Pembentukkan Kata Benda dari Kata Kerja

Kata benda (Noun) dalam bahasan Grammar Bahasa Inggris memiliki bentuk-bentuk tersendiri dan berbeda dari kata-kata lainnya (part of speech). Pada bahasan yang lalu, kita telah membicarakan mengenai kata benda secara mendasar, seperti; macam-macam kata benda, uncountable noun dan countable noun, singular dan plural noun secara mendasar. Kali ini kita akan lebih fokus pada aspek Pembentukkan kata benda yang tercantum dalam kategori Vocabulary Bahasa Inggris.

Kata benda, seperti kata-kata lainnya dalam bahasa inggris terdiri atas 2 jenis kata dasar, yaitu:
  • Kata Benda Asli (Pure Noun), dan

  • Kata Benda Derivasi (Derived Noun)


Kata benda Asli adalah kata benda yang memiliki arti utuh (baca: kekamusan) tanpa adanya unsur lain (baca: morpheme) yang membentuknya atau yang menjadikannya sebagai kata benda. Sedangkan kata benda derivasi adalah kata benda yang terbentuk dari kata lain. Itu artinya, kata benda dapat pula dibentuk dari kata-kata lain sepertil kata kerja, kata sifat, dsb. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak uraian lengkap berikut ini!

Pembentukkan Kata Benda

#Kata benda dibentuk dari Kata Kerja Lexical

Sebagai catatan bahwa: kata kerja berikut ini adalah kata kerja lexical dan bukan structural (spt; be / tobe)
.
  1. Kata Kerja Berakhiran /-ment/

    Contoh:
    develop (kata kerja) --> development (kata benda)
    assign (kata kerja) --> assignment (kata benda)
    agree (kata kerja) --> agreement (kata benda)
    .
  2. Kata Kerja Berakhiran /-ion/, /-sion/, /-ation/

    #Contoh Berakhiran /-ion/:
    act (kata kerja) --> action (kata benda)
    direct (kata kerja) --> direction (kata benda)
    .
    Catatan: huruf /-e/ mengalami omisi menjadi huruf /-s/.
    create (kata kerja) --> creation (kata benda)
    evaluate (kata kerja) --> evaluation (kata benda)
    introduce (kata kerja) --> introduction (kata benda)
    .
    #Contoh Berakhiran /-sion/:Catatan: huruf /-t/ dan /-d/ mengalami infleksi menjadi huruf /-s/.
    omit (kata kerja) --> omission (kata benda)
    comprehend (kata kerja) --> comprehension (kata benda)
    .
    #Contoh Berakhiran /-ation/:
    consider (kata kerja) --> consideration (kata benda)
    inform (kata kerja) --> information (kata benda)
    expect (kata kerja) --> expectation (kata benda)
    explain (kata kerja) --> explanation (kata benda) *) huruf /-i-/ mengalami omisi.
    .
  3. Kata Kerja Berakhiran /-al/

    Catatan: huruf /-e/ terinfleksi menjadi huruf /-a/.
    arrive (kata kerja) --> arrival (kata benda)
    propose (kata kerja) --> proposal (kata benda)
    rent (kata kerja) --> rental (kata benda)
    .
  4. Kata Kerja Berakhiran /-ence, /-ance/

    Contoh:
    accept (kata kerja) --> acceptance (kata benda)
    tolerant (kata kerja) --> tolerance (kata benda)
    assist (kata kerja) --> assistance (kata benda)
    .
    Beberapa kata kerja mengalami perubahan ekstrim, contoh:
    obey (kata kerja) --> obedience (kata benda)
    enter (kata kerja) --> entrance (kata benda)
    .
  5. Kata Kerja Berakhiran /-or/

    Contoh:
    act --> actor
    conduct --> conductor
    distribute --> distributor
    contribute --> contributor
    direct --> director
    .
  6. Kata Kerja Berakhiran /-er/

    Contoh:
    export --> exporter
    import --> importer
    teach --> teacher
    report --> reporter
    write --> writer
    .
  7. Kata Kerja Khusus/Tak-beraturan: /-ight/, /-age/, /-scent/,/-y/

    Kata benda yang berasal dari kata kerja khusus ini tidak hanya mengalami infleksi tapi juga mengalami omisi total atas kata kerja tersebut agar menjadi kata benda:
    Contoh:
    fly (kata kerja) --> flight (kata benda)
    decieve (kata kerja) --> deceit (kata benda)
    marry (kata kerja) --> marriage (kata benda)
    descend (kata kerja) --> descent (kata benda)
    deliver (kata kerja) --> delivery (kata benda)
    discover (kata kerja) --> discovery (kata benda)
    .
    .
Catatan Tambahan:
Selain yang telah diuraikan diatas, pada dasarnya, 1 kata itu dapat memiliki arti lebih dari 1. Seperti kata /cook/. /cook/ bisa berarti: /memasak/, bisa juga berarti /tukang masak/ atau /koki/. Bila kita teliti, ternyata kata /cook/ yang berarti /memasak/ berfungsi sebagai kata kerja, dan /coo/ yang berarti /tukang masak/ berarti /kata benda/, bukan? Dengan demikian, bahasa inggris memiliki 2 perilaku (baca: word behaviour) yaitu apa yang disebut dengan "Ambiguity" atau Kedwiartian atau Memiliki 2 arti dan bahkan lebih.

Sehubungan dengan bahasan diatas, itu artinya, tanpa menambahkan akhiran /-ment/, ternyata beberapa kata benda bahasa inggris itu ada yang memiliki 2 fungsi atau lebih, baik sebagai kata kerja, maupun kata benda.

Contoh:
report (bisa berarti: laporan atau melaporkan)
cook (bisa berarti: memasak atau tukang masak/koki)

Mengenal & Memahami Past Participle

Past participle disebut juga dengan Kata Kerja Bentuk Ketiga (Verb-III). Dalam bahasa inggris, past participle sangat sering digunakan, baik sebagai phrase maupun pola kalimat.

Contoh dalam bentuk phrase:

broken heart
(Patah hati)

spoiled Girl
(Gadis manja)

burned Paper
(Kertas yang terbakar)

born to race
(Terlahir untuk berlomba)

Contoh dalam pola kalimat:

This paper is dedicated to my parents.
(Paper ini didedikasikan untuk orangtuaku)
She has gone to Suriname.
(Dia telah pergi ke Suriname)
It is known that he is a notable person.
(Jelaslah, bahwa dia itu orang termasyhur).
I have finished the assignments.
(Saya telah menyelesaikan tugas itu).
 

Kegunaan Past Participle 

Apa saja kegunaan Past participle dalam Bahasa Inggris? Past Participle digunakan dalam 2 pola kalimat passive (Passive Voice) dan Perfect Tense dan dalam Phrase (prase).

#Past Participle dalam bentuk Phrase

Seperti pada contoh diatas, misalnya; /broken heart/, kata /broken/ adalah past participle yang memiliki fungsi menerangkan kata benda abstrak /heart/. Dengan demikian, past participle dalam wujud phrase berfungsi menerangkan kata benda. Hal ini sama saja fungsinya dengan kata sifat (adjective).

Contoh penggunaan past participle dalam bentuk phrase di sebuah kalimat bahasa inggris:

I'm broken heart.
(Saya patah hati)

Oleh karena /broken heart/ adalah phrase dan fungsi /broken/ menerangkan kata benda /heart/ maka posisi /broken heart/ pada kalimat diatas adalah sebagai complemet (pelengkap) sehingga harus ditambah dengan kata kerja structural BE /am/ didepannya.

Contoh lain:

I dislike a spoiled girl.
(Saya tidak suka gadis manja)

Pada contoh ini, kita melihat posisi /a spoiled girl/ berada di object dari kalimat /I dislike a spoiled girl/. Lebih lanjut, karena ini adalah bentuk phrase, maka dapat berada diposisi subject.

Contoh:
The burned paper has already been completely checked.
(Paper yang terbakar itu telah diperiksa secara menyeluruh)


#Past Participle dalam Pola Kalimat Passive Voice

Past participle digunakan dalam pembentukkan kalimat pasif atau Passive voice. Seperti pada bahasan lengkapnya (mengenai kalimat pasif ini), kita meletakkan kata bantu BE didepan past participle tersebut.


BE + Past Participle

Contoh:
He was accused of doing that.
(Dia dituduh telah melakukan itu)

Baca kembali bahasan selengkapnya mengenai bentuk/pola kalimat pasif dalam bahasa inggris.


#Past Participle dalam Pola Kalimat Perfect Tense

Dalam pembentukkan pola kalimat yang mengandung tenses Perfect Tense (bukan Perfect Continuous/Progressive), Past participle diletakkan setelah kata bantu /have/, /has/ atau /had/.


Have + Past Participle

Contoh:
I have told her something funny.
(Saya telah memberitahunya sesuatu yang lucu)
Catatan:
Kata bantu /have/ digunakan khusus subject: /I/,/you/, /we/, /they/ atau padanannya.
Pola kalimat yang digunakan adalah: Present Perfect tense.


Has + Past Participle

Contoh:
She has met the teacher.
(Dia telah menemui guru itu)
Catatan:
Kata bantu /has/ digunakan khusus subject: /she/,/he/, /it/ atau padanannya.
Pola kalimat yang digunakan adalah: Present Perfect tense.


Had + Past Participle

Contoh:
I had talked about this before.
(Saya telah/pernah membicarakan hal ini sebelumnya)
Catatan:
Kata bantu /had/ digunakan untuk seluruh jenis dan padanan subject.
Pola kalimat yang digunakan adalah: Past Perfect tense.



Pada bahasan Regular & Irregular Verb (Kata Kerja Beraturan dan Kata Kerja Tak-beraturan), Kata kerja past participle biasa diletakkan di urutan ketiga setelah Past Form Verb.

Gerund VS Present Participle

Struktur kalimat (baca: pola kalimat) bahasa inggris yang diatur dalam grammar bahasa inggris itu banyak sekali dan tidak sedikit pula yang memiliki persamaan dalam hal bentuk susunan dan pembentukkan kata-kata sebagai unsur pembangun kalimatnya - salah satunya adalah bentuk kata dari Gerund dan Present participle secara FISIK sama, tapi (perbedaannya adalah) berbeda: kedudukan dan fugsinya dalam membangun sebuah kalimat.

Seperti bahasan yang lalu mengenai bagaimana "Memahami Gerund dalam Bahasa Inggris" dan "Pengenalan Present Participle Bahasa Inggris" telah disinggung bahwa adanya persamaan bentuk fisik (baca: Morphology) dari keduanya akan tetapi mereka tidaklah sama. Banyak pembelajar grammar bahasa inggris kita selalu terpaku pada rumus dan unsur-unsur rumus-rumus bahasa inggris, semisal: verb-ing.


