Past Perfect Tense

Memahami Pengertian & Kegunaan Past Perfect Tense

Sebelumnya kita telah belajar Simple Past Tense dan Present Perfect Tense.Simple past tense membicarakan mengenai adanya suatu kejadian dimasa lampau dan Tidak Ada hubungannya lagi dengan masa sekarang atau kejadian itu telah sempurna. Dengan kata lain, Inti kejadian Hanya dimasa lampau (past time). Sedangkan Present Perfect tense berbicara mengenai suatu kejadian yang telah/pernah terjadi dimasa lampau dan berkaitan dengan masa sekarang. Disini, Inti Kejadian ada 2 yakni: kejadian lampau (Past Time) dan kejadian itu masih berkaitan dengan masa sekarang sehingga (Present Time). Pada Past Perfect tense, Inti kejadian hanya terjadi semuanya dimasa lampau (Past Time) dan tidak ada kaitannya dengan masa sekarang (Present Time).

 
Bila demikian, lalu, apa bedanya Past Perfect Tense dengan Simple Past Tense?

Definisi & Kegunaan Past Perfect Tense

Past Perfect Tense dan Simple Past Tense memiliki Inti Kejadian yang sama yaitu sama-sama terjadi di masa lampau - Past Time. Akan tetapi, Past Perfect Tense memiliki 2 kejadian yang sama-sama terjadi dimasa lampau. Dua kejadian tersebut terjadi secara beriringan atau hampir bersamaan. Salah satu dari dua kejadian itu dapat terjadi lebih dulu dari yang lainnya.

Perhatikan Contoh Kalimat yang mengandung Past Perfect Tense dibawah ini:

Rino telah menutup tokonya ketika Andi datang.

Bila ditanyakan, kapan Rino menutup tokonya? dan kapan Andi datang? Jawabnya: kedua kejadian itu sama-sama terjadi dimasa lampau. Dalam hal ini, kejadian yang pertama kali terjadi adalah Rino telah menutup tokonya yang diikuti dengan kejadian Andi datang. Sekali lagi, kedua kejadian itu sama-sama terjadi dimasa lampau, hanya saja ada yang lebih dulu terjadi baru kejadian lain terjadi pula.

Seperti halnya present perfect tense, past perfect tense juga berbicara mengenai kejadian yang terjadi secara berulang-ulang. Hanya saja, kejadian berulang-ulang ini hanya terjadi dimasa lampau.
Misalnya:

Shinta telah mengikuti kursus tari setiap 1 bulan sekali.
(Shinta had taken a dance course every months).

Dalam hal ini, kejadian (mengikuti kursus tari) terjadi dimasa lampau dan diikuti kejadian yang sama tiap-tiap bulan secara berulang-ulang.

Kejadian berulang-ulang tersebut dapat diberi "akhir kejadian" yang juga terjadi dimasa lampau.
Misalnya - saat ini tahun 2016, kejadian berulang-ulang itu terjadi di tahun 2001, sehingga menjadi: -

Shinta telah mengikuti kursus tari setiap 1 bulan sekali hingga tahun 2001
(Shinta had taken a dance course every months until 2001).

Pola Kalimat Past Perfect Tense

Past perfect tense menggunakan kata bantu berbentuk HAD dalam pembentukkan kalimatnya. Had adalah kata lain Have/Has. Had dalam past perfect tense adalah bentuk Past-nya dari Have/Has. Bila kata bantu Have digunakan untuk subject [I], [You], [We] dan [They] dan kata bantu Has digunakan untuk subject [He], [She] dan [It], maka kata bantu Had digunakan untuk semua subject.

I had
You had
We had
They had
She had
He had
It had


Past Perfect Tense terdiri atas 2 bentuk pola kalimat, yakni:
  • Past Perfect bentuk Nominal
  • Past Perfect bentuk Verbal

Past Perfect dalam bentuk Nominal Sentence


Kalimat nominal adalah kalimat yang kata kerjanya berupa BE. Be dalam bentuk perfect tense - seperti yang telah kita ketahui pada bahasan present perfect tense - yakni: BEEN. Jadi, Been digunakan dalam kalimat nominal past perfect tense sebagai kata kerja structural (structural verb).

