Active Voice & Passive Voice

Active Voice & Passive Voice adalah salah satu materi Grammar Bahasa Inggris paling sering berkaitan dengan Tenses. Dengan kata lain, untuk memahami dan menguasai kalimat Aktif dan Pasif dalam Bahasa Inggris ini wajib menguasai struktur/pola kalimat yang mengandung tenses - setidak-tidaknya - menguasai 12 jenis tenses. Berikut ini akan kita bahas pola kalimat yang mengandung Active Voice dan Passive Voice.

Pada prinsipnya, pola (baca: rumus) dasar Kalimat Pasif Bahasa Inggris itu ada 2:
  • Kalimat Pasif dalam bentuk Progressive/Continuous Tense
    Rumusnya:

    Be + Being + Past Participle


  • Kalimat Pasif dalam bentuk Non-Progressive/Non-Continuous Tense
    Rumusnya:

    Be + Past Participle

Be pada rumus diatas berfungsi sebagai kata bantu (auxiliary). Untuk itu silahkan dibaca dibahasan pokok terdahulu mengenai: Auxiliary BE dan Past Participle.


Rincian mengenai: Kalimat Pasif (Passive Voice)

  1. Passive Voice dalam Simple Present Tense

    Kunci:
    Gunakan to be /is/, /am/, atau /are/ sebagai kata bantu (auxiliary) dalam pembentukan kalimat pasif dalam bentuk simple present tense.

    is/am/are + past participle

    Contoh:
    Your name is mentioned in the meeting.
    (Namamu disebut dalam rapat itu)



    Catatan:
    Yang mana yang harus digunakan? /is/, /am/ atau /are/, Jawabnya: tergantung pada subject apa yang sedang digunakan. Baca kembali mengenai simple present tense dalam pola kalimat Nominal.
  2. Passive Voice dalam Simple Past Tense

    Kunci:
    Gunakan to be /was/, atau /were/ sebagai kata bantu (auxiliary) dalam pembentukan kalimat pasif dalam bentuk simple past tense.

    was/were + past participle

    Contoh:
    Your name were mentioned in the meeting yesterday.
    (Namamu disebut dalam rapat itu kemarin.)



    Catatan:
    Yang mana yang harus digunakan? /was/ atau /were/, Jawabnya: tergantung pada subject apa yang sedang digunakan. Baca kembali mengenai simple past tense dalam pola kalimat Nominal.
  3. Passive Voice dalam Present Continuous Tense

    Kunci:
    Gunakan to be /is/, /am/ atau /were/ sebagai kata bantu (auxiliary) dalam pembentukan kalimat pasif dalam bentuk present continuous tense.

    is/am/are + being + past participle

    Contoh:
    Your name is being selected in the meeting.
    (Namamu sedang diseleksi dalam rapat itu.)



    Catatan:
    Baca kembali mengenai present continuous tense.


Mengenai bentuk kalimat pasif di tenses lainnya, tinggal menyesuaikan dengan pola/rumus diatas.
Contoh:

I will be punished a moment later. (Kalimat Pasif di tenses: Simple/Present Future Tense).
I have been registered.
My work has been being reviewed.
dsb.

Kalimat Pasif berpola Negative & Interrogative

Contoh:
(+) She has been invited for an interview.
(-) She hasn't been invited for an interview.
(?) Has she been invited for an interview?

Non Passive Verb

Tidak semua kata kerja dapat digunakan didalam pembentukkan kalimat pasif. Kata kerja ini berupa kata kerja Intransitive (Intransitive Verb). Jadi, hanya kata kerja transitive saja yang bisa digunakan dalam pembentukkan kalimat pasif.

Contoh:
go, sleep, stay, live, swim, walk, sit, stand, dsb.


Selain kata kerja intransitif, ada beberapa kata kerja transitif yang tidak dapat digunakan dalam membangun kalimat pasif ini misalnya:

  • Kata kerja yang digunakan dalam kalimat perintah/larangan

    Contoh:

    Get out!
    (Keluar!)

    Don't touch me!
    (Jangan menyentuhku!)

    No parking1
    (Dilarang parkir!)
  • Kata kerja Linking atau Linking Verb

    Contoh:

    You look pale.
    (Kamu kelihatan pucat).

    I have a pen
    (Saya mempunyai pena).
  • Kata kerja dalam Ungkapan Kalimat Ajakan

    Contoh:

    Let's go!
    (Mari kita pergi!).
  • Kata Kerja yang digunakan dalam kalimat yang mengandung kata seru (interjection).

    Contoh:

    Listen! I need your help now.
    (dengar! saya butuh bantuanmu sekarang)

Penggunaan Preposisi (Preposition) "By" Pada Passive Voice

Apa itu "By"? dan, Apakah wajib menggunakan "By" pada kalimat pasif (Passive Voice)?
Preposisi /by/ pada passive voice bersifat optional. Mari kita perhatikan uraian berikut ini:

Contoh kalimat Aktif (active voice)
She helps the old man.
(Dia membantu orang tua itu).

/She/ adalah subject dan /the old man/ itu object.
Pada saat kalimat itu diubah ke dalam kalimat pasif (passive voice), maka posisi object akan menjadi subject dan sebaliknya, posisi subject berubah menjadi object.

She --> her
The old man --> the old man.

Sehingga menjadi:

The old man is helped by her.

Oleh karena kalimat pasif /The old man is helped by her/ memiliki object /her/ maka ditambahkanlah preposisi /by/ yang dapat ditafsirkan sebagai: "oleh".

Active Voice: She helps the old man.
(Dia membantu orang tua itu).

Passive Voice: The old man is helped by her.
(Orang tua itu dibantu oleh dia/-nya.)

Dengan kata lain, preposisi /by/ akan ditambahkan setelah kata kerja /helped/ apabila object ada misalnya /her/ seperti pada contoh tersebut.
Akan tetapi, preposisi /by/ bersifat optional (pilihan), artinya dapat ditambahkan dapat pula tidak.

Contoh:
The old man is helped.
(Orang tua itu dibantu).

Dan, banyak contoh lain dimana preposisi /by/ tidak dipakai.
Contoh:

Only three students were punished.
(Hanya 3 siswa saja yang dihukum)

Many junk files here have been removed from the storage.
(Banyak file junk sudah dihapus dari media penyimpanan itu).

Mengenal Main Clause dan Sub Clause

Edisi Tips & Tutorial
Clause atau Klausa adalah nama lain dari Sentence (Kalimat). Dengan kata lain, klausa itu ya kalimat. Lalu, apa itu Main Clause dan Sub Clause? Mari kita bahas secara rinci dan tuntas!

Main Clause

Main clause artinya klausa utama atau induk kalimat. Bisa juga diartikan sebagai kalimat inti/utama. Disebut demikian karena memenuhi kriteria (baca:syarat) menjadi sebuah kalimat utuh, yakni: lengkapnya unsur pembangun kalimat yang ada dalam kalimat tersebut. Dikarenakan main clause memiliki kelengkapan dalam hal unsur pembangun kalimat inti, maka main clause bersifat Independent (atau, dapat berdiri sendiri dan tidak ketergantungan dengan klausa lainnya) sehingga main clause disebut juga sebagai Independent Clause (Klausa bebas).

Adapun unsur pembangun kalimat utama (main clause), minimum,  yaitu:

1 buah subject dan 1 buah verb (baik lexical verb ataupun structural verb).

Sehingga berbentuk:

Subject + Lexical Verb

atau,

Subject + Structural Verb

Contoh:
I have a pen.
I am a student.

Unsur pembangun kalimat utama dari kedua contoh kalimat bahasa inggris diatas adalah:
/I have/
/I am/
.

Sub Clause

Sub clause sebenarnya adalah main clause itu sendiri, bedanya: sub clause sering menggunakan conjunction (kata penghubung) sehingga membuatnya menjadi sub clause.

Contoh:
Before he writes the text,

Kata /before/ adalah bentuk conjunction yang digunakan bersamaan dengan kalimat utamanya yaitu /he writes the text,/.  Kalimat tersebut tidaklah lengkap. Mengapa? karena harus ditambah dengan kalimat lain yang berkaitan dengannya. Bila kalimat tersebut diatas digunakan dalam pembicaraan (baca:conversation) akan terlihat "ngambang" atau dengan kata lain, apa yang terjadi sebelum dia menulis teks tersebut (what happens before he writes the text?).

Maknanya akan menjadi lengkap manakala ditambah klausa/kalimat lainnya.
Contoh:

Before he writes the text, he asks a question.
(Sebelum dia menulis teks tersebut, dia bertanya terlebih dahulu).

Disini kita dapat melihat bahwa, bila kalimatnya hanya berupa /before he writes the text/ dan tidak ada kalimat setelah atau sesudahnya, maka kalimat itu menjadi "tidak lengkap" atau "ngambang" sehingga tidak dapat berdiri sendiri seperti halnya pada main clause.

Oleh karena sifatnya yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat utama - karena adanya conjunction tersebut - maka, sub clause ini disebut juga dengan Dependent Clause (atau, klausa ketergantungan) yang berarti bergantung pada kalimat lain (yaitu; kalimat utama/main clause/induk kalimat).


Susunan Klausa dalam Bahasa Inggris


Main clause + sub clause


atau,

Sub clause + main clause


Tambahan Informasi:
Materi ini akan sangat berguna saat anda nanti belajar grammar bahasa inggris mengenai: adjective clause, adverbial clauses atau noun clause. Bentuk klausa lain adalah dalam bahasan Conditional Sentence (type 1,2 atau 3) dibahasan yang lalu dimana digunakannya conjunction berupa IF sebagai pembentuk sub clause.

Past Perfect Continuous Tense

Pengertian dan Kegunaan Past Perfect Continuous Tense

Past Perfect Continuous Tense adalah tenses yang digunakan untuk menyatakan suatu kejadian dimasa lampau dan masih berlangsung dalam beberapa waktu setelahnya (tapi masih dimasa lampau) dan tidak pernah mencapai waktu sekarang (present time).