Istilah "verb-ing" memang cara termudah didalam menghapal bentuk kata dan rumus bahasa inggris. Tapi sifat hapalan hanya terbatas pada konsep struktur dan sangat lemah dalam pengembangannya dan itu artinya; pada saat kita hendak mempelajari pola kalimat lain yang lebih kompleks, sifat hapalan aka tidak ada gunanya sama sekali - khususnya pada saat kita hendak menganalisa prilaku sebuah kata atas fungsinya dalam sebuah pola kalimat bahasa inggris. Hapalan akan efektif bila object hapalan adalah kosakata bahasa inggris (English Vocabulary).



Perbedaan Antara Gerund dan Present Participle

Mengapa harus present participle? oleh karena tidak ada bentuk lain yang dapat disetarakan dengan present participle yang memiliki bentuk kata yang sama dengan gerund yakni sama-sama berbentuk "verb-ing".

Perbedaan pokok keduanya adalah sebagai berikut:

  1. Gerund memiliki kedudukan dan fungsi sebagai kata benda (noun) dalam pola kalimat gerund.
  2. Present participle memiliki kedudukan dan fungsi sebagai kata kerja (murni verb) dalam pola kalimat yang mengandung present participle (khususnya dalam pola Tenses yang mengandung "Continuous"/"Progressive".

Contoh Kasus: Gerund & Present Participle

(i) My hobby is swimming.
(ii) I am swimming.

Bila diterjamahkan secara bebas, kedua contoh kalimat diatas adalah:


My hobby is swimming (Hobi saya berenang).
I am swimming. (Saya sedang berenang).



Pada contoh kasus kalimat (i), kalimat /my hobby is swimming/ memiliki tujuan untuk sekedar memberi informasi kepada orang lain mengenai /hobby saya/ atau /my hobby/. Dalam hal ini, kalimat /my hobby is swimming/ tidaklah mengandung adanya unsur kerja atau kegiatan yang sedang dilakukan/berlangsung. Intinya, hanya memberi informasi mengenai hobby. Oleh karena tidak adanya unsur kerja/kegiatan yang sedang berlangsung didalamnya, maka kata /swimming/ dalam kalimat /my hobby is swimming/ adalah gerund atau kata benda dan bukan kata kerja.

Pada contoh kalimat kedua (ii), kalimat /I am swimming/ jelas mengandung kegiatan yang sedang berlangsung atau sedang dilakukan. Intinya, ada unsur kerja (baca: kata kerja) didalamnya (lihat bahasan mengenai present continuous tense untuk contoh gambaran mengenai "kegiatan yang sedang berlangsung").


Contoh Kasus Lainnya:

(i) walking stick
(ii) singing bird



Kedua contoh diatas adalah dalam bentuk prase (phrase). Kedua phrase tersebut - yang jelas - bukanlah kalimat, tapi dapat menjadi salah satu unsur dalam sebuah bangunan kalimat.

Contoh:
The old man uses a walking stick.
I'm listening to a singing bird.

Bila kita terjemahkan secara bebas, masing-masing kalimat itu menjadi:

Orang tua itu menggunakan sebuah tongkat (yang berguna untuk berjalan).
Saya sedang mendengarkan seekor burung yang sedang bernyanyi.


Contoh bentuk prase gerund dan present participle lainnya. (dan, cobalah untuk memastikan mana yang memiliki unsur gerund dan mana yang present participle - kemudian cocokan dengan jawaban yang ada dibaris akhir halaman ini. Selanjutnya, kirimkan alasan anda mengapa gerund dan mengapa present participle ke: jean.rasyid@gmail.com)

sewing machine.
cooking jar.
climbing equipment.
dancing doll.
cutting tool.
walking child.
flying kite.


Dari kedua contoh tersebut nyatalah bahwa, phrase berbentuk gerund akan mengandung makna "untuk" sedangkan phrase berbentuk present participle lebih cenderung memiliki makna "sedang".

Dari kedua contoh kasus diatas kita dapat menyimpulkan bahwa kedudukan gerund pada sebuah kalimat pembentuknya adalah sebagai Kata Benda (Noun) dan tidak memiliki unsur kerja tau kegiatan/pekerjaan yag sedang dilakukan didalamnya dan inilah yang membedakannya denga present participle yang mengandung makna /.................. sedang ............./ didalamnya.

Pada dasarnya, present participle memiliki ulasan tersendiri yaitu "Participle". Dalam hal ini participle dalam bahasa inggris terbagi atas 2 bentuk:

  1. Present Participle
  2. Past Participle

Present participle memiliki bentuk /verb-ing/. Sedangkan past participle adalah nama lain dari kata kerja bentuk ketiga (verb-III) atau kata kerja yang sering digunakan dalam tenses berbentuk perfect tense.

Dibedakannya present participle dengan gerund tiada lain dikarenakan bentuk fisiknya yang sama yaitu sama-sama berbentuk /verb-ing/ walaupun sebenarnya, kedua jenis /verb-ing/ dalam bahasan ini sama sekali berbeda dan bukanlah aspek yang harus dibedakan.
Adanya kecenderungan untuk membedakan gerund dan present participle tiada lain dikarenakan karena pembelajar grammar bahasa inggris kita cenderung untuk menguasai rumus pola kalimat bahasa inggris ketimbang menganalisis bagaimana pola kalimat itu terbentuk.


________________



Jawaban:
sewing machine: gerund
cooking jar: gerund
climbing equipment: gerund
dancing doll: present participle
cutting tool: gerund
walking child: present participle
flying kite: present participle

Memahami Gerund Sebagai Noun (Kata Benda)

Apa itu Gerund? Gerund tidak bisa dipahami hanya melalui perubahannya dari kata kerja berakhiran /-ing/ menjadi Noun (Kata Benda) akan tetapi, gerund adalah pola kalimat yang mengandung kata kerja dimana kata kerja tersebut telah berubah fungsi dan kedudukannya sebagai kata benda (noun). Dengan kata lain, gerund adalah bentuk kata kerja berakhiran /-ing/ yang telah berubah menjadi kata benda (noun).

Memahami gerund berarti tidak lepas dari kata asalnya yaitu kata kerja berbentuk verb-ing. Bila mengingat bentuk-bentuk kata kerja dalam bahasa inggris khususnya berbentuk verb-ing, maka kita akan dihadapkan pada bentuk verb-ing yang biasa ada dan dipelajari dalam bahasa inggris, yakni: verb-ing dalam pola kalimat present continuous tense, past continuous tense, dan semua tenses yang ada kata atau istilah "continuous" atau "progressive" -nya.

Pertanyaannya adalah;


"Apakah bentuk verb-ing pada gerund sama fungsi dan kedudukannya (dalam kalimat) dengan verb-ing (baca:Present Participle) pada Tenses serba continuous tersebut?"


Bahasan mengenai perbedaan antara gerund dan kata kerja continuous (baca: present participle) baca disini --> gerund vs present participle. Khusus bahasan kali ini kita akan fokus pada bagaimana kedudukan gerund dan pola kalimat apa saja yang mengandung gerund tersebut.

#Konsep Pemahaman Gerund

Gerund adalah kata benda yang berwujud verb-ing. Dengan demikian, seharusnya, penghayatan kita mengenai gerund tidak lagi pada wujud asalnya - yaitu kata kerja - tapi fokus pada penghayatan bahwa gerund adalah noun.

#Pola Kalimat Gerund / Pola Kalimat yang Mengandung Gerund

Memahami Gerund tidak terlepas dari pola kalimat yang menjadikannya sebagai kata benda. Pola kalimat tersebut bersifat khusus. Artinya, tidak semua bentuk/pola kalimat dapat mengandung gerund. Dengan kata lain, gerund is such a unique noun. Berikut ini adalah pola kalimat yang mengandung gerund dimana gerund dapat digunakan.

  1. Gerund sebagai Subject

    Disebut "Gerund sebagai Subject" dikarenakan posisi noun (yang berbentuk verb-ing) berada pada posisi subject dari sebuah kalimat.

    Contoh:
    Speaking English is fun.
    (Berbicara dalam Bahasa Inggris itu menyenangkan).

    Dalam hal ini, kalimat diatas mengandung gerund dimana terdapat kata benda (noun) berupa /speaking/ diposisi subject.

    Bila kita pecah maka akan menjadi:

    Subject --> Speaking English

    Structural Verb
    --> Is

    Complement --> fun

    Rumus Gerund sebagai Subject:


    Subject + Structural Verb + Complement

    atau,

    Subject + Lexical Verb + Object/Adverb
  2. Gerund sebagai Complement

    Seperti pada contoh diatas, kita menemukan adanya complement (baca: pelengkap) setelah kata kerja structural verb /is/, yaitu: /fun/. Kata /fun/ berkedudukan sebagai complement dalam contoh kalimat tersebut. Bila disebut bahwa "Gerund sebagai Complement", maka itu artinya, gerund juga bisa diposisi sama persis seperti complement /fun/ pada contoh diatas.

    Sehingga penggunaannya adalah:


    Subject + Structural Verb + Complement


    Contoh:

    My hobby is drawing.
    (Hobi saya adalah menggambar)


    Kata /drawing/ yang berarti /menggambar/ merupakan bentuk Gerund dalam kalimat tersebut dan /drawing/ dalam pola kalimat seperti ini berkedudukan sebagai Complement sehingga kita menyebutnya gerund sebagai complement atau gerund yang diletakkan diposisi complement dalam sebuah kalimat.
    Complement biasa diletakkan (dapat ditemukan) pada 2 jenis pola berikut ini:
    a) Nominal Sentence
    b) Verbal Sentence dengan Kata Kerja berbentuk Intransitive Verb
  3. Gerund sebagai Object

    Bila gerund berada diposisi object itu artinya, gerund diletakkan setelah kata kerja lexical (lexical verb) dan Transitive. Untuk lebih jelas, pahami kembali bahasan mengenai kata kerja transitive dan intransitive di pelg-grammar ini.

    Rumus gerund sebagai Object yaitu:


    Subject + Lexical & Transitive Verb + Object


    Contoh:
    I love painting.
    (Saya suka sekali melukis)


    Pada contoh ini kita dapat melihat bahwa posisi /painting/ atau /melukis/ berada diposisi Object setelah kata kerja transitive verb /love/.
  4. Gerund sebagai Object dari Sebuah Preposition

    Selain dari ketiga hal diatas, gerund juga dapat ditambahkan (baca: diletakkan) setelah adanya preposisi (preposition/kata depan). Dengan demikian, gerund adalah object-nya dari preposition.

    Rumus gerund sebagai Object dari preposition, yaitu:


    Preposition + Object

    Secara lengkap sbb:

    Subject + Verb + Preposition + Object

    Contoh:
    I am interested in programming.
    (Saya tertarik dengan pemrograman)

    Pada contoh tersebut, kita menemukan preposisi/kata depan berupa /in/ yang merupakan satu kesatua dari be + interested + in. Sehingga bila dirumuskan menjadi: be + interested + in + gerund. Apakah hanya berlaku pada be + interested + in saja? Jelas tidak!. Itu hanya sekedar contoh bagaimana gerund diletakkan setelah preposisi atau berkedudukan sebagai object atas preposisi.

