Penggunaan Question Word & Question Word Phrases

Question Word dalam Percakapan

Hampir setiap kesempatan bercakap-cakap (baca: Conversation) mesti mengandung Pertanyaan (Question). Pertanyaan itu sendiri terbagi atas 2 macam, yaitu: Pertanyaan yang membutuhkan jawaban berupa "ya" atau "tidak" dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dijawab dengan ya/tidak, melainkan dijawab dengan "kata-kata" atau uraian. Untuk memahami lebih lanjut mengenai perbedaan kedua pola kalimat tanya tersebut, silahkan baca kembali mengenai Perbedaan Antara Yes/No Question dan Question Word Question.
Berikut ini, kita akan membahas; Bagaimana cara menggunakan Question Word dan Question Word Phrases dalam Kalimat Bahasa Inggris (ed.English Basic Sentence) khususnya untuk Percakapan Bahasa Inggris (ed.English Daily Conversation).

+Penggunaan Question Word


A. Penggunaan Question Word dengan Kata Bantu/Kata Kerja:
Rumus: Question word + Auxiliary.

Kata Tanya: WHAT
Contoh:
What are you doing? (Apa yang sedang kau lakukan/kerjakan?)
What are you? (Apa pekerjaanmu?)
What is it? (Apa itu?)
What is it about? (Itu tentang apa?)
What do you want? (Apa yang kau mau?)
What would you say if .... (Bagaimana menurutmu jika ..... ?)
  
Kata Tanya: HOW
Contoh:
How are you? (Bagaimana keadaanmu? / Apa khabarmu?)
How do you know? (Bagaimana kamu tahu?)
How can you get the place? (Bagaimana caramu sampai ditempat itu?)


Kata Tanya: WHEN
Contoh:
When were you born? (Kapan kamu lahir/dilahirkan?)
When will you leave? (Kapan kamu akan berangkat?)
When was it? (Kapankah itu?)

Kata Tanya: WHOSE
Contoh:
Whose book is this? (Buku siapa ini? / Kepunyaan siapakah buku ini?)

Kata Tanya: WHICH
Contoh:
Which do you like? (Yang mana yang kau suka?)
Which is yours? (Yang manakah milikmu?)

Kata Tanya: WHY
Contoh:
Why did you lie to me? (Kenapa kau bohong padaku?)
Why do you reject me? (Kenapa kamu menolakku?)

Kata Tanya: WHOM
Contoh:
Whom did you see? (Siapa yang kamu temui/lihat?)
Whom are you dancing with? (Dengan siapa kamu berdansa?)

Kata Tanya: WHERE
Contoh:
Where were you at that time? (Dimana kau waktu itu?)
Where do you live? (Dimana kamu menetap sekarang?)

B. Penggunaan Question Word TANPA Kata Bantu/Kata Kerja:
Rumus-1: Question word + Verb.
Rumus-2: Question word + Preposition.

Kata Tanya: WHO & WHAT
Contoh:
Who said that? (Siapa yang bilang?)
Who told you that lie? (Siapa yang ngasih tau kamu kebohongan itu?)
What makes you come here?  (Apa yang membuat kau datang kemari?)
What for? (Untuk apa?)
With whom? (Dengan siapa?)

+Penggunaan Question Word Phrases

Question word phrases adalah Kata Tanya yang digabungkan dengan kata-kata lain menjadi satu untaian kata tanya utuh (Phrases) dan digunakan untuk bertanya. Kata lain tersebut dapat berupa kata benda (noun), kata sifat (adjective), kata keterangan (adverb), kata depan (preposition), kata ganti (pronoun) maupun kata penghubung (conjunction).

Rumus-1: Question Word + Noun
Contoh:

What price
ex: What price is the T-shirt? (Berapa harga kemeja itu?)

What types 
ex: What types of girl do you love? (Bagaimana tipe gadis yang sangat kamu sukai?)

What sorts of
ex: What sorts of

What kinds of
ex: What kinds of book do you want to buy? (Buku jenis apa yang kamu ingin beli?)

What time
ex: What time is it? (Jam berapa sekarang?)

(At) what time
ex: At what time will you arrive? (Pada jam berapa kamu akan tiba nanti?)

What day
ex: What day is tomorrow? (Hari apa besok?)


Rumus-2: Question Word + Pronoun
Contoh:

What else
ex: What else? (Apa lagi?)
ex: What else can you show me? (Apa lagi yang bisa kamu tunjukkan padaku?) 
Why me? (Kenapa harus aku?)


Rumus-3: Question Word +Adjective
Contoh:

How old
ex: How old are you? (Berapa umurmu?)

How far
ex: How far is the theatre? (Seberapa jauhkah teater/bioskop itu - dari sini?)

How many
ex: (How many books did you read? (Berapa banyak buku yang kamu baca?)

How much
ex: How much is the car? (Berapa harga mobil itu?)

How long
ex: How long have you been being a singer? (Sudah berapa lama kamu menjadi seorang penyanyi?)

How often
ex: How often you go to school in a week? (Berapa kali kau ke sekolah dalam seminggu?)
Catatan: sinonimnya dari "how often" yaitu: how many times, contoh: How many times do you go to school in a week?)

How about
ex: How about drawing the flower? (Bagaimana kalau menggambar bunga itu?)

How good/ How well
ex: How well do you know about printing? (Seberapa mahirkah kamu mengenai "Pencetakkan"?)

Contoh lainnya dengan penggunaan yang sama:
how low (seberapa rendahkan), how high (seberapa tinggi), how tall (berapa tinggi), how wide (seberapa luas/lebar?), how large (seberapa besar), how big (berapa besar), how fast (seberapa cepat), how deep (seberapa dalam), how soon (seberapa cepat).

Contoh:
How low can you go? (seberapa rendah kamu dapat melaluinya?)
How high is the building? (seberapa tinggikah gedung itu?)
How tall are you? (berapa tinggimu?)
How wide is the island? (seberapa luas pulau itu?)
How large is the house? (seberapa besarkah rumah itu?)
How big is the box? (berapa besar kotak/peti itu?)
How fast can you drive? (seberapa cepat kau mengemudi?)
How deep is your love? (seberapa dalam cintamu?)
How soon are you going to leave? (seberapa cepatkah kau akan mulai berangkat?)

