Future Perfect Continuous Tense

Bagaimana Cara Menggunakan Future Perfect Continuous Tense?

Future Perfect Continuous Tense adalah Tenses yg digunakan untuk menyatakan rencana yang telah dimulai dimasa lalu, berlanjut hingga sekarang dan masih terus berlanjut hingga beberapa waktu tertentu dimasa mendatang.

Contoh kasus & Penggunaan Future Perfect Continuous Tense:
Phan Diễm Phúc mulai menunggu jam 7.00 pagi. Akan tetapi, saya merasa akan terlambat datang dan bilang ke Phan Diễm Phúc bahwa kemungkinan saya akan tiba dan bertemu dengannya paling lambat jam 8.30 pagi. Itu artinya, Phan Diễm Phúc akan sedang menunggu saya kurang lebih 1 jam 30 menit.

Sehingga, kalimat Bahasa Inggrisnya adalah:

Phan Diễm Phúc will have been waiting for an hour and a half by the time I meet her.
(Phan Diễm Phúc akan terus menunggu saya selama 1 jam 30 menit sampai saya bertemu dengannya)
(studi kasus dikutip dari: https://www.englishclub.com/grammar/verb-tenses_future-perfect-continuous.htm)

Dari contoh kasus diatas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa kejadian menunggu telah dimulai pada jam 7.00 (waktu tertentu yang lalu/perfect tense) dan masih terus tetap menunggu hingga sekarang dan terus hingga 1 jam lebih (waktu tertentu dimasa yang akan datang).
Sehingga makna yang terkandung didalam prase /will have been/ adalah:
"akan terus".

Contoh lainnya:

I will have been learning Vietname language for 3 hours.
(saya akan terus belajar bahasa Vietnam selama 3 jam).

Catatan:
Makna yang terkandung didalam "waktu tertentu yang lalu/perfect tense" diatas, bukanlah dalam makna simple past tense, tapi present perfect tense. Silahkan baca kembali mengenai simple past tense dan perbedaannya dengan present perfect tense.

Perhatikan bagaimana proses kejadian yang terjadi pada Future Perfect Continuous Tense seperti yang diilustrasikan berikut ini:

Future Perfect Continuous Tense | Pelg-grammar


Pada waktu hendak menyatakan sesuatu dalam pola kalimat Future Perfect Continuous Tense haruslah diikuti dengan nama waktu atau Adverb of Time, yang dalam hal ini menggunakan:

For (selama ....)
Since (sejak ...)

Bisa juga diikuti dengan:

by the time ... (menjelang .....)

Pola Kalimat Future Perfect Continuous Tense

Kalimat yang mengandung Future Perfect Continuous Tense terdiri atas 2 jenis pola kalimat, yakni: pola kalimat Nominal dan pola kalimat Verbal. Akan tetapi, khusus pola kalimat nominal future perfect continuous tense sama dengan future perfect tense.

Berikut ini adalah pola Kalimat Verbal dalam Future Perfect Continuous Tense.

Subject + will have been + Present Participle + Object/Complement + Adverb of Time.


Kalimat Positive Verbal Future Perfect Continuous Tense:

Contoh:
She will have been driving for a half an hour by the time she reaches the restaurant.
(Dia akan terus mengendarai mobilnya selama setengah jam menjelang tibanya ia di restoran itu)


Pola kalimat Negative & Interrogative

Kalimat Negative Verbal Future Perfect Continuous Tense:

Keterangan: tambahkan ungkapan negasi /NOT/ pada kata bantu /will/, sehingga menjadi: "will not" atau disingkat menjadi: /won't/. /won't have been/ dapat ditafsirkan sebagai: "tidak akan terus ...."

Subject + will not + have been + present participle + adverb of time

Contoh:
I won't have been waiting for him for longer
(Saya tidak akan terus menunggunya lebih lama lagi).


Kalimat Interrogative Verbal Future Perfect Continuous Tense:

Keterangan: letakkan kata bantu /will/ diawal kalimat atau didepan subject-nya.


Will Subject + have been + present participle + adverb of time ?

Contoh:
Will you have been doing this for an hour?
(Apakah kau akan terus mengerjakan ini selama 1 jam kedepan?)


Catatan:
Kata bantu /will/ digunakan untuk seluruh jenis subject.

I will ---> I won't
You will ---> You won't
We will ---> We won't
They will ---> They won't
He will ---> He won't
She will ---> She won't
It will ---> It won't


Past Future Continuous Tense

Memahami Definisi dan Kegunaan Past Future Continuous Tense

Past Future Continuous Tense disebut juga dengan Past Future Progressive Tense yang digunakan untuk menyatakan kejadian yang telah direncanakan diwaktu tertentu dimasa yang lalu dan diharapkan akan sedang terjadi dimasa mendatang - diwaktu lampau.

Dari definisi diatas kita menemukan 2 hal pokok penting yang dapat kita ambil agar dapat memahami kegunaan tenses past future continuous tense ini, yakni:

  • Kejadian yang telah direncanakan dimasa lampau.
  • Kejadian itu diharapkan akan sedang terjadi dimasa mendatang.

Pertama, setiap tenses Future mengandung rencana - akan terjadi. Jadi, masih dalam wujud rencana dan belum terjadi sama sekali. Kedua, yang dimaksud dengan "akan sedang terjadi dimasa mendatang" itu sbb:

Rencana itu telah dibuat tapi apakah rencana itu berhasil menjadi nyata? jawabnya jelas "tidak", tapi masih dalam proses untuk menjadi kenyataan. Makna dari "dimasa mendatang" diatas adalah "masa mendatang" yang ada dimasa lampau, jadi tidak ada keterkaitannya dengan sekarang (present time). Dengan demikian, past future continuous tense itu menggambarkan bahwa: pernah ada sebuah rencana dulu telah dibuat, sedang diproses agar terjadi dan benar-benar diharapkan menjadi nyata diwaktu-waktu tertentu dimasa mendatangnya diwaktu lampau.

Cara Menggunakan Past Future Continuous Tense

Perhatikan ilustrasi berikut ini!

Definisi dan kegunaan Past Future Continuous Tense dalam Bahasa Inggris


Dari ilustrasi diatas, kita dapat melihat bahwa rencana yang telah dibuat pada tanggal 1 october 2014 masih dalam proses. Dan, "masa mendatang" yang dimaksud pada Past Future Continuous Tense tersebut diumpamakan akan terjadi pada tanggal 12 october 2014. Lebih lanjut lagi, rencana itu tidak pernah terjadi pada waktu sekarang (present time) apalagi dimasa yang akan datang (future time).


Pola Kalimat Past Future Continuous Tense

Untuk menyatakan kejadian seperti yang telah diuraikan diatas, kita harus menggunakan bentuk dan pola kalimat Past Future Continuous Tense, sbb:


Subject + Should/Would + Be + Present Participle + Object/Adverb/Complement


Contoh Kalimatnya:
He would be attending the meeting in the following day.
(Dia akan sedang menghadiri pertemuan itu di keesokan harinya).

Untuk memahami contoh kalimat diatas, berikut ini adalah contoh kontekstualnya dlm wujud dialoq:

Kartika: Adrian told me that he would be attending the meeting in the following day.
(Dia bilang ke saya katanya dia akan menghadiri pertemuan itu keesokan harinya).
Shinta: Yes, In fact, he didn't.
(rencananya emang gitu sih, tapi nyatanya enggak jadi tho).

Keterangan dan Penjelasan contoh dialog diatas:
Sebulan yang lalu, Adrian pernah bilang ke Kartika bahwa Adrian akan menghadiri pertemuan itu lusa depannya ("lusa depan" ini maksudnya ya sebulan yang lalu). Tapi pas lusa tiba ternyata Adrian tidak jadi datang padahal sudah direncanakan oleh Adrian yang diharap-harapkan jadi menghadiri pertemuan itu.
Itulah sebabnya, Shinta mengatakan: "he didn't". Ingat! bahwa kata bantu /didn't/ adalah bentuk negatif dari pola kalimat simple past tense. Itu artinya, kenyataan (in fact) berupa /didn't/ alias batal atau tidak jadi datang juga dimasa lampau. Bila diwaktu lampau faktanya tidak terjadi, apalagi pada waktu sekarang (present time) dan masa yang akan datang (future time).


1) Bentuk kalimat negative (Negative Sentence) adalah dengan menambahkan ungkapan negasi berupa "NOT" diakhir kata bantu modal berbentuk past tersebut:

Would not
Should not
atau,
Wouldn't
Shouldn't

Contoh:
They shouldn't be walking yesterday.

2) Bentuk kalimat tanya (Interrogative Sentence) dari Past Future Continuous Tense ini yaitu dengan meletakkan kata bantu /would/ atau /should/ diawal kalimat.

Contoh:
Would he be working all day yesterday?

3) Penggunaan would/should bergantung pada jenis subject. Lihat bahasan mengenai Past Future Tense.


Adverb of Time pada Past Future Continuous Tense

Kita dapat menggunakan semua bentuk dari kata keterangan waktu yang sering digunakan pada tenses serba Past, serba Present dan serba Future, seperti:

Yesterday
This morning
Now
At present
Today
In the following day
Tomorrow
dsb.

Contoh:
I hope you would be waiting for me today.
She told me that she would be working all day tomorrow.

