris sebagai pendalaman materi "Mengenal Apa Itu Determiner" halaman ini. Sukses!

English Polite Request (Permintaan Sopan)

Polite Request merupakan cara meminta (request) seseorang untuk melakukan sesuatu dengan sopan (polite). Pada dasarnya, permintaan sopan dapat menggunakan Polite Command Expression (Kalimat Perintah Sopan), yakni dengan menggunakan kata [please], baik diawal atau diakhir kalimat perintah tersebut.

Contoh:

Please help me! (Tolong bantu saya)
Help me, please (Tolong bantu saya).

Akan tetapi, Polite Request memiliki ungkapan tersendiri yang sedikit berbeda dengan polite command expression tersebut.

Bentuk Pola Kalimat/Ungkapan Polite Request Bahasa Inggris

Adapun yang termasuk dalam ungkapan polite request tersebut adalah:
  • Will you (please) ...... ?
  • Would you (please) .......?
  • Would you mind ..........?
  • Do you mind if ......... ?
  • Could you please ...... ?
Contoh:
Will you help me, please?
Will you please help me?

Dalam pemakaian sehari-hari, polite request juga sering menggunakan kata [please], yaitu; diakhir kalimat atau dibelakang subject [You] seperti pada contoh diatas.

Rumus/Pola kalimat Polite Request:


  • Would you (please) + Lexical Verb (Verb-1) + Object/Complement?
  • Will you (please) + Lexical Verb (Verb-1) + Object/Complement?
  • Would you mind + Present Participle (Ing-form Verb) + Object/Complement?
  • Do you mind if + I/we + Lexical Verb (Verb-1)  + Object/Complement?
  • Could you (please) + Lexical Verb (Verb-1) + Object/Complement?
Catatan: Kata [please] pada pola kalimat polite request ini dapat dihilangkan atau tidak digunakan. Akan tetapi, rasa kesopanan pada ungkapan polite request tersebut tidak akan ikut hilang.

Would you help me? (Maukah kau membantuku?)

Seperti yang pernah kita bahas di pelajaran bahasa inggris sebelumnya bahwa, kata [would], [will], [may], [could] termasuk modal auxiliary (Kata bantu modal) dan merupakan bentuk kata structural (structural word) sehingga tidak memiliki arti yang jelas atau benar menurut umum. Akan tetapi, untuk membantu pemahaman kita didalam memahami ungkapan polite request ini, masing-masing bentuk ungkapan polite request tersebut dapat kita tafsirkan (interpretation) sbb:

  • would you / will you -> ditafsirkan: Maukah kamu ..... ?
  • could you -> ditafsirkan: bisakah kamu ....?
  • would you mind -> ditafsirkan: berkeberatankah kamu ....? / sudikah kamu ......?
  • do you mind if I/we -> ditafsirkan: apakah anda keberatan bila saya/kami ...? / berkeberatankah kamu bila saya/kami ...? / sudikah kamu bila saya/kami ...?

Contoh:
would you show me the way to nearer museum ?
will you help me lift the table?
could you cook the rice for me?
would you mind opening the garage for me?
do you mind if I close the window?

Ungkapan polite request memiliki fungsi sebagai ungkapan kalimat berpola verbal dan nominal. Contoh-contoh yang kami berikan diatas adalah berbentuk kalimat verbal, sedangkan bentuk nominal-nya dari polite request yakni dengan penambahan kata kerja BE setelah subjectnya.

Contoh:
would you be here on time?
will you be more careful next time?
could you be more attractive for your audience?
would you mind being calm every time we get to the town?
--> khusus untuk do you mind if I/we sebaiknya tidak menggunakan BE didalamnya dikarenakan penggunaan be pada ungkapan tersebut akan memberikan permintaan yang tidak jelas.