 
Rumus-4: Question Word + Preposition
Contoh:
What about me? (Bagaimana dengan saya?)
Where to (Mau kemana?)


Rumus-5: Question Word + Adverb
Contoh:
How slowly does the snail run? (Seberapa lambatkah keong itu berlari?)


Rumus-6: Question Word + Conjunction
Contoh:
what if he disagrees? (Bagaimana jika dia tidak setuju?)


Bentuk lain penggunaan Question word sebagai pengecualian dari bentuk pertanyaan.


how come? (Mengapa?)
how dare you are (Lancang/berani sekali kamu!)
how close (Seberapa dekat?)
how hard you try (Seberapa keraskah kau mencoba/berusaha ....)

whatever (apa pun, apa saja)
whichever (yang mana pun, yang mana saja)
whenever (kapan pun, kapan saja)
however (bagaimana pun, tetapi, akan tetapi, namun)
whoever (siapa pun, siapa saja)
wherever (kemana pun, dimana pun, kemana saja, dimana saja)

why not? (kenapa tidak?)
why bother (Peduli amat!, ngapa harus peduli?)

what exactly is your answer? (apa sebenarnya jawabanmu/ tepatnya, apa jawabanmu?)

Perbedaan & Penggunaan Few, A Few, Little, A Little

Penggunaan Few/A Few dan Little/A Little

Apa itu Few, a few, little dan a little? Few, a few, little dan a little dalam Grammar Bahasa Inggris termasuk quantifier yang digunakan didepan kata benda jamak (plural noun) atau prase kata benda (noun phrase). Few, a few, little dan a little tidaklah dapat berdiri sendiri (can not stand alone) atau tidak dapat digunakan apabila tidak bersamaan dengan noun atau noun phrase.

Contoh:
A few books
A little experience

Dalam contoh tersebut diatas, quantifier /a few/ digunakan bersamaan dengan kata benda /books/ dan quantifier /a little/ digunakan bersamaan dengan /experience/. Dengan kata lain, /a few/ atau /a little/ tidak dapat digunakan apabila tidak bersamaan dengan noun/noun phrase, sehingga:

Quantifier + Noun
Quantifier + Noun Phrase

Lebih lanjut, Quantifier + Noun atau Quantifier + Noun Phrase ini menjadi salah satu unsur/bagian pembentuk kalimat --- bisa menduduki posisi subject bisa juga diposisi object.

Perhatikan contoh berikut ini:
I have a few books in my bag.

Dalam contoh kalimat diatas, kita melihat bahwa /a few books/ diletakkan setelah kata kerja /have/. Oleh karena kata kerja /have/ adalah Transitive Verb (Kata Kerja Transitif), maka /a few books/ berkedudukan sebagai object dalam kalimat tersebut.

Contoh lain --- dimana, /a few books/ berada diposisi subject:
A few books were burnt by the man yesterday.

#Perbedaan Antara A Few/Few dan A Little/Little

Apa perbedaan antara /a few/,/few/ dan /a little/,/little/ secara umum?
Quantifier /Few/ atau /A Few/ secara khusus digunakan pada kata benda jamak yang dapat dihitung (Countable Nouns).

Contoh:
few books
a few apples
a few cars
few students

Baik /books/, /apples/, /cars/, atau /students/ adalah kata benda yang dapat dihitung (count nouns).

Sedangkan quantifier /Little/ atau /A Little/ digunakan untuk kata benda yang tak dapat dihitung (Uncountable Noun).

Contoh:
little touch
a little attention

Kata benda /touch/ dan /attention/ seperti contoh diatas termasuk kata benda tak dapat dihitung (Uncount noun).


#Apa Perbedaan antara Few dan A Few serta Little dan A Little

Digunakannya article "A" pada /few/ atau /little/ dapat kami jelaskan seperti dibawah ini!

  • A few dapat ditafsirkan "banyak" tapi "tidak semua", sedangkan hanya Few dapat ditafsirkan "sedikit sekali". Ketentuan pada /few/ ini sama halnya dengan /little/

Jadi dapat kita simpulkan:

A Few atau A Little berarti: "banyak" tapi "tidak banyak sekali atau semua".
Few atau Little berarti: "sedikit sekali" bahkan nyaris habis/tidak tersisa.

Contoh Penggunaan A Few dan A Little serta Few dan Little:

I have a few friends in this classroom.
(Saya mempunyai banyak teman dikelas ini --- tapi tidak semuanya).

I have few friends in this classroom.
(Saya mempunyai sedikit teman dikelas ini --- sedikit sekali, misal cuma ada 1, 2 atau 3 dari 40 siswa).

I have a little skill.
(Saya mempunyai banyak kepintaran/keterampilan --- tapi belum tentu semua dikuasai 100% dan mahir --- bisa juga dibilang bahwa saya mempunyai kemampuan yang cukup lumayan.).

I have little skill.
(Saya mempunyai sedikit kepintaran/keterampilan --- sedikit sekali, misal cuma ada 1 atau 2 dan dengan demikian, saya tidak dapat diandalkan karena cuma sedikit yang saya bisa.).

Perbedaan "I Have No" dan "I Don't Have"

Negasi "No" dan "Don't" dalam Bahasa Inggris

Negasi adalah pernyataan negatif yang pada dasarnya ditandai dengan ungkapan "NOT" pada sebuah kalimat sehingga kalimat tersebut disebut dengan Kalimat Negatif (Negative Sentence).
Lebih lanjut, penggunakan NOT pada kalimat negatif sangat tergantung pada bentuk waktu (baca: Tenses) yang sedang digunakan. Secara mendasar, tiap-tiap bentuk waktu memiliki cara tersendiri didalam mengungkapkan kalimat yang mengandung negasi tersebut. Akan tetapi, ungkapan negasi dalam Grammar Bahasa Inggris (English Grammar) tetaplah NOT.
Pada contoh berikut ini digambarkan bagaimana ungkapan /NOT/ atau /NO/ digunakan dalam variasi kalimat bahasa inggris.

Contoh:
I do NOT have any English Grammar Book.
No, I am NOT.
I have NO anything with me.
NOT me, but him!

Dari contoh diatas ada beberapa bentuk penggunaan ungkapan negasi dalam bahasa inggris, yakni:

  • Auxiliary + NOT
  • NO (tanpa auxiliary)
  • NOT (tanpa auxiliary)

Simak penjelasannya berikut ini!