    Contoh lain yang sepadan dengan pola kalimat diatas:

    I'm bored of working everyday.
    Keterangan: Kata sifat: /bored/, Preposition: /of/ dan Gerund: /working/

    My friends keep on learning all days.
    Keterangan: Kata kerja prase: /keep on/, preposition: /on/ pada /keep on/ dan gerund: /learning/.

    Pada contoh diatas, contoh kalimat pertama sama persis dengan contoh sebelumnya /yakni: I'm interested in programming/, sedangkan pada contoh kalimat kedua /my friends keep on learning all days/ kita menemuka preposition berupa /on/ yang merupakan satu-kesatuan (baca: prase kata kerja) dari kata kerja berbentuk prase /keep on/ sehingga polanya/rumusnya yaitu:

    Keep on + Object.

    Secara lengkap dapat dirumuskan sbb:


    Adjective + Preposition + Gerund

    Contoh:
    I'm so tired of doing it.
    (Saya begitu lelah mengerjakannya)
    Keterangan:
    Kata sifat: /tired/, Preposition: /of/ dan Gerund: /doing/



    Noun + Preposition +  Gerund

    Contoh:
    Please turn off  the lights before leaving.
    (Matikan lampu-lampu sebelum pergi)
    Keterangan:
    Kata benda: /the lights/, Preposition: /before/ dan Gerund: /leaving/



    Verb + Preposition + Gerund

    Contoh:
    I spend a lot of time in reading novels.
    (Saya meluangkan banyak waktu untuk membaca novel).
    Keterangan:
    Kata kerja: /spend/, Preposition: /in/ dan Gerund: /reading/
  5. Gerund setelah Kata Kerja Tertentu

    Kata kerja tertentu yang dimaksud adalah kata kerja yang dapat ditambahkan noun/gerund berupa verb-ing tadi dibelakanganya. Dengan kata lain;

    Kata Kerja tertentu + Gerund

    Contoh kata kerja tertentu itu adalah:

    keep on, carry on, continuous, start, finish, avoid, deny, postpone, cancel, go, come, mind, prefer, stop, remember, need, require, want, advise, enjoy, like, succeed.

    dan, beberapa kata kerja jamak (Compound Verb), seperti;

    can't stand (tidak tahan), no use (tidak ada gunanya), can't help (menghindar-i), dsb.

    Contoh:
    It's no use crying.
    (Tidak ada gunanya menangis)

    I can't stand waiting for any longer.
    (Saya sudah tidak kuat menunggu lebih lama/lagi).

    I stop talking to her.
    (Saya berhenti berbicara dengannya).
  6. Gerund dalam bentuk Khusus

    Gerund dalam bentuk khusus ini didahului (baca: preceded/prisidid'/) oleh ungkapan "NO" yang berarti: "Dilarang".

    Rumusnya sangat sederhana, yaitu:

    No + Gerund

    Contoh:
    No climbing!
    No smoking!
    No Parking!
    dsb.

Memahami Adjective Clause Secara Mendasar - Complex Sentence

Adjective clause disebut juga dengan Relative clause. Mengapa disebut dengan istilah "adjective" clause? Seperti pada bahasan yang lalu mengenai adjective bahwa adjective memiliki fungsi menerangkan kata benda/noun phrase.

Contoh:
Ants love sweet cookies.

Pada contoh kalimat diatas, /sweet/ adalah adjective murni yang berfungsi menerangkan kata bendanya yaitu /cookies/. Dengan adanya adjective, kata benda /cookies/ menjadi lebih jelas karena mendapat informasi tambahan berupa /sweet/. Pada adjective clause, yang menjadi adjective adalah sub-clause. Sebelum membahas materi grammar mengenai adjective clause ini, sebaiknya, kita pahami dulu apa itu clause (baca: klausa) atau main clause dan sub clause?


Struktur Adjective Clause


Adjective clause dibangun dari 2 kalimat inti. Masing-masing kalimat tersebut berupa main clause. Untuk menggabungkan kedua kalimat inti tersebut, digunakanlah kata tanya tertentu yaitu: /who/, /whom/, /which/, /whose/ dan kata penghubung (conjunction) /that/ yang berfungsi sebagai relative pronoun. Itulah mengapa adjective clause disebut juga dengan relative clause dikarenakan clause ini menggunakan relative pronoun berupa: /who/, /whom/, /which/, /whose/ dan /that/ tadi.

Untuk lebih jelas, mari kita bahas secara rinci.
Contoh:

Kalimat 1:
The girl is my aunt.
(Gadis itu adalah bibiku.)

Kalimat 2:
The girl sat near me last night.
(Gadis itu duduk didekatku tadi malam.)

Bila kedua kalimat diatas digabungkan menjadi satu kalimat (yang disebut adjective clause) maka akan menjadi seperti dibawah ini:

The girl who sat near me last night was my aunt.
(Gadis yang duduk didekatku tadi malam adalah bibiku.)

Pada kalimat baru diatas kita melihat ada unsur baru berupa /who/ yang bertindak sebagai relative pronoun. Dan bila kalimat itu dipecah dengan tujuan agar bisa menemukan/mengetahui mana unsur subject dan verb-nya, maka akan menjadi sbb:

/The girl who sat near me last night/ --> Subject
/Was/ --> Structural Verb
/My Aunt/ --> Complement.

Setelah dipecah, bila kita melihat unsur subjectnya diatas dana dipecah lagi, maka akan menjadi:

1. The girl sat near me last night
2. Who

Dengan menggunakan cara/metode ini, kita bisa memastikan bahwa, sebenarnya kalimat /the girl sat near me last night/ adalah main clause. Kedudukan main clause /the girl sat near me last night/ sama kuatnya dengan kedudukan main clause /the girl was my aunt/. Dengan adanya penambahan relative pronoun berupa /who/ pada main clause /the girl sat near me last night/ tersebut, maka /who sat near me last night/ berubah menjadi sub clause. Itu artinya, sub clause dalam kalimat itu berfungsi menerangkan subject /the girl/ dari pola adjective clause.

Berubahnya main clause menjadi sub clause yang disebabkan oleh relative pronoun sama halnya dengan perubahan main clause menjadi sub clause disebabkan oleh conjuction /IF/ dalam conditional sentence.

Contoh:

Kalimat 1:
I will give you an entrance ticket.

Kalimat 2:
You pay 10 thousand rupiahs.

Menjadi:
If you pay 10 thousands rupiahs, I will give you an entrance ticket.

Dalam contoh conditional sentence diatas, klausa /If you pay 10 thousands rupiahs/ adalah sub clause. Akan tetapi tidak berfungsi sebagai adjective seperti halnya dalam bahasan kita saat ini yaitu; adjective clause.


Kapan Menggunakan WHO, WHOM, WHICH, WHOSE atau THAT pada Adjective Clause?

Pada contoh adjective clause diatas, telah kita simak dimana relative pronoun (baca: conjunction) berupa: /who/ digunakan dalam pembentukkan adjective clause. Apakah semua bentuk kalimat adjective clause menggunakan /who/ ? bila tidak, lalu, kapan relative pronoun lainnya /which/, /whose/ dan /that/ digunakan?
Apakah ada ketentuannya bila kita ingin menggunakan relative pronoun dalam adjective clause tersebut?

  1. Relative Pronoun Who pada Adjective Clause

    Relative pronoun /who/ digunakan bilamana subject dari masing-masing kedua kalimat inti itu berupa orang dan sama. Jangan lupa bahwa /who/ digunakan untuk menanyakan orang diposisi subject dan tidak berupa nama orang.

    Contoh:
    Kalimat 1: The maid needs a soap.
    Kalimat 2: The maid wants to wash the dishes.

    Setelah digabungkan dengan menggunakan relative pronoun /who/:
    The maid who needs a soap wants to wash the dishes.
    (Pembantu yang membutuhkan sabun itu ingin mencuci piring)

    Pada contoh kedua kalimat inti tersebut (sebelum digabungkan), subjectnya adalah /the maid/. Jadi, relative pronoun /who/ -lah yang harus digunakan.
  2. Relative Pronoun Whom pada Adjective Clause

    Relative pronoun /whom/ digunakan bilamana object dari salah satu kalimat inti itu berupa orang dan sama. Jangan lupa bahwa /whom/ digunakan untuk menanyakan orang diposisi object dan tidak berupa nama orang.

    Contoh:
    Kalimat 1: The man taught in our school.
    Kalimat 2: You met the man last night..

    Setelah digabungkan dengan menggunakan relative pronoun /whom/:
    The man whom you met last Sunday taught in our school.
    (Laki-laki yang kau jumpai minggu yang lalu mengajar disekolah kita)

    Pada contoh tersebut, object /the man/ ada pada kalimat 2.
  3. Relative Pronoun Which pada Adjective Clause

    Relative pronoun /which/ digunakan bilamana subject dan object dari kedua kalimat inti itu berupa benda dan sama. Jangan lupa bahwa /which/ digunakan untuk menanyakan benda.

    Contoh:
    Kalimat 1: We visit a public park.
    Kalimat 2: A public park has many beautiful things.

    Setelah digabungkan dengan menggunakan relative pronoun /which/:
    We visit a public park which has many beautiful things.
    (Kita mengunjungi taman kota yang memiliki banyak benda-benda indah.)
  4. Relative Pronoun Whose pada Adjective Clause

    Relative pronoun /whose/ digunakan bilamana kata benda dari salah satu kalimat inti itu mengandung unsur kepunyaan (possession) dan berada diposisi subject. Jangan lupa bahwa /whose/ digunakan untuk menanyakan kepemilikan/kepunyaan.

    Contoh:
    Kalimat 1: The book's cover was blackened.
    Kalimat 2: The book was burned by the children.

    Setelah digabungkan dengan menggunakan relative pronoun /whose/:
    The book whose cover was blackened was burned by the children.
    (Buku yang sampul depannya dihitamkan dibakar oleh anak-anak itu.)
  5. Relative Pronoun That pada Adjective Clause

    Relative pronoun /that/ digunakan untuk menggantikan relative pronoun /who/, /whom/ dan /which/. Jadi hanya ketiga relative pronoun tersebut yang bisa digantikan oleh relative pronoun /that/ dan tidak termasuk /whose/.

    Mari kita ambil contoh-contoh kalimat diatas dimana /who/, /whom/ dan /which/ digunakan:

    The maid who needs a soap wants to wash the dishes.
    The man whom you met last Sunday taught in our school.
    We visit a public park which has many beautiful things.

    Bisa diganti dengan /that/. Penggantian ini tidaklah merubah makna dan status adjective clause tersebut:

    The maid that needs a soap wants to wash the dishes.
    The man that you met last Sunday taught in our school.
    We visit a public park that has many beautiful things.