Subject + Had + Been + Complement


Contoh:
She had been in Bali.
I had been an artist.

Past Perfect dalam bentuk Verbal Sentence


Pada kalimat verbal past perfect tense, letakkan kata kerja bentuk ketiga atau kata kerja Past Participle setelah kata bantu HAD.

Subject + Had + Past Participle


Contoh:
We had gone to Singapore.
You had worked every saturday.

 Pembentukkan Kalimat Positive, Negative & Interrogative pada Past Perfect Tense
Seperti halnya kalimat yang mengandung tenses lainnya, Kata bantu memegang peranan penting dalam pembentukkan kalimat positive, negative dan interrogative dalam Bahasa Inggris.

Baik pada pola Nominal Past Perfect maupun Verbal Past Perfect, kata bantu HAD menjadi inti pembentukkannya dan selain dari hal ini, tidak ada perubahan atas kata kerja BE atau Past Participle yang mengikutinya.

Pola Kalimat Positive Past Perfect Tense

  • Nominal : Subject + Had + Been + Complement
  • Verbal: Subject + Had + Past Participle

Pola Kalimat Negative Past Perfect Tense

  • Nominal : Subject + Had + NOT + Been + Complement
  • Verbal: Subject + Had + NOT + Past Participle

Pola Kalimat Interrogative Past Perfect Tense

  • Nominal : Had  + Subject + Been + Complement (?)
  • Verbal: Had  + Subject + Past Participle (?)

Tambahan:
Sebagai pemisah antara satu kejadian dengan kejadian lainnya pada Past Perfect Tense ini, anda dapat menggunakan kata penghubung sebagai berikut:

When, Before, After, Since, Until, As soon as, dsb.

Contoh:
I had told him before he asked me.
Before I sold the picture to the strange man, I had offered it to my friends.
They came as soon as I had boiled the eggs.
We posted the letter after she had rejected us.
Linda had swum in the river since 1996.
When you came here, Tina had gone to Bandung.
She had been sick before you said you loved her.


Memahami Posisi Kata Sifat Adjective

Kata Sifat (Adjective) merupakan salah satu anggota Part Of Speech dalam Bahasa Inggris dan sering sekali digunakan dalam kalimat-kalimat bahasa inggris. Secara definitif, Adjective adalah sifat yang dimiliki oleh setiap kata benda. Misalnya, kucing memiliki sifat: lembut (soft), baik (kind), kejam (cruel), dsb. Begitu juga sifat-sifat yang dikandung oleh manusia, makhluk lain, benda mati, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
Intinya adalah:

Kata Sifat/Adjective adalah sifatnya dari Kata Benda/Noun.

Yang menjadi pertanyaan adalah: Dimana posisi/kedudukan adjective itu dalam sebuah pola Kalimat bahasa inggris?. Disini kita akan mengenal lebih jauh mengenai kata sifat dalam hal posisinya dalam sebuah kalimat.

Fungsi Adjectives (Kata Sifat)

Untuk memahaminya perhatikan contoh penggunaan Adjective dibawah ini:

Mulia is a pretty girl.
She is pretty.
How pretty she is.
He makes me pretty.

Pretty salah satu bentuk kata sifat yang artinya: Cantik. Kata "Cantik" adalah sifat manusia, yang juga dapat digunakan untuk menyatakan makhluk lain, benda, menyatakan tingkat  atau sesuatu hal sbb:

It is my pretty doll. (Ini adalah bonekaku yang cantik)
I'm pretty well, thank you. (Saya sangat sangat sehat, terimakasih), dsb.

Melihat contoh-cntoh diatas, kita melihat bahwa kata sifat "pretty" digandengkan dengan kata benda (Noun) berupa; [Girl] dan [Doll]. Bila kata sifat [pretty] kita hilangkan, hanya akan ada:

Mulia is a girl.
It is my doll.