Perbedaan Penggunaan "No" dan "Not" dalam Bahasa Inggris

Kalimat bahasa inggris memiliki 2 bentuk baku, yaitu:

Grammatical dan Contextual

Grammatical adalah ungkapan/kalimat yang identik dengan aspek Grammar (tata bahasa). Itu berarti, kalimat tersebut harus dilihat dari susunan kata-katanya dan juga fungsi serta kedudukan tiap kata yang digunakan dalam kalimat itu apakah sudah sesuai dengan tata bahasa atau grammar bahasa inggris atau belum.

Contoh:
I do not  have money.
I did not follow the test.
She has not talked to me yet.

Pada contoh kalimat tersebut kita melihat ada 3 bentuk pengungkapan kalimat negative yakni: /do not/, /did not/ dan /has not/ dimana kata /do/, /did/ dan /has/ adalah kata bantu (auxiliary) sesuai tenses-nya. Dengan demikian, grammar mengatur bahwa, untuk menggunakan ungkapan negasi /NOT/ tersebut harus diiringi dengan penggunaan auxiliary didepan /NOT/ tersebut. Ini kaidah/aturan grammar, sehingga kalimat-kalimat diatas mengandung aspek grammatical.

Contextual pada dasarnya terbentuk dari kaidah ketatabahasaan Bahasa Inggris. Itu artinya, contextual adalah refleksi dari aspek grammatical, akan tetapi pada penerapannya dalam bentuk percakapan --- misalnya --- seringkali aspek dialektis (baca: kebiasaan berkomunikasi) mempengaruhi struktur kalimatnya, dari aspek grammatical menjadi bentuk lain yang disebut dengan aspek contextual. Pada akhirnya, bentuk contextual ini dibakukan sebagai bagian dari aspek grammatical, dengan kata lain, tidak menyalahi aturan grammar.

Contoh:
I do not have anything (grammatical)
I have no anything (contextual).

Berdasarkan aspek yang mendasarinya ditemukan bahwa: penggunaan "NO" pada kalimat semisal /I have no anything/ adalah bentuk penegasan (to emphasis) kata kerja didepannya.

I do not have any money.
(Saya tidak punya uang).

I have no money
(Saya benar-benar tidak punya uang).

How Many vs How Much

Apa perbedaan antara How Many dan How Much?

How much dan how many adalah bentuk prase kata tanya (question word phrases) yang tersusun atas gabungan antara kata tanya (question word) How dan determiner berupa Many/Much.
Many atau Much yang disebut juga dengan quantifier (yakni: kata yang berfungsi sebagai penanda kata benda jamak (plural noun). Penanda kata benda disini berarti mengacu pada benda jamak atau menerangkan kata benda jamak.

Contoh:
How much is it?
(Berapa banyak?)

How many books are there?
(Berapa banyak buku yang ada?)

Kesimpulan sementara, how much dan how many adalah:
  1. How --> Question Word
  2. Much/Many --> Digunakan untuk menanyakan kata benda jamak (Quantifier of plural noun).

Sehingga:

How + Many
How  + Much
(Question Word  + Quantifier of Plural Noun)

Perbedaan antara Many dan Much

#Many

Many digunakan untuk untuk menerangkan kata benda jamak yang dapat dihitung (Quantifier of Countable Noun).

Contoh:
How many English books do you have?
(Berapa banyak buku bahasa Inggris yang kau punyai?)

Perhatikan penggunaan akhiran (atau suffix) berupa: "-s" yang terdapat pada kata benda /book/ yang merupakan tanda bahwa kata benda /book/ adalah jenis kata benda yang dapat dihitung (countable).

#Much

Much digunakan untuk untuk menerangkan kata benda jamak yang tidak dapat dihitung (Quantifier of Uncountable Noun).

Contoh:
How much sugar do you need?
(Berapa banyak gula yang kamu butuhkan?)

Pada contoh diatas, terdapat kata benda tidak dapat dihitung, yakni berupa: /sugar/ atau /gula/. Oleh karena kata bendanya berupa /sugar/ yang merupakan kata benda tidak dapat dihitung, maka, quantifier "Much" -lah yang harus digunakan dan bukan /many/.

Kesimpulan:
How much: digunakan untuk menanyakan kata benda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun), dan
How many: digunakan untuk menanyakan kata benda yang dapat dihitung (countable noun).

Contoh lain penggunaan How Much:

How much is it?

Bisa berarti: "berapa banyak", bisa juga "berapa harga".

Contoh lain:

How much is the bag?
(Berapa harga tas itu?)

Catatan:
Bahwasanya, pertanyaan how much pada contoh diatas, tidaklah mengacu pada kata benda /bag/. Artinya, bukan /bag/ sebagai kata benda yang dimaksud dalam pertanyaan itu melainkan mengacu pada "harga". Dalam hal ini, "harga" adalah kata benda yang tidak dapat dihitung. Hanya saja tidak tertulis secara fisik kata "harga" pada pertanyaan itu.

Bila ingin menggunakan kata "harga" atau bahasa inggrisnya "price" maka gunakanlah kata tanya: /what/ dan bukan /how/.

Contoh:
What price is the bag?
(Berapa harga yang tertera pada tas itu?)

Akan tetapi, pertanyaan seperti ini sangat kaku diterapkan khususnya dalam percakapan walaupun secara grammatical telah benar.



Mengenal & Memahami Penulisan Surat Bahasa Inggris

Mengenal Surat Berbahasa Inggris

Surat (letter) adalah media komunikasi yang mengandung pesan (message) yang ditulis oleh pemilik pesan (sender) dan disampaikan/diteruskan pada penerima pesan (receiver) tersebut. Oleh karena itu, surat haruslah memiliki atribut (tanda pengenal) bahwa itu adalah sebuah surat khususnya surat berbahasa inggris (English Correspondences). Cara menulis surat berbahasa inggris sedikit berbeda dengan bahasa Indonesia. Perbedaan itu sebenarnya bukanlah hal yang mendasar akan tetapi lebih terletak pada aspek formalitas penulisan dan ketertiban dalam penulisan surat berbahasa inggris agar layak disebut sebagai sebuah surat berbahasa inggris.