Pendalaman Materi: Adjective Clause

Seringkali kata kerja intransitive memiliki unsur complement dimana preposisi (kata depan) digunakan.
Contoh:

My sister wants to go with you.

Prase /with you/ diatas adalah complement. Complement ini menggunakan preposisi /with/ agar dapat ditambah dengan object-nya berupa /you/.

Sehubungan dengan adjective clause, ketika relative pronoun /whom/ digunakan, maka preposisi /with/ harus diikutsertakan dalam kalimat tersebut.

Contoh:
Kalimat 1:
You dance with my sister.
(Kau berdansa dengan saudara perempuanku).

Kalimat 2:
The girl is my sister.
(Gadis itu adalah saudara perempuanku).

The girl whom you dance with is my sister.
(Gadis yang berdansa denganmu adalah saudara perempuanku).

Aturan ini berlaku, tidak hanya pada kata kerja intransitive tapi juga kata kerja transitive. Intinya, apabila kata kerja itu memiliki preposisi dalam pemakaiannya, maka preposisi tersebut harus diikutsertakan dan diletakkan diakhir sub clause -nya.

Contoh kata kerja yang mengandung preposisi:

I go to school.
He agrees at you.
dsb.


Memahami Direct Object & Indirect Object

Object adalah salah satu unsur pembangun kalimat bahasa inggris - walaupun bukan merupakan kalimat inti. Seperti bahasan lalu mengenai unsur pembangun kalimat bahasa inggris, disebut sebagai kalimat bahasa inggris apabila ada 1 buah subject dan 1 buah verb. Walaupun demikian, unsur pembangun "object" sering digunakan/dipakai baik dalam bentuk tulisan maupun percakapan bahasa inggris.


Apa itu Object? Kapan Object Digunakan dalam Kalimat Bahasa Inggris?


Secara struktural, unsur object diletakkan dibelakang kata kerjanya. Adapun kata kerja yang digunakan harus berbentuk kata kerja transitif (transitive verb) yang merupakan kata kerja lexical (lexical verb).

Untuk lebih jelas perhatikan ilustrasi berikut ini!


Indirect Object - Direct Object

Contoh Kalimat yang menggunakan Transitive Verb:

I buy an apple.

Contoh Kalimat yang menggunakan Intransitive Verb:

I swim.
I swim with my friends.
I swim in the swimming-pool.

Kesalahan fatal para pembelajar bahasa inggris khususnya pembelajar grammar bahasa inggris adalah bahwa setiap kata kerja dapat ditambah dengan object. Padahal tidaklah demikian. Hanya kata kerja lexical berbentuk transitive verb saja yang bisa ditambah dengan object.

Pada kalimat /I buy an apple/ dapat dijelaskan bahwa, /an apple/ adalah object. Object /an apple/ dapat ditambahkan dalam contoh tersebut oleh karena kata kerja /buy/ berbentuk transitive verb.
Berbeda halnya dengan contoh kedua dimana kata kerja /swim/ termasuk kata kerja intransitive verb sehingga tidak dapat ditambah object. Phrase /with my friends/ adalah complement (pelengkap) dan /in the swimming-pool/ adalah adverb of place (kata keterangan tempat). Jadi, baik /with my friends/ maupun /in the swimming-pool/ bukanlah unsur object dalam bentuk apapun.

Apa itu Direct dan Indirect Object?

Pada contoh kalimat pertama diatas, /an apple/ adalah object langsung (Direct Object) dari kata kerja transitive verb /buy/. Dikatakan sebagai object langsung (direct object) oleh karena /an apple/ adalah wujud dari perbuatan /buy/.

Dengan kata lain ..............................  "Apa yang kamu beli?", jawab: "an apple".

Contoh Kasus: Direct Object Vs Indirect Object

Contoh kalimat yang mengandung direct object (selanjutnya disingkat: "DO") dan indirect object (IO):



Direct Object vs Indirect Object (Object Langsung dan Object Tak-langsung




Pada ilustrasi gambar diatas, kalimat /I give you some money/ sama saja dengan kalimat /I give some money to you/. Perbedaannya adalah cara meletakkan direct object dan indirect object dalam kalimat tersebut.

Pada kalimat pertama, yakni /I give you some money/, direct object adalah: /some money/ sama halnya dengan contoh kalimat yang kedua. Adapun indirect object kalimat pertama adalah /you/ sama halnya dengan kalimat kedua, yakni /you/.

Secara baku, direct object diletakkan setelah indirect object, yaitu:

You ---> some money

Bilamana ingin meletakkan indirect object dibelakang direct object atau, direct object diletakkan langsung dibelakang kata kerja /give/ maka, tambahkan preposisi / kata depan (preposition) berupa "TO" didepan kata ganti /you/, sehingga menjadi:

To + you.

Sedangkan pada direct object tidak mengalami penambahan atau perubahan apapun.
Mengenai terjemahan/artinya kedua kalimat diatas sama saja:

I give you some money.
(Saya memberi anda sedikit uang).

I give some money to you.
(Saya memberi sedikit uang pada anda).

*) bisa juga menggunakan kata depan /for/. Bergantung pada maksud dari kalimat tersebut.
Contoh:
I give some money for you.

Adalah keliru/ salah bila meletakkan indirect object dibelakang kata kerja transitive dengan mengikutsertakan preposisi/ kata depannya.

Seperti;
I give for you some money
atau,
I give to you some money.

Oleh karena tidak ada kalimat berbentuk:

I give to you.

yang benar adalah:

I give you.
I explain you.
I tell you.


Intermezzo: *) penggunaan /you/ pada contoh-contoh diatas hanyalah contoh semata. Anda dapat menggunakan objective pronoun lainnya seperti; /him/, /her/, /us/ dsb.

Dari contoh-contoh kasus kalimat bahasa inggris yang mengandung unsur direct object dan indirect object diatas, direct object pada umumnya berbentuk kata benda (noun) atau prase kata benda (noun phrase). Sedangkan indirect object dapat berupa objective pronoun atau kata ganti object.

Contoh lain:
(Coba sebutkan mana yang direct object dan mana yang indirect object pada kalimat-kalimat dibawah ini):


I tell you something.
I tell something to you.

Menanyakan Khabar Seseorang

Menanyakan khabar biasa diungkapkan pada waktu kita hendak mengetahui/memastikan keadaan, kondisi atau kesehatan seseorang.
Contoh:

How are you?
How is your family?
How is your younger brother?

Dalam bahasa inggris, khabar tidak hanya ditujukan untuk menanyakan kesehatan seseorang tetapi juga keadaan diluar masalah kesehatan, misalnya;

Bagaimana pekerjaanmu?
Bagaimana khabar rencana terakhirmu?


Contoh Menanyakan khabar bukan-kesehatan dalam Bahasa Inggris


How is your job?
(Bagaimana pekerjaanmu?)
Keterangan: apakah pekerjaanmu lancar-lancar saja? ada kendala? ada masalah? atau menanyakan pekerjaan yang baru saja dimulai/ diterima kerja di sebuah perusahaan, dsb.

How are you doing?
(Bagaimana keadaannya saat ini?)
Keterangan: makna -nya pada keadaan- diatas menunjuk pada apa yang tengah dirasakan saat ini.
Sesuatu yang dirasakan dapat berupa; rasa bosan, rasa lega, rasa puas, dsb. Pertanyaan dengan menggunakan /how are you doing?/ ini tidak langsung mengacu pada kesehatan, tetapi keadaan saat bertemu.

Contoh:
(Situasi: andi agak pusing hari ini, lalu ia pergi ke cafe terdekat dan meminum segelas jus buah disana. Tiba-tiba shinta datang dan bertanya: "how are you doing?". Lalu, andi menjawab: "much better" (agak baikan/enakkan dikit). Ungkapan /how are you doing?/ juga biasa digunakan pada saat seseorang sedang dalam pekerjaan, dalam perjalanan, dsb.)


How's life?
(Bagaimana khabarnya?)
Keterangan: ungkapan how's life? mengacu pada kondisi/keadaan diri seseorang secara keseluruhan; termasuk kesehatan, pekerjaan, keadaan dalam menjalani hari demi hari, pertemanan, dsb.

Cara Menjawab/Membalas, Merespon, Menanggapi Pertanyaan khabar

Contoh:

Shinta: how are you, rudi?
Budi: I'm fine.

Dapat pula menjawab:

Pretty well.
I'm so fine.
I'm very well.
Not so bad (tidak begitu baik).

Catatan: jangan lupa menambahkan kata "thank you" atau "thanks" pada saat menjawab pertanyaan khabar.

How are you, Linda?
Jawab: I'm very well, thank you.


Conversation In Context


Q: How's your job?
A: Everything goes well.

Kemungkinan tanggapan lainnya:

A: Fine.
A: Everything's okay.
A: I don't think this job is what I expected.

Q: How are you doing?
A: Much better

Kemungkinan tanggapan lainnya:

A: (........... hanya tersenyum .........)
*) terkadang pertanyaan ini tidak perlu dijawab bila sipenanya sebenarnya sudah mengetahui keadaannya.

A: Never been okay.
A: I think a little help will be better.

Q: How's life?
A: Fine.

Kemungkinan tanggapan lainnya:

A: Never better.
A: All is fine.
A: Everything's fine.


Pengecualian Mengenai Pertanyaan Khabar

Selain yang telah diuraikan diatas, ada satu pertanyaan khabar yang biasa diucapkan oleh orang inggris British (GB), yaitu: how do you do?

Ungkapan /how do you do?/ sama dengan /how are you?/. Akan tetapi, /how do you do?/ lebih cenderung formal dan sering digunakan pada saat pertama kali berkenalan yang mengacu pada aspek keseluruhan.
Pertanyaan /how do you do?/ mesti dijawab sama yaitu: /how do you do?/.

Apology ~ Permintaan Maaf

How to

#Cara Meminta Maaf   ~ Bahasa Inggris


Ada banyak cara mengungkapkan, menyatakan atau mengatakan permintaan maaf pada seseorang. Ucapan permintaan maaf sesungguhnya berdasarkan atas kesalahan yang baru atau telah kita perbuat. Dengan kata lain, ucapan permintaan maaf akan terucapkan manakala kita telah/baru saja berbuat salah pada seseorang sehingga membuat orang lain menjadi tersinggung, kecewa, sakit hati, bersedih, dsb.

Studi Kasus

Dalam pembicaraan sehari-hari, kita juga sering mengucapkan permintaan maaf, misalnya; pada waktu akan melewati sekelompok orang yang sedang duduk dan kita melewati jalan didepan dimana orang-orang itu sedang duduk berkumpul, misalnya dengan mengatakan: "maaf, numpang lewat ya?". Atau, ungkapan yang terucap pada waktu kita ingin bertanya sesuatu, misalnya saja: "maaf, siapa nama anda?".