#Lebih dalam Mengenai Would dan Should

Dibanyak penerapannya dalam wujud percakapan bahasa inggris, penggunaan would atau should seringkali digunakan berdasarkan keadaan dari pembicara (speaker) tersebut, diantaranya:

Obligation (Keharusan/Kewajiban)
Prediction (Perkiraan)
Plan (Rencana)
Expectation (Harapan)


Contoh:
You should be watching the program to be reviewed in that class. (Obligation)

Dengan demikian, penggunaan /should/ lebih mengarah pada bentuk penegasan akan pentingnya suatu rencana. Sedangkan /would/ sering digunakan untuk mengungkapkan suatu rencana, harapan ataupun perkiraan/ramalan.

Subjunctive Mood: Were dan Wish

Memahami Pengertian & Kegunaan Subjunctive Mood

Apa itu Mood? Mood adalah bentuk kata kerja tertentu yang digunakan untuk menyatakan keadaan (mood) tertentu. Keadaan disini dapat berupa; keragu-raguan, perintah, harapan, fakta atau kemustahilan.

Dalam Bahasa Inggris, Ada 3 jenis/macam Mood, diantaranya:

  1. Indicative Mood
    Digunakan untuk menyatakan suatu fakta/realita atau keadaan secara umum. Contohnya adalah Kalimat Interrogative/Tanya.
    .
  2. Imperative Mood
    Imperative mood disebut juga sebagai kalimat perintah atau kalimat yang digunakan untuk memberi intruksi/perintah pada seseorang.
    .
  3. Subjunctive Mood
Lalu, Apa itu Subjunctive Mood? Subjunctive mood adalah cara menyatakan harapan (wish), saran (suggestion), perintah/permintaan (command), syarat (condition) dalam Bahasa Inggris yang pada kenyataannya diragukan untuk bisa tercapai/terjadi dan bahkan sangat tidak mungkin terjadi (contrary to fact: berlawanan dengan fakta/kenyataan). Pada dasarnya, Conditional Sentence/If Clause (kalimat pengandaian) termasuk dalam kategori Subjunctive mood.
Perhatikan contoh kalimat conditional sentence yang mengandung fungsi Subjunctive Mood berikut ini:
(i) I was with you at that time (bukan subjunctive)
(ii) If I were here, I would help you (bentuk subjunctive).


Subjunctive Mood dalam Pola Kalimat Nominal & Kalimat Verbal

Kalimat Nominal identik dengan Kata Kerja Structural berupa: BE dengan Complement dibelakangnya. Mari kita lihat kembali rumus pola kalimat nominal:

Subject + BE + Complement

Kata kerja structural BE yang digunakan pada subjunctive mood ini hanya berupa: /were/ dan meniadakan atau tidak pernah menggunakan /was/. Dengan demikian, Kata kerja structural BE "were" digunakan untuk seluruh jenis subject yang ada termasuk padanannya.

Contoh:
If I were you, I would stop smoking.
(Jika saya adalah kamu, saya akan berhenti merokok).

Pada Pola Kalimat Verbal, kata kerja yang digunakan berupa Kata Kerja Lexical, diantaranya: ask, demand, determine, insist, move, order, pray, prefer, recommend, regret, request, require, suggest, wish.

Contoh:
I wish I were you.
(Saya berharap saya adalah kamu).

Perubahan & Perbedaan Penggunaan Kata Kerja Subjunctive & Bukan Subjunctive Mood

Berikut ini adalah bentuk-bentuk kata kerja yang digunakan dalam pola kalimat yang mengandung Subjunctive Mood:

Bukan
Bentuk Subjunctive
Bentuk
Subjunctive Mood
A. is
(khusus subject; he, she, it/padanannya.)

Contoh penggunaan:
The girl is lost.
A. be
(untuk seluruh subject)
Contoh penggunaan:
I wish they be here on time.
B. was
(hanya untuk subject; she, he, it dan I.)
Contoh penggunaan:
She was ill.
B. were
(untuk seluruh jenis subject)
Contoh penggunaan:
If you were a flower, I would be the bee.
C. Kata kerja present (present verb) yang berakhiran "s" atau "es" dengan subject; he, she, it atau padanannya.

Contoh penggunaan:
He likes an apple.

C. Akhiran "s" atau "es" dihilangkan.
(untuk seluruh subject.)
Contoh penggunaan:
I wish she pick me up soon.
Catatan:
Perubahan-perubahan diatas tidaklah merubah arti/makna aslinya.
Selain itu, ada beberapa kata sifat (adjective) yang sering digunakan didalam menyatakan subjunctive mood, yakni: crucial, essential, important, imperative, and necessary.

Contoh:
It's important she be involved in this case.
(adalah penting jika dia dilibatkan dalam kasus ini).

Contoh lain penggunaan subjunctive mood:
I demanded that she call me in April.
I suggest that he go to school before 6.30 am.

Past Future Perfect tense

Memahami Pengertian dan Kegunaan Past Future Perfect Tense.

Past Future Perfect Tense digunakan pada saat kita hendak mengungkapkan kejadian (bisa dalam bentuk niat semata, rencana, perkiraan untuk melakukan/menyelesaikan sesuatu) yang akan telah terjadi dimasa yang lampau - tapi, faktanya sekarang tidaklah terjadi. Dengan kata lain, kejadian itu benar-benar tidak terjadi sehingga kejadian tersebut hanya bersifat pengandaian atau berandai-andai (baca: conditional) sehingga tenses past future perfect tense ini seringkali digunakan dalam pola kalimat pengandaian Tipe ke-III (Conditional Sentence Type III).

Makna dari definisi diatas, yaitu: "akan telah terjadi dimasa yang lampau" maksudnya adalah:

"Kejadian tersebut sebelumnya memang telah direncanakan, diperkirakan atau diniatkan agar benar-benar bisa terjadi dimasa yang lampau, tapi sangat disayangkan - karena banyak faktor yang menghalangi, sehingga - kejadian yang telah direncanakan itu faktanya tidak terjadi, jadi rencana itu hanya tinggalah menjadi rencana semata dan tidak pernah terlaksana. Kesemua itu terjadi di waktu yang lampau/lalu (in the past time)." 

Contoh Situasi Kejadian:
(Situasi: Kamu baru saja pulang dari kuliah. Bersama teman-teman kuliah, kalian mampir di kantin seberang jalan dari kampusmu sekarang yaitu Kampus Swasta yang lumayan terkenal di Jakarta.)
Kemudian kamu terlibat obrolan bersama teman-temanmu sbb:

Shinta: "Kenapa ya sekarang dosennya jarang banget dateng?"
Rudi: "Gak tau tuh. Nyesel aku kuliah disini.
Kamu: "Dulu rencananya aku mau mendaftar di Universitas Indonesia, tapi gak diterima".
Shinta & Rudi: "Sama, abisnya, skor tes-penerimaanku gak cukup".

Kalimat /Dulu rencananya aku mau mendaftar di Universitas Indonesia/ adalah kalimat yang mengandung Past Future Perfect Tense yang dikuatkan//ditegaskan oleh kalimat selanjutnya, yaitu: /tapi, gak diterima/. Ungkapan dalam kalimat itu, faktanya: tidak terjadi --- buktinya, kamu sekarang tidak kuliah di Universitas Indonesia dan malah menjadi mahasiswa di universitas swasta tersebut.

Akhirnya "kuliah di Universitas Indonesia dan menjadi mahasiswa disana" hanya berupa khayalan saja, dan dengan menyatakan ungkapan tersebut berarti kamu sudah berandai-andai. Mengenai apa hambatannya yang membuat gagal menjadi mahasiswa disana tidaklah penting. Yang menjadi fokus perhatian adalah bahwa rencana dimasa lampau itu pada akhirnya --- atau faktanya --- tidaklah terjadi atau gagal.

Perhatikan ilustrasi berikut ini!

Past Future Perfect Tense | Pelg-grammar


Pola Kalimat Past Future Perfect Tense

Pola/struktur kalimat past future perfect tense terdiri atas 2 jenis pola dasar, yakni:

1. Past Future Perfect Tense: Pola Nominal Sentence

Subject + Would/Should + Have + Been + Complement

Contoh:
(+) You would have been late ..................
(-) You wouldn't have been late ..................
(?) Would you have been late ..................?

Catatan:
Pada pola kalimat negatif, tambahkan NOT pada kata bantu modal "would" dan bukan "have".
would + not = would not atau wouldn't.

Contoh penggunaan:
If you had reminded me, I wouldn't have been late.
(Andai saja dulu kau mengingatkanku, saya tidak akan terlambat).
Faktanya: saya telah terlambat 100%.

2. Past Future Perfect Tense: Pola Verbal Sentence

Subject + Would/Should + Have + Past Participle + Object/Adverb/Complement

Contoh:
(+) I would have attended the class.
(-) I wouldn't have attended the class.
(?)  Would you have attended the class?


Penjelasan:
Kata bantu yang digunakan pada Past Future Perfect Tense ini berupa: /would/ atau /should/ yang digabungkan dengan kata bantu berupa: /have/ dimana, semua bentuk kalimat --- baik nominal maupun verbal, dalam pola positive, negative, ataupun interrogative, dan untuk seluruh subject tetap menggunakan kata bantu "have" dan bukan "has". Dengan kata lain, kata bantu "has" tidaklah digunakan pada Past Future Perfect Tense ini, terkecuali pada kata bantu /would/ atau /should/ yang penggunaannya bergantung pada jenis subjectnya dan sama aturannya dengan tenses: Simple Future Tense (will/shall).