Jenis-jenis Surat Bahasa Inggris

Surat Berbahasa Inggris
Surat berbahasa inggris banyak sekali macamnya, dari jenis surat biasa, informal hingga surat resmi. Masing-masing jenis surat tersebut memiliki aturan sendiri-sendiri yang kelak akan dibahas tuntas satu demi satu di pelg-grammar  ini. Selain itu, bahasan mengenai surat-menyurat ini nantinya akan difokuskan pada tingkat urgensitas (tingkat penting, lebih penting dan paling penting) dari sebuah surat.

Unsur-unsur Umum pada sebuah Surat Berbahasa Inggris

Berikut ini adalah hal pokok yang harus ada dalam penulisan surat berbahasa inggris, yakni:



1. Nama pengirim beserta alamatnya
2. Waktu dan tanggal surat
3. Nama penerima dan alamat tujuan surat
4. Subject surat (Judul surat --- merupakan inti pokok mengapa surat itu dikirim --- untuk tujuan apa)
5. Salam Pembuka
6. Pokok surat (Body of letter)
7. Salam Penutup
8. Tanda tangan dan Nama Pengirim.


#Nama Pengirim Beserta Alamat Pengirim

Unsur surat pertama adalah Nama pengirim beserta alamat pengirim surat.
Contoh penulisan:

Mr Abdullah Caesar
Jl Muara Angke, No 14, RT04
Kel Bunga, Kec Mawar
Magelang, Jawa Tengah 56163


Pada penulisan Nama dan alamat, hindari tanda baca titik (.) --- hanya diperbolehkan tanda baca koma (,). terkecuali bila anda mencantumkan alamat email, atau website personal anda,
Contoh:

Mr Abdullah Caesar
Jl Muara Angke, No 14, RT04
Kel Bunga, Kec Mawar
Magelang, Jawa Tengah 56163
abdulcaes@gmail.com


Tanda baca titik-dua (:) dan plus (+) dapat dicantumkan bilamana nomor telpon/hp disertakan.
Contoh:

Mr Abdullah Caesar
Jl Muara Angke, No 14, RT04
Kel Bunga, Kec Mawar
Magelang, Jawa Tengah 56163
Telp: +62 857 6818 3511
abdulcaes@gmail.com

#Waktu/Tanggal Surat

Bentuk penulisan waktu atau tanggal surat ini bergantung pada apakah surat itu ditujukan untuk orang yang Amerika (English American), British (English British), Australia, atau umum. Untuk menghindari kesalahan dalam penulisan waktu/tanggal surat ini, jalan terbaik adalah mencantumkan tanggal secara lengkap dengan urutan: tanggal/bulan/tahun.
Contoh penulisan:

28 October 2016

Jadi, tidak perlu lagi untuk bingung menentukan apakah harus ditulis October 28, 2016 (AmE), 28nd October 2016 (GB) atau, October 28nd, 2016.

#Nama & Alamat Penerima Surat

Penulisan nama dan alamat penerima surat umumnya digunakan/ditulis khusus untuk surat resmi. Sedangkan surat biasa atau tidak resmi dapat mengabaikan bagian ini dan langsung saja menuju subject surat atau salam pembuka surat. Penulisan nama dan alamat penerima surat sama persis seperti penulisan nama dan alamat pengirim surat.

#Subject Surat

Subject surat sangat penting sebagai inti pokok dikirimnya sebuah surat. Subject surat disebut juga dengan judul surat. Pada penulisan subject surat ini, ditulis dengan cetak tebal atau diberi garis bawah tanpa menggunakan tanda baca apapun. Selain itu, setiap huruf awal dari kata-kata dalam subject tersebut ditulis dalam bentuk huruf kapital. Penulisan Subject tidak perlu panjang, jadi ditulis sesingkat mungkin tapi merepresentasikan (baca: mewakili) segenap apa yang ada dalam tubuh surat.
Contoh Penulisan:

Cara Mendaftar & Persyaratan Ujian Masuk

#Salam Pembuka Surat

Salam pembuka termasuk bagian surat terpenting. Dalam surat bahasa inggris, penulisan salam pembuka ditentukan oleh: apakah anda mengenal nama penerima atau tidak. Bila mengenal nama penerima surat, maka cantumkanlah nama tersebut di salam pembuka.
Contoh Penulisan:

Dear John Tombeng

Contoh lain:
Dear J Tombeng

Bilamana tidak mengetahui/mengenal nama penerima surat, maka gunakan kata /sir/ atau /madam/.
Contoh:

Dear Sir
Dear Madam

Penulisan diatas tidak diikuti oleh tanda baca apapun walaupun terdapat singkatan nama --- dan, harus ditulis dengan huruf kapital (huruf besar) diawal kata-katanya.

#Pokok Surat (Body of Letter)

Pokok surat adalah rincian pesan yang akan dikomunikasikan. Sebaiknya, pokok surat memiliki paling banyak 3 buah paragraph, yang masing-masing paragraph mengandung ide pokok paragrap sebagai berikut:
  1. Ide Pokok Paragraph Pertama berisi tentang: Alasan dan sumber penyebab surat itu dikirim.
  2. Ide Pokok Paragraph Kedua berisi tentang: Rincian pesan yang ingin disampaikan.
  3. Ide Pokok Paragraph Ketiga berisi tentang: Follow-up atau harapan dan tindak lanjut pasca pengiriman surat.

Contoh Penulisan:

Paragraph Pertama:
Reading your announcement in the daily "Merdeka" newspaper,
I am interested in working for your company for the position of 
general secretary.

Paragraph Kedua:
I was graduated from University of Indonesia,
English department and have 4 years experience in the same field.
I can operate computer and has good capacity in Microsoft Access,
presentation and managing working agenda.
Besides, I can speak English both oral and written fluently.

Paragraph Ketiga:
I look forward to hearing from you soon.

Dari contoh diatas, kita dapat melihat bahwa pokok surat harus ditulis sesingkat mungkin akan tetapi menggambarkan hal-hal pokok yang paling penting untuk disampaikan. Hindari tanda baca seru, tanda baca tanya atau tanda baca yang bersifat membingungkan lainnya seperti @,*,^ ) dan sebagainya. Selain itu, pada surat lamaran kerja seperti yang dicontohkan diatas, tidak perlu menambahkan kata-kata atau kalimat seperti: ".............. sebagai bahan pertimbangan bapak, perkenankanlah saya lampirkan ... bla bla bla ... (lol) ..." yang jelas, surat lamaran umumnya telah mencantumkan (enclosed) referensi tambahan disamping surat lamaran diatas.