"Tidak pernah mencapai waktu sekarang" maksudnya adalah, bahwa kejadian itu berhenti dan tidak berlanjut dimasa sekarang (present time) apalagi dimasa yang akan datang (future time).

Contohnya:
She had been waiting for an hour when I arrived.
(Dia sudah menunggu selama 1 jam pada saat saya tiba)

Makna dari kalimat /She had been waiting for an hour/ itu - misalnya - sebagai berikut
  • Dia telah menunggu saya dari jam 5.00 sore tadi.
  • Dia masih menunggu dan berlanjut hingga jam 6.00 sore.
  • Saya tiba beberapa menit atau jam kemudian dan dia sudah tidak kelihatan lagi di bangku itu sedang menunggu saya - yang mungkin sudah pulang.
Ketiga point diatas semua terjadi dimasa yang lampau (past time event).

Pola Kalimat (Rumus) Past Perfect Continuous Tense

A. Past Perfect Tense dalam Pola Verbal Sentence


Subject + Had + Been + Present Participle + Object/Adverb/Complement

Contoh:
I had been reading the novel for five days.
(Saya sudah membaca novel itu selama 5 hari).

B. Past Perfect Tense dalam Pola Nominal Sentence


Khusus dalam bentuk nominal, pola past perfect continuous tense kembali ke bentuk past perfect tense, yakni sbb:

Subject + Had + Been + Complement

Contoh:
She had been out for days.
(Dia telah berhenti-kerja selama beberapa hari).

Perhatikan bahwa setelah /had been/ letakkan kata sifat (adjectives), kata benda (noun), kata keterangan (adverb), kata ganti (pronoun) atau prase kata benda (noun phrase) dan bukan kata kerja(verb).
Dalam pembentukkan kalimat negative, cukup letakkan "NOT" setelah kata bantu (auxiliary) /had/, sehingga menjadi:
/had not/ atau disingkat /hadn't/

Untuk pembentukkan pola interrogative, letakkan kata bantu /had/ diawal kalimat atau didepan subject-nya.
Contoh:
Had you been writing the letter for an hour after she called you last night?
Catatan:
Kata bantu /had/ digunakan untuk seluruh jenis subject.

Keterangan Waktu pada Past Perfect Continuous Tense

Past perfect continuous tense sangat erat kaitannya dengan waktu tertentu yang menentukan lamanya kejadian itu telah dan sedang berlangsung dimasa lampau. Untuk itu, kita dapat menggunakan:

.... for + nama-waktu
.... since + nama-waktu

Selain itu dapat pula kita menggunakan klausa (yang bertujuan membatasi kejadian yang dikandung dalam past perfect continuous tense.
Contoh:

My mother had been cooking for 30 minutes.
(Ibuku sudah memasak dan berlangsung selama 30 menit).

Before my father went home.
(Sebelum ayahku pulang).

Bila kedua kalimat itu digabungkan:

My mother had been cooking for 30 minutes before my father went home.
(Ibu sudah memasak selama 30 menit sebelum ayahku pulang).

Catatan:
Klausa (sub-clause) diatas menggunakan pola kalimat simple past tense dalam bentuk verbal.


Perbedaan antara Past Continuous Tense dan Past Perfect Continuous Tense

Dalam situasi tertentu (tanpa menggunakan kata keterangan wakturef, seperti; for atau since, banyak penutur asli bahasa inggris - native speakers - sering menggunakan Past Continuous Tense ketimbang Past Perfect Continuous Tense padahal, seharusnya tidak benar, karena akan merubah makna dan kesalahan pengertian (baca:misunderstanding) antara kita dan lawan bicara.

Contoh Kasus:
Father was working in the garden when my younger knocked the door.

Kedua kalimat diatas menggunakan past continuous tense dan simple past tense. Keduanya mengandung makna sbb:
Ayah sedang bekerja dikebun ketika adikku mengetuk pintu.

Kedua kejadian diatas memang sama-sama terjadi dimasa yang lampau. Akan tetapi tidak diketahui "point waktunya". Point waktu ini maksudnya begini: "Berapa lama ayah bekerja dikebun tersebut?"
Apabila kita tambahkan kata keterangan waktu, misalnya: "yesterday" (tidaklah tepat menggunakan for atau since pada simple past tense), maka akan diketahui bahwa kalimat /ayah sedang bekerja..../ tersebut terjadi kemarin dan kata /kemarin/ bukanlah bentuk waktu khusus seperti pada past perfect continuous tense yang menggunakan for atau since didalamnya.


Interjection (Kata Seru)

Interjection (kata seru) termasuk anggota Part of Speech walaupun beberapa peneliti bahasa inggris lainnya ada yang tidak mencantumkannya sebagai anggota part of speech. Beberapa alasan mendasar mengapa tidak dimasukkannya interjection sebagai anggota part of speech karena penggunaannya (penerapannya dalam bentuk percakapan - speaking) adalah karena lebih cenderung informal alias tidak formal, lebih jarang digunakan daripada anggota lainnya, seperti; noun, adjective, adverb, conjunction, preposition, article dan verb.

Misalnya:

Alas!
(Aduh!).

Akan tetapi, ungkapan-ungkapan yang mengandung seru (ditandai oleh tanda "seru") tersebut digunakan dalam kalimat-kalimat bahasa inggris, walaupun hampir tidak memiliki aspek grammatical. Seakan-akan ungkapan-ungkapan yang mengandung interjection bersifat spontan dan hampir tidak memiliki arti jelas.

Interjection sebagai Ungkapan Emosional

Interjection berbeda dengan ungkapan Exclamatory Sentence. Perbedaan itu mencakup struktur (kalimat) yang digunakan dan interjection sendiri bukanlah sebuah kalimat, tapi sebuah kata (word) dan terkadang berbentuk prase (phrase).

Contoh:

Eww! --> berbentuk kata/word.
Oh no! --> berbentuk prase/phrase (lihat bahasan mengenai Phrases).

Contoh kata seru lainnya:

huh! --> e.g. you need it, huh?
ah! --> e.g. ah!, I forgot something.
goodness! --> e.g. goodness!
hurray! --> e.g. hurray! my kid walks!
aha! --> e.g. aha! you got it!
oh! --> e.g. oh! I'm so sorry.
well! --> e.g.well, I finally found the key.
omg! --> e.g. omg! I can't believe that.
whew! --> e.g. whew! it's incredible!
oh dear! --> e.g. oh dear! time's to take a shower.
hello! --> e.g. hello! anybody?
hi! --> e.g. hi! I'm Paul.
ouch! --> e.g. ouch!, it hurts.
wow! --> e.g. wow! I love it.
gee! --> e.g. gee!
hey! --> e.g. hey you!
psst! --> e.g. psst! be calm, please...
yipee! --> e.g.  yipee! let's have a fun!
oh lord! --> e.g. oh lord, give me some bread!
oh my god! --> e.g. oh my god! I can't imagine that!
bingo! --> ............ bisa berarti .... "kena kau!"
hmmm.... 
err.... (sering bersamaan dengan "bergumam")
yaph! (mengiyakan/membenarkan)
yummy! (ungkapan dari rasa lezatnya suatu hidangan/makanan)



Melihat ungkapan interjection dan contoh penggunaannya diatas, interjection menjadi bentuk ungkapan yang mewakili keadaan mood (emosional - perasaan - seseorang disaat ungkapan tersebut dilontarkan - secara spontan). Berbicara mengenai posisi interjection dalam penerapannya (pada suatu kalimat), beberapa diantaranya diletakkan diposisi awal kalimat utamanya dan ada juga beberapa diakhir kalimat utamanya.


Derivasi Interjection

Apa itu derivasi interjection? Derivasi berasal dari kata kerja /derive/ yang berarti "mengambil". Disini ingin kami jelaskan pada pembaca semua bahwa terkadang - juga sering - interjection diambil dari bentuk kata-kata lain, misalnya, kata benda (noun), kata sifat (adjective) dan juga kata kerja (verb).

Contoh:
Look! you would never trust what I have already seen.
Listen! She falls in love with me.

Penjelasan:
Pada contoh diatas, kata seru /look!/ dan /listen!/ aslinya berasal dari kata kerja (verb) tapi menjadi lain/berbeda pada saat kata itu digunakan dalam bentuk interjection sehingga, makna dari kedua kata seru /look/ dan /listen/ diatas hampir tidak seperti terjemahan aslinya. Dapat kami katakan bahwa keduanya memiliki makna (interpretasi) yang sama dengan "gini lo....".

Contoh lain dalma bentuk kata sifat (adjective) dan prase kata benda (noun phrase):

good! you can answer the question at last.
good job!
please don't!
cool!

dan, beberapa diantaranya diambil dari kata benda (noun):

congrats!
Hello dude!


Kesimpulan:
Menyimak apa yang telah kami sampaikan mengenai pokok-pokok penting dari interjection tersebut, nyatalah bahwa: hampir 100%, interjection diucapkan berdasar pada mood seseorang pada saat itu - pada saat melihat/merasakan sesuatu atau munculnya perasaan spontan. Dan, hampir 90% merupakan bentuk ungkapan emosional seseorang sehingga dengan menggunakan ungkapan seru ini kita akan menjadi lebih tau bagaimana mood seseorang pada saat ia berkata atau berbicara pada kita.

Disinilah letak alasan kenapa interjection itu penting dan kami (pelg-grammar) cantumkan sebagai bagian dari part of speech.

Countable and Uncountable Noun

Halaman ini merupakan lanjutan dari bahasan mengenai anggota part of speech terdahulu yaitu: Kata Benda (Noun: memahami fungsi, jenis, kedudukan dan posisi kata benda dalam Kalimat Bahasa Inggris). Kata benda (Noun) mengenal istilah "Countable Noun dan Uncountable Noun" - dimana kata benda tersebut ada yang namanya kata benda dapat-dihitung dan kata benda tidak-dapat-dihitung.
Apa maksudnya?