Past Perfect Tense dan Past Future Perfect Tense

Seperti yang telah disinggung diatas sebelumnya bahwa pola kalimat Past Future Perfect Tense seringkali digunakan bersamaan dengan Past Perfect Tense. Hal ini bertujuan agar kalimat yang mengandung Past Future Perfect Tense menjadi kontekstual alias lebih mudah dipahami dengan adanya keterkaitan kronologi dari kejadian lainnya yang terjadi sama-sama dimasa yang lampau.

Contoh:
I would have worked in this company if you had permitted me.
(Mungkin saya sudah bekerja di perusahaan ini andai saja kamu mengizinkan saya).


Pada contoh diatas, terdapat kata penghubung (conjunction) berupa: "IF" sebagai penegas adanya bentuk pengandaian dalam konteks tersebut yang terkait dengan kejadian lain (dalam bentuk: Past Perfect Tense) berupa: /if you had permitted me/.

Lihat dan baca kembali bahasan yang lalu mengenai:
a) Conditional Sentence Type 3, dan
b) Adverbial Clauses.


Past Future Perfect Tense: Penggunaan Adverb of Time & Conjunction

Adapun bentuk kata keterangan waktu (adverb of time) dan conjunction yang sering digunakan pada Past Future Perfect Tense ini mengikuti Past Perfect Tensenya.

Diantaranya adalah:

if .............
last ...........

yesterday,
tonight
before ..............
after .........

dsb.


Terkadang, bentuk Simple Past Tense dapat digunakan bersamaan dengan Past Future Perfect Tense.
Contoh:
They should have arrived on time before the program began.
(Mereka seharusnya sudah tiba tepat waktu sebelum acara itu dimulai).
Faktanya: tidak tiba atau tiba tapi tidak tepat waktu.

atau, hanya menggunakan pola Past Future Perfect Tense dengan Adverb of Time, contohnya berupa: "yesterday".
Contoh:
We should have followed the exam yesterday.
(Kita seharusnya sudah mengikuti ujian itu kemarin).

Penggunaan Modal Auxiliary Menggunakan Pola Past Future Perfect Tense

Contoh:
I might have been in USA.
(Mungkin saya sudah berada di USA).

I must have been successful.
(Pasti saya sudah berhasil).

You should have worked for PT.AA.
(Kamu seharusnya sudah bekerja di PT.AA).

She could have helped us.
(Bisa jadi dia telah membantu kita).

Penjelasan:
Penggunaan Modal Auxiliary dalam bentuk Past diatas memiliki fungsi dan makna yang sama dengan pola aslinya dari Past Future Perfect Tense, hanya saja menggunakan kata bantu modal lainnya sebagai variasi. Tapi, faktanya tetap tidak terjadi/gagal dan hanya berandai-andai semata.

Present Perfect Continuous Tense

Definisi & Kegunaan Present Perfect Continuous Tense

Present Perfect Continuous Tense disebut juga Present Perfect Progressive Tense. Present Perfect Continuous Tense mengacu pada suatu kejadian yang telah dimulai dimasa yang lampau pada waktu tertentu dan masih berlangsung hingga sekarang. Jadi, bila ingin mengatakan suatu kejadian yang telah dimulai dimasa lampau tapi masih berlangsung hingga sekarang, gunakanlah present perfect continuous tense.



Contoh:
Ahmad Solihin has been staying in this city for three months.
(Ahmad Solihin telah tinggal di kota ini selama 3 bulan).

Kalimat diatas menggunakan tenses Present Perfect Continuous Tense. Makna dari (has been staying/telah tinggal) dan (for three months/selama 3 bulan) mengandung pengertian bahwa: Ahmad solihin telah tinggal dikota itu sejak 3 bulan yang lalu terhitung dari sekarang dan masih tinggal dikota itu hingga detik ini dan, tidak diketahui apakah akan tetap tinggal hingga besok, nanti, minggu depan, bulan depan atau dimasa yang akan datang.

Jadi bila digambarkan kembali kronologi kejadian diatas, maka:





Pola Kalimat Present Perfect Continuous Tense

Seperti halnya pada tenses lainnya, present perfect continuous tense juga memiliki 2 jenis kalimat dasar, yakni dalam wujud pola kalimat nominal dan verbal present perfect continuous tense.
Akan tetapi, untuk pola Kalimat Nominal Present Perfect Continuous Tense menggunakan pola yang SAMA dengan Present Perfect Tense.

Berikut ini adalah pola kalimat Verbal pada Present Perfect Continuous Tense.

Pola Kalimat Verbal Present Perfect Continuous Tense

Subject + Have/Has + Been + Present Participle + Object/Adverb/Complement

Keterangan:
Present Perfect Continuous Tense menggunakan auxiliary (kata bantu) "have" atau "has" dalam bentuk present. Adapun mengenai penggunaan kata bantu "have"/"has", sbb:
--- Bila subject-nya berupa: I, you, we, they atau padanannya, maka gunakanlah kata bantu: "HAVE".
--- Bila subject-nya berupa: He, she, it atau padanannya, maka gunakan kata bantu: "HAS".

Contoh:
I have been typing the paper for one week.
(Saya telah mengetik paper itu selama 1 minggu-an)

She has been working for Pelg-grammar as an author for 2 years.
(Dia telah bekerja di Pelg-grammar sebagai penulis selama 2 tahun).

Kalimat Negative:

Pembentukkan kalimat negatif pada present perfect continuous tense yakni: menambahkan ungkapan negasi berupa /NOT/ pada kata bantu "have/has", sehingga menjadi:

have not (atau, haven't)
has not (atau, hasn't)

Contoh:
She hasn't been working for pelg-grammar for two years.
(Dia belum bekerja di Pelg-grammar selama 2 tahun itu).

! Catatan: Pada kalimat negatif ini --- dalam menghayati kronologi kejadiannya, terletak pada ungkapan /for two years/. Jadi, fokus perhatian kita harus mengarah ke Adverb of Time (keterangan waktunya) yaitu: 'for two years' dan bukan prase kata kerjanya /working for Pelg-grammar/.
Dalam Present Perfect Continuous Tense ini, yang menjadi pokok/ide penggunaan adalah durasi/lama seseorang itu terikat dengan kejadian yang diawali dimasa lampau hingga saat ini. Jadi, kata kerja yang merupakan inti kejadian tidaklah begitu diperhatikan.
Bilamana kata kerjanya yang menjadi fokus perhatian maka, Present Perfect Tense atau Past Perfect Tense yang akan kita gunakan dan bukan Present Perfect Continuous Tense.
Kunci Pemahaman: semua tenses yang mengandung "continuous/progressive" terikat kuat dengan masalah "waktu".

Interrogative Sentence:

Dalam pola kalimat Interrogative atau Yes-no Question pada Present Perfect Continuous Tense, kata bantu "have/has" diletakkan didepan subject atau diawal kalimat.

Contoh:
Have you been sailing to Indonesia for a year?
(Apakah anda telah berlayar ke Indonesia selama 1 tahun-an?)


Present Perfect Continuous Tense: Adverb of Time

Seperti yang telah disinggung diatas, bahwa present perfect continuous tense terfokus pada kronologi kejadian yang terkait erat dengan waktu kejadiannya --- lamanya proses hingga sekarang.
Present perfect continuous tense untuk itu menggunakan kata keterangan waktu (adverb of time) dalam bentuk sbb:

for + nama waktu (selama ..........)
recently (akhir-akhir ini/belakangan ini)
lately (akhir-akhir ini/belakangan ini)
since (sejak ..................)
since last (sejak ............ yang lalu)

Contoh penggunaan:
My son has been working for Google,Inc. since last January this year.
(Anakku telah bekerja di perusahaan Google sejak januari lalu di tahun ini).

Recently, I have been writing a novel.
(Akhir-akhir ini, saya telah menulis sebuah novel).
(maksudnya: belakangan ini, saya lagi menulis sebuah novel hingga detik ini dan belum selesai menulisnya).

Penggunaan /lately/ sering diletakkan diakhir kalimat.
Contoh:
I have been running a business lately.
(Saya telah menjalankan sebuah bisnis akhir-akhir ini).

/Lately/ dapat pula diletakkan didepan kata kerja present participlenya:
Contoh:
I have been lately running this business.

Has she been swimming for the last 5 hours?
(Apakah dia telah berenang selama 5 jam terakhir --- dan sekarang belum selesai berenangnya?)


................................
Kita juga dapat menggunakan present perfect continuous tense untuk tujuan yang bersifat umum dan sudah dimaklumi oleh banyak orang saat itu (in the present time).
Contoh:
Well, It's been raining.
(Wah, masih hujan juga nih).

Konflik Penggunaan Tenses: Present Continuous Tense versus Present Perfect Continuous Tense

Dalam bentuk percakapan terkadang banyak penutur asli lebih suka menggunakan present continuous tense untuk mengungkapkan kejadian yang sama persis dengan present perfect continuous tense.

(Situasi: Fidia telah tinggal di suatu kota sejak 5 tahun yang lalu dan hingga sekarang masih tinggal/menetap disitu. Linda adalah sepupunya Fidia dan juga bersamaan tinggal di kota itu sejak 5 tahun yang lalu ...)