Bentuk Jawaban dari Ungkapan/Kalimat Polite Request

Untuk menjawab ungkapan dari polite request tersebut, secara kontekstual, anda dapat mengatakan:

Jika menerima permintaan (Accepting request) tersebut:
Yes, I'd love to. (wah, mau bangeeettt)
With pleasure. (dengan senang hati)
Sure, why not. (tentu dong kenapa gak?)
Yes, sure! (ya, tentu)
Absolutely yes! (pasti dong)
It's/That's okay! (baik, gak apa-apa)
Why not? (kenapa gak?)
Okay (baiklah)
yes (ya)


Jika menolak permintaan (Rejecting request) tersebut:
Yes, I'd love to, but ........... (Sebenarnya sih mau banget, tapi ....)
I'm afraid I can't. (kayaknya gak bisa deh, maaf ya)
I'm sorry, I can't (maaf ya, saya gak bisa).
No, please excuse me (maaf banget saya benar-benar gak bisa)
Sorry, no (maaf, gak bisa)
I'm awfully sorry, I can't (wah maaf banget ya.. gak bisa)


    Kalimat Larangan: English Prohibition Expression

    Kalimat Larangan dalam Bahasa Inggris atau Prohibition digunakan pada waktu kita hendak melarang seseorang melakukan sesuatu. Prohibition adalah kebalikan dari Command Expression yang telah kita bahas sebelumnya. Kalimat larangan/ Prohibition meliputi 2 bentuk seperti halnya Command Expression, yakni:

    1. Verbal Prohibition Expression
    2. Nominal Prohibition Expression
    Disamping itu, terdapat bentuk lain dari kalimat larangan yang akan kita bahas tuntas di halaman ini.

    #Verbal Prohibition (Kalimat Larangan Bentuk Verbal)


    Kalimat larangan Verbal dibentuk dengan menggunakan kata kerja lexical (lexical verb) dibelakang ungkapan [don't] atau [do not]. Sedangkan  [don't] atau [do not] itu sendiri merupakan ungkapan yang digunakan dalam pola kalimat larangan baik verbal maupun nominal dan bila diterjemahkan dapat berarti: "Jangan".

    Selain itu, kata kerja lexical yang digunakan bisa berbentuk Kata Kerja Transitive dan Kata Kerja Intransitive (Transitive & Intransitive Verb).

    Perhatikan contoh berikut ini:

    Don't go!
    Don't stay away tonight!
    Do not blame me!
    Do not shut the door!
    Don't do it!

    Bila memperhatikan pola kalimat tersebut, maka rumusnya dapat ditulis sbb:

    Don't + Lexical Verb + Object/Complement

    #Nominal Prohibition (Kalimat Larangan Bentuk Nominal)


    Pada kalimat larangan berbentuk nominal, kita akan menggunakan structural Verb atau BE seperti dalam Command Expression.

    Contoh:

    Don't be careless!
    Do not be here!
    Do not be jealous!
    Don't be late!

    Sedangkan pola kalimat larangan bentuk nominal tersebut dapat digambarkan dalam bentuk rumus sebagai berikut:

    Don't BE + Noun/Pronoun/Noun Phrase/Adjective/Adverb

    #Bentuk Lain Kalimat Larangan.

    Kita dapat menggunakan bentuk lain untuk mengungkapkan kalimat larangan pada seseorang.
    1. Gunakan kata kerja "STOP"
      Contoh:
      Stop smoking!
      Stop walking!
      Stop drinking!
      Rumus:
      Stop + Kata Benda ING *)
      .
    2. Gunakan kata NO  yang kemudian tambahkan kata benda berbentuk ING *),
      Contoh:
      No Smoking!
      No Climbing!
      Rumus:
      No + Kata Benda ING *)
      .
    3. Gunakan kata bantu negative MUSTN'T.
      Contoh:
      You mustn't help him!
      You mustn't go away from me!
      You mustn't be here.
      Rumus:
      1. Subject (YOU) + Mustn't + Lexical Verb + Object/Complement
      2. Subject (YOU) + Mustn't + Structural Verb BE + Noun/Noun Phrase/Adjective/Adverb/Pronoun.
    4. Gunakan kata NEVER sebagai pengganti kata [don't] atau [do not].
      Contoh:
      Never come here again!
      Never be mine!