Berbicara mengenai: apakah kata benda tertentu itu dapat dihitung (countable) atau tidak dapat dihitung (uncountable) berarti berbicara masalah plural noun (Kata benda jamak/banyak). Istilah "dapat-dihitung" atau "tidak-dapat dihitung" berarti berkenaan dengan jumlah dari sesuatu (benda) - misalnya; 2, 40, atau banyak dan banyak sekali. Semakin susah kemungkinan kita untuk menghitungnya berarti benda itu "susah" (baca: tidak-dapat) dihitung. Hitungan ini bahkan mencakup butiran, partikel terkecil, dsb.

Studi Kasus:
Countable Noun/Uncountable Noun


Saya mempunyai banyak boneka.
(I have many dolls).

dan,

Saya mempunyai banyak makanan.
(I have a lot of food)

Kedua kalimat diatas menggambarkan bagaimana bentuk dan pola kata benda ketika digunakan dalam wujud kalimat bahasa inggris. Fokus kita mengarah pada prase: /many dolls/, dan /a lot of food/.

Bila diperhatikan, kita akan mengetahui bahwa kata /doll/ atau /dolls/ dapatlah kita hitung jumlahnya. Sedangkan kata /makanan/ tidak terbilang jumlahnya alias susah untuk dihitung. Hitungan ini meliputi banyak jenis benda (baik tumbuh-tumbuhan atau hewan) di dunia ini dan bisa menjadi /makanan/ atau /food/.

Contoh kata benda dapat dihitung:
pena, pensil, tas, bola, lemari, rumah, dsb

Contoh kata benda tak dapat dihitung lainnya;
coklat (chocolate), air (water), roti (bread), informasi (information), nasehat (advice), besi (iron), beras/nasi (rice), rambut (hair), dsb.

Akan berbeda bila kita mengatakan "bagian/jenis" dari kata /makanan/ secara rinci, semisal:

I have two bars of chocolate.
(Saya memiliki dua batang coklat)

Pada contoh tersebut, ketika kita ingin mengungkapkan jumlahnya maka kita dapat menggunakan determiner dari kata benda itu (Determiner of Nouns), misalnya: a lot of, some, several, many, much, two bars of, a slice of, dsb.


Memahami Jenis-jenis Uncountable Noun
(Kata Benda Tak-dapat-dihitung)

Bila melihat contoh-contoh yang ada seputar kata benda, maka kata benda tidak dapat dihitung (uncountable noun) - seperti yang dijelaskan oleh British Council - mencakup:



  • Hal-hal substansial: food(makanan), water(air), wine(anggur), salt(garam), bread(roti) *), iron(besi)

  • Kualitas/perasaan manusia: anger(murka/amarah) cruelty(kekejaman), happiness(kebahagiaan), honesty(kejujuran), pride(kebanggaan)

  • Kegiatan-kegiatan: help(bantuan), sleep(tidur), travel(perjalanan), work(karya)

  • Ide-ide abstrak: beauty(kecantikan), death(kematian), fun(kesenangan), life(kehidupan)



Catatan:
/bread/ dengan /cake/. Kata /cake/ adalah kata benda dapat dihitung (countable noun).
Contoh: I have two cakes (saya mempunyai 2 butir/buah kue).


Dengan memahami beberapa kriteria bentuk uncountable noun diatas, berarti, selain ke-empat hal tersebut tercantum sebagai countable noun.

Determiner of Uncountable Noun

Uncountable noun dapat dikenali melalui determiner-nya. Determiner berikut ini digunakan untuk kata benda yang termasuk kata benda tak-dapat-dihitung, yakni:


little , a little
much, more, most
a lot of, lots of
plenty of, slice of, piece of
an amount of

a great deal of
enough

no, none


Some/any tidak hanya digunakan di Uncountable noun tapi juga Countable noun.
Contoh:

I need some salt.
(Saya membutuhkan garam secukupnya).
I need some books.
(Saya membutuhkan beberapa/banyak buku)

Kata /salt/ termasuk uncountable noun dan dapat ditambah determinernya berupa: /some/ demikian pula pada kata /books/ yang merupakan countable noun. Intinya, kata /some/ atau /any/ sama-sama bisa digunakan pada countable atau uncountable noun.
Catatan: kata /any/ dan /some/ itu sama saja, bedanya: /some/ khusus digunakan dalam kalimat positive dan /any/ digunakan dalam kalimat negative dan interrogative.
Contoh:

I have some apples.
I don't have any apples.
Do you have any apples?

Noun (Kata Benda)

Kata Benda (Noun) adalah salah satu unsur penting dalam susunan (baca: struktur) kalimat dan termasuk anggota Part of Speech di Bahasan Grammar Bahasa Inggris. Secara umum, kata benda atau Noun bisa menduduki Subject maupun Object dalam kalimat bahasa inggris.

Pengertian Mendasar Kata Benda (NOUN)

Gambaran umum penggunaan kata benda dalam Pola Kalimat Verbal sebagai berikut:

Subject + Lexical Verb + Object

Contoh:
The dog bites a stick.
(Anjing itu menggigit sebuah tongkat)

Pada contoh kalimat bahasa inggris diatas, kata /anjing/ dan /tongkat/ sama-sama kata benda akan tetapi berbeda kedudukan. Kata /anjing/ menduduki posisi subject (the doer/pelaku utama perbuatan /bites/) dan  kata /tongkat/ menduduki posisi object dimana kata kerja (verb) /bites/ merupakan kata kerja jenis lexical verb dan transitive verb.

Contoh lainnya:
Mr.Herman likes going fishing.
(Bapak Herman suka memancing).

The car stops suddenly.
(Mobil itu berhenti mendadak).

Our teacher is good in IT.
(Guru kita ahli dibidang IT).

Pada kalimat tersebut, kata /Herman/, /car/ dan /teacher/ termasuk kata benda (Noun) yang masing-masing menduduki posisi subject dalam kalimat-kalimat tersebut. Jadi, dengan melihat contoh diatas, secara sekilas kita bisa memahami bahwa: Kata Benda (Noun) adalah segala sesuatu tanpa terkecuali baik berwujud; benda mati, hewan, nama orang, profesi/pekerjaan dan sebagainya atau segala apapun yang melingkupi kehidupan kita dan, pada saat kita menggunakan kata benda tersebut, kata benda tersebut dapat diletakkan/berkedudukan diposisi subject ataupun object.

Jenis Kata Benda (Noun) Secara Umum

Secara umum, kata benda (noun) terdiri atas:
  • Kata benda Kongkrit (Nampak/kelihatan dan dapat dirasakan),

  • Kata benda Tak-kongkrit atau Abstrak (Hanya bisa dirasakan/dibayangkan).

Kata Benda kongkrit disebut juga sebagai Concrete Noun. Kata benda jenis ini bisa berupa: benda-benda mati, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, dsb. Sedangkan Kata Benda Abstrak (Abstract Noun) dapat berupa, Misalnya: -
pembangunan, kebudayaan, pendidikan, keutamaan, kejeniusan, kehidupan, perasaan, naluri, kekecewaan, kebahagiaan, dsb. Dengan kata lain, segala hal yang hanya bisa dirasakan, dibayangkan dan diangan-angan itu termasuk kata benda abstrak.

Contoh penggunaan dalam sebuah kalimat bahasa inggris:
Education is urgent for all people.
(Pendidikan sangatlah diperlukan bagi semua orang)

Kita perhatikan bahwa kata /education/ yang merupakan kata benda abstrak itu diletakkan di posisi subject dalam kalimat.

Catatan
Selain noun, kata lain yang dapat diletakkan di posisi subject adalah:



Kata Benda Tunggal (Singular Noun) dan Kata Benda Jamak (Plural)

Lebih lanjut lagi bahwa, kata benda mengenal istilah: Singular Noun dan Plural Noun atau kata benda tunggal dan jamak (banyak/lebih dari satu). Apa itu Singular dan Plural Noun?

Singular Noun & Plural Noun

Singular Noun adalah kata benda tunggal atau benda-nya cuma ada satu. Bagaimana kita tahu bahwa kata benda ini tunggal dan itu jamak? Untuk mengetahuinya, dapat kita kenali melalui Determiner of Noun (Penanda kata benda), yaitu:

(1) Penggunaan Artikel "A", "An" atau "The"

Contoh:
A student jumps on to the gate.
He is eating an apple.

Dari contoh diatas, berarti kata /student/ dan /apple/ termasuk kata benda tunggal (singular noun). Akan tetapi, cara ini tidak sepenuhnya efektif.

Contoh kasus:
The pen is red.
(Pena itu berwarna merah)

The pens are red.
(Pena-pena itu berwarna merah).

Prase /the pen/ berbeda dengan /the pens/. Pada prase /the pen/ penggunaan /the/ berlaku pada kata benda tunggal /pen/. Artinya, /pena/ itu cuma ada satu (tunggal). Akan tetapi pada contoh dibawahnya, prase /the pens/ pena-nya lebih dari satu alias banyak (walau tidak dijelaskan berapa jumlah penanya - misalnya "There are five pens on the table", yang artinya: ada 5 pena diatas meja). Itu berarti, Penanda artikel /A/ dan /An/ dapat efektif sebagai penanda (determiner) kata benda tunggal (singular noun) sedangkan artikel /the/ bisa sebagai determiner singular noun dan juga plural noun.

(2) Penggunaan Kata Bantu/Structural Verb (Auxiliary/Structural Verb)

Contoh:
There are ten apples in the basket
(Ada 10 apel didalam keranjang-apel).

Dari contoh diatas, kita dapat melihat bahwa pada saat kita akan mengatakan bahwa ada "10 Apel" maka kita akan menggunakan kata kerja (structural verb) /are/ dibelakang /there/ dan bukan /is/. Hal ini dikarenakan /ten apples/.
Coba bedakan dengan contoh kalimat berikut ini:

There is an apple in the basket.
(Ada sebuah/sebutir apel didalam keranjang).

Pada contoh terakhir ini, penggunaan structural verb /is/ dikarenakan /an apple/ adalah kata benda tunggal.

(3) Akhiran /-S/ atau /-ES/ dan Irregular Noun.