Ungkapan-ungkapan yang terakhir yang disebutkan diatas itu sebenarnya bukanlah cara mengungkapkan permintaan maaf dalam bahasa inggris. Ungkapan tersebut tiada lain karena sifat ketimuran kita, adat, kebiasaan, budaya dan aspek budi pekerti kita pada orang lain. Tapi tidak demikian dalam bahasa inggris. Bahasa inggris (khususnya percakapan bahasa inggris) hanya mengenal cara mengungkapkan permintaan maaf pada saat kita melakukan kesalahan baik sengaja atau tidak, baik secara langsung atau tak langsung yang membuat orang lain tersebut terluka, dsb.

Macam-macam Cara Mengungkapkan/Menyatakan Permintaan Maaf


Sorry. (ungkapan informal)
I'm sorry. (ungkapan informal/formal)
I'm so sorry. (ungkapan informal/formal)
I'm very sorry. (ungkapan informal/formal)
I'm awfully sorry. (ungkapan informal/formal)
I'm terribly sorry. (ungkapan informal)

I do apologize (ungkapan formal)
Please excuse me (ungkapan formal)
Please forgive me (ungkapan informal)
please apologize me. (ungkapan formal)
Excuse me (ungkapan formal)
Please pardon me (ungkapan formal)
Please accept my apology (ungkapan formal)

Catatan:
Penambahan kata /so/, /awfully/ atau /terribly/ didepan kata /sorry/ tersebut dimaksudkan untuk mengungkapkan rasa yang amat dalam pada orang tersebut atas kesalahan kita.


Cara Menjawab/Membalas, Merespon, Menanggapi Permintaan Maaf


No problem. (ungkapan informal/formal)
It's ok. (ungkapan informal)
It's okay. (ungkapan informal)
Never mind. (ungkapan formal)


Conversation In Context

Contoh:
(Situasi: Andi, tanpa disengaja menumpahkan secangkir minuman kopi hangat ke sepatu tamu yang datang kerumahnya....)

Andi: Oh, I'm so sorry.
Tamu: It's okay.


Catatan Pengecualian

  1. Ungkapan permintaan maaf yang telah diuraikan diatas, sebenarnya dapat pula menjadi sebuah ungkapan penyesalan atas kejadian yang telah terjadi.

    Contoh:
    I'm sorry but I have to go now.
    (Saya menyesal karena saya harus pergi sekarang)
    .
  2. Ungkapan /sorry/ dapat pula berarti: berbelasungkawa atau turut berduka cita atas suatu kejadian negatif yang menimpa seseorang, misalnya; meninggal dunia, terjatuh, kecelakaan, dsb.

    (Situasi: Pada saat bertemu dan setelah basa-basi sejenak lalu langsung mengucapkan rasa berduka cita yang mendalam padanya)
    Contoh:
    I'm sorry to hear that.
    (Saya ikut turut berduka cita).

    atau, dengan ungkapan khusus untuk berbelasungkawa.
    Contoh:

    "I feel condolence to your sister."
    (Saya sangat berduka begitu mendalam atas apa yang menimpa saudara perempuanmu).

    Caution: ungkapan diatas tidak ada hubungannya dengan bahasan halaman ini, hanya saja, itu adalah contoh cara berbelasungkawa. Ungkapan tersebut bersifat sangat formal.

    (Situasi: Pada saat kita menyinggung mengenai orang tua atau orang yang dicintai/disayangi oleh teman bicara kita).
    Contoh:
    Oh, I'm sorry.
    atau,
    Oh, I'm sorry to hear that.

    Kedua ungkapan diatas dapat berarti: -
    "Saya menyesal telah menyinggung masalah itu sehingga membuat anda mungkin jadi bersedih hati"

Greeting ~ Mengucapkan Salam

How to

#Cara Mengucapkan Salam  ~ Bahasa Inggris


Secara umum, salam (greeting) dalam Percakapan Bahasa Inggris itu ada 2, yakni;
  1. Mengucapkan salam ketika bertemu.

    Misalnya:
    good morning! (Selamat pagi!)
    good afternoon! (Selamat siang/sore!)
    good evening! (Selamat malam!)

    Contoh ucapan salam dalam bentuk lain:
    good day!
  2. Mengucapkan salam ketika berpisah

    Misalnya:
    goodbye! (Selamat tinggal/jalan!)
    see you! (Sampai jumpa!)
    see you later! (Sampai jumpa lagi nanti!)
    see you next week! (Sampai jumpa minggu depan!)
    good night! (Selamat malam/tidur!)

    see ya! (= sama dengan: see you)
    *) ungkapan /ya/ aslinya adalah: you.

    bye-bye! (= sama dengan: good bye)
    bye! (= sama dengan: good bye)
    g'bye! (= sama dengan: good bye)
    *) huruf /g'/ adalah kependekan dari: /good/.

#Penjelasan mengenai Ungkapan Salam (Greeting)

    Kata /good/ yang ada pada /good morning!/ dsb tersebut tidak bisa diartikan/diterjemahkan sama dengan: "selamat". Kata /good/ menjadi satu-kesatuan dengan kata sesudahnya.
    Ucapan salam bisa berbentuk formal dan juga informal. Dari contoh diatas, yang berbentuk formal ada pada:

    Good morning!
    Good afternoon!
    Good evening!
    Morning!
    Good morning!
    Good morning!
    See you!
    See you later!
    See you next ..... !
    Goodbye!

    Khusus ucapan /Good night/ bisa dalam situasi formal ataupun informal. /Good night/ diucapkan dalam 2 situasi:
    Pertama, ketika hendak berpisah dari pertemuan pada malam hari.
    Kedua, pada saat hendak tidur pada malam hari.

    Ucapan salam juga berlaku pada saat kita dan lawan bicara hendak melakukan sesuatu.
    Contoh:
    have a nice day! (Semoga harimu menyenangkan!)
    have a nice dream! (Semoga mimpi yang indah!)
    have a nice sleep! (Selamat tidur!)
    have a nice eat! (Selamat/silahkan makan!)


    Contoh lain:
    have a fun! (Bersenang-senanglah! atau, selamat bersenang-senang!)
    Good luck! (Semoga berhasil/sukses!)

    Catatan:
    Ungkapan /good day/ sama dengan /good afternoon/. /good day/ berbentuk informal.
    Pada waktu mengucapkan salam, kita juga dapat menambahkan nama orang/nama depan/ nama panggilannya.
    Contoh:
    morning, paul!
    good evening, jean!
    have a fun, everyone!


    Ucapan salam formal pada saat berpisah:

    farewell! (selamat jalan!)
    *) ungkapan akan suatu harapan yang baik (misalnya: dalam pesta perpisahan).

    Bond voyage! (Selamat jalan!)
    *) ungkapan /bond voyage/ diambil dari (baca: derived from) bahasa perancis yang berarti: selamat jalan! atau selamat berpetualang! e.g. have a nice trip, have a nice journey!


    Tambahan:
    So long, buddy! (selamat jalan, teman!)

    *) ungkapan /so long/ termasuk ungkapan informal.
    Biasanya digunakan pada saat kita hendak berpisah dengan teman yang baru meninggal diatas kuburnya.
    Bisa juga ketika ingin berpisah yang tidak dapat dipastikan kapan akan bertemu kembali.
    Ungkapan /goodbye!/ bisa mewakili ungkapan ini.



    .............................................................. .-

    Dapatkan materi percakapan (Conversation In Context) yang dibahas berdasarkan aspek grammatical atau grammar in use dan contextual  berikutnya!
    Klik disini ---> untuk berlangganan artikel materi percakapan di pelg-grammar. (Gratis!)

    Kunci Penguasaan Grammar Bahasa Inggris

    Menguasai sesuatu yang dinamis itu adalah mustahil. Bahasa (khususnya Bahasa Inggris) merupakan ilmu dinamis yang senantiasa mengalami perubahan baik dari aspek grammatical atau sintaktis, maupun semantik. Akan tetapi, secara mendasar, pelg-grammar akan menjabarkan dengan jelas mengenai: kunci memahami dan menguasai bahasa inggris khususnya grammar bahasa inggris dari NOL atau tahap awal dan dasar sekali.

    Hal ini sesuai dengan banyaknya pertanyaan mengenai: "bagaimana cara menguasai grammar bahasa inggris?" atau pertanyaan: "harus mulai darimana saya belajar bahasa inggris?",  "Apa saja tahapan dasar dalam mempelajari dan menguasai bahasa inggris?", dan sebagainya. Dalam  hal ini, pertanyaan tersebut mengarah pada satu titik tanda tanya besar, yaitu: "Harus Mulai Darimana .........".

    Dikesempatan kali ini, Pelg-grammar akan menguraikan dengan jelas dan gamblang mengenai inti permasalahan yang menyangkut pertanyaan tersebut.

    Penguasaan Materi Dasar Inti Bahasa Inggris

    Banyaknya bentuk dan pola kalimat bahasa inggris menjadikan pembelajar bahasa inggris (baca: English learner) bingung tentang pola-pola yang mereka pelajari melalui bangku sekolah, kursus dan media belajar lainnya. Seakan-akan antara satu pola dengan lainnya dan unsur pembangunnya begitu kompleks (baca: rumit) sehingga memerlukan pembelajaran yang serius dan mendalam mengenai ketatabahasaan/ grammar bahasa inggris. Puncak kebingungan itu akhirnya melahirkan pertanyaan-pertanyaan seperti diatas yang merupakan titik klimaks dari bentuk kebingungan itu. Sehingga tidak sedikit yang berkomentar (karena putus asa) yang mengatakan bahwa: Bahasa inggris itu matematikanya ilmu bahasa. Ada juga yang lebih ekstrim dan bilang: "Belajar bahasa inggris itu sulit, dibalik-balik...." dsb.


    Tahap Dasar Pembelajaran Bahasa Inggris dari NOL


    #Tahap Dasar 1:

    Pembelajar bahasa inggris wajib memahami dan menguasai Unsur Pembangun Kalimat, diantaranya:
    apa itu kata benda (noun), kata ganti (pronoun), prase kata benda (noun phrase), kata sandang (articles), kata penghubung (conjunction), kata sifat (adjective), kata kerja (verb), kata keterangan (adverb) dan kata depan (preposition). Kesemua tahap dasar ini ada dalam bahasan part of speech bahasa inggris.

    #Tahap Dasar 2:

    Memahami dan menguasai apa dan yang mana kata berbentuk lexical (lexical words) dan apa dan yang mana kata berbentuk structural (structural words) secara benar.

    #Tahap Dasar 3:

    Memahami dan menguasai bentuk kalimat Verbal dan Nominal (Nominal Sentence dan Verbal Sentence) serta BE atau TO BE.

    #Tahap Dasar 4:

    Memahami dan menguasai apa itu Tenses?