#Salam Penutup

Penulisan salam penutup ditulis berdasarkan salam pembuka. Bila pada salam pembuka diketahui nama tujuan atau nama si penerima surat, maka yang harus ditulis adalah ....
Contoh Penulisan:

Yours sincerely

Bilamana tidak diketahui nama penerima surat, maka ditulis, sbb:

Yours faithfully


Pada penulisan salam penutup ini, huruf kapital hanya ditulis pada awalnya saja, yaitu pada kata-kata "yours" --> "Yours", sedangkan pada "sincerely" atau "faithfully" ditulis huruf kecil semua dan tanpa tanda baca apapun yang menyertainya.

#Tanda tangan dan Nama Pengirim

Yang terakhir adalah tanda tangan dan nama pengirim. Khusus nama pengirim ditulis seperti contoh berikut ini:

Achmad Ramdhani

Atau,

A Ramdhani

Bila dicantumkan jabatan profesi maka ditulis dibawahnya.
Contoh:

Achmad Ramdhani
General Manager

#Tambahan:
Pada contoh surat lamaran, sering ditambahkan berkas referensi seperti; ijazah, kartu identitas, surat pengalaman kerja dan sebagainya. Ini disebut dengan Enclosed Letter atau yang menyertai surat atau Lampiran Surat Lamaran Kerja.
Anda dapat mencantumkan lampiran tersebut dalam surat lamaran kerja tersebut.
Contoh Penulisannnya:

Enc: 3


--- artinya, lampiran pada surat lamaran kerja anda ada 3 helai atau 3 eksemplar.


Tips Menerjemahkan via Google Translate

Bagaimana Cara Menerjemahkan Teks Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris di Google Translate

Menerjemahkan suatu kalimat, paragraph atau teks menggunakan google translate terkadang (bahkan seringkali) tidak sesuai dengan grammar bahasa inggris. Apakah benar demikian? Pada dasarnya, google translate telah dikembangkan melalui tangan, pemikiran dan keahlian para ahli dibidang bahasa khususnya bahasa indonesia dan bahasa inggris. Itu berarti, google translate sudah mencakup kelengkapan dari aspek grammar (ketatabahasaan), jadi bukan hanya dari asal kata, kosakata (vocabulary) saja. Bila ternyata --- pada waktu teks bahasa indonesia akan diterjemahkan kedalam bahasa inggris melalui google translate masih ditemukan kerancuan dalam hal grammar khususnya susunan kalimatnya, maka kesalahan bukanlah terletak pada google translate sebagai mesin penerjemah tapi pada kita sendiri --- karena ketidaktahuan kita tentang bagaimana cara menggunakan google translate untuk kegiatan penerjemahan agar sesuai dengan grammar bahasa inggris.

Cara Menggunakan Google Translate agar sesuai dengan Grammar Bahasa Inggris

#Metode Penerjemahan

English Translator | Google Translate | Pelg-grammar

Ada 2 cara menerjemahkan yang merupakan wujud metode penerjemahan yang sering digunakan oleh para penerjemah yaitu:

  • Menerjemahkan berdasarkan konteks
  • Menerjemahkan berdasarkan faktor

Contextual Translation

Bagaimana cara menerjemahkan berdasarkan konteks? Contextual Translation (Menerjemahkan berdasarkan konteks) adalah dengan cara menghubungkan antara kalimat sebelumnya dan kalimat sesudahnya (jika ada). Dengan cara ini akan dapat dipastikan arti atau makna suatu kata atau kalimat secara jelas dan mendekati ketepatan makna hingga 90%.

Misalnya, kita akan mencoba menerjemahkan makna yang terkandung dalam kalimat tanya: /how long have you been staying here?/ setelah membaca potongan paragrap berikut ini:

"...... She lives 45 kilometers from the company where she is working now, ....... She will have stayed in an apartment for 12 months."

Linda's friend: "How long have you been staying here?"
Linda: "about 10 months".

Sekarang, apa makna yang terkandung dalam kalimat tanya /How long have you been staying here?/ tersebut?. Bila kita melihat dan membaca konteks kalimat dalam potongan paragrap tersebut, diketahui bahwa Linda bekerja di perusahaan tersebut yang lokasinya 45 kilometer dari tempat tinggalnya yang asli. Sekarang dia mau tidak mau harus tinggal di apartemen dimana ia dapat menjangkau perusahaan tempat ia bekerja lebih dekat dan harus tinggal selama 1 tahun di apartemen tersebut.
Perhatikan penggunaan kata /live/ yang berarti /tinggal dan menetap/ dengan kata /stay/ yang berarti /tinggal -- untuk sementara atau tidak menetap/. Itulah yang membuat teman Linda menanyakan pertanyaan tersebut, sehingga kita dapat menerjemahkan pertanyaan tersebut, yaitu: "berapa lama kamu tinggal di apartemen tersebut?". Menerjemahkan /here/ dengan /di apartemen/ lebih mendekati makna yang sebenarnya oleh karena konteks paragraph itu mengacu pada /........ stayed in an apartment ..... / walaupun pada saat teman linda mengeluarkan pertanyaan itu, mereka sedang berada di tengah pasar atau ditempat Linda bekerja.

Factor Translation

Menerjemahkan berdasarkan faktor yaitu menerjemahkan berdasarkan asumsi penerjemah yang ia yakini tentang bagaimana suatu konteks kalimat itu ditulis oleh penulis aslinya berdasarkan pengaruh sosial, budaya, politik dan keadaan yang mempengaruhi saat ia menulis konteks tersebut. Cara menerjemahkan seperti ini sangat kompleks dan rumit dan hanya diterapkan oleh penerjemah resmi/pakar yang benar-benar mengerti seluk-beluk aspek bahasa dan aspek penerjemahan. Penerjemahan dengan metode ini tidak hanya mengkaitkan aspek grammatical, dialektis dan sumber acuan lainnya, tapi juga mencoba berusaha untuk menafsirkan keadaan (kondisi) yang mempengaruhi penulis aslinya pada waktu menulis bacaan yang akan diterjemahkan tersebut. Penerjemahan dengan cara ini sama saja dengan apa yang sering kita dengar dengan istilah "penyambung lidah .....". Itu berarti, hasil terjemahannya dapat dipastikan 100 persen tepat dan akurat.