Penanda yang satu ini (berupa: akhiran /s/ atau /es/ dan /irregular noun) adalah yang paling efektif didalam mengetahui apakah kata benda tertentu itu berupa singular noun atau plural noun.
  1. #Akhiran /S/ Pada Kata Benda
  2. #Akhiran /ES/ Pada Kata Benda
  3. #Bentuk-bentuk kata benda Irregular 

Kata Benda Berakhiran /-es/

Letakkan akhiran /-es/ jika kata benda memiliki huruf terakhir berupa:

-s, -ss, -ch, -sh, -x dan beberapa -y.

Contoh:
class (kelas/ruang kelas)
gas (gas)
miss (nona)
wish (harapan/keinginan)
watch (jam tangan)
tax (pajak)
box (peti/kotak)

Contoh penggunaan:
class --> classes
gas --> gases
miss --> misses
wish --> wishes
watch --> watches
tax --> taxes
box --> boxes

Contoh kata benda berakhiran /-y/:

lady (perempuan/wanita), country (negara)

Ketika ditambahkan akhiran /es/, maka huruf /-y/ pada kata benda /lady/ tersebut harus berinfleksi menjadi huruf /-i/ terlebih dahulu, baru ditambah dengan akhiran /-es/, sehingga bentuknya sbb:

lady --> ladi --> ladies
country --> countri --> countries

Dengan Catatan!
Kita dapat menambahkan akhiran /-es/ pada kata benda yang berakhiran huruf /y/ diatas dengan syarat: susunan huruf terakhir pada kata benda tersebut harus berupa:

Konsonan + Y

Pada contoh diatas, kita menemukan huruf terakhir pada kata benda tersebut adalah:

-dy pada lady
dan,
-ry pada country.


Kata Benda Berakhiran /-s/

Memahami uraian pada bahasa diatas (kata benda berakhiran /-es/), apabila kata benda tersebut memiliki susunan huruf terakhir berupa:

Vokal + Y

maka, tambahkan hanya huruf /-s/ saja.
Misalnya:

/boy/ --> boys


Selain bahasan-bahasan diatas, tambahkanlah akhiran /-s/ saja pada akhir huruf kata benda selain ketentuan yang tertera pada bahasan Akhiran /es/ diatas.

Irregular Noun (Kata Benda Tak-beraturan)

Kata benda memiliki istilah yang disebut dengan Irregular Noun atau lebih lengkapnya adalah Irregular Plural Noun (Kata benda Jamak tak beraturan). Dengan kata lain, bila kita ingin merubah kata benda tunggal menjadi kata benda jamak (plural) dimana kata benda itu termasuk kata benda tak beraturan, maka aturan mainnya (secara gramatikal) berbeda sama sekali dengan kata benda jamak yang berakhiran /-s/ atau /-es/ seperti pada bahasan diatas sebelumnya.

Contoh Kata Benda Tak-beraturan (Irregular Noun) tersebut sbb:

man --> jamaknya adalah: men
woman --> jamaknya adalah: women
child --> jamaknya adalah: children
foot --> jamaknya adalah: feet
tooth --> jamaknya adalah: teeth
person --> jamaknya adalah: people
goose --> jamaknya adalah: geese,
mouse --> --> jamaknya adalah: mice (khusus untuk "hewan") *)
dsb.

Catatan:
Dalam bidang IT/komputer, bentuk plural dari utilitas/alat yang bernama: "mouse" bilamana diubah kebentuk jamak, maka tambahkan akhiran /es/ sehingga menjadi "mouses" dan bukanlah "mice" karena istilah jamak "mice" khusus untuk "hewan".


Contoh:

I have a man.
(Saya memilik satu orang anak-buah)

I have two men.
(Saya memiliki dua orang anak-buah)


======
Mengenai kata benda dapat dihitung (countable noun) dan kata benda tak dapat dihitung (uncountable noun) akan dibahas dihalaman yang akan datang di blog pelg-grammar ini.

Present Future Perfect Tense

Pengertian & Kegunaan Present Future Perfect Tense

Present Future Perfect Tense digunakan pada saat kita hendak menyatakan suatu tindakan, perbuatan atau rencana yang hampir selesai (completed atau perfected) dimasa yang akan datang dengan menyebutkan waktunya (at some point in the future).
Berdasarkan pengertian present future perfect tense tersebut, ada beberapa pokok penting yang harus diperhatikan, yakni:

  • Waktu dimana kejadian itu terjadi (Time --> Tenses)
  • Waktu Inti kejadian (Apa kejadiannya?)
  • Keterangan waktu yang berkaitan dengan kejadian tersebut (menyebutkan waktunya dengan jelas)


Misalnya:
Saya akan tiba di rumahmu sekitar 10 menit lagi.

Kalimat diatas mengandung pengertian bahwa 'waktu tiba-nya saya kerumah itu' kurang lebih 10 menit lagi. Itu artinya, "hampir" tiba/sampai ditempat tujuan. Dan, kemungkinan besar akan tiba tepat waktu - dan, misalnya, sekarang saya dalam perjalanan menuju kerumahmu. Berarti, kejadian "tiba" itu kemungkinan besar akan terjadi tepat waktu dari 10 menit tersebut dan INILAH yang dimaksud dengan "hampir terselesaikan atau hampir sempurna (completed or perfected) ".

Mari kita lihat rangkaian kejadian (dalam bentuk kronologi) sebagai berikut, untuk memantabkan pemahaman kita mengenai kapan future perfect tense digunakan:-

  • Event 1: Hari ini hari sabtu pagi. Lalu saya berencana untuk mengunjungi teman saya miss. Faradillah N.H pada hari minggu. Saya katakan padanya bahwa - insya allah - saya tiba tepat waktu kerumahnya besok pagi sekitar jam 10 pagi.

    Dan, saya mengatakan seperti ini:

    Miss Fara, I will visit you tomorrow at 10.00 a.m.
    (Nona Fara, saya (berencana) akan mengunjungimu besok (minggu) jam 10 pagi.)

    Dalam hal ini, pada hari sabtu - tepat saat saya bertemu nona Faradillah dan menyatakan maksud saya untuk mengunjunginya pada keesokan harinya itulah kapan Simple Future Tense digunakan.
  • Event 2: Keesokan harinya, yaitu tepat hari Minggu pada jam 9.00 pagi, saya sudah naik bus dan bus itu mulai berjalan membawa saya kearah rumah teman saya nona Faradillah. Perjalanan bus ditempuh paling lambat 1 Jam.
    Setelah 45 menit dalam perjalanan (saya masih didalam bus), saya mengirimkan SMS kepada nona Faradillah dan saya bilang bahwa: saya akan tiba 15 menit lagi atau paling cepat 10 menit lagi.
    Nah, disaat inilah Future Perfect Tense dapat kita gunakan, misalnya dengan kalimat sbb:

    I will have arrived by 10.00 a.m.
    (saya akan tiba di rumahmu pukul 10.00)

    Saya mengatakan dengan kalimat seperti itu karena "tiba-nya saya" sekitar 10 hingga 15 menit lagi. Artinya, saya sudah hampir tiba dan sebentar lagi akan tepat jam 10.00 berada dirumahnya dan mengetuk pintu rumahnya ( atau, si nona Faradillah sudah menunggu saya didepan rumah :p ).
 


Pola Kalimat (Rumus) Future Perfect Tense

Berikut ini adalah pola kalimat (atau, rumus) Future Perfect Tense - baik dalam bentuk positive, negative maupun interrogative.
Penting untuk diingat bahwa: Future Perfect Tense menggunakan Kata bantu (auxiliary) "WILL + HAVE" saja untuk seluruh jenis subject apapun yang digunakan!

A. Future Perfect Tense dalam Pola Kalimat Verbal

(+) Subject + Will Have + Past Participle + Object/Complement/Adverb
(-) Subject + Will Not Have + Past Participle + Object/Complement/Adverb
(?) Will + Subject + Have + Past Participle + Object/Complement/Adverb ?

Contoh:
(+) I will have finished the duty by the time you reach the front gate.

Terjemahannya:
--> Saya akan menyelesaikan tugas itu tepat pada waktu kamu sampai di gerbang depan.

(-) I won't (will not) have finished the duty by the time you reach the front gate.
(?) Will you have finished the duty by the time I reach the front gate ?

B. Future Perfect Tense dalam Pola Kalimat Nominal

(+) Subject + Will Have + Been + Complement.
(-) Subject + Will Not Have + Been + Complement.
(?) Will + Subject + Have + Been + Complement ?

Contoh:
(+) I will have been here for a week on Friday.

Terjemahannya:
--> Saya disini akan pas 1 minggu tepat pada hari Jum'at nanti.


(-) I will not have been here for a week on Friday.
(?) Will you have been here for a week on Friday ?


Catatan:
Baca kembali bahasan terkait mengenai:

Apa itu Kalimat Verbal dan Nominal dan mengapa harus ada dalam tenses?



Adverb of Time - Future Perfect Tense

Adapun bentuk keterangan waktu yang dapat digunakan didalam menyatakan waktu yang berkenaan dengan Future Perfect Tense ini adalah sbb:

By + nama waktu
By the time .....
For .....
By this time + waktu

Contoh:
By 7.30 p.m.
(Pada/menjelang jam 7.30 pagi)

By the time you close your eyes.
(Pada saat/menjelang kau menutup matamu)

For a year on March 3rd
(Selama setahun pada tanggal 3 maret).

By this time next week
(Pada saat seperti ini/sekarang ini, tapi minggu depan).


    "IF" Clause, Conditional "IF", Conditional Sentence TYPE 3

    Kita telah mempelajari Conditional Sentence Type 1 dan Conditional Sentence Type 2 dibahasan yang lalu. Kali ini kita akan membahas lanjutannya yakni: Conditional Sentence Type 3.