    Catatan: Kata benda ING pada nomor 1 dan 2 sebenarnya adalah Gerund (sebuah bentuk kata kerja yang berfungsi dan berubah fungsi sebagai kata benda murni). Kita akan membahas mengenai Gerund ini di bahasan yang akan datang.

    #Polite Prohibition (Kalimat Larangan Bentuk Sopan).

    Seperti pada Command Expression, Kalimat Prohibition juga memiliki bentuk Polite (Sopan).
    Gunakan [Please] diawal atau diakhir kalimat larangannya.

    Kalimat Larangan, + Please!

    atau,

    Please + Kalimat Larangan!

    Contoh:

    Don't be lazy, please!
    Please don't be lazy!

    Don't touch me, please!
    Please don't touch me!


    Kalimat Perintah: English Command Expression

    Kalimat Perintah (Command Expression) adalah suatu bentuk kalimat yang digunakan untuk menyuruh, meminta seseorang melakukan sesuatu. Kalimat perintah (Command) selalu menggunakan subject [You] (kamu, anda, saudara, kau, kalian) didepan kalimat.

    Contoh:
    (You) sit down!
    (You) do the exercises!
    (You) look up your book page six!

    Seringkali Subject [you] sering tidak dimunculkan atau tidak-dipakai karena sifatnya yang sudah dimengerti (understood). Dengan kata lain, bila ditanyakan "apa subject yang digunakan dalam kalimat perintah?" jawabnya mesti: "you". Akan tetapi, bila subject [you] - yang sebelumnya seringkali tidak dipakai - lalu dipakai dalam kalimat perintah, maka perintah tersebut bermaksud untuk menegaskan bentuk perintah itu pada subject [you].

    Contoh:
    You go home now!

    Bentuk/ Pola Kalimat Perintah (Command Pattern)


    Kalimat perintah bahasa inggris ada 2 jenis, yakni;
    1. Verbal Command Expression
    2. Nominal Command Expression
    (lihat penjelasan sebelumnya mengenai Nominal & Verbal Sentence)

    #Verbal Command Expression

    Verbal Command Expression atau disebut juga dengan Ungkapan kalimat perintah dalam bentuk Verbal adalah suatu pola kalimat perintah yang menggunakan Kata Kerja Lexical diawal kalimatnya atau dibelakang subject [you] bila [you] dipakai.

    Verb + Object/Complement

    Contoh:
    Learn carefully!
    Pick up the pen!
    Open the door!

    Kata kerja yang digunakan pada pola Verbal Command adalah kata kerja bentuk pertama tanpa  mendapatkan imbuhan (affixes) apapun seperti; [s], [es], [ed], [d] atau [ing]. Kata kerja tersebut dapat berupa Transitive Verb / Intransitive Verb.

    #Nominal Command Expression

    Nominal Command Expression atau disebut juga dengan Ungkapan kalimat perintah dalam bentuk Nominal adalah suatu pola kalimat perintah yang menggunakan Kata Kerja Structural berupa: "BE" dan diletakkan diawal kalimatnya atau dibelakang subject [you] bila [you] dipakai.


    Be + Noun/Pronoun/Noun Phrases/Adjective/Adverb

    Contoh:
    Be carefully!
    Be mine!
    Be there on time!
    Be a good boy!
    Be more beautiful!


    #Polite Command Expression

    Polite Command Expression adalah ungkapan kalimat perintah yang lebih sopan. Polite diterjemahkan sebagai "sopan". Dengan menggunakan ungkapan yang sopan dalam kalimat perintah, bentuk perintah menjadi lebih halus dan dapat dimaklumi.
    Untuk membentuk kalimat perintah sopan ini, gunakanlah kata [Please] diawal kalimat atau diakhir kalimat (baik di kalimat perintah bentuk Verbal maupun di kalimat perintah bentuk Nominal), seperti contoh berikut ini:

    Be on time, please!
    Please be on time!

    Do your assignment, please!
    Please do your assignment!

    Perhatikan!
    Bila [please] diletakkan diakhir kalimat, letakkan tanda KOMA didepan kata [please] tersebut. Dan, gunakan [please] diawal kalimat perintah tanpa tanda KOMA.