#Menerjemahkan Menggunakan Google Translate

Menyimak uraian diatas, kegiatan penerjemahan ternyata tidaklah semudah yang dikira oleh banyak orang. Ada kaidah/norma tertentu didalam proses penerjemahan, pun begitu pula dengan Google translate.

Penyebab Kerancuan Aspek Grammar pada Google Translate

Apa yang menjadi penyebab utama munculnya kerancuan dalam aspek grammar pada waktu kita hendak menerjemahkan dari bahasa indonesia ke bahasa inggris dengan menggunakan google translate?

1. Penyebab utamanya adalah penggunaan istilah-istilah yang tidak dikenal oleh google translate.
Contoh:
kita sering menggunakan kata "kenapa" daripada "mengapa", dsb.
Contoh lainnya: sih, gak, gue, emang, seberapa, ngapain, dsb.

2. Kesalahan dalam hal spelling (ejaan).
Contoh:
brapa --> seharusnya: berapa
karna --> seharusnya: karena

3. Sering menggunakan singkatan yang tidak perlu.
Contoh:
t'lah --> seharusnya: telah
sll --> seharusnya: selalu.
spt --> seharusnya: seperti.

4. Kesalahan dalam tata susunan (struktur) kalimat.
Contoh - coba bedakan hasil terjemahan antara:

sudahkah kamu menikah? dengan: apakah kamu sudah menikah?

Hasilnya adalah:
Sudahkah kamu menikah? --=> Have you been married?
Apakah kamu sudah menikah? --=> Are you married?

Secara sekilas keduanya tidak ada perbedaan. Bahkan keduanya sudah diterjemahkan google dengan grammar yang tepat. Akan tetapi, yang manakah hasil terjemahan yang paling kontekstual? Jawabnya tentu "Are you married?". Oleh karena makna "have you been married?" lebih cenderung memberi kesan "baru saja" menikah atau kemungkinan setelah menikah akan bercerai atau menikah lagi. Sedangkan "are you married?" lebih memberi kesan "status" pernikahan. Kesalahan ini timbul dikarenakan kita salah dalam memasukan sumber kalimat asalnya (yaitu, bahasa indonesia-nya).

Dari berbagai sumber yang kami dapatkan, permasalahan terbanyak justru terdapat pada point nomor 4 (empat) diatas, dimana sering terjadi kesalahan dalam struktur bahasa asal (bahasa indonesia) yang kita ajukan ke google translate.
Pada kalimat yang mengandung pertanyaan, google translate lebih cenderung memprioritaskan (agar hasil terjemahannya sesuai dengan apa yang kita inginkan) bentuk-bentuk pertanyaan:
Yes/no Question dan Question Word.

Dalam kasus ini, penggunaan kata "Apakah" yang mengacu pada "Yes/No Question" lebih cenderung hasilnya bagus ketimbang menggunakan kata bantunya seperti: sudahkah, akankah, haruskah, dsb.

#Tips Menerjemahkan Menggunakan Google Translate

Agar hasil terjemahan google translate tersebut lebih optimal dan bagus, berikut ini tips bagaimana cara membuat kalimat atau paragraph yang bisa dipahami oleh google translate.

  1. Kalimat Positif (Positive Sentence)

    Caranya:
    Gunakanlah pola kalimat baku yang merupakan unsur kalimat/pesan inti yang ingin diterjemahkan.
    Misalnya:
    "Saya ingin pergi ke pusat perbelanjaan."
    Tapi bila anda memasukkan kalimat: "Saya ingin ke pusat perbelanjaan" maka kalimatnya menjadi salah.
    .
    Selain itu, kalimat /Saya ingin pergi ke pusat perbelanjaan/ akan ditafsirkan google bahwa anda ingin berbelanja. Dengan kata lain, "apa tujuan anda pergi ke pusat perbelanjaan selain berbelanja?" dan itulah sebabnya, google akan menerjemahkan: "I want to go shopping". Akan sama hasilnya bila anda memasukkan kalimat baku berikut: "Saya ingin pergi berbelanja".
    .
    Pada level bentuk waktu (tenses), sebaiknya anda menggunakan salah satu dari 2 unsur berikut ini:
    • Gunakan kata keterangan waktu untuk menandai kapan terjadinya sesuatu itu.
      Contoh:
      Kemarin saya belajar bahasa inggris.
      .
      Coba bedakan dengan kalimat:
      Sekarang saya belajar bahasa inggris.
      .
      Dengan cara diatas, google translate akan menerjemahkan sesuai tenses (bentuk waktu) bahasa inggris yang tepat.
    • Gunakan susunan kata bantu bahasa inggris berdasarkan terjemahan kata per kata yang mencakup:
      akan
      akan telah
      akan telah sedang
      sedang
      akan sedang
      telah sedang
      .
      dan, adalah lebih bagus bila ditambahkan kata keterangan waktu seperti contoh diatas.
      .
    .
  2. Kalimat Negatif (Negative Sentence)

    Google translate mengenali kalimat negatif dari kata "tidak" dan "bukan" secara lebih tepat ketimbang kata negasi lainnya.
    Contoh:
    Saya tidak mengerti --> I do not understand.
    .
    Google translate akan menerjemahkan kata negasi "tidak" pada verbal sentence dan kata "bukan" pada nominal sentence (lihat bahasan mengenai: verbal dan nominal bahasa inggris).
    Selain itu, apabila anda memasukan kata kerja transitif pada sebuah kalimat, maka hendaklah gunakan object-nya. Bila tidak, maka google akan salah dalam menerjemahkannya.
    Contoh:
    saya sedang tidak belajar.
    Kalimat ini mengandung kata kerja transitive berupa: /belajar/ sehingga harus ditambah dengan object agar sesuai dengan pola kalimat sebenarnya dan tenses-nya.
    .
    Jadi yang benar adalah:
    Saya sedang tidak belajar Bahasa Inggris.
    Disini, kata "Bahasa Inggris" adalah object-nya dari kata kerja "belajar".
    .
  3. Kalimat Pertanyaan (Interrogative Sentence --- termasuk Yes/No Question).