    Keempat tahapan dasar diatas harus dipelajari dan dikuasai secara berurutan dan tidak boleh secara acak. Tahapan yang disebutkan diatas merupakan hasil penelitian pelg-grammar mengenai tingkah laku, cara/metode dan kebiasaan pembelajar bahasa inggris dalam mempelajari bahasa asing yang bukan bahasa pribumi/bahasa indonesia.


    Penjelasan Tahapan Pembelajaran Bahasa Inggris

    Berikut ini akan dijelaskan maksud tiap-tiap tahapan diatas.

    Penjelasan Tahap Dasar 1

    Maksud dari pemahaman dan penguasaan atas unsur pembangun kalimat itu tidaklah secara utuh. Artinya, cukup secara mendasar saja. Berikut ini adalah contoh pemahaman atas unsur pembangun kalimat tersebut:

    • Target Pemahaman => Kata benda (Noun)
      • Ruang lingkup dan Batasan Pemahaman:
      (1) Definisi:
      Bahwa, kata benda (noun) adalah segala sesuatu (baik orang, hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda mati) baik berbentuk abstrak maupun konkrit, baik berupa jamak/banyak maupun tunggal/cuma satu serta kata benda itu ada yang bisa dihitung dan ada yang tidak dapat dihitung.
      (2) Penggunaan:
      kata benda pada kalimat  itu ada di posisi subject dan object.



    Selanjutnya, buatlah ringkasan yang mirip seperti contoh mengenai kata benda diatas yang bisa anda temukan pada blog pelg-grammar ini. Jadi, pemahaman dasar unsur pembangun kalimat ini hanya berlaku atas pengertian/definisi dan penggunaanya saja.

    Penjelasan Tahap Dasar 2

    Definisi Lexical Word:
    Sebuah kata berupa kata apa saja yang memiliki arti jelas atau kata yang mengandung makna lexicon. "makna lexicon" itu artinya: kekamusan. Dengan kata lain, terjemahan kata tersebut dapat dilihat dan dibaca di kamus-kamus bahasa inggris.

    Contoh Lexical word:
    go, speak, book, handsome, yesterday, you, dsb.

    Definisi Structural Word:
    Disebut structural karena kata tersebut tidak memiliki arti yang jelas atau tidak lexical dan tidak dapat ditemukan terjemahannya dengan jelas dalam kamus bahasa inggris:

    Contoh structural word:
    of, in, is, was, were, be, been, being, dsb

    Kata structural ini hanya memiliki fungsi dan tidak memiliki arti/terjemahan dengan jelas. Berdasarkan penjelasan diatas, selanjutnya adalah: mengarahkan pemikiran anda pada kata kerja.

    Kata Kerja Bahasa Inggris (English Verb)

    Kata kerja bahasa inggris itu ada 2 jenis:
    1. Lexical Verb, yakni: kata kerja yang memiliki arti jelas.
    2. Structural Verb, yakni: kata kerja yang tidak memiliki arti jelas.
    Kata kerja structural mencakup: seluruh jenis BE atau TO BE, misalnya: is, am, are, was, were, been, be dan being. Sedangkan kata kerja lexical mencakup: semua jenis kata kerja selain kata kerja structural diatas.

    Penjelasan Tahap Dasar 3

    Definisi Nominal Sentence:
    Nominal sentence adalah kalimat yang kata kerjanya berbentuk Structural dan predikatnya bukanlah berbentuk kata kerja.

    Definisi Verbal Sentence:
    Verbal sentence adalah kalimat yang kata kerjanya berbentuk lexical dan kata kerja lexical inipun sekaligus bertindak sebagai predikatnya.

    Contoh:

    I was sad.

    Kata kerja pada kalimat diatas berbentuk structural (yaitu: /was/) oleh karena predikatnya bukanlah kata kerja lexical, yaitu /sad/ merupakan kata sifat (adjective). Pola kalimat seperti ini disebut dengan kalimat nominal atau Nominal Sentence

    Contoh lain:

    I work.

    Pada contoh kalimat ini kita melihat ada kata kerja lexical yaitu /work/ karena memiliki arti jelas dan dapat dibaca/ditemukan di dalam kamus-kamus bahasa inggris. Kata kerja /work/ juga sekaligus bertindak sebagai predikat. Kalimat jenis ini disebut sebagai kalimat verbal atau Verbal sentence.

    Selanjutnya, yang harus kita pahami bahwa, semua pola kalimat bahasa inggris terdiri atas 2 jenis kalimat ini. Jadi, anda wajib memahami mana kalimat nominal dan mana kalimat verbal dengan jelas dan terang. Cobalah cari sebuah buku cerita berbahasa inggris dan cari dan sebutkan mana kalimat nominal dan mana yang verbal.

    Sebelum mencari dan menyebut satu demi satu apakah kalimat itu berbentuk nominal atau verbal, anda harus memahami dengan benar kegunaan dari BE atau TO BE. Sekali lagi, anda harus paham betul apa kegunaan dari BE atau TO BE itu.
    Disini dapat kami simpulkan bahwa, BE itu memiliki 2 kegunaan, yakni:

    • BE berfungsi sebagai Kata Kerja Structural HANYA dalam Kalimat Nominal.
    • BE juga berfungsi sebagai Kata Bantu (Auxiliary) dalam Kalimat Verbal,
      yakni: dalam Pembentukan 2 pola kalimat, yaitu:
      • Kalimat yang mengandung Tenses serba Continuous/Progressive
      • Kalimat Pasif (Passive Voice).



    Penjelasan Tahap Dasar 4

    Definisi Tenses:
    Tenses adalah bentuk waktu yang berkaitan erat dengan kejadian-kejadian yang dilakukan. Dengan kata lain, setiap kejadian atau perkataan dalam bahasa inggris itu pasti berkaitan dengan waktu keterjadiannya atau waktu kita atau orang lain mengatakan sesuatu.


    Kejadian/Ucapan ===> Waktu Keterjadian/Pengucapan


    Jadi, bahasa inggris mengatur bahwa setiap kejadian atau ucapan mesti berkaitan dengan waktu keterjadiannya.

    Contoh:

    Saya berlatih senam besok.

    Baik kalimat itu hanya berupa ucapan maupun perbuatan, mesti ada hubungannya dengan waktu, yang dalam hal ini adalah: /besok/. Walaupun tanpa menggunakan kata keterangan waktu /besok/, tetaplah mengandung tenses tertentu atau tetap memiliki keterkaitan dengan waktu keterjadiannya.

    I go there. (/go/  berkaitan dengan waktu present/sekarang).
    I went there (/went/ berkaitan dengan waktu past/lampau).
    I will go there (/will go/ berkaitan dengan waktu future/yang akan datang).

    Dari contoh diatas dapatlah disimpulkan bahwa, tidak satupun kalimat utuh bahasa inggris yang tidak berkaitan dengan waktu. Jadi, pasti berkaitan dengan waktu.

    Kesemua bahasan diatas dijelaskan secara rinci satu per satu di blog pelg-grammar ini.
    Selamat mencoba dan sukses!

    Semi Modal Auxilary ~ Quasi Auxiliary

    Bahasa itu dinamis begitu juga dengan Grammar Bahasa Inggris yang memiliki banyak perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini mencakup aspek grammatical ataupun "kecenderungan" penggunaan english verb pattern tertentu (baca: pola kata kerja bahasa inggris) ketimbang yang lain walaupun sama maknanya (baca: meaning). Bentuk perubahan itulah yang disebut dengan language dynamic tendency (kecenderungan bahasa, by pelg-grammar ).


    Salah satu bentuk perubahan tersebut yakni; lebih seringnya penutur bahasa inggris menggunakan semi modal auxiliary ketimbang bentuk formalnya modal auxiliary. Sebagai contoh kasus, berikut ini adalah daftar (baca: bentuk) modal auxiliary yang ada dalam Grammar Bahasa Inggris yang terkait dengan bahasan kita kali ini yaitu mengenai Quasi atau Semi-modal Auxiliary.

    1. Central Modal, mencakup: can, could, may, might, shall, should, will, would, dan must.
    2. Marginal Modal, mencakup: dare, need, ought to, dan used to.
    3. Idiomatic Auxiliary, mencakup: had better, would rather/sooner, be to, dan have got to.
    4. Semi Auxiliary, mencakup: have to, be about to, be able to, be bound to, be going to, be obliged to, be suppose to, and be willing to.

    (taken from: Quasi-modals and Grammaticalization: What TESOL Professionals Ought to Know,   Nichole M. Oberheu, Colorado State University)

    Studi Kasus Kecenderungan Penggunaan Semi-modal Auxiliary


    Misalnya, kita lebih sering menggunakan /be going to/ ketimbang /will/ yang lebih bersifat formal walaupun secara maknawi (baca: meaning/arti/terjemahan/penafsiran) sama saja.

    Secara Semantic:
    be going to: akan, mau, hendak
    will: akan, mau hendak

    Secara Grammatical:
    I am going to attend the meeting.
    I will attend the meeting.

    Beberapa pakar bahasa inggris dalam terbitan buku bahasa inggris menegaskan bahwa: kecenderungan penggunaan /be going to/ ketimbang /will/ dikarenakan karena "perbedaan maksud" walaupun maknanya sama.

    • Be going to menjadi lebih sering digunakan karena kita hendak menyatakan suatu rencana dimasa yang akan datang dengan kemungkinan keterjadiannya mencapai atau tidak kurang dari 75%. Artinya, kepastian keterjadian itu 75%.
    • Will kurang digunakan karena besar kemungkinan keterjadian dengan pembatalan adalah 50% berbanding 50%.

    Contoh:
    I will be there tomorrow (kepastian /be there/ hanya: 50%)
    I am going to be there tomorrow (kepastian /be there/ lebih dari 75%).

    Dengan kepastian lebih banyak /be going to/ ketimbang /will/, banyak penutur bahasa inggris lebih menyukai menggunakan /be going to/ untuk menunjukkan "keseriusan (baca:kepastian)" suatu perbuatan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.

    Berbeda halnya bila kepastian mencapai 100%, sering kali modal auxiliary /must/ digunakan, misalnya:
    I must be there tomorrow.
    (Saya harus/pasti kesana besok.)



    Quasi Auxiliary ~ Semi Modal Auxiliary

    Ought to, need, dare dan used to termasuk semi-modal auxiliary yang disebut juga dengan quasi auxiliary. Quasi ditafsirkan sebagai: "Kata bantu yang mirip dengan aslinya". Oleh karena sama dalam aspek semantik, quasi auxiliary menduduki posisi yang sama dalam penggunaannya dalam bentuk kalimat bahasa inggris.


    Khusus bahasan mengenai apa dan bagaimana /used to/ digunakan dalam bahasa inggris, pelg-grammar telah membahasnya dihalaman: http://pelg-grammar.blogspot.com/2016/03/be-used-to-vs-used-to.html


    #Ought to

    Padanan /ought to/ dalam bahasa inggris adalah: /should/ yang berasal dari/bentuk past dari modal auxiliary /shall/. /Ought to/ ditafsirkan sebagai: harus, sebaiknya.