Kedua kalimat diatas tidak memiliki informasi lebih mengenai [mulia] dan [doll]. Bila adjective [pretty] diletakkan dalam kalimat tersebut, maka adjective [pretty] akan memberikan informasi lebih mengenai kata benda (noun) yang mengikutinya. Dengan kata lain, Adjective berguna untuk memberikan informasi lebih, informasi tambahan atas kata benda yang mengikutinya, atau - Adjective berguna untuk menerangkan Noun yang mengikutinya.

"Adjective is a modifier of a Noun".

Posisi & Kedudukan Kata Sifat

  1. Adjective diletakkan sebagai Complement (pelengkap).
  2. Adjective diletakkan didepan kata benda (Noun).

Ad.1 Adjective diletakkan sebagai Complement atau Pelengkap

Dalam sebuah pola kalimat bahasa inggris, Adjective memiliki kedudukan sebagai pelengkap atau Complement.
Contoh:
Pada contoh kalimat pertama. Adjective diletakkan setelah kata kerja structural. Ingat! Kata kerja structural adalah kata kerja dalam bentuk BE - termasuk Linking Verb. Posisi adjective dalam pola kalimat seperti ini berkedudukan sebagai complement atau pelengkap - bukan object! Tidak pernah ada Adjective berkedudukan sebagai Object dalam semua struktur kalimat bahasa inggris!

Untuk memahaminya, perhatikan dan pahami pola complement berikut ini:

Structural Verb + Adjective

Lexical Verb + Adjective


Ad.2 Adjective diletakkan didepan kata benda (Noun)

Kata sifat (Adjective) juga diletakkan didepan kata benda secara langsung dalam rangka membentuk Prase Kata Benda (Noun Phrase).
Contoh:
Stupid student
Smart girl
Easy quiz, dsb
Bila diletakkan dalam kalimat bahasa inggris akan berupa sbb:

I'm not a stupid student.
The smart girl enters the classroom quickly.
It's an easy quiz to follow.

Pada contoh diatas, kalimat [I'm not a stupid student] mengandung noun phrase [stupid student] yang didalamnya ada adjective. Hal ini sama halnya dengan pola kalimat [It's an easy quiz to follow.]. Pada contoh [The smart girl enters the classroom quickly] mendudukkan noun phrase (yang didalamnya ada kata sifat: smart) diposisi subject atau didepan kata kerja [enters].

Memperhatikan contoh-contoh diatas, kedudukan atau posisi adjective dalam suatu kalimat mesti berada dalam dua hal; sebagai complement atau dalam prase kata benda.


Memahami Perbedaan Articles: A AN dan THE

Articles disebut juga dengan Kata Sandang. Articles termasuk Anggota Part of Speech. Articles ada 3 jenis, yaitu: A, An dan The. Masing-masing dari ketiga anggota articles tersebut memiliki fungsi, kedudukan dan perbedaan tersendiri dalam kalimat-kalimat bahasa inggris. Di bahasan grammar kali ini, kita akan membahasa tuntas mengenai articles bahasa inggris tersebut.

Perhatikan contoh penggunaan Article bahasa inggris berikut ini:
  • I need a pen. (Article yang digunakan: "a" pada kata [pen])
  • She ate an orange (Article yang digunakan: "an" pada kata benda [orange])
  • I met the man (Article yang digunakan: "the" pada kata benda [man]).
Melihat dan memperhatikan contoh penggunakan articles; A, An dan The diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunakan article dalam bahasa inggris ditujukan untuk kata benda (Noun) dan juga (Noun Phrase = Prase Kata Benda), baik kata benda abstrak maupun kata benda kongkrit. Contoh pada noun phrase: My teacher gave me a bad chair. Disini, article "a" digunakan pada noun phrase yang berupa [Bad Chair]. Bila diteliti secara seksama, kita akan menemukan bahwa Article A, An atau The tidak digunakan pada kata selain kata benda dan noun phrase.