    Bentuk Pola Kalimat Conditional Sentence Type 3

    Berikut ini adalah pola kalimat Conditional Sentence Type 3:

    Conjunction "IF" + Past Perfect Tense + Past Future Perfect Tense


    Disini, conditional sentence tipe ke-3 ini menggunakan 2 tenses, yaitu:
    1. Past Perfect Tense


      Subject + Had + Past Participle

       
    2. Past Future Perfect Tense


      Subject + Would + Have + Past Participle

    Contoh:
    If you had followed the test, you would have understood all the lessons.
    (Jika kamu dulu mengikuti tes itu, kamu mungkin akan memahami semua materinya).

    atau,

    You would have understood all the lessons if you had followed the test.
    (Kamu mungkin akan memahami semua materinya jika kamu dulu mengikuti tes itu.)


    Sifat Conditional Sentence Type 3

    Conditional Sentence Type 3 uga sama halnya dengan conditional sentence type 2: "mengungkapkan nihilnya suatu kenyataan dimasa lampau dan sekarang". Dengan kata lain, kejadian yang terjadi dimasa lampau tidak mungkin terjadi dan berimbas dimasa sekarang. Jadi, conditional sentence type 3 adalah bentuk pengandaian sejati atau sekedar berandai-andai.

    Contoh:

    (i) If you hadn't burnt the proposal, I would have submitted it to the manager.
    (Jika kamu dulu tidak membakar proposal itu, mungkin saya sudah menyerahkannya pada manager itu).

    Faktanya:

    You burned the proposal and I didn't submit it to the manager. (0%)

    Bila kalimat diatas
    diubah ke bentuk
    conditional sentence
    type 2:

    (ii) If you didn't burn the proposal, I would submit it to the manager.

    Faktanya:

    You burn the proposal and I don't submit it to the manager. (0%)

    Bila kalimat diatas
    diubah ke bentuk
    conditional sentence
    type 1:

    (iii) If you don't burn the proposal, I will submit it to the manager.

    Faktanya:

    You burn the proposal and I don't submit it to the manager. (50% :  50%)

    Exclamatory Sentence (Kalimat Seru)

    Exclamatory Sentence disebut juga dengan kalimat seru. Akan tetapi, exclamatory sentence tidak termasuk dalam salah satu bagian/unsur part of speech dan berbeda dalam hal bentuk (baca: struktur pembangun) dengan Interjection (kata seru). Dengan kata lain, bila exclamatory sentence adalah sentence atau kalimat, dan interjection adalah "kata" (bukan kalimat). Jadi, perbedaan mendasar (perbedaan antara kata dan kalimat) inilah yang harus diperhatikan dan dipahami.

    Macam-macam Kalimat Seru Bahasa Inggris (Exclamatory Sentence)

    Exclamatory sentence memiliki 2 (dua) bentuk:
    1. Exclamatory Sentence dengan menggunakan "WHAT"

      Pola kalimatnya adalah:

      What + Noun atau What + Noun Phrase + Subject + Verb (lexical/structural verb)

      Contoh:
      What a day!
      What a nice day!
      What a nice day it is!

      Adalah SALAH bila:

      What a nice day is it!
    2. Exclamatory Sentence dengan menggunakan "HOW"

      Pola kalimatnya sbb:

      How + Adjective + Subject + Verb (lexical/structural verb)

      Contoh:
      How beautiful you are!

      How + Adverb of Manner + Subject + Verb (lexical/structural verb)

      Contoh:
      How slowly you walk!


    Baik yang menggunakan /what/ atau /how/ keduanya diinterpretasi (dapat diterjemahkan) sebagai:
    "Betapa ........." atau "Alangkah ........."

    Contoh lain:

    How beautiful you are, my dear.
    (Betapa cantiknya kamu, sayangku)
    atau,
    (Alangkah cantiknya kamu, sayangku)


    Catatan mengenai Exclamatory Sentence:

    Kata tanya (how/what) yang digunakan didalam pembentukkan kalimat seru (exclamatory sentence) ini bukanlah untuk bertanya. Oleh sebab itu, adalah salah/ tidak benar jika meletakkan kata bantu (auxiliary) atau kata kerja structural (be) didepan subjectnya.

    Sehingga pola yang benar adalah:

    ....................... Subject + Lexical Verb

    atau,

    ....................... Subject + Structural Verb


    Semoga bermanfaat.

    Mengenal Adjectives (Kata Sifat) Bahasa Inggris

    Kata Sifat (Adjectives) adalah salah satu anggota Part of Speech yang sangat penting dan paling sering digunakan dalam kalimat-kalimat bahasa inggris baik tulisan maupun percakapan (conversation). Kata sifat dapat dikenali dari posisinya dalam susunan sebuah kalimat.


    Jenis Kata Sifat (Adjectives)


    Ada 2 jenis kata sifat (Adjectives) dalam Bahasa Inggris, yakni:
    1. Pure Adjectives
      Pure Adjectives adalah kata sifat yang memiliki bentuk kata dan makna utuh.
      Contoh:
      pretty, small, young, old, beautiful, shy, anxious, new, wet, dsb.
    2. Derivative Adjectives
      Derivative Adjectives adalah kata sifat yang terbentuk dari kata lain atau diambil dari kata lain yang sebenarnya bukan pure adjectives.
      Contoh:
      careful, interested, broken, my, english, educational, dsb.

    Baik pure adjectives maupun derivative adjectives memiliki fungsi (baca: kegunaan) yang sama, yaitu: menerangkan kata benda (noun) atau prase kata benda (noun phrase).

    Contoh Pure Adjective:
    The cute child has a pretty doll.
    (Anak yang imut-imut itu punya sebuah boneka yang cantik)

    Contoh Derivative Adjective:
    We must be careful to do the things.
    (Kita harus berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu).

    Pada kalimat tersebut kita lihat bahwa kata sifat /cute/ menerangkan kata benda /child/ dan kata sifat /pretty/ menerangkan kata benda /doll/. Dengan adanya kata sifat didepan kata benda tersebut, kata benda menjadi memiliki "informasi tambahan" sempurna dan lebih mudah dipahami ketimbang apabila kalimatnya tanpa kata sifat, sbb:

    The child has a doll.
    (Anak itu punya sebuah boneka).

    Posisi Kata Sifat (Adjectives) Dalam Kalimat Bahasa Inggris

    Seperti yang telah dibahas sebelumnya mengenai "Posisi Kata Sifat (Adjectives) dalam Bahasa Inggris", bahwa kata sifat sering diletakkan di posisi:
    • Pelengkap (Complement)

      Kata sifat yang diletakkan diposisi complement ini menduduki posisi predikat (predicative sentence) dalam sebuah kalimat.
      Contoh:
      She is beautiful.

      Kata /beautiful/ adalah kata sifat dan diletakkan diposisi predikat dimana susunan kalimat itu adalah: Subject + Structural Verb (BE) + Adjectives (Predicative Sentence).
    • Didepan Kata Benda (Noun/Noun Phrase)

      Kata sifat sering juga diletakkan diposisi: didepan kata benda/prase kata benda yang berguna untuk menerangkan (baca: menambah informasi lebih lengkap atas) sebuah kata benda/prase kata benda.
      Contoh:
      She is loyal woman.
      (Dia perempuan yang setia).

      Dalam contoh ini, kata sifat /loyal/ terletak didepan kata benda /woman/ yang memberikan makna tambahan / informasi lebih bahwa /perempuan itu "setia"/.


    Mengenal Derivative Adjectives Bahasa Inggris

    Derivative adjectives adalah kata sifat - kata sifat yang aslinya bukanlah kata sifat (pure adjective) melainkan dapat berasal dari kata kerja, kata benda, dsb.

    Contoh:
    /Careful/ artinya: 'hati-hati' atau 'berhati-hati'.

    Kata sifat /careful/ disebut sebagai kata sifat derivatif (derivative adjective) oleh karena kata /careful/ berasal dari (baca: diambil dari...) kata kerja (verb) yaitu: /care/ yang artinya "peduli/mempedulikan". Dengan penambahan akhiran (suffix) berupa: /-ful/, sehingga /care/+/-ful / berubah menjadi kata sifat (adjective) yang kemudian hari disebut sebagai derivative adjective. Penambahan akhiran /-ful/ adalah salah satu contoh saja dari sekian banyak bentuk akhiran yang membuat kata aslinya yang bukan kata sifat berubah menjadi kata sifat dan ini sangat berbeda dengan "infleksi".


    Asal-Kata (Derivasi) Kata Sifat (Adjective)

    Berikut ini adalah beberapa asal-kata yang dengan penambahan unsur (baca: akhiran/suffix) tertentu akan membentuk sebuah kata baru yaitu kata sifat (adjectives).

    1. Kata Kerja (Lexical Verb) Bentuk ke-I / Present Verb

      Kata kerja lexical (Lexical Verb) adalah kata kerja yang memiliki arti utuh dan jelas atau kata kerja yang terjemahannya mengacu pada kekamusan (baca: lexicon).
      Selain itu, kata kerja lexical ini harus berbentuk kata kerja pertama (Verb-I) atau Present Verb tanpa akhiran-akhiran apapun (atau disebut juga dengan: bare-infinitive).

      Macam-macam akhiran yang ditambahkan diakhir huruf pada kata kerja itu sbb:

      (a) Akhiran /-ful/
      Contoh:
      careful, helpful, dsb.

      (b) Akhiran /-less/
      Contoh:
      careless, hopeless, dsb.

      (c) Akhiran /-able/ atau /-ible/
      Contoh:
      understandable, incredible

      (d) Akhiran /-ive/
      Contoh:
      attractive, inventive, persuasive, descriptive
    2. Kata Benda (Noun)

      (a) Akhiran /-al/
      Contoh:
      educational, adjectival, proposal

      (b) Akhiran /-ful/
      Contoh:
      beautiful, harmful

      (c) Akhiran /-ic/

      Contoh:
      terrific, exotic

      (d) Akhiran /-ous/
      Contoh:
      anxious, dangerous,

      (e) Akhiran /-ish/

      Contoh:
      childish
    3. Kata Kerja (Lexical Verb) Bentuk ke-III / Past Participle

      Pembentukkan kata sifat dapat pula berasal dari kata kerja bentuk ke-3 atau kata kerja Past participle.
      Contoh:
      /broken/ --> berasal dari kata kerja pertama yaitu: /break/

      Contoh penggunaan:
      The glass was broken.
      (Gelas itu pecah).

      keterangan:

      /pecah/ atau /broken/ adalah kata sifat derivatif.