Robert: how long have you been living here?
Fidia: since 5 years ago.
Robert: Is she living with you? (keterangan: /She/ menunjuk pada sepupu Fidia yaitu: Linda)
Fidia: yeah.

Contoh yang lebih ekstrim:
Are you staying here for one month?
How long are they doing the work?


Dari contoh diatas, Robert tidak lagi bertanya dengan menggunakan present perfect continuous tense --- semisal: "Has Linda been living with you?" tapi, justru present continuous tense yang digunakan --> "Is she living with you?".
Bila ditanyakan yang mana yang benar, maka: secara grammatical atau berdasarkan kaidah grammar bahasa inggris, maka opsi present perfect continuous tenselah yang harus digunakan. Yang penting diingat adalah, kesalahan penggunaan tenses dapat menimbulkan kesalahpengertian antara pembicara dan lawan bicara.

Penggunaan There is, There are, There dan Here

Makna & Penggunaan There is & There are

Prase "there is" atau "there are" digunakan untuk mengungkapkan apakah sesuatu itu ada atau tidak. Ungkapan /there is/ /there are/ ini berkedudukan sebagai "subject virtual" dalam kalimat bahasa inggris.


There is/are + Noun/Pronoun/Noun Phrase


Yang dimaksud dengan "subject virtual" disini --- hakikatnya bukanlah subject --- akan tetapi, memiliki fungsi sebagai "subject sebenarnya" seperti halnya kata benda, pronoun, phrase ataupun sub clause yang dapat berkedudukan/berfungsi sebagai subject. +Pelg

"there is, there are ini berkedudukan sebagai "subject virtual" dalam kalimat bahasa inggris."

................ Jadi, bilamana ada rangkaian kata yang didahului oleh prase /there is/ atau /there are/ maka rangkaian kata-kata itu layaklah disebut sebagai kalimat utuh dan memenuhi syarat sebagai sebuah kalimat.


There is/are & Hubungannya dengan Singular & Plural

Pada saat kita menggunakan there is/there are maka, ungkapan there is/are akan menginformasikan pada kita mengenai: "ada atau tidaknya "sesuatu" atau benda (baca: kata benda/prase kata benda)". Dengan kata lain, ungkapan there is/are ini digunakan untuk menyatakan apakah "sesuatu/benda" itu ada atau tidak. Disinilah cara kita memahami hakikat penggunaan there is/are.

Contoh:
Ada seekor cicak di dinding.
Ada banyak kutu di rambut panjangmu.
Ada polisi di bank itu.

Pada ketiga contoh diatas, ungkapan /ada/ menunjuk - menginformasikan pada kita bahwa ada - /cicak/, /kutu/, dan /polisi/. Dengan kata lain, /ada/ --> kata benda

Dalam penerapannya, there is/there are tidak hanya menunjuk pada kata benda tunggal (singular) tapi juga kata benda jamak/banyak (plural) hal ini bisa dilihat dari kata kerja berupa /is/ atau /are/ yang berbentuk BE-present atau kata kerja structural bentuk present (lihat bahasan mengenai simple present tense dalam kalimat nominal).

Sehingga:

There is --> untuk kata benda tunggal (singular noun)
There are ---> untuk kata benda jamak (plural noun).

Contoh:
(i) There is a book.
(ii) There are many books.

Pada contoh (i), /There/ menggunakan kata kerja /is/ yang ditunjukkan melalui kata bendanya berupa kata benda tunggal /a book/. Dalam hal ini, indefinite article /a/ adalah determiner (penanda) bahwa kata benda /book/ adalah tunggal.

Sedangkan pada contoh yang kedua, kata bendanya berupa kata benda jamak (plural) yang bisa kita ketahui dari:

  • Akhiran "s" pada kata /book.
    book + s --> books (yang berarti ada lebih dari 1 atau sama dengan 2 buah buku)
  • Kata Keterangan Quantity atau Kuantitas yakni: /many/

Jadi, pada waktu kita hendak menggunakan ungkapan there is/are dan sebelum menentukkan apakah kita harus menggunakan kata kerja structural berupa /is/ atau /are/ bergantung pada benda atau kata bendanya. Tambahan pula bahwa hanya kata kerja /is/ dan /are/ saja yang digunakan pada ungkapan /there/ ini dan tidak yang lain seperti; /am/.
Kedua penanda baik akhiran /-s/ atau /many/ memberi informasi pada kita bahwa ada lebih dari 1 buku atau sama dengan 2 buku.

Penggunaan "There is" pada Kata Benda Tak-dapat Dihitung (Uncountable Noun) 


Contoh:
There is some sugar in the jar.
(Ada gula didalam toples).
Keterangan: /sugar/ atau /gula/ adalah uncountable noun. Oleh karena itu kita menggunakan /there is/.

Hubungan There is/are dengan adverb of place

Penggunaan /there is/ atau /there are/ seringkali dikaitkan dengan nama tempat - adverb of place (kata keterangan tempat) - yang bertujuan memberikan informasi lebih dan rinci mengenai dimana letak benda saat itu.

Contoh:
Ada sebuah boneka diatas kursi.
(there is a dool on the chair).

Pada contoh ini, kata keterangan tempat/adverb of placenya adalah: /on the chair/ atau /diatas kursi/ sehingga struktur/pola kalimatnya menjadi:


There is/are + kata benda (Noun) + Adverb of Place


Contoh lain dengan menggunakan kata keterangan tempat murni yakni: /there/ dan /here/:
There is a table here.
(Ada sebuah meja disini)

There are many persons there.
(Ada banyak orang-orang disana).

atau;

There is a table right here.
(Ada sebuah meja disini)

There are many persons right there.
(Ada banyak orang-orang disana).

atau,

There are many persons over there.
(Ada banyak orang-orang disebelah sana).


Dalam contoh diatas, kata /there/ atau /here/ diakhir kalimat tersebut bukanlah /there is/ atau /there are/ pada bahasan kita ini melainkan murni sebagai adverb of place.

Penggunaan There + BE & Tenses

Penggunaan kata kerja/be pada ungkapan /there/ ini bergantung pada tenses yang digunakan;

Simple Present

Contoh:
There is a pineapple in the basket. (singular)
There are two bottles in the cupboard. (plural)

Simple Past

Contoh:
There was a pineapple in the basket. (singular)
There were two bottles in the cupboard. (plural)

Present Perfect Tense

Contoh:
There has been a pineapple in the basket. (singular)
There have been two bottles in the cupboard. (plural)

Past Perfect Tense

Contoh:
There had been a pineapple in the basket. (singular)
There had been two bottles in the cupboard. (plural)


Pada Semua bentuk Future

Contoh:
There will be a pineapple in the basket. (singular)
There will be two bottles in the cupboard. (plural)

begitu juga dengan:
There would be a pineapple in the basket. (singular)
There would be two bottles in the cupboard. (plural)


Pada unsur Modal Auxiliary

Contoh:
There must be a pineapple in the basket. (singular)
There must be two bottles in the cupboard. (plural)
There may be a pineapple in the basket. (singular)
There may be two bottles in the cupboard. (plural)
There will be a pineapple in the basket. (singular)
There will be two bottles in the cupboard. (plural)
There can be a pineapple in the basket. (singular)
There can be two bottles in the cupboard. (plural)



Penggunaan "There" bersama Present Participle atau To-Infinitive

Struktur I:

There + BE + Noun/Indefinite Pronoun + Present Participle

Contoh:
 There is someone waiting for you out there.


Struktur II:

There + BE + Kata Benda + To Infinitive

Contoh:
There are many assignments to do tonight.


Bentuk Contraction/Singkatan dari There is/are

/there is/ dan /there are/ - dalam penerapannya - dapatlah disingkat dengan ketentuan dan contohnya sbb:

Kalimat Positive:

There's a student in the car. (There's = there is).
Catatan: Pada kalimat positive ini, /there are/ tidak bisa disingkat.

Kalimat Negative:

There's not a student in the car.
atau,
There isn't a student in the car.
atau,
there's no a student in the car.

Contoh pada /there are/:
There aren't any sugar in the cup.


Kalimat Interrogative:

Is there a student in the car?
Are there any student in the car?


.........................................................

Tambahan:
Ungkapan /there is/ dan /there are/ juga sering dikaitkan dengan bentuk pertanyaan yang menanyakan jumlah atau banyaknya benda, yakni dengan menggunakan prase kata tanya:  /how many/, /how much/

Catatan:
/how many/ untuk menanyakan kata benda yang dapat dihitung.
/how much/ untuk menanyakan kata benda yang tak-dapat dihitung.

Contoh:
How many hours are there in a day?
How much sugar is there in the glass?

_____________________________

*Requested by some one. May 10th, 2016

Memahami Adverbial Clauses - Complex Sentence

Pengertian Adverbial Clauses

Secara definitif, adverbial clauses adalah sub clause yang menduduki posisi adverb. Makna "menduduki posisi" disini berarti "menggantikan ..." atau "bertindak sama persis seperti ...". Jadi, Adverbial clauses adalah sub clause yang menggantikan atau bertindak sama persis seperti adverb pada umumnya dan menduduki posisi adverb. "menggantikan" ataupun "bertindak" disini tidak selalu harus sama kata-katanya, akan tetapi fungsinya harus sama dengan adverb.