Contoh berikut ini adalah bentuk penggunaan article yang salah/keliru:

A faster.
An attract.
The stay.

Pada ketiga contoh diatas, masing-masing article tidak dapat digandengkan dengan kata sifat (adjective) berupa [faster]. Tidak pula dapat ditautkan dengan kata kerja (Verb) berupa (misalnya) [attract], sama halnya dengan kata kerja [stay] tersebut.

Bagaimana dengan kata-kata seperti contoh berikut ini?

A study.
An attack.
The look-out.
The work.
A talk.
A must.

Kata [study], [attack], [ look-out], [work], [talk] atau [must] memiliki lebih dari 2 kedudukan/status dalam bahasa inggris. Silahkan cek di kamus anda dan anda akan menemukan bahwa kata-kata tersebut dapat berkedudukan atau dengan kata lain kata-kata tersebut tidak hanya berstatus kata kerja, tapi juga kata benda. Bila diterjemahkan secara bebas, maka makna masing-masing kata tersebut yakni:

A study (sebuah studi). --> I take a study of Culture Background Subject.
An attack. (sebuah serangan). --> An attack destroyed the building last night.
A look-out. (Teropong). --> The old man saw the enemy through a look-out.
The work. (Karya, atau Pekerjaan). --> I love the work. It's amazing!
A talk. (Diskusi, pembicaraan atau pidato). --> We have a talk today.
A must. (sebuah keharusan). --> Your election is a must.

Berdasarkan contoh-contoh diatas, maka article dalam bahasa inggri dapat kita bagi menjadi 2 bagian:

1. Indefinite Article
2. Definite Article.

Dikatakan bahwa article ini indefinite dan lainnya definite disebabkan karena kedudukannya dengan Kata Benda yang mengiringinya.

Indefinite Article (A, An)

Disebut sebagai indefinite karena benda yang dimaksud atau yang tengah dibicarakan tidak diketahui sebelumnya. Kata-kata "tidak diketahui" ditafsirkan sebagai sesuatu hal yang baru (baru diketahui, belum ada sebelumnya atau belum dikenal sebelumnya). Dalam bahasa indonesia sering kita gunakan kata-kata seperti: suatu, sesuatu, seorang, sesosok, seonggok, sebuah atau yang sepadan dengan makna ketidaktahuan itu. kata "suatu", "sesuatu" atau "sebuah" tidak serta merta dikaitkan dengan kata benda berwujud tunggal (singular). Disini, yang pertama-tama kita bahas atau yang menjadi titik inti diskusi kita adalah: bahwa benda yang diikuti oleh artikel indefinite itu "tidak diketahui" sebelumnya.

Contoh:
I met a man last night.
(Saya bertemu seorang laki-laki tadi malam).

Tafsirannya begini:
Bagi si pembicara yang mengatakan bahwa dia bertemu seorang laki-laki tadi malam secara tidak langsung ingin memberikan informasi kepada pendengar didekatnya bahwa seorang laki-laki itu merupakan seseorang yang baru,  baru pertama kali bertemu, belum dikenal, dsb.
Adapun article yang tergolong sebagai Indefinite Article yaitu: A dan An.

Definite Article (The)

Definite Article merupakan kebalikan dari Indefinite article. Bila Indefinite Article bermakna: "Tidak Diketahui", maka Definite Article bermakna: "Diketahui, dikenal". Definite Article berupa: The. Bila Definite article [The] di'gandengkan' dengan kata benda, maka itu artinya, kata benda itu telah diketahui, sudah dimaklumi, sudah dikenal sebelumnya atau yang sepadan dengan itu.

Contoh:
I met the man last night.
(saya bertemu laki-laki itu tadi malam).