      Contoh lainnya:
      Broken heart
      (Patah hati)
    4. Irregular Adjective

      Irregular adjective adalah kata sifat yang berasal dari kata benda dengan bentuk perubahan yang hampir sama sekali baru/berbeda.

      Contoh:
      /length/ = kata benda
      /long/ = kata sifat

      /width/ = kata benda
      /wide/ = kata sifat

      /height/ = kata benda
      /high/ = kata sifat

      atau, asal katanya ya memang berasal dari kata sifat itu sendiri.
      Contoh:

      /red/ = kata sifat
      /reddish/ = kata sifat

    Kesemua kata sifat derivatif itu digunakan sama persis dengan kata sifat asli (pure adjective). Jadi, untuk masalah penggunaan ya sama saja alias gak ada bedanya.


    Catatan mengenai Kata Sifat Khusus

    Disamping penjelasan diatas, kata benda (noun) dapat menjadi kata sifat, dengan syarat, posisi dan fungsi kata benda tersebut "didepan kata benda utamanya" dan "berfungsi menerangkan kata benda utamanya.

    Contoh:
    English book

    Pada prase /English book/, kata /English/ berfungsi sebagai kata sifat (adjective) - bukan derivatif tapi asli kata benda - karena menerangkan kata benda utamanya yaitu /book/.
    Lihat penjelasan mengenai hal ini pada bahasan: mengenal prase (phrase) dalam bahasa inggris.


    ______________________
    Info:
    Jika ada yang kurang pada pembentukkan derivative adjective tersebut diatas, silahkan sampaikan via email kami di jean.rasyid@gmail.com. Kami akan sangat senang menerima masukan atau tambahan dari anda demi pengetahuan pembaca lain.

    Pronoun (Kata Ganti Bahasa Inggris)

    Pronoun disebut juga Kata Ganti. Sebagai kata ganti, maka pronoun berfungsi untuk menggantikan sesuatu (orang, benda, hewan dan semuanya) dengan kata-kata tertentu yang disebut dengan "kata ganti" itu.

    Contoh:
    Andi likes collecting stamps.
    (Andi suka mengkoleksi perangko)

    Kata /andi/ adalah kata benda (noun). Kata /andi/ ini dapat diganti dengan kata ganti - misalnya - /He/, sehingga menjadi:

    He likes collecting stamps.
    (Dia suka mengkoleksi perangko)

    Dalam hal ini, kata /He/ disebut kata ganti orang. Karena berkedudukan/berposisi di depan kata kerja /likes/ maka kata ganti /He/ disebut sebagai kata ganti subject atau subjective pronoun.

    Contoh kata ganti bukan orang/benda:

    The cat loves eating meat.
    (Kucing itu sangat suka makan daging)

    Prase /the cat/ bisa diganti dengan: /It/ atau subjective pronoun berupa: /It/ yang mengacu pada /the cat/ itu sendiri, sehingga menjadi:

    It loves eating meat.
    (Dia - menunjuk pada /the cat/ - sangat suka makan daging)

    Berikut ini adalah data lengkap pronoun dalam bahasa inggris:


    Pronoun (Kata Ganti) Bahasa Inggris

    (Grammar) Bahasa Inggris mengenal 5 macam/jenis kata ganti, yaitu:
    1. Subjective Pronoun (Kata Ganti Subject)

      Yang termasuk kedalam kata ganti subject/ subjective pronoun, yaitu:
      I --> saya, aku
      You --> kamu, kau, anda, engkau, dirimu, kalian*)
      We --> kami, kita
      They --> mereka
      He --> dia (keterangan: menunjuk pada seseorang (yang berjenis kelamin) laki-laki.
      She --> dia (keterangan: menunjuk pada seseorang (yang berjenis kelamin) perempuan.
      It --> dia (keterangan: menunjuk pada sesuatu/benda atau SELAIN orang.

      Posisi Subjective Pronoun dalam kalimat adalah didepan kata kerja (baik berupa lexical verb maupun structural verb), misalnya:
      He cares of us. (/cares/ adalah kata kerja lexical).
      He is a teacher. (/is/ adalah akta kerja structural).

      Catatan:
      penambahan huruf /s/ dibelakang kata kerja /care/ ataupun,
      penggunaan to be /is/ pada kalimat diatas diatur oleh Tenses.

      Catatan:
      *) "kalian" adalah bentuk jamak dari /you/. Jadi, kita dapat menggunakan kata ganti subject /you/ dengan maksud mengacu pada "kamu","anda" ataupun "Kalian".
      Contoh:
      You don't understand me.
      (Kalian tidak mengerti aku).

      Nantinya, kita akan juga menemukan dimana kata /you/ memiliki makna yang sama pada anggota pronoun lainnya disemua bahasan dibawah ini.
    2. Objective Pronoun (Kata Ganti Object)

      Objective Pronoun berbentuk:

      me
      --> ku, aku, saya
      you --> mu, kamu, kau, anda, kalian
      us --> kami, kita
      them --> mereka
      him --> -nya, dia (menunjuk pada laki-laki)
      her --> -nya, dia (menunjuk pada perempuan)
      it --> -nya, dia (menunjuk pada SELAIN orang)

      Posisi Objective Pronoun dalam kalimat adalah dibelakang kata kerja transitive atau diletakkan diposisi complement.

      Misalnya:
      (i) dibelakang kata kerja transitive:
      The man loves me.
      (Dia mencintaiku)

      Keterangan:
      /me/ adalah objective pronoun dan diletakkan dibelakang kata kerja transitive /loves/.

      (ii) diposisi complement:
      I go with him.
      (Saya pergi bersamanya).

      Keterangan:
      /him/ adalah objective pronoun dan diletakkan diposisi complement (pelengkap) setelah preposisi (preposition) /with/. Sedangkan kata kerja /go/ adalah kata kerja Intransitive.

      Baca lebih lanjut mengenai objective pronoun disini.
    3. Possessive Adjective (Kata Ganti Milik/Kepunyaan)

      Possessive Adjective disebut juga sebagai: kata ganti milik atau kepunyaan, diantaranya adalah:

      my --> ..............-ku, ...........-saya
      your -->  .......-mu, ..............-kalian, ...........-anda
      our --> ......-kami, .............-kita
      their --> ..........-mereka
      his --> ............-nya, ..........-dia (laki-laki)
      her --> ............-nya, ..........-dia (perempuan)
      its --> ............-nya, ..........-dia (SELAIN orang)

      Contoh penggunaan:
      This is my bag.
      (Ini adalah tasku)
      atau,
      (Ini adalah tas kepunyaan/milik-ku)

      Lalu, kenapa disebut sebagai adjective?
      Perhatikan contoh berikut ini!

      my bag.

      kata /my/ sebagai possessive adjective berfungsi untuk menerangkan tentang kepunyaan atas sebuah tas. Dalam hal ini kata /my/ diletakkan didepan kata benda (noun) berupa: /bag/. Jadi, menggunakan possessive adjective wajib bersamaan dengan kata benda (noun) / prase-kata-benda (noun phrase).
    4. Possession (Kata Ganti Milik/Kepunyaan)

      Yang termasuk Possession adalah:

      mine --> milikku, kepunyaanku
      yours --> milikmu, kepunyaanmu, milik kalian, milik anda
      ours --> milik kami, milik kita
      theirs --> milik mereka
      his --> miliknya, milik dia (laki-laki)
      hers --> miliknya, milik dia (perempuan)
      it --> miliknya, milik dia (SELAIN orang)

      Contoh penggunaan:
      This bag is mine.
      (Tas ini adalah Milikku/Kepunyaanku).

      Dalam hal ini, possession atau possessive pronoun ini dapat berdiri sendiri sebagai satu kata utuh yang memiliki makna yang jelas. Jadi, tidak memerlukan kata benda atau prase kata benda seperti halnya pada Possessive Adjective diatas.
    5. Relative Pronoun (Kata Ganti Relatif)

      Relative pronoun adalah kata ganti yang mengacu pada si pembicara asalnya.
      Misalnya dalam bentuk kalimat sebagai berikut:

      Saya sendirilah yang mengantar hadiah itu padanya.
      (I myself deliver the gift to her).

      Kata /myself/ disebut sebagai relative pronoun yang mengacu pada asal pembicara yaitu /I/=>"saya".
      Sehingga, antara pembicara asal dengan relative pronounnya harus sama.
      Berikut ini adalah relative pronoun dalam bahasa inggris:

      myself --> (saya) sendiri
      yourself --> (kamu) sendiri  *)
      yourselves --> (kalian) sendiri *)
      themselves --> (mereka) sendiri
      ourselves --> (kami/kita) sendiri
      himself --> (dia) sendiri  (menunjuk pada laki-laki)
      herself --> (dia) sendiri  (menunjuk pada perempuan)
      itself --> (dia) sendiri   (menunjuk pada SELAIN orang)


      Catatan:
      Akhiran -ves pada /-selves/ merupakan bentuk jamak (baca:plural) pada /-self/.
      Disini, huruf /-f-/ mengalami infleksi menjadi /-v-/.

      Contoh penggunaan dalam kalimat bahasa inggris:

      You yourself saw the thief.
      (kau sendiri yang melihat pencuri itu)

      We ourselves should clarify the case
      (Kita sendirilah yang harus menjelaskan dengan jelas perkara itu)

      Catatan:
      *) pada relative pronoun ini, antara /you/ berbentuk tunggal (kamu, kau, anda) dipisahkan/dibedakan dengan /you/ berbentuk /jamak atau plural (kalian).
      Sehingga:
      /You/ berbentuk tunggal menggunakan "yourself", dan
      /You/ berbentuk jamak menggunakan "yourselves".