Contoh:
(i) Shinta has swept and mopped the floor for 5 hours.
(Shinta telah menyapu dan mengepel lantai itu selama 5 jam).

(ii) Shinta has swept and mopped the floor until it shines like a mirror.
(Shinta telah menyapu dan mengepel lantai itu sampai bersinar seperti kaca).

Pada kedua contoh kalimat diatas, pada kalimat (i) kita melihat bahwa shinta telah melakukan kegiatan menyapu lantai selama kurang lebih 5 jam. Apa yang terjadi jika lantai itu disapu dan dipel selama kurang lebih 5 jam? yang jelas, dugaan positif yang paling memungkinkan adalah; lantai itu akan bersih dan bersinar alias kinclong seperti kaca, bukan?.

Ungkapan /for 5 hours/ adalah adverb of time (kata keterangan waktu) dari present perfect tense. Intinya, /for 5 hours/ adalah adverb. Dengan kata lain, /for 5 hours/ adalah normal adverb atau adverb pada umumnya. Nah, pada contoh kalimat (ii) ungkapan /for 5 hours/ tersebut dapatlah kita ganti dalam bentuk lain - dalam wujud ungkapan yang berbeda (baik kata maupun struktur/pola-nya) - tapi, memiliki fungsi yang persis seperti normal adverb (i).

Adverbial clauses tidak selalu harus seperti contoh diatas, itu artinya, anda dapat menulis atau mengungkapkan sesuatu dalam bahasa inggris tanpa terlebih dahulu membuat pola kalimat asalnya.

Dalam pembentukkan adverbial clauses - seperti halnya pada Adjective Clause dan Noun Clause - Adverbial Clauses juga memiliki kata penghubung dan ungkapan tertentu lainnya yang digunaka dalam rangka membentuk pola sub clause dari adverbial clauses, diantaranya adalah; when, where, until, while, as long as, dsb - dimana penggunaanya bergantung pada macam adverb apa yang sedang digunakan - yang akan dijelaskan sebentar lagi. Kesemua conjunction baik yang digunakan pada adjective clause, noun clause maupun adverbial clauses ini disebut juga dengan subordinate conjunction atau kata penghubung pembentuk subordinate (baca juga mengenai: sub clause).


Sub clause = Subordinate Conjunction + Subject + Verb


Bentuk Adverbial Clauses yang Menduduki Posisi Macam-macam Adverb.

Kita mengenal banyak jenis atau macam-macam adverb, semisal, adverb of time, adverb of manner, adverb of place, dsb. Sub clause dalam bahasan adverbial clause ini pun dapat menggantikan posisi adverb-adverb tersebut dengan bentuk dan pola sub clause tersendiri dengan fungsi yang sama sehingga dapatlah disebut sebagai adverbial clauses.

Normal Adverb yang dapat diduduki oleh Sub Clause:

1. Berfungsi sebagai Adverb of time

Subordinate conjunction yang sering digunakan, yakni: after, as, as long as, as soon as, before, no sooner than, since, until, when, atau while.
Contoh:
He went to a mall after the bell rang.

2. Berfungsi sebagai Adverb of place

Subordinate Conjunction yang sering digunakan adalah: anywhere, everywhere, where, atau wherever.
Contoh:
I would be with you wherever you like.

3. Berfungsi sebagai Adverb of manner

Subordinate Conjunction yang sering digunakan adalah: as, like, atau the way.
Contoh:
I want to help you like you did.

4. Berfungsi sebagai Adverb of Degree/Comparison

Subordinate Conjunction yang sering digunakan adalah: than, as...as, so...as, atau the...the.
Contoh:
She is not so pretty as you said.
I am happier than you (are).

5. Berfungsi sebagai Adverb of Condition

Subordinate Conjunction yang sering digunakan adalah: if, unless dan terkadang when.
Contoh:
If you give me money, I will marry you.
If you had picked me up, I wouldn't have been late.

Catatan:
Penggunaan /when/ sebagai subordinate conjunction disini tidaklah sama fungsi dan maknanya dengan sub clause sebagai adverb of time seperti nomor (1). /when/ disini lebih cenderung memiliki makna sama dengan /if/ atau /unless/, hanya saja tidak mengandung pengandaian murni.
Contoh:
Adalah lebih baik menggunakan kalimat: "Just call me when you need me"  daripada menggunakan kalimat: "Just call me if you need me".
Contoh lain:
When you finish your assignments, please come to me soon.

6. Berfungsi sebagai Adverb of Opposition

Pelg-grammar lebih menyukai menggunakan istilah Adverb of opposition ketimbang adverb of concession seperti yang sering digunakan oleh banyak sumber dari penutur dalam maupun luar negeri oleh karena lebih mudah dicerna oleh pembelajar Indonesia dan tepat apabila diterjemahkan. Adverb of opposition atau adverb of concession adalah adverb of contrast yang berarti; sebuah adverb yang mengandung kontras atau sesuatu yang berlawanan dari kalimat utamanya.

Misalnya:
Walaupun usia saya sudah senja, saya tetap awet muda.

Pada contoh kalimat diatas, sub clause /Walaupun usia saya sudah senja/ menggunakan conjunction berbentuk /walaupun (although)/ yang mengandung makna 'kontras', 'concessive' atau 'oppositive' alias berlawanan dengan kalimat utamanya, yaitu: /saya tetap awet muda/.

Sedangkan Subordinate Conjunction yang sering digunakan adalah: though, although, even though, while, whereas, atau even if.
Contoh:
Although he calls me ' a fool', he cares of me more than everyone else.

7. Berfungsi sebagai Adverb of Reasons

Subordinate Conjunction yang sering digunakan adalah: as, because, atau since.
Contoh:
I've got D because I was so sleepy last night.
I have no anything with me since I am a poor man.


Berdasarkan uraian diatas, ternyata adverbial clauses dibangun berdasarkan jenis normal adverb dan menggantikan posisi dan fungsinya sebagai adverb normal. Seperti halnya pada adverb normal atau adverb murni, adverb berfungsi untuk menerangkan kata kerja atau predikatnya dan fungsi inipun sama halnya pada sub clause yang menggantikan adverb normal dalam membentuk pola adverbial clauses.

Mengenal Angka (Numerals) dan Notasi

Numerals dalam Bahasa Inggris

Ada 2 jenis numerals (angka) dalam Bahasa Inggris yang sering digunakan untuk hitung-menghitung:
  1. Cardinal Number
  2. Ordinal Number
 

    numeral: angka dan notasi | pelg-grammar


    #Cardinal Number

    Yang termasuk dalam cardinal number adalah:
    a) satuan: zero/oh (dibaca: ou), one, two, three, four, five, six, seven, eight, nine.
    b) belasan: eleven, twelve, thirteen, fourteen, fifteen, sixteen, seventeen, eighteen, nineteen.
    c) puluhan: ten, twenty, thirty, forty, fifty, sixty, seventy, eighty, ninety,
    d) ratusan: hundred
    e) ribuan: thousand
    f). ratusan-ribu: hundred thousand
    g). jutaan: a million
    h). milyaran: a billion
    i). triliyunan: a trillion

    Perbedaan sistem hitungan dalam bahasa inggris adalah:
    a). hitungan dari 11 hingga 12: hanya berlaku pada angka; 11 dan 12 saja yaitu; eleven dan twelve.
    b). hitungan dari 13 hingga 19: penambahan /teen/ diakhir nama bilangan. Khusus untuk bilangan 15 (lima belas) tidak ditulis /fiveteen/ melainkan: /fifteen/. Dalam hal ini 2 huruf terakhir dari /five/ mengalami infleksi menjadi huruf /f/ baru bisa ditambah dengan /teen/.
    c). hitungan dari 21 hingga 29, 31 hingga 39 dan seterusnya sama, contoh: twenty one, twenty two, twenty three, twenty four, dst, ................... thirty one, thirty two, dst juga sama dengan setelah 40, 50, dst.

    Penggunaan cardinal numbers dalam Bahasa Inggris:

    • Menyatakan hitungan, menghitung, contoh: operasi matematika (math operation)

      Contoh:
      one and four makes five (1+4=5)
      three and six equals nine (3+6=9)
      .
    • Menyatakan nama waktu /bilangan jam/hari (hours, minutes dan seconds)

      Contoh:
      Q: What time is it?
      A: Three minutes past eleven. (Jam 11 lewat 3 menit)
      .
      Contoh lain:
      July 3, 2010
      15 march 2014
      .
    • Menyatakan Jarak (distance) dan Ukuran (measurement)

      Contoh:
      1 kilometers
      1000 pounds
      200 kilograms
      5 jam (misalnya:. ke bandung membutuhkan waktu 5 jam dari sini.).
      .
    • Menyatakan Nilai atas sesuatu (value/score)

      Contoh:
      you: Yeah! I got 10 (Yeah! Saya dapat nilai 10).
      your mate: Congrats!
      .
      Contoh lain:
      100 degrees (10 derajat)
      .
    • Menyatakan Kelompok bilangan (numbers)

      Contoh:
      a quarter: 1/4 atau 15 atau 25%
      a half: 1/2 atau 30 atau 50%
      .