Bila ditanyakan: "laki-laki yang mana?" jawaban bisa berbentuk: laki-laki yang menghampiriku tadi pagi, atau laki-laki yang sekarang menjadi teman kelas kita, dsb. Terkadang article "the" dapat digantikan dengan kata tunjuk (determiner): "That", sehingga menjadi: I met that man last night.

Kekhususan Article A, An dan The dalam Bahasa Inggris

  1. Sebagai penanda kuantitas benda.
    Article A dan An digunakan untuk kata benda hanya tunggal (Singular) yang dapat dihitung (Singular Countable Noun).
    Article The dapat digunakan untuk kata benda tunggal (Singular) ataupun kata benda jamak (Plural).
    .
  2. Sebagai Penanda kata benda/prase kata benda (Noun Determiner)
    Seperti pada bahasa diatas, itu artinya, article A, An,The selalu dan selalu digunakan bersamaan dengan Kata benda sehingga ia disebut sebagai "penanda kata benda".
    .
  3. Article A digunakan bila kata benda yang mengikutinya huruf pertamanya selalu berbunyi konsonan. Ingat! "berbunyi konsonan" - dan berhuruf konsonan tapi berbunyi konsonan
    Contoh:
    a pen, a school, a  university (dilafadzkan: yuniversity. jadi berawalan huruf Y), a USA, a union, dsb.
    .
  4. Article An digunakan bila huruf pertama dari kata benda itu berupa Vokal dan berbunyi Vokal.
    Contoh:
    A MBA, (dibaca: em-bi-ei, sehingga diawali dengan huruf vokal berupa: [e]., an estimate, an hour, an age, an import, an offer, an apple, an orange,  dsb.
    .
  5. A/An digunakan sebagai penanda sebuah profesi/pekerjaan.
    Contoh: A manager, a cook, dsb.
    .
  6. A/An digunakan dalam mengungkapkan suatu ukuran.
    Contoh:
    I pay you $200 a month.
    .
  7. Article The, digunakan baik untuk kata benda singular maupun plural.
    Contoh:
    I see the gun!
    The members attend the meeting in time.

Article A, An dan The termasuk dalam kategori Kata Structural. atau Structural Word.

Article A, An dan The dikategorikan sebagai kata benda structural. Dengan kata lain, sebenarnya, kata sandang ini tidak memiliki arti yang jelas. A atau An dapat ditafsirkan: sebuah, suatu,satu biji, sebutir, sesosok, seonggok, sehelai, selembar, seorang, dsb. Jadi, A/An tidaklah memiliki arti yang tetap sehingga dikategorikan sebagai kata structural (structural word). Demikian pula pada kata sandang "The".

Untuk lebih jelas mengenai Structural word, silahkan simak definisi Structural word dan perbedaannya dengan Lecial word.

Studi Kasus:

A. Kata Benda Kelompok.
Kata benda yang nampak seperti banyak (plural), misalnya: Tim (Eng.Team), dikategorikan sebagai kata benda tunggal. Jadi yang dihitung bukan anggota Tim-nya tetapi Tim itu sendiri atau sebagai sebuah Tim. Sehingga kata benda TIM atau Team akan menggunakan article [a] sebagai kata benda tunggal yang dapat dihitung.

B. Perbedaan Antara Article "A/an" dan number "One"
Contoh:
I have a question.
I have one question.

Kedua kalimat itu pada dasarnya sama. Dan, memiliki arti/terjemahan yang sama pula. Akan tetapi, digunakannya [one] daripada [a/an] bermaksud untuk memberi penekanan (baca: to emphasize) pada jumlah pertanyaan yang sebenarnya memiliki banyak question.

Contoh penggunaan One pada seorang guru:
Okay class, do you have one question?

Maksud guru tersebut adalah: "apakah anda memiliki satu pertanyaan lagi (walau sebenarnya siswanya memiliki banyak pertanyaan). [One] digunakan dalam hal ini untuk membatasi jumlah pertanyaan dan tidak menutup kemungkinan bahwa, ini adalah pertanyaan terakhir dan setelah itu tidak boleh ada pertanyaan lagi.