    Question: Yes-No Question VS Question Word

    Bentuk pertanyaan dalam bahasa inggris ada 3 macam, yaitu:
    1. Yes-No Question
    2. Question-Word Question, dan
    3. Question Tag.
    Akan tetapi, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas pertanyaan bentuk Yes-No Question dan pertanyaan bentuk Question Word dengan judul: Yes-No Question Versus Question Word. Tim Penulis blog http://pelg-grammar.blogspot.com menerbitkan judul ini sehubungan dengan pertanyaan dari pengunjung yang sempat bertanya:

    "Bagaimana cara membuat pertanyaan dalam Bahasa Inggris?"

    Untuk menghindari kesalahan didalam menjawabnya, kami akhirnya menerbitkan materi Yes-No Question Versus Question Word dan semoga pengunjung lainnya juga turut mendapatkan pengetahuan mengenai bentuk-bentuk pertanyaan dalam bahasa inggris.

    Pertanyaan Yes-No Question Bahasa Inggris

    Yes-No Question adalah pertanyaan yang - secara baku - mesti dijawab dengan jawaban: Ya atau tidak.
    Contoh:
    Pertanyaan: Apakah kamu seorang siswa?
    Jawaban: Ya.

    Pertanyaan: Apakah kamu sanggup menyelesaikan tugas itu?
    Jawaban: Tidak.

    Dari contoh sederhana diatas, pertanyaan berupa "Apakah" itulah yang harus dijawab dengan jawaban berupa: Ya atau Tidak.
    Akan berbeda bila pertanyaan itu diawali dengan - misalnya:

    Apa itu?
    Apa yang membuat kamu datang kemari?

    Kedua contoh kalimat terakhir ini akan dibahas dihalaman ini juga mengenai pertanyaan berbentuk Question Word. Berikut ini pertanyaan yang membuat terjadinya kesalahpahaman didalam menjawabnya - misalnya:

    Apakah itu?
    Jadi, yang benar adalah: Apa itu? dan bukanlah; Apakah itu?

    Lalu, bagaimana pertanyaan Yes-No Question dalam bahasa inggris itu?


    Bentuk Pertanyaan Yes-No Question Dalam Bahasa Inggris

    Bahasa Inggris memiliki aturan sendiri (baca: Grammar) didalam mengatur bentuk-bentuk pertanyaan. Pertanyaan Yes-No Question adalah salah satunya yang harus dijawab dengan /Yes/ atau /No/.

    Untuk membuat kalimat tanya berupa Yes-No Question ini, maka letakkan kata bantu (Auxiliary/Structural Verb) diawal/didepan kalimat.

    Contoh Auxiliary:

    Can you .... ?

    Will you ... ?
    Must I ... ?
    May I ... ?
    Shall we ... ?
    Could you ... ?
    Would you ... ?
    Should I ... ?
    Might she ... ?

    Do you ... ?
    Does she ... ?
    Did he ... ?
    Has she ... ?
    Have you ... ?
    Had they ... ?

    Am I ... ?
    Are you ... ?
    Is it ... ?
    Were they ... ?
    Was I ... ?

    Melihat contoh diatas, nyatalah sudah bahwa bentuk pertanyaan Yes-No Question berasal dari kata bantu (Auxiliary/Structural Verb) yang sering digunakan dalam kalimat-kalimat yang mengandung Tenses. Disamping itu ada juga Modal Auxiliary baik dalam bentuk present (can, may, must, will, shall) maupun bentuk past (could, would, should, Might).

    Contoh penggunaannya dalam kalimat bahasa inggris:

    Could you help me?

    Jawab: Yes(, I could).
    atau,
    Jawab: No(, I couldn't)

    Boleh juga dijawab, misalnya:

    Sure! (tentu saja)
    With pleasure! (Dengan senang hati)
    Of course! (Tentu dong)
    Why not! (Kenapa tidak).

    Catatan: walaupun jawaban berupa /sure/, /with pleasure/ dsb tersebut tidak berupa Yes atau No, akan tetapi, ungkapan-ungkapan tersebut sudah jelas mewakili jawaban pastinya - yaitu: /yes/ atau /no/.

    Dalam pertanyaan berbentuk Yes/No Question ini tidak diperbolehkan diganti dengan kata tanya (walaupun digunakan untuk bertanya), misalnya:

    Are you okay? (Pertanyaan ini Benar!)
    What you okay? (Pertanyaan ini Salah!)



    Pertanyaan Bahasa Inggris menggunakan Question Word

    Question Word adalah kumpulan kata yang digunakan untuk mengungkapkan suatu pertanyaan yang tidak dijawab dengan jawaban: Ya atau tidak.

    Contoh:

    Siapa nama presiden ke-6 kita?
    Apa yang terjadi?
    Mengapa kamu tidak berangkat kursus bahasa inggris hari ini?

    Berikut ini kami uraikan kata tanya (baca: question word) dalam Bahasa inggris dan sering disebut sebagai: WH-Question (atau, kata tanya yang diawali dengan huruf WH), yaitu:

    1. What

    /What/ dapat diterjemahkan: Apa, Apa yang. Digunakan untuk menanyakan Kata Benda (Noun).
    Contoh:
    What are you doing?
    (Apa yang sedang kau lakukan?)
    What makes you come here?
    (Apa yang membuat kau datang kemari?)
    What is that?
    (Apa itu?)

    2. Where

    /Where/ dapat diterjemahkan: kemana, dimana. Digunakan untuk menanyakan Tempat/kata keterangan tempat.

    Contoh:
    Where do you live?
    (Dimana kamu tinggal?)
    Where do I have to find him?
    (Kemana saya harus mencarinya?)

    Bila ditambahkan preposition (kata depan) berupa: /from/, maka dapat diartikan: darimana.
    Contoh:
    Where do you come from?
    (Darimana asalmu?)
    atau,
    Where are you from?
    (Darimana asalmu?)


    Catatan:
    Pertanyaan diatas, tidak dapat digunakan bilamana kita hendak menanyakan 'darimana saja kamu barusan'.
    Untuk itu, gunakanlah:
    Where have you been?
    (Darimana saja kamu - belakangan ini - baru kelihatan / barusan?)


    3. When

    /When/ dapat diterjemahkan: Kapan. Digunakan untuk menanyakan Waktu/Kata keterangan waktu.
    Contoh:
    When will you arrive?
    (Kapan kamu akan tiba?)
    When were you born?
    (Kapan kamu lahir?)

    4. Who

    /Who/ dapat diterjemahkan: Siapa, Siapa yang. Digunakan untuk menanyakan Orang/Noun dalam bentuk Subjective Pronoun.
    Contoh:
    Who is she?
    (Siapa dia?)
    Who told you the story?
    (Siapa yang menceritakan padamu cerita itu?)
    Who came here this morning?
    (Siapa yang datang pagi tadi?)
    Who is speaking?
    (Siapa yang sedang berbicara?)

    Catatan:
    (i) Subjective pronoun adalah kata ganti orang diposisi subject atau subject itu sendiri - yakni: I, you, we, they, he, she, it atau padanannya.
    (ii) Dalam wujud percakapan, pertanyaan yang menggunakan /who/ dapat ditafsirkan sebagai pertanyaan umum tanpa harus mengetahui gender (jenis kelamin) dari obyek yang ditanyakan dengan menggunakan kata /It/.
    Misalnya:
    Who is it? (siapa itu?) atau dapat diterjemahkan: (siapa disana?)

    Bedakan dengan:
    Who is she? --> diketahui gender-nya: /she/.
    atau,
    Who is he? --> diketahui gender-nya: /he/

    5. Whom

    /whom/ dapat diterjemahkan: Siapa, siapa yang. Digunakan untuk menanyakan orang/Noun dalam bentuk Objective Pronoun.
    Contoh:
    Whom do you care?
    (Siapa yang kamu pedulikan?)
    Whom did you hate?
    (Siapa yang kamu benci?)

    Bila menggunakan preposition - misalnya - "with":
    Whom do you go with?
    (Dengan siapa kamu pergi?)

    Boleh juga (tapi tidak baku) meletakkan preposition diawal kalimat atau didepan kata tanya /whom/.
    Contoh:
    With whom do you go?
    (Dengan siapa kamu pergi?)


    6. Whose

    /whose/ dapat diterjemahkan: milik siapa, kepunyaan siapa. Digunakan untuk menanyakan milik/kepemilikan (possessive adjective/posession).
    Contoh:
    Whose book is this?
    (Buku (milik/kepunyaan) siapa ini?)

    Pola /whose/ dalam kalimat tersebut adalah: whose + noun.

    7. Which

    /which/ dapat diterjemahkan: yang mana. Digunakan untuk menanyakan pilihan (choice).
    Contoh:
    Which one is yours? atau, Which is yours?
    (Yang mana milikmu?)
    Which do you usually drink for supper, milk or orange juice?
    (Yang mana yang biasanya kamu minum pada saat makan malam, susu atau jus lemon?)


    8. Why

    /why/ dapat diterjemahkan: mengapa. Digunakan untuk menanyakan sebab atau alasan (Cause/Reason).
    Contoh:
    Why do you come here?
    (Mengapa kamu datang kemari?)
    Why do you love me?
    (Kenapa kau mencintai aku?)

    9. How

    /how/ dapat diterjemahkan: bagaimana, bagaimana cara. Digunakan untuk menanyakan keadaan/khabar atau cara (Condition/Manner).
    Contoh:
    How are you?
    (bagaimana keadaanmu? / apa khabar? / bagaimana khabarmu?)
    How do you go to school?
    (Bagaimana (cara) kamu berangkat ke sekolah?)
    How do you feel?
    (Apa yang kau rasakan? / bagaimana rasanya?)
    How did you do that?
    (Bagaimana cara kamu melakukannya?)
    How is your family?
    (Bagaimana khabar keluargamu?)
    How can you finish the duty?
    (Bagaimana caranya kamu menyelesaikan pekerjaan itu?)