    #Ordinal Number

    Ordinal number, dalam bahasa indonesia sering digunakan untuk menyatakan urutan seperti; kesatu atau pertama, kedua, ketiga dsb. Yang termasuk ordinal number adalah:
    first, second, third, forth, fifth, sixth, seventh, eighth, ninth, tenth, eleventh, dst.
    Catatan:
    Khusus untuk kesatu hingga ke tiga, menggunakan struktur kata tersendiri: first, second, third. Sedangkan urutan keempat hingga seterusnya tetap mengikuti cardinal number dan mendapat huruf akhir /-th/.

    Ordinal number juga sering menggunakan singkatan dalam penggunaannya. Khusus urutan kesatu hingga ketiga adalah: -st, -nd dan -rd
    Contoh penggunaan:
    1st, 2nd, 3rd
    January 3rd, 2010.

    Sedangkan urutan keempat hingga seterusnya memiliki singkatan /th/
    Contoh:
    4th, 17th, 41th, 100th, dst.

    Penggunaan cardinal numbers dalam Bahasa Inggris:

    • Menyatakan Urutan, tahapan (order, stage, step)

      Contoh:
      first step (langkah pertama)
      first floor, second floor, dan seterusnya.
    • Menyatakan Urutan khusus dalam bentuk Kronologi kejadian
    • Menyatakan Hari dalam kalender

      Contoh:
      23rd july 1998
      September 31st, 1945



    Notasi dalam Bahasa Inggris

    Notasi adalah simbol-simbol yang memiliki arti dan fungsi. Ada banyak notasi dalam bahasa inggris; baik notasi dalam operasi matematika, kimia, fisika dan sebagainya. Notasi berbeda dengan rumus. Justru didalam rumus itu terdapat notasi-notasi.


    Notasi matematika | Pelg-grammar

    Berikut ini adalah Notasi yang paling sering digunakan dalam operasi matematika, diantaranya adalah:


    1) penjumlahan, dinotasikan sebagai: ( + ) .... plus, and, added to.

    Contoh:
    24 + 4 = 28
    twenty-four and four makes twenty-eight.
    twenty-four added to four makes twenty-eight.


    2) pengurangan, dinotasikan sebagai: ( - ) .... minus, subtracted from.

    Contoh:
    24 - 4 = 20
    twenty-four minus four makes twenty.
    twenty-four subtracted from four makes twenty.

    3) pembagian, dinotasikan sebagai: ( / ) .... devided by.

    Contoh:
    24 / 4 = 6
    twenty-four devided by four makes six.

    4) perkalian, dinotasikan sebagai: ( x ) .... times,multiplied by.

    Contoh:
    24 x 4 = 92
    twenty-four times four equals ninety-two.
    twenty-four multiplied by four equals ninety-two.


    Untuk notasi (=) sama dengan bahasa inggrisnya bisa berupa:
    (i) equals
    Contoh:
    three and one equals four

    (ii) makes
    three and one makes four


    Untuk contoh lainnya yang lebih lengkap bisa dilihat di wikipedia dibawah ini!
    https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_mathematical_symbols_by_subject.

    Noun Clause: Sub Clause Berkedudukan Sebagai Direct Object

    Kata benda (Noun) bisa berupa orang (person), sebuah tempat (place) dan benda/selain orang (thing). Kata benda itu dapat berkedudukan di posisi subject, object maupun complement, demikian pula pada Noun clause yang juga dapat diletakkan di posisi subject, object ataupun complement.

    Seperti pada bahasan sebelumnya mengenai bagaimana cara memahami noun clause, posisi sub clause salah satunya adalah sebagai object. Menyimak bahasan mengenai object dari sebuah kalimat bahwa terdapat 2 jenis object dalam bahasa inggris yaitu: Indirect object (IO) dan Direct object (DO). Yang menjadi pertanyaan adalah: Diposisi manakah sub clause dari noun clause ini diletakkan, direct object atau indirect object? Pertanyaan inilah yang akan kita bahas dan dijawab pada kesempatan kali ini secara rinci, mendalam dan tuntas.

    Review: Perbedaan antara Direct Object & Indirect Object

    Untuk membedakan direct object (Obyek langsung) dan indirect object (obyek tak-langsung) adalah dengan melihat dan memahami unsur asal dari object tersebut, yang dalam hal ini:

    1. Direct Object: berbentuk kata benda (noun), prase kata benda (noun phrase) atau objective pronoun yang merupakan kata ganti dari benda yang dimaksud.
    2. Indirect Object: berbentuk pronoun, sehingga disebut dengan objective pronoun.

    Conto:
    He gives me a book.
    (Dia memberi saya sebuah buku)

    Pada contoh diatas, direct object-nya adalah /a book/ karena /a book/ adalah kata benda, sedangkan /me/ adalah indirect object yang berupa pronoun atau objective pronoun. Mengapa harus benda? karena, apa yang menjadi target/tujuan kata kerja /gives/ adalah /a book/ dan bukan /me/.

    Kalimat diatas dapat pula disusun sbb:

    He gives a book for me.
    (Dia memberikan sebuah buku untukku).

    Pada kalimat ini, objective pronoun yang berkedudukan sebagai indirect object memiliki kata depan berupa /for/ dan terkadang /to/.
    Contoh:
    (i) He explains the problem to me.
    (ii) He explains it to me.

    Pada contoh nomor (ii) diatas, kata benda abstract berupa /the problem/ dapat diganti dengan kata ganti untuk benda yakni /it/. Dengan kata lain, /it/ menunjuk pada /the problem/. Bila benda-nya jamak/plural, maka kata ganti benda yang paling tepat adalah /them/.
    Contoh:
    He tells everything to me


    Sub Clause Menduduki Posisi Direct Object

    Menyimak penjelasan diatas mengenai perbedaan antara direct object dan indirect object - sehubungan dengan bahasan kita kali ini - maka, sub clause dapat diletakkan atau berkedudukan di posisi direct object. Dengan kata lain, bila dalam sebuah kalimat bahasa inggris terdapat unsur direct object dan indirect object-nya, maka sub clause dapat diletakkan di posisi direct object.

    Perhatikan susunan pola noun clause yang mengandung direct object berikut ini!

    1) Pola kalimat yang mengandung direct object dan indirect object:

    Subject + Transitive Verb + Indirect Object + Direct Object

    Contoh:
    He explains me the lessons.
    /the lessons/ adalah direct object.

    2) Pola noun clause yang sub clause-nya berada diposisi direct object:

    (i) Subject + Transitive Verb + Indirect Object + Sub-Clause

    Contoh:
    He explains me which sentence uses the correct order.

    atau,

    (ii) Subject + Transitive Verb + Sub-Clause + to/for + Indirect Object

    Contoh:
    He explains which sentence uses the correct order to me.


    Clause /which sentence uses the correct order/ adalah sub-clause dalam bahasan Noun Clause ini, dan berkedudukan sebagai obyek langsung atau direct object dalam kalimat tersebut. Adapun mengenai indirect object dan unsur lainnya tidaklah mengalami perubahan apa-apa.


    _________________________________


    Materi yang terkait dengan bahasan ini:
    Mengenal dan Memahami Direct Object dan Indirect Object dalam Bahasa Inggris
    Kata Kerja Transitive dan Intransitive Verb dalam Bahasa Inggris.
    Apa itu Objective Pronoun?.

    Memahami Noun Clause - Complex Sentence

    Noun clause termasuk bahasan Complex Sentence. Memahami clause khususnya noun clause mesti memahami benar-benar apa itu main clause dan apa itu sub clause dan bagaimana terbentuknya. Dalam bahasan yang lalu kita telah membicarakan masalah main clause dan sub clause secara mendasar yang diharapkan anda akan siap menguasai materi noun clause yang sebentar lagi akan dijelaskan secara rinci, mendalam dan tuntas.

    Definisi, Pengertian Noun Clause

    Noun clause didefinisikan sebagai sub clause (dependent clause) yang bertindak/berkedudukan sebagai kata benda dan tidak dapat berdiri sendiri (can not stand alone) - tidak dapat langsung digunakan - tanpa adanya main clause. Seperti halnya kedudukan kata benda (noun) dalam sebuah kalimat yang menduduki posisi subject dan object, maka begitu juga bagaimana sub clause dari noun clause itu juga sama menduduki posisi subject atau object.

    Perhatikan ilustrasi dasar noun clause berikut ini!

    Memahami Noun Clause | Bahasa Inggris

    Berdasarkan ilustrasi diatas, kita dapat menemukan dimana posisi sub clause bisa diletakkan. Dalam ilustrasi tersebut ternyata sub clause dari noun clause dapat diletakkan diposisi Subject, Object atau Complement.

    Mari kita simak contoh kalimat yang mengandung noun clause berikut ini!


    She wore what she bought two days ago.

    Pada contoh kalimat diatas kita dapat menemukan bagian (baca: unsur pembangun dari) kalimat, yakni:

    /she/ (dia) --> subject
    /wore/ (memakai/mengenakan) --> verb
    /what she bought two days ago/ (apa yang dibelinya 2 hari yang lalu) --> object


    Tanya 1:
    "Bagaimana bisa ungkapan: /what she bought two days ago/ ini disebut sebagai object?"

    Perhatikan kembali pola kalimatnya berikut ini!


    Subject + Verb + Object


    dimana, subject-nya adalah /she/, verb-nya /wore/ dan object-nya adalah:  /what she bought two days ago/.