    Pada bentuk kalimat pertanyaan, gunakanlah kata tanya bila bukan berwujud yes/no question atau gunakan ungkapan seperti halnya yes/no question.
    Contoh:
    Apa itu?
    Apakah kamu setuju?
    .
    Catatan:
    Gunakan tanda tanya (?) diakhir kalimat tanya untuk menghindari salah-tafsir yang dilakukan oleh google. Misalnya, coba masukkan kedua kalimat berikut ini dan lihat perbedaannya:
    Apa itu
    Apa itu?
    .

Tambahan:
Biasakanlah menggunakan tanda baca yang tepat, seperti koma, titik, tanda tanya dan tanda seru sesuai kalimatnya untuk menghindari dualisme dalam penerjemahan yang dihasilkan.
--- google editorial: menterjemahkan atau menerjemahkan.

Apa Bahasa Inggrisnya "yang"

Memahami Kedudukan Kata "Yang" dalam Kalimat

Kata "yang" sering digunakan dalam bahasa indonesia, misalnya: "apa yang kamu lakukan?", "dialah yang bersalah", "hanya aku yang tau", "gadis yang cantik",dsb. Penggunaan kata "yang" dalam bahasa Indonesia menimbulkan masalah saat seorang pembelajar bahasa inggris bertanya: apa bahasa inggrisnya "yang"?. Bila kita melihat dan meneliti di grammar bahasa inggris serta kamus bahasa inggris, maka kita tidak akan menemukan satu baris kalimat pun atau bahasan yang membicarakan mengenai "yang" ini. Lalu bagaimana caranya menterjemahkan "yang" kedalam bahasa inggris?.

Mengidentifikasi Kedudukan & Penggunaan Kata "Yang" dalam Kalimat.

Bahasa Inggris memiliki aturan tersendiri didalam membahas sebuah kata, prase, kalimat maupun prase dan menjadi pembeda antara ketatabahasaan bahasa inggris (baca: grammar bahasa inggris) dengan bahasa indonesia dan bahasa lainnya di dunia. Disini tersirat sebuah keunikan yang mesti dimiliki oleh tiap-tiap bahasa-bahasa di dunia termasuk kata "yang" yang akan kita bahas berikut ini.

Untuk mengetahui terjemahannya tersebut --- dikarenakan tidak ada penjelasan apapun dalam bahasa inggris yang menggambarkan penggunaan kata "yang" tersebut --- maka, penting untuk mengidentifikasi alias meneliti satu per satu mengenai: kapan kata "yang" digunakan dalam prase atau kalimat bahasa indonesia itu? Dalam prase atau kalimat yang bagaimanakah kata "yang" itu digunakan?.

Berikut ini adalah hasil identifikasi kata "yang" menurut bahasa indonesia:

1. "yang" adalah sebuah kata (a word). Tepatnya adalah kata depan (preposition).

Contoh:
Saya memiliki anak yang cerdas.

(disini, kata "yang" digunakan pada prase, yaitu: /anak cerdas/ --> /anak yang cerdas/).
Coba bedakan:
(i) Anak itu cerdas. (bentuk kalimat)
(ii) Anak yang cerdas --- (bentuk prase. Baca kembali mengenai: apa itu prase/phrase?)

2. "yang" berfungsi sebagai kata ganti (pronoun --- baik kata ganti orang maupun kata ganti benda).

Contoh:
Yang mengenal orang itu kini sudah pergi.

(kata /yang/ pada contoh ini berkedudukan sebagai kata ganti orang dimana kata /yang/ mengacu pada kata tanya berupa: /siapa/ yang digunakan untuk menanyakan orang. Sehingga, lengkapnya adalah: /siapa yang mengenal ....../. Selain itu, kata /yang/ pada contoh ini pun berkedudukan sebagai subject dari klausa: /orang yang mengenal orang itu/ (baca: sub clause).


Dengan demikian, ada 2 unsur dalam kalimat tersebut, yaitu:
(i) subject = yang mengenal orang itu
(ii) verb = sudah pergi.
Dengan demikian, kedudukan kata /yang/ berfungsi sebagai pembangun unsur subject dalam bentuk sub clause.
Bila membaca kamus besar bahasa indonesia mengenai definisi dan fungsi kata "yang" dalam bahasa indonesia dan memahami bagaimana kata "yang" digunakan dalam prase dan pola kalimat bahasa indonesia pada contoh tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa, kata "yang" ternyata begitu kompleks dan tidak satu pun yang menggambarkan bagaimana "yang" digunakan dalam tatabahasa bahasa inggris (English Grammar), jadi bila ada yang mengatakan bahwa kata "yang" bahasa inggrisnya adalah ini, itu adalah salah besar.

Dengan demikian, Pelg-grammar membuat kesimpulan bahwa kata "yang" tidak ada terjemahannya dalam bahasa inggris.

Menafsirkan prase dan kalimat bahasa inggris yang mengandung kata "yang".

Bila kata "yang" tidak dapat diterjemahkan kedalam bahasa inggris, maka satu-satunya cara agar kita dapat memahami struktur dan pola kalimat bahasa inggris adalah mencari struktur, pola, prase atau kalimat yang dapat ditafsirkan dengan makna "yang". Ingat! disini pelg-grammar mengatakan: "menafsirkan/ to interpret" dan bukan "menterjemahkan/ to translate". Oleh karena, penafsiran adalah wujud proses memaknai suatu struktur atau pola kalimat tertentu yang paling mendekati kebenaran (transforming syntax to semantic.pelg-grammar).

Hasil identifikasi dan riset mengenai masalah diatas, ditemukan bahwa kata "yang" berdasarkan penafsiran pada beberapa struktrur dan pola kalimat bahasa inggris ada pada contoh berikut ini:

  1. Phrase (khususnya; noun phrase),
  2. Clause (khususnya; adjective clause),
  3. Kalimat tanya yang menggunakan Question Word (yaitu: who, what).

Phrases

#Referensi: Noun Phrase:
Contoh:
A nice friend.
(Seorang teman yang baik/menyenangkan)


Clauses

#Referensi: Adjective clause:
Contoh:
The man who jumped into the water was dead yesterday.
(Lelaki yang terjun ke laut mati kemarin).