    Contoh Penggunaan Ought To dalam Bahasa Inggris

    You ought to go now. (/go/ adalah bare-infinitive).

    Dalam pola negative dan pertanyaan:
    Negative: You oughtn't to go now.
    Pertanyaan: Ought you to go now?

    Adalah keliru jika kita menggunakan auxiliary verb semisal /do/ yang ada /ought to/-nya:

    Do you ought to go now?


    Persamaan Ought To / Should

    Persamaan /sinonim/ dari should atau ought to adalah be supposed to.
    Contoh:

    What am I supposed to do?

    sama halnya dengan menggunakan:

    What should I do?
    What ought I to do? (catatan: jarang digunakan.)


    #Need

    /Need/ adalah bentuk kata kerja lexical yang memiliki fungsi utama sebagai kata kerja utama dalam sebuah kalimat. Akan tetapi, dalam penggunaanya, kata kerja /need/ ini dapat bertindak sekaligus sebagai kata bantu (baca: semi-modal auxiliary) sehingga dapat ditambahkan /NOT/ pada kata kerja /need/ ini sebagai bentuk pola kalimat negative-nya.

    Contoh Penggunaan Need dalam Bahasa Inggris

    (+) I need some money.
    (Saya membutuhkan uang).

    (-) I needn't some money. (/needn't/ kependekan dari: /need not/).
    (Saya tidak membutuhkan uang)

    (?) Do you need some money?
    (Apakah kamu membutuhkan uang?)

    Kita juga dapat menggunakan /don't/ atau /do not/ sebagai bentuk negasi dalam verbal simple present tense,
    Contoh:

    I don't need any money.
    (Saya tidak membutuhkan uang).

    #Dare

    Dare artinya: "berani" yang merupakan bentuk kata kerja lexical - sebagai lawan kata (antonim) dari: tidak berani atau takut.

    Contoh Penggunaan Dare dalam Bahasa Inggris

    (+) I dare to join the game.
    (-) I daren't to join the game.
    (?) Do you dare to join the game?

    Dalam kasus contoh kalimat lainnya, /dare/ berfungsi sebagai kata sifat yang berarti "berani" dalam pola kalimat exclamatory sentence (kalimat seru bahasa inggris).

    Contoh:

    How dare you come here!
    (Berani sekali kau datang kemari!)

    atau,
    (Betapa/alangkah beraninya kamu datang kemari!)

    Memahami Kata Kerja Causative: Let, Make, Have, Get, Help

    Pengertian Causative Verbs dan Cara Memahaminya

    Causative Verb adalah kata kerja tertentu yang khusus digunakan untuk membuat sesuatu itu dilakukan oleh orang lain (dan bukan kita). Dengan kata lain, kalimat yang mengandung causative adalah kalimat yang digunakan untuk menyuruh seseorang melakukan sesuatu.

    Causative Have/Get

    Adapun kata kerja causative adalah: /have/ dan  /get/. Bila dilihat dari arti kata "causative" maka "causative" berarti yang menjadi penyebab. Hal ini cocok dengan fungsi kata kerja causative itu sendiri yang bila digunakan berdasarkan pola causative, maka kata kerja tersebut memang digunakan untuk menyuruh atau membuat sesuatu dilakukan (terkadang kita tidak perlu tau dilakukan oleh siapa - yang jelas, bukan kita yang melakukannya).

    Perhatikan contoh kalimat berikut ini:

    I wash my clothes.
    (Saya mencuci pakaian saya).

    Pada kalimat tersebut, kata kerja /wash/ merupakan bentuk tindakan/perbuatan yang dilakukan oleh subjectnya yaitu: /I/ atau /saya/. Dalam contoh ini, tidak ada orang lain atau sesuatu yang melakukan kegiatan /wash: mencuci/ selain /saya/ sendiri yang melakukannya. Disini, kata kerja /wash/ tidak termasuk kata kerja causative dimana ada orang lain/sesuatu yang melakukan pekerjaan /wash/.

    Simak contoh berikut ini:

    Bu Tina Laundry washes my clothes.
    (Laundry Bu Tina mencuci pakaianku).

    Contoh diatas menjelaskan bahwa ada orang lain yang melakukan pekerjaan /washes/ atau /wash/ yaitu: /Bu Tina Laundry/ atau Bu Tina yang membuka usaha jasa laundry (mencuci pakaian dan sejenisnya) yang dibayar untuk pekerjaan /wash/ tersebut. Pada contoh terakhir diatas, secara tidak langsung, kita "menyuruh" Bu Tina Luandry yang melakukan pekerjaan tersebut dengan cara membayar jasa mencuci padanya.

    Menyimak contoh diatas, kita dapat membuat kalimat yang bertujuan sama - yakni: membuat orang lain/sesuatu mengerjakan pekerjaan tersebut - dengan menggunakan kalimat yang mengandung pola kata kerja causative atau causative verbs.

    Contoh:

    I have my clothes washed.
    (Saya menyuruh orang lain/sesuatu mencucikan pakaian saya).

    Bila diterjemahkan secara harfiah, maka artinya yaitu:

    /Saya mempunyai pakaian yang dicucikan/

    Pada hakikatnya, kedua penterjemahan diatas sama saja, akan tetapi lebih enak bila penterjemahan kalimat tersebut berdasarkan konteks (situasi dan kondisi yang mempengaruhi saat itu).

    Bisa juga dengan menggunakan kata kerja /get/,
    contoh:

    I get my clothes washed.
    (Saya menyuruh orang lain/sesuatu mencucikan pakaian saya).

    Pada contoh kasus diatas, sering kali dituliskan "orang lain/sesuatu". Kenapa demikian? dan, Apa maksudnya?.

    Causative Verbs mengandung pengertian bahwa: Telah ada pekerjaan, kegiatan, tindakan atau perbuatan yang dilakukan (entah itu oleh orang lain atau sesuatu (a thing atau something). "Sesuatu" itu bisa berupa orang lain, "mesin cuci" atau ada alat tertentu yang digunakan untuk mencuci. Intinya, bukan kita sendiri yang mengerjakannya. Itu yang terpenting.

    Penggunaan causative verbs tidaklah memperdulikan apakah perbuatan/pekerjaan itu dilakukan oleh manusia, hewan ataupun alat tertentu. Causative verbs hanya membahas dan menekankan batasan mengenai: "siapa yang melakukan pekerjaan itu".


    Pola Kalimat yang Mengandung Causative Verb

    Bagaimana bentuk pola kalimat yang didalamnya ada causative verb? atau, Bagaimana cara menggunakan kata kerja causative tersebut?
    Berikut ini adalah pola baku penggunaan kata kerja causative dalam grammar bahasa inggris.


    Subject + Causative Verb + Object + Past Participle


    Contoh:
    I have my hair cut.
    (Saya menyuruh orang lain menggunting rambut saya).

    I get my car repaired.
    (Saya menyuruh orang lain memperbaiki mobil saya).


    Pada pola kalimat diatas, kita melihat bahwa, kata kerja yang digunakan setelah Object yakni: Past Participle atau kata kerja bentuk ketiga (Verb-III). Penggunaan past participle pada pola kalimat yang mengandung causative verb tersebut sama saja dengan pola kalimat pasif (passive voice).

    Catatan:
    Kata Kerja /cut/ diatas adalah dalam bentuk Past participle/Verb-III, oleh karena, kata kerja /cut/ berbentuk sama baik dalam bentuk present, past maupun past participle;


    cut - cut - cut


    Contoh kata kerja lain yang sama dengan kata kerja /cut/:


    shut - shut - shut
    let - let - let
    put - put - put
    set - set - set


    Silahkan baca terlebih dahulu mengenai bentuk/pola kalimat pasif (passive voice) dan kata kerja beraturan dan tak-beraturan (Regular/Irregular Verb).

    Penggunaan past participle (yang berarti "passive form") dalam causative verbs tidak serta merta kita harus menggunakan prase /by someone/ atau /by machine/. Jadi, pada causative verb ini prase by ........ (seerti dalam pola kalimat pasif) dihilangkan/tidak digunakan, karena tidaklah menjadi pokok bahasan dan tidak diperlukan (baca: tidak penting).

    Apa perbedaan penggunaan kata kerja "HAVE" dan "GET"?

    Penggunaan kata kerja causative "have", pada dasarnya, memiliki fungsi dan makna yang sama dengan "get". Akan tetapi, kata kerja /get/ lebih cenderung memiliki kesan "menegaskan", "memperkuat" atau "menyegerakan".
    Perhatikan contoh dibawah ini:


    I have my hair cut.
    I get my hair cut.


    Pada kalimat /I get my hair cut/ lebih cenderung memiliki kesan bahwa /I/ sengaja, telah direncanakan, atau dipaksakan mencari orang lain (misalnya, barber shop/tukang cukur) untuk mencukur rambut saya. Sedangkan kata kerja /have/ lebih berkesan: "sekedar memberikan informasi/memberitahu" dan "menganggapnya biasa", atau "rutinitas" atau "hal biasa" yang /I/ lakukan dalam mencukur rambutnya, yakni, dengan mencari orang lain yang mencukur rambut saya.

    Macam-macam Kata Kerja yang termasuk sebagai Causative Verb

    Disamping uraian diatas, ada beberapa kata kerja yang termasuk sebagai kata kerja causative yaitu: Let, Make, dan Help. Penggunaan kata kerja causative ini agak sedikit berbeda dengan pola causative "have" dan "get" diatas.

    1. Causative "LET"

      Pola Causative /let/, yakni:
      Subject + LET + Object + Bare-Infinitive (bentuk dasar)

      Makna LET pada causative, yaitu:
      Memberi izin pada orang lain untuk melakukan sesuatu.

      Contoh Kalimat yang Mengandung causative "LET":
      I let you wash my clothes.

      Selain kata kerja /let/ ada juga kata kerja lain yang memiliki makna yang sama dengan /let/ yaitu: /allow/ dan /permit/, akan tetapi, bila anda menggunakan kata kerja /allow/ atau /permit/, maka gunakan To-Infinitive dan bukan Bare-Infinitive.

      Contoh:
      I allow you to wash my clothes.
      I permit you to wash my clothes.

      Perhatikan bahwa, kata kerja /allow/ dan /permit/ TIDAK termasuk kedalam Causative Verb dalam bahasan ini.

      Catatan: Kata kerja bare-infinitive adalah kata kerja bentuk dasar. Cirinya adalah bahwa kata kerja jenis ini tidak mendapatkan imbuhan/akhiran apapun baik berupa /-s/, /es/, /ing/ ataupun berbentuk kata kerja kedua (Verb II/Past Verb) juga Past participle.
    2. Causative "MAKE"

      Pola Causative /make/, yakni:
      Subject + MAKE + Object + Bare-Infinitive

      Makna MAKE pada causative, yaitu:
      Lebih berkesan "Memaksa" agar orang lain-lah yang melakukan sesuatu tersebut.