    Tanya  2:
    "Bukankah object itu hanya bisa diisi oleh kata benda (noun), kata ganti (pronoun), prase kata benda (noun phrase) dan/atau pelengkap (complement) saja?"

    Sekarang, andai ungkapan /what she bought two days ago/ diubah kebentuk pertanyaan dan kita jawab pertanyaan itu, maka:

    Q: What did she buy two days ago?
    (Apa yang dia beli 2 hari yang lalu)

    A: A jacket.
    (Sebuah jaket).

    Contoh tanya jawab diatas ternyata dijawab berupa: /a jacket/ dan terbukti bahwa kata /jacket/ adalah kata benda (noun). Dan, bila dikembalikan jawaban tersebut dalam bentuk kalimat tadi, maka akan menjadi:

    She wore a jacket.
    (Dia mengenakan sebuah jacket).

    Q:  Is the jacket that she bought two days ago?
    (apakah jaket itu yang dia beli 2 hari yang lalu?)

    A; Yes, that's what she bought two days ago.
    (ya, itulah yang dia beli 2 hari yang lalu).

    Dari pembahasan diatas cukup menjadi bukti bahwa noun clause itu adalah sub clause yang bertindak sebagai benda atau lebih sederhananya lagi yaitu "bertindak sebagai pengganti kedudukan noun" diposisi subject, object atau complement.


    "...... noun clause itu adalah sub clause yang ......................... bertindak sebagai 'pengganti' kedudukan noun diposisi subject, object atau complement."


    #Sub Clause Tidak Dapat Berdiri Sendiri

    Bahwa sebuah sub clause tidaklah dapat berdiri sendiri (can not stand alone) tanpa adanya main clause sebagai kalimat utama. "Tidak dapat berdiri sendiri" disini maksudnya adalah bahwa, sub clause itu tidak bisa langsung digunakan, dipakai atau digunakan dalam bentuk percakapan ataupun tulisan.

    Bedakan 2 ungkapan dibawah ini!

    (i) She wore a jacket (dia mengenakan sebuah jacket).
    (ii) what she bought two days ago (yang dia beli 2 hari yang lalu).

    Pada kalimat (i) adalah jelas bahwa ungkapan /she wore a jacket/ adalah kalimat utuh dan bisa dimengerti sehingga ia disebut dengan Main Clause (atau, klause utama/ induk kalimat). Sedangkan pada kalimat ke (ii) tidak-lah dapat disebut sebagai "sebuah kalimat". Maksudnya ungkapan /what she bought two days ago/ bukan kalimat? Ungkapan /what she bought two days ago/ tidaklah dapat disebut sebagai sebuah kalimat sempurna atau utuh, oleh karena "tidak lengkap", "tidak dapat dipahami" dan "tidak dapat mencapai tujuan inti dari bangunan sebuah kalimat sempurna" yaitu, terdiri atas, minimal, 1 buah subject dan 1 buah verb serta memiliki kesatuan makna dan jelas.

    Selain itu, ungkapan /what she bought two days ago/ juga bukanlah pertanyaan - dan, tidak sama sekali disebut sebagai sebuah pertanyaan. Baca dihalaman: bagaimana bentuk pertanyaan dalam bahasa inggris. baca kembali pembahasan mengenai perbedaan antara main clause dan sub clause dihalaman lalu.

    Contoh bentuk kalimat yang lengkap (main clause) yang diambil dari sub clause tersebut:

    What she bought two days ago is a jacket.
    keterangan:
    Ungkapan /what she bought two days ago/ menduduki posisi subject dalam kalimat nominal ini.

    atau,

    A jacket is what she bought two days ago.
    keterangan:
    Ungkapan /what she bought two days ago/ menduduki posisi complement dalam kalimat nominal ini



    Pola Kalimat/ Struktur Noun Clause Bahasa Inggris


    Noun clause memiliki beberapa kata penghubung (conjunction) yang diletakkan didepan kalimat yang akan menjadi sub clause-nya, sehingga:

    Sub Clause = Kata penghubung + Main Clause

    Contoh:

    Sub Clause = What + she bought 2 days ago.


    Secara lengkap dirumuskan sbb:

    Main Clause + Kata Penghubung + Main Clause

    Contoh:
    I know what you need.
    (Saya tau yang kamu butuhkan)

    atau,

    Kata Penghubung + Main Clause + Main Clause

    Contoh:
    What you need is on the table.
    (Yang kamu butuhkan ada diatas meja).


    Dapat juga kita meletakkan 2 buah sub clause dalam 1 klausa,
    Contoh:

    What you need is what I want.
    (apa yang kamu butuhkan adalah sama dengan apa yang saya inginkan).

    Pada contoh terakhir ini, kita menemukan ada 2 buah sub clause yang masing-masing diposisikan di subject dan object. Baik sub clause /what you need/ maupun /what I want/ sama-sama bertindak sebagai "Pengganti" dari kata benda. Perhatikan kedua contoh yang sama tujuan dibawah ini dalam bentuk noun clause.

    Money is what I dream.
    (Uang adalah apa yang saya inginkan).

    atau,

    What you need is money.
    (Apa yang kamu butuhkan adalah uang).


    Catatan:
    Sebagai jembatan pemahaman, kata penghubung tersebut bisa saja kita tafsirkan dengan arti: "apa yang" atau "yang" tergantung pada jenis kata penghubung yang sedang digunakan.
    Adapun Kata penghubung itu diantaranya adalah: how, that, what, whatever, when, where, whether, which, whichever, who, whoever, whom, whomever, dan why. Inti dari noun clause, atau sebuah klausa dapat dikatakan sebagai noun clause apabila sub clause bertindak sebagai "pengganti" kata benda, baik diposisikan diposisi subject, object ataupun complement dari sebuah kalimat/klausa.


    "Inti pemahaman atas noun clause, atau sebuah klausa dapat dikatakan sebagai noun clause apabila sub clause bertindak sebagai "pengganti" kata benda, baik diposisikan diposisi subject, object maupun complement dari sebuah kalimat/klausa."



    Contoh sub clause di posisi subject:

    Whoever you saw last night would come to you again and again.
    (Siapapun yang kamu lihat tadi malam akan selalu mendatangimu).

    Keterangan:
    whoever you saw last night --> subject
    would come --> verb
    to you again and again --> complement (object of preposition).


    Contoh sub clause di posisi complement:

    The girl is who you dream.
    (Gadis itulah yang kamu impikan).

    Keterangan:
    the girl --> subject
    is --> structural verb
    who you dream --> complement.



    Contoh sub clause di posisi object:

    You must purchase what you break.
    (kamu harus beli apa yang kamu pecahkan).

    Keterangan:
    you --> subject
    must (purchase) --> lexical (verb)
    what you break --> object.



    Bila ketiga sub clause diatas yakni: /who you dream/, /whoever you saw last night/ dan /what you break/ bertindak sebagai kata benda dan duduk diposisi subject, object maupun complement. Bila - misalnya - sub clause itu ditanyakan misalnya:


    Whoever did you see last night?
    Who do you dream?
    What do you break?


    maka, jawabannya bisa berupa: /a ghost/, /Tina/, /a glass/ yang mana ketiga jawaban ini semuanya adalah kata benda. Dengan demikian, sub clause diatas menggantikan kedudukan, posisi dan bertindak sebagai kata benda aslinya yang berupa; /a ghost/, /tina/ dan /a glass/.

    Kata Bantu Bentuk Present, Past dan Past Participle

    Daftar Kata Bantu Bahasa Inggris


    Seperti halnya pada kata kerja bahasa inggris, kata bantu (baca: auxiliary) - baik berupa; be, do, have maupun berupa kata bantu modal auxiliary - diantaranya, kata bantu tersebut ada yang memiliki bentuk past dan past participle. Selain itu juga, terdapat padanannya (baca: persamaan/synonym) juga dalam bentuk Past dan Past Participle.

    Di banyak penerapannya baik dalam wujud tulisan bahasa inggris maupun percakapan (English Conversation), 2 buah kata bantu tersebut dapat digabungkan menjadi satu dan membentuk makna baru yang bersifat memberi informasi tambahan atau bermaksud menegaskan akan tindakan/maksud tertentu.

    Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat daftar kata bantu bahasa inggris berikut ini!


    I. Kata Bantu (Auxiliary): Present, Past dan Past Participle

    Kata Bantu (Auxiliary)
    Bentuk Present
    (Present Form)
    Bentuk Past
    (Past Form)
    Bentuk Past Participle
    (Past Participle)
    Be is was been
    am
    are were
    Do do did -
    does
    Have have had -
    has
    Modal Auxiliary will would would have
    shall should should have
    may might might have
    must - must have
    can could could have

    II. Padanan Kata Bantu dalam bentuk Present, Past dan Past Participle

    Kata Bantu (Auxiliary)
    Bentuk Present
    (Present Form)
    Bentuk Past
    (Past Form)
    Bentuk Past Participle
    (Past Participle)
    Be - - -
    Do - - -
    Have - - -
    Will is/am/are going to was/were going to -
    Shall is/am/are going to was/were going to -
    May - - -
    Must have to, has to had to -
    Can is/am/are able to was/were able to have/has/had been able to


    Contoh Penggunaan:

    I am bored.
    She was late.
    They have been here for long.
    He has gone.
    He had attended the meeting.
    Do you care?
    She didn't realize it.
    I can do the assignment.
    I will ask you something.
    We shall be here on time.
    You may go now.
    They must be crazy!