Question 

#Referensi: Using question word [who, what] in a question:
Contoh:
What are you doing?
(Apa yang sedang kau lakukan?)
What makes you cry?
(Apa yang membuat kau menangis?)
Who told you that?
(Siapa yang memberitahumu?)
Who cares?
(Siapa yang peduli?)


Dari contoh transformasi bentuk/pola prase dan kalimat/klausa diatas, tidak serta merta kita memvonis bahwa kata "yang" sama dengan /who/ atau /what/. Akan tetapi kita dapat menggunakan pola diatas sebagai acuan untuk menambahkan kata "yang" pada saat kita "menafsirkan" sebuah konteks (baca: kalimat/sentence) kedalam wujud "penterjemahan".

Past Future Perfect Continuous Tense

Definisi & Kegunaan Past Future Perfect Continuous Tense

Past Future Perfect Continuous Tense adalah Tenses terakhir dalam urutan Tenses Bahasa Inggris. Untuk memahami tenses Past Future Perfect Continuous Tense ini kita harus memahami terlebih dahulu tenses bahasa inggris sebelumnya, yakni: (Present) Future Perfect Continuous Tense. Bila Future Perfect Continuous Tense menggambarkan kejadian yang akan terus berlangsung dari masa lalu hingga saat ini dan yang akan datang, maka Past Future Perfect Continuous Tense adalah bentuk lampau-nya dari Future Perfect Continuous Tense.


 Dari ilustrasi diatas, kita melihat bahwa telah terjadi proses kejadian atau rangkaian kejadian yang terjadi dimasa yang lampau selama kurun waktu tertentu. Dengan demikian ada 2 hal pokok yang ada pada Past Future Perfect Continuous Tense yaitu:
  • Adanya proses kejadian yang sedang berlangsung
  • Lama kejadian tersebut berlangsung.
Kedua point diatas sama persis dengan Future Perfect Continuous Tense dibahasan yang lalu, hanya saja pada Past Future Perfect Continuous Tense, kedua point diatas terjadi dimasa yang lampau (past time). Itu artinya, kejadian tersebut tidaklah berlangsung pada masa sekarang (present time), tapi telah terhenti dimasa yang lampau. Lebih lanjut lagi, terhentinya kejadian tersebut dimasa lampau menyiratkan bagaimana Past Future Perfect Continuous Tense ini digunakan sebagai bentuk pengandaian, dikarenakan kejadian tersebut --- pada kenyataannya --- tidaklah berlangsung/terjadi dimasa sekarang apalagi dimasa yang akan datang.

Mari kita ambil kembali contoh kalimat future perfect continuous tense pada bahasan lalu seperti dibawah ini:

(i) Present Future Perfect Continuous Tense
Phan Diễm Phúc will have been waiting for an hour and a half by the time I meet her.
(Phan Diễm Phúc akan terus menunggu saya selama 1 jam 30 menit sampai saya bertemu dengannya)

Catatan:
will have been diatas dapat ditafsirkan sebagai "akan terus"
yang juga berlaku dalam past future perfect continuous tense.
Akan tetapi ditambah dengan kata "dulu"
sehingga menjadi:
" .... dulu akan terus ...... (would have been)"

Sedangkan dalam bentuk (pola) kalimat Past Future Perfect Continuous Tense, kata bantu "will have been" diganti dengan bentuk past-nya yakni: "would have been" yang dapat ditafsirkan/dimaknai sebagai: "dulu akan terus", "dulu berencana akan terus", "pernah akan terus" atau "dulu pernah berencana akan terus", sehingga menjadi:

(ii) Past Future Perfect Continuous Tense
Phan Diễm Phúc would have been waiting for an hour and a half by the time I meet her.
(Phan Diễm Phúc dulu pernah akan terus menunggu saya selama 1 jam 30 menit sampai saya bertemu dengannya)

Dengan memahami contoh kalimat dari masing-masing tenses diatas (i) future perfect continuous tense dan (ii) past future perfect continuous tense, maka sekarang menjadi jelas, bahwa past future perfect continuous tense adalah bentuk pengandaian atau sekedar menyatakan suatu pengalaman dimasa yang lampau selama kurun waktu tertentu.

Pola Kalimat Past Future Perfect Continuous Tense

Seperti halnya pada present future perfect continuous tense, past future perfect continuous tense juga menggunakan kata bantu modal plus kata bantu perfect tense berupa: would have been.

Future Perfect Continuous Tense => will have been
Past Future Perfect Continuous Tense => would have been


Pola Kalimat Positive pada Past Future Perfect Continuous Tense

subject + would have been + present participle + object/Adverb/complement.
Contoh:
I would have been building a wall for three days.
(Saya dulu pernah berencana akan terus membangun dinding selama 3 hari)

Pola Kalimat Negative pada Past Future Perfect Continuous Tense

subject + wouldn't have been + present participle + object/Adverb/complement.
Contoh:
I wouldn't have been building a wall for three days.
(Saya dulu tidak pernah berencana akan terus membangun dinding selama 3 hari)



Pola Kalimat Interrogative pada Past Future Perfect Continuous Tense

would + subject + have been + present participle + object/Adverb/complement?
Contoh:
Would you have been building a wall for three days.
(Apakah kau dulu pernah berencana akan terus membangun dinding selama 3 hari?)

Penggunaan Kata Keterangan Waktu (Adverb of time) pada Past Future Perfect Continuous Tense

Pada past future perfect continuous tense, kata keterangan waktu (adverb of time) yang digunakan jelas mengandung durasi waktu atau lamanya proses kejadian itu berlangsung dimasa yang lampau, sehingga kita dapat menggunakan bentuk kata keterangan waktu sbb:


for ..................
by the time ..................
by the end of + nama waktu lampau, contoh: by the end of last year.
Since ..................
By the time ..................


Contoh penggunaan kata keterangan waktu diatas:

I would have been finishing the assignment by the end of last week.
(Saya dulu pernah berencana akan terus menyelesaikan tugas itu menjelang akhir minggu yang lalu).

Catatan:
Kata bantu would have been digunakan untuk seluruh jenis subject, baik berupa: I, you, we, they, he, she, it atau padanannya.