      Contoh Kalimat yang Mengandung causative "MAKE":
      I make you wash my clothes.
      I will make you stay here.
    3. Causative "HELP"

      Khusus untuk kata kerja /help/, kita dapat menggunakan to-infinitive ataupun bare-infinitive.

      Subject + HELP + Object + Bare-Infinitive

      Contoh:
      I will help you finish the assignment.

      Subject + HELP + Object + To-Infinitive

      Contoh:
      I will help you to finish the assingment.


    Selain uraian diatas, kata kerja causative /have/ atau /get/ dapat pula digunakan tanpa past participle.
    Polanya sbb:

    Subject + Have + Object + Bare-Infinitive

    Contoh:
    I will have someone do the job.


     Sedangkan pada kata kerja /get/, gunakan To-infinitive dan bukan Bare-infinitive:

    Subject + Get + Object + To-infinitive

    Contoh:
    I will get someone to do the job.

    Menghapal Rumus Tenses - Grammar - Efektif?

    Banyak pembelajar Bahasa Inggris yang bertanya: "Bagaimana cara menghapal rumus rumus tenses secara efektif dan berhasil?". Apakah menghapal rumus tenses - grammar bahasa inggris - itu efektif?. Seolah-olah, menghapal rumus rumus grammar, rumus rumus pola kalimat (verb patterns) dan rumus rumus tenses bahasa inggris merupakan solusi jitu didalam menguasai bahasa inggris - khususnya grammar bahasa inggris, padahal ....... tidaklah selalu demikian.

    Sebagaimana yang telah kami sampaikan dibahasan mengenai: Cara efektif belajar Grammar Bahasa Inggris di blog pelg-grammar.blogspot.com sebagai blog yang difokuskan pada grammar bahasa inggris, bahwa pemahaman bentuk kalimat dan bagaimana kalimat itu tersusun sesuai kaidah ketatabahasaan (baca:grammar) bahasa inggris menjadi kunci penguasaan bahasa inggris walaupun di banyak bahasan yang kami tulis di halaman-halaman blog pelg-grammar.blogspot.com ini terdapat bentuk-bentuk pola kalimat yang diwujudkan dalam bentuk rumus, semisal:

    subject + be (structural-verb) + complement.

    Akan tetapi, kami berharap cara pandang anda terhadap "rumus" salah satu bentuk /pola kalimat diatas  lebih mengarah pada aspek pemahaman atas unsur pembentuk kalimat, misalnya;  apa itu "be"?; mengapa disebut sebagai structural verb?; apa itu "complement" dan mengapa complement harus diletakkan setelah kata kerja berbentuk structural? dsb. Intinya, pemahaman bagaimana kalimat itu terbentuk justru itulah yang terpenting.

    Kelemahan Menghapal Rumus Bahasa Inggris

    Beberapa kelemahan didalam menghapal rumus adalah:

    • Penguasaan hanya sebatas apa yang dihapalkan saja.
    • Kesulitan didalam mengembangkan kemampuan berbahasa inggris khususnya dalam hal dialoq/percakapan (conversation).
    • Terhambat dalam menghapal kosakata (vocabulary) yang justru menjadi salah satu inti memahami grammar bahasa inggris.
    • Berkomunikasi dalam bahasa inggris menjadi lebih kaku (karena cenderung harus sama dengan rumus) dan gaya berbicara terasa "lompat-lompat" atau tercekat.

    dan, masih banyak lagi kelemahan lainnya.

    Menguasai bahasa asing yang bukan bahasa kita memang mesti ada kendala. Itu wajar dan biasa. Khususnya dalam hal pronunciation (pelafadzan) atau cara mengucapkan/melafadzkan sebuah kata. Latihan yang sungguh-sungguh rutin dan berulang-ulang bisa mendapatkan hasil yang tidak mengecewakan.
    Dalam bahasan "Tips Belajar Cepat Bahasa Inggris", kami juga telah memberikan tips membaca (dengan latihan pronunciation) yang dilakukan secara bertahap dan berulang-ulang, hal itu penting untuk aspek penjiwaan sehingga memudahkan kita memahami bahasa asing.

    Darimana Saya Harus Mulai Belajar Bahasa Inggris?

    Pertanyaan ini bagus sekali dikarenakan fokus targetnya jelas dan berharap bisa cepat menguasai bahasa inggris baik grammar maupun conversation - walaupun di tingkat dasar (baca:elementary).
    Berikut ini tips bagi anda sebagai pembelajar/peminat bahasa inggris agar dapat belajar dengan target jelas dan belajar mandiri (alias, belajar otodidak/ belajar sendiri).


    Tips Belajar Bahasa Inggris Secara Efektif Secara Mandiri

    Lakukan Langkah-langkah berikut ini dengan sungguh-sungguh:

    1. Paling sedikit menghapal 5 kata per hari (termasuk cara melafadzkan kata tersebut, terjemahannya, status/jenis kata apa itu).
      Hapalan difokuskan pada Kata Kerja berbentuk lexical (Lexical Verb) - baik transitive maupun intransitive.

      Contoh:
      1. Go /vi. pergi, menjadi.
      2. Talk /v. berbicara, membicarakan (about :tentang)
      3. Tell /v. memberitahu
      4. Help/v. membantu, menolong.
      5. Think/v. berpikir, memikirkan

    2. Latihan membaca (dengan pronunciation) paling sedikit 2 kali sehari sebanyak (minimum) 5 kalimat/ 1 paragraph dengan teknik membaca seperti yang diuraikan pada Tips memahami kalimat bahasa inggris.

      Membaca dengan pronunciation itu penting. Teknik melafadzkan suatu kata antara amE (American English) dan British English tidak sedikit yang memiliki perbedaan khususnya dalam hal logat (accent) dan bahasa dialektis yang digunakan sebagai bahasa budaya dan bahasa ibu.

      Untuk itu, cobalah mendengar dari penutur dari Amerika, British dan Australia serta penutur non-native speaker lainnya untuk memantabkannya. Ucapkan secara berulang-ulang dan mengeluarkan suara dengan jelas dan pelan tapi mantab - mantab disini maksudnya telah pas atau sesuai dengan kaidah pelafadzan yang ada dikamus-kamus terpercaya seperti dari kamus John M.Echols, khususnya kamus bahasa inggris keluaran Oxford University Publisher.
    3. Cobalah untuk menyusun kata-kata (kalimat sederhana) yang diawalai oleh subject dengan tata urutan sbb:

      a) Subject + Verb
      b) Subject + Verb + Object
      c) Subject + Verb + Adverb
      d) Subject + Verb + Object + Adverb

      Lalu, gantilah jenis subject secara random termasuk verb, object dan adverb-nya secara berulang-ulang.

      Susunlah kalimat semampu anda dengan pola kalimat diatas serta membedakan mana kalimat berpola nominal (nominal sentences) dan mana yang verbal (verbal sentences).
      Penguasaan atas kedua pola kalimat diatas menjadi hal Mutlak dikuasai oleh pembelajar bahasa inggris khususnya pemula (beginner), oleh karena, nominal dan verbal sentence merupakan kalimat paling mendasar dan menjadi fondasi pola kalimat lainnya yang ada dalam tatanan grammar bahasa inggris.
    4. Carilah partner (teman belajar dan conversation) yang sama-sama memiliki niat kuat dan sungguh-sungguh ingin belajar. Maksimum 1 orang (tahap pertama). Oleh karena, tahap pembelajaran pertama ini paling menentukan berhasil-tidaknya target pembelajaran. Bila lebih dari 1 teman belajar dan dialog tidak menutup kemungkinan akan merencah (baca: mengacaukan) usaha anda didalam menguasai grammar dan conversation tahap dasar.

      Melalui teman belajar anda tersebut, anda bisa saling berjanji untuk tidak berbahasa lain kecuali bahasa inggris. Bila terasa amat sulit, setidak-tidaknya dalam 1 kalimat pendek, ada 1 atau 2 kata-kata dalam bahasa inggris.

      Misalnya:
      Andi: Hi! you kelihatan busy ya?
      Linda: Not really, you can bergabung if you mau.

      Kurangi bahasa indonesia dalam dialoq sehari-hari anda sedikit demi sedikit hingga full benar dengan pronunciation yang benar.
    5. Berlatihlah membuat kalimat yang panjang dan sepanjang yang anda mampu.
      Berlatih dengan cara ini sangat baik sekali khususnya didalam "membendung" kosakata dan "memancing" keluarnya kata-kata baru yang belum dikuasai. Dengan membuat kalimat yang panjang anda akan terbiasa berbicara secara baik dan lancar.

      Lakukan latihan ini secara lisan dan bukan tulisan serta ber-suara-lah dengan jelas.

      Contoh:


      My name is Irwandi. I like playing football. I play footaball with my friends. They like playing football too. We practise everyday. We play in the school yard. Our school yard is very large.


      Kalimat-kalimat diatas mengandung kata kerja yang sama dan berulang-ulang seperti; /like/, /play/. Disamping itu juga kata /football/, /school yard/.

      Membuat kalimat seperti diatas tidak memerlukan banyak kosakata.

      W a r n i n g    !
      Jangan pernah menggunakan pola kalimat yang memperpendek kata-kata dalam tahap pemula ini.
      Contoh pola kalimat yang memperpendek kalimat (semisal parallel structure).

      I like playing football and my friends are too.
      Seharusnya:

      I like playing football. My friends like playing football too.

      Untuk tahap pemula ini, hindari pola kalimat yang memperpendek tersebut dengan tujuan melatih diri dalam mengembangkan imajinasi berolah kata dalam bahasa inggris dan memperkaya kosakata. Lagian, nanti anda juga akan terbiasa dengan kalimat pendek itu manakala anda sudah benar-benar bisa.

      Biasakanlah, misalnya, 5 kali sehari dengan durasi sesuai kehendak dan panjangnya kalimat anda. Semakin panjang semakin bagus, wala terkadang agak "gak nyambung", tapi teruskan saja karena lama-kelamaan anda akan sadar sendiri kesalahan yang ditemukan dan memperbaikinya sendiri sehingga layak untuk didengarkan.
    6. Cobalah menonton TV program asing - dan, ambillah program mudah, seperti; kartun dan sejenisnya untuk melatih listening capability (baca:kemampuan listening).

    Selain cara dan tips diatas, Hal Terpenting yang anda harus ketahui adalah:
    Aspek Kontinyuitas dan Frekuensi adalah Kunci Utama dalam Menguasai Bahasa Inggris. Dengan kata lain, Semakin anda berinteraksi dengan hal-hal yang berkenaan dengan bahasa inggris dan dilakukan secara terus menerus, akan lebih berhasil ketimbang yang bersifat temporer, jarang dan musiman.

    Semoga berhasil!