    Contoh Bentuk Padanan:

    I am going to post the letter.
    He is able to lift the table by himself.
    I have to go now.
    They have been able to finish the homework.


    Catatan:
    Seluruh kata-kata diatas berkedudukan sebagai kata bantu baik pada kalimat negative maupun kalimat interrogative. Akan tetapi, khusus kata bantu berupa /have to/, /has to/ tidaklah dapat secara langsung ditambahkan NOT untuk membentuk kalimat negative melainkan harus menggunakan kata bantu DO, DOES atau DID (................. bergantung pada tenses apa yang digunakan saat itu).


    Contoh:
    I have to go now.
    (Saya harus pergi sekarang)

    I don't have to go now.
    (Saya tidak harus pergi sekarang)

    Do I have to go now?
    (Apakah saya harus pergi sekarang?)


    Beberapa kata bantu dapat digabungkan menjadi satu.
    Contoh:

    I must be able to lift the box. /  I have to be able to lift the box.
    (Saya harus bisa mengangkat kotak itu).

    Pada contoh diatas, /be/ pada /be able to/ tidaklah diganti dalam bentuk /is, am, are, was atau were/.

    Contoh lainnya:

    He might be able to fix the bike / He may be able to fix the bike
    (Dia mungkin bisa memperbaiki sepeda itu)

    I would be able to win the game. / I will be able to win the game.
    (Saya akan/ingin bisa memenangkan pertandingan itu).


    Catatan:
    Ketika contoh kalimat yang terdapat gabungan 2 kata bantu sama/beda bentuk diatas diubah ke bentuk negative atau pertanyaan, maka kata bantu pertama adalah kata bantu yang membentuk kalimat negative dan interrogative tersebut.

    Contoh:
    (+) I will be able to help you.

    Ketika diubah ke negative, maka:
    (-) I will not be able to help you.

    Dan, dalam bentuk pertanyaan/interrogative:
    (?) Will you be able to help me?



    Dalam situasi tertentu, kata bantu /had to/ dapat ditafsirkan sebagai: "terpaksa".
    Contoh:

    I had to do that.
    (Saya terpaksa melakukannya).

    Kata Kerja BE dalam Bahasa Inggris

    Menurut asalnya, kata kerja dalam bahasa inggris itu ada 2 jenis, yaitu: lexical verb dan structural verb. Pada bahasan mengenai BE dihalaman sebelumnya, kita telah mengenal ada 2 fungsi BE/TO BE yakni: BE sebagai kata bantu (auxiliary) dan BE sebagai kata kerja berbentuk structural (structural verb).


    "Fungsi atau Kegunaan BE dalam Bahasa Inggris ada 2; sebagai Auxiliary dan sebagai Structural Verb."


    Kegunaan/Fungsi BE sebagai Kata Kerja dalam Bahasa Inggris

    Khusus bahasan grammar bahasa inggris kali ini, kita akan membicarakan fungsi atau kegunaan BE sebagai kata kerja structural. Kata kerja structural (structural verb) adalah kata kerja yang tidak memiliki arti jelas tapi memiliki fungsi sangat penting yaitu sebagai kata kerja, sedangkan kata kerja merupakan unsur pembangun kalimat inti dan dengan adanya unsur kata kerja maka rangkaian kata itu dapatlah disebut sebagai kalimat utuh. Kata kerja structural BE ini hanya akan anda temukan di pola kalimat nominal (Nominal Sentence).


    "Kata Kerja Structural BE hanya digunakan dalam Pola Kalimat Nominal."


    Contoh penggunaan BE sebagai kata kerja:

    She is a spoiled girl.
    (Dia gadis yang manja).

    Pada contoh diatas, kita menemukan adanya unsur kata kerja structural didalamnya yakni berupa BE /is/. Kata kerja BE dalam bentuk /is/ tersebut tidaklah sama dengan kata kerja lexical semisal; write, go, sleep, invite, give, swim, escape, respect, suggest, warn, dsb. dalam hal "keterkaitannya dengan unsur pembangun kalimat lainnya", yaitu; complement (pelengkap).


    Perhatikan uraian rinci berikut ini!

    Kita telah mengetahui bahwa struktur kalimat nominal adalah adanya unsur subject, kata kerja BE dan complement.

    Subject + BE + Complement

    Dalam hal ini, adalah kurang lengkap bila kalimat itu tidak mengikutsertakan unsur complement didalamnya sehingga ketiga unsur tersebut (subject, BE dan complement) adalah keharusan didalam pembentukkan pola kalimat nominal walaupun, secara definitif (pengertian), bahwa "Kalimat (Sentence)" dapat dikatakan sebagai sebuah kalimat utuh bilamana didalamnya terdapat unsur pembangun kalimat berupa - sekurang-kurangnya - ada 1 buah subject dan 1 buah verb.

    Contoh:

    Kalimat Verbal:
    She stands up. (Dia berdiri).

    Kalimat Nominal:
    She is smart. (Dia pandai).

    Dari kedua contoh diatas, kita melihat bahwa pada kalimat verbal adalah mungkin apabila unsur pembangun kalimatnya adalah subject /she/ dan lexical verb /stands up/. Akan tetapi, pada kalimat nominal tidaklah mungkin hanya dengan mengatakan /she is/ lawan bicara kita akan mengerti maksud kita sebenarnya bahwa /she is smart/. Dengan kata lain, kata /smart/ yang merupakan kata sifat (adjective) dan berkedudukan sebagai complement dalam contoh tersebut tidaklah dapat dihilangkan. Terkecuali ketika kita menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan itu, misalnya:

    Tina: Is she smart? (Apakah dia pandai?)
    You: She is. (benar sekali)

    atau,

    You: Yes, she is. (Ya, benar).


    Cara Menafsirkan Makna BE sebagai Kata Kerja dalam Pola Kalimat Nominal

    Bila kita bertanya, misalnya: "Apa makna/terjemahan dari BE sebagai kata kerja dalam pola kalimat nominal tersebut?". Seperti yang telah dinyatakan diatas bahwa kata kerja BE itu berbentuk Structural atau structural verb. Structural Verb tidaklah memiliki arti yang jelas atau non-lexicon (tidak "berbau" kekamusan. Itu artinya bahwa BE tidak dapat dilihat terjemahannya didalam kamus-kamus yang layak). Akan tetapi, didalam buku-buku sekolah, dan dibanyak kesempatan lainnya, kita menemukan bahwa BE memiliki arti tertentu?


    Contoh:

    I am a student.
    (Saya adalah seorang siswa).

    I am at home now.
    (Saya berada dirumah sekarang).

    I am fine.
    (Saya dalam keadaan baik-baik saja).


    Melihat contoh penggunaan BE diatas, kita melihat bahwa BE diterjemahkan; "adalah", "berada" dan "dalam keadaan". Apa boleh diterjemahkan seperti itu? Apakah demikian terjemahan dari BE?. Pelg-grammar menjawab: t-i-d-a-k. Bagaimana bisa?

    Perhatikan contoh lain sebagai kasus perbandingan:

    I am with you now.
    (Saya bersamamu sekarang).
     

    Pengecualian:
    Untuk situasi tertentu - dalam bentuk percakapan/conversation bahasa inggris, be + with + object of preposition seperti contoh diatas /I am with you now/ terkadang bisa diterjemahkan: "setuju". Contohnya: Are you with me? (apakah kau setuju denganku?) yang merupakan padanannya dari: Do you agree at me?


    Berdasarkan contoh diatas /I am with you now/ maka BE /am/ tidak dapat diterjemahkan dari salah satu contoh tersebut (ada/berada, adalah ataupun dalam keadaan). Hal ini adalah bukti bahwa, BE (baik sebagai kata kerja dalam kalimat nominal maupun sebagai kata bantu dalam kalimat verbal) tidaklah memiliki arti jelas atau terjemahannya. Contoh kasus penterjemahan BE diatas tidak dapat disebut sebagai: Terjemahan, akan tetapi lebih dekat dengan "penafsiran" atas makna BE tersebut. Hal ini terkadang berguna untuk menyamakan persepsi atau agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam bentuk - misalnya - percakapan.


    Fungsi Ganda BE dalam Pola Kalimat Bahasa Inggris

    Selanjutnya kita mempelajari adanya fungsi ganda dari BE selain sebagai kata kerja dalam kalimat nominal, yaitu: BE berfungsi sebagai kata bantu dalam pembentukkan kalimat Negative dan Interrogative.

    Contoh:

    (+) I am happy.
    (Saya bahagia).

    (-) I am not happy.
    (Saya tidak bahagia).

    (?) Am I happy?
    (Apakah saya bahagia?).

    Pada pola kalimat nominal berbentuk positive diatas, BE murni berfungsi utama sebagai kata kerja structural sedangkan pada contoh kalimat negative dan interrogative, BE tidak hanya berfungsi sebagai kata kerja structural tapi juga sekaligus berfungsi sebagai kata bantu dalam rangka membentuk pola kalimat negative dan interrogative.

    BE + NOT (Pola Kalimat Negative)
    BE didepan subjectnya/diawal kalimat (Pola Kalimat Interrogative).