    Keseluruhan Question Word (baca: kata tanya) diatas tidaklah digunakan untuk menanyakan sesuatu yang jawabannya berupa 'ya' atau 'tidak'.
    Adalah terdengar lucu dan salah sekali bila dijawab seperti halnya pada yes-no question.
    Contoh:
    How are you?
    Jawab: yes.
    Where do you keep the letter?
    Jawab: no.


    Cara Menggunakan Grammar dalam Percakapan Bahasa Inggris

    Grammar itu susah. Grammar bahasa inggris itu penuh rumus dan hapalan. Grammar itu kaku. Bingung cara menggunakan grammar bahasa inggris dalam wujud percakapan bahasa inggris (English Conversation). Keempat hal ini menjadi momok bagi pembelajar grammar dan lebih mencari jalan singkat dengan mengikuti kursus bahasa inggris yang khusus membahas dan praktik conversation. Seakan-akan, grammar adalah tidak penting. Sehingga muncullah dalam pikiran kita "cara membuat kalimat percakapan bahasa inggris", "cara belajaar percakapan bahasa inggris dengan cepat dan mudah", "mahir percakapan tanpa guru" dan sebagainya. Padahal, "kalimat bahasa inggris" tidaklah bisa terlepas dari aturan yang tercantum dalam grammar bahasa inggris karena grammar adalah tata bahasa, atau menata bahasa (dengan tujuan: agar laik guna alias benar dalam menggunakannya dalam bentuk prase, kalimat atau klausa dan yang terpenting - dengan menggunakan aturan yang ada dalam grammar - antara pembicara dengan lawan bicara akan terhindar dari kesalahpahaman.

    Jadi yang harus ditanyakan adalah: bagaimana cara menggunakan grammar dalam percakapan?.

    Kelemahan Belajar Conversation Melalui Konteks

    Seringkali kali kita belajar conversation bahasa inggris berdasarkan konteks, atau istilahnya "Conversation In Context". Cara belajar seperti ini memang ada baiknya dimana kita jadi tahu bagaimana cara berbicara bahasa inggris di restoran, di hotel, di ruang lingkup bisnis, dsb. Akan tetapi - sayangnya - penguasaan percakapan jadi hanya sebatas itu. Kita akan kebingungan bagaimana cara mengembangkannya. Bahkan mati kutu alias tidak bisa bicara apa-apa (karena bingung mau ngomong apa) pada saat teman kita (bule) mengalihkan pembicaraan mengenai hal lain padahal dalam ruang lingkup bisnis.
    Begini, kita tidak pernah tau apa yang akan diucapkan oleh lawan bicara kita. Itu masalahnya :p

    Bagaimana seandainya, (dalam ruang lingkup bisnis) lawan bicara kita ngomong gini:-

    "What would you say about Borobudur Temple?"
    "As far as I can see that Indonesia has a million different ethnics, how do they communicate each other?

     Paling-paling jawabannya: "Well, I don't know." :D

    Kelemahan Hapalan Kosakata (English Vocabulary)

    Kita semua tahu bahwa bangunan kalimat bahasa inggris berasal dari kata-kata yang bermakna dan memiliki fungsi serta kedudukan tertentu dalam membentuk satu kesatuan utuh sehingga bisa dipahami oleh siapapun. Akan tetapi, hanya dengan mengandalkan kosakata bahasa inggris saja - tanpa mengetahui bagaimana kata itu disusun menurut aturan (minimum) kalimat bahasa inggris sehingga cepat dipahami oleh lawan bicara - adalah sia-sia.

    Adalah mustahil bila kita berbicara bahasa inggris dengan kata-kata sbb:

    Bule: Can you speak English?
    Anton: Well, if little-little, of course, I can, sir.

    Mungkin sekilas, turis agak sedikit "paham" apa yang kita ucapkan. Namun bila pembicaraan lebih dari itu hasilnya akan sangat memalukan karena antara turis dan kita sama-sama bingung tanpa mengerti apapun yang diucapkan oleh lawan bicara kita masing-masing :D

    Kelemahan Menghapal Rumus, Struktur, Pola Kalimat Bahasa Inggris

    Ada juga yang mengatakan bahwa: dengan menghapal rumus, struktur (baca:susunan kalimat tertentu yang berbeda antara satu dan lainnya) atau pola kalimat bahasa inggris tertentu akan efektif didalam menguasai percakapan.
    Jawabannya: ya, ada benarnya juga. Tapi, cara ini akan nampak kaku sekali alias terlalu gramatik dan bisa jadi kalimat yang kita utarakan malah tidak sesuai dengan keadaan pada saat kita berbicara bahasa inggris.

    Contoh:
    (Situasi: ada wanita bule sedang mencari alamat suatu tempat dan bilang ke kita bahwa dia sudah bertanya dan mencari kesana-kemari tapi alamat itu tidak ditemukan dan uangnya tinggal beberapa ribu rupiah saja untuk ongkos perjalanan. Lalu kita menolak untuk membantunya karena kita pun sedang sibuk sekali dan ada urusan teramat penting.
    Seketika itu juga bule itu bicara begini:

    "How could you!"
    (Betapa teganya kamu!)

    Bila disesuaikan dengan rumusnya atau pola kalimat bahasa inggris, kita tahu bahwa kalimat itu belum selesai sehingga kita merasa bingung hal apa yang sedang dibicarakan oleh wanita bule itu. Padahal, selentingan kalimat terkadang tidak harus notabene grammatical. Bentuk itu disebut dengan bahasa dialektis. Salah satu contoh bahasa dialektis orang indonesia, misalnya, "eh, pada ngapain disini?". Bila kalimat terakhir ini dicocok-cocokkan dengan pola kalimat bahasa indonesia akan terlihat kacau dan seakan-akan itu bukan kalimat.

    Contoh kalimat dialektis lainnya, misalnya:
    "How come?"
    "Nice to meet you" (tanpa "it is").
    "Take it easy!"
    "You're a teacher, right?" (kata /right/ seharusnya: "aren't you?"). 

    Bahkan dalam bentuk Idiomatic Expression (Ungkapan Idiom), misalnya:

    "I think you just carry coals to Newcastle".
    "It's a piece of cake, dude".
    dsb.

    Penggunaan Grammar Bahasa Inggris dalam bentuk Percakapan

    Membaca dan memahami beberapa kelemahan diatas, sekarang, mari kita bahas, bagaimana cara menggunakan grammar dan apapun yang ada didalamnya dalam wujud percakapan bahasa inggris agar lebih kontekstual (sesuai situasi dan kondisi) sehingga lawan bicara kita menjadi paham dan santai atas apa yang kita utarakan.

    Belajar Grammar Dasar Bahasa Inggris

    Disini, kami ingin menggarisbawahi bahwa: Belajar grammar dasar itu adalah mutlak. Dengan mempelajari grammar secara mendasar kita menjadi tahu bagaimana kalimat itu tersusun dan bagaimana makna yang dikandung dalam kalimat itu di-interpretasi (ditafsirkan) sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam - misalnya - obrolan bahasa inggris.

    Berikut ini adalah pokok-pokok penting didalam memahami grammar sebagai satu kesatuan aturan didalam menguasai percakapan bahasa inggris:

    1. Menguasai setidak-tidaknya, 6 Tenses Dasar.

      Yaitu: Simple present tense, simple past tense, simple future tense, present continuous tense, present perfect tense dan past continuous tense
    2. Menguasai Penggunaan Kata Penghubung (Conjunction).

    3. Menguasai sekurang-kurangnya 1000 kata untuk satu konteks area percakapan

    4. Menguasai sedikitnya Fungsi-fungsi "Common Usage in English", yakni:

      • English Auxiliary (termasuk: modal auxiliary)
      • Apa itu BE
      • Apa itu Kata Kerja
      • Irregular & Regular Verb
      • Question words vs Interrogative
      • Bentuk kalimat dasar bahasa inggris (Nominal & Verbal Sentence)
      • Apa itu kata, prase dan kalimat
       (catatan: lihat bahasan diatas di pelg-grammar.blogspot.com ini)

    Keempat hal diatas bisa dikatakan wajib didalam menguasai percakapan bahasa inggris secara mendasar. Selain itu, ditambah juga dengan menguasai Conversation In Contexts dari banyak situasi dan kondisi/tempat serta mengenal dan mempelajari bahasa dialektis bahasa inggris dibeberapa situasi.

    Penerapan Grammar pada Conversation

    Berikut ini sekilas contoh bagaimana menerapkan tata susunan kalimat tertentu (aspek grammar) dalam wujud percakapan.

    (i) Contoh dalam bentuk penggunaan Tenses:

    I go
    (dimana kata /I/=subject dan /go/ adalah Verb)

    (ii) lalu, tambahkan kata demi kata pada pada kalimat diatas secara bertahap seperti contoh dibawah ini:

    I go.
    I want to go.
    I would like to go.
    I have to go.
    I really want to go.

    (iii) Lalu, lengkapilah kalimat tersebut dengan penambahan kata lain (misalnya: adverb of place):

    I go to school.
    I want to go to school.
    I would like to go to school.
    I have to go to school.
    I really want to go to school.

    (iv) Selanjutnya, tambahkan ungkapan lainnya yang cocok disandingkan dengannya:

    I'm sure I should go.
    I want to go to school to learn many things.
    I go to school every tuesday.
    dsb.

    Bentuk kalimat-kalimat diatas adalah pengembangan dari kalimat pendek /I go/.

    Contoh lainnya yang lebih dinamis:

    I think.
    I think you are good.
    I think everybody needs money.
    I think my idea is brilliant.
    I think she falls in love.
    I think it is time.
    I think it is time to go.
    I think Superman is already dead.

    Kesemua contoh diatas sangat sederhana sekali dan cepat untuk dikuasai. Dengan mengembangkan satu kalimat singkat dengan penambahan kata demi kata tertentu maka kalimat yang semula pendek menjadi kaya makna dan panjang. Ya, biasakan berlatih dan berbicara dengan teknik susunan kalimat  diatas setahap demi setahap hingga menghasilkan misalnya 1 paragrap yang berisi tidak kurang - misalnya - dari 20 baris kalimat.

    Selamat mencoba!