Tips Memilih Kursus Bahasa Inggris

Kursus Bahasa Inggris

Kursus Bahasa Inggris adalah salah satu solusi mempelajari bahasa inggris baik untuk tujuan keilmuan (misalnya, grammar bahasa inggris, linguistik dsb), maupun untuk tujuan praktis (misalnya: conversation, speech atau ESP (English for Specific Purposes). Kursus bahasa inggris menjadi jalan untuk lebih fokus didalam menguasai bahasa inggris diluar jam sekolah/kuliah.

Kursus bahasa inggris terbagi atas 3 bagian:

  1. General Purpose
  2. Professional Purpose
  3. Score Purpose

#1-General purpose 

adalah lembaga kursus bahasa inggris yang ditujukan bagi semua lapisan usia untuk menguasai bahasa inggris secara menyeluruh, baik reading, speaking, listening ataupun writing.
Ciri khasnya adalah, para siswa diharuskan mengikuti berbagai macam kelas seperti; grammar/structure, composition, conversation, translation, reading comprehension, English correspondences, listening, pronunciation dalam wujud buku panduan siswa yang didalamnya mencakup banyak hal - banyak materi yang berbeda-beda dan dijadikan satu buku atau beberapa buku yang secara intensif dipelajari semua.

#2-Professional purpose 

khusus menawarkan pelatihan intensif bahasa inggris sesuai dengan minat profesi, misalnya kursus bahasa inggris untuk perhotelan, bahasa inggris untuk sekretaris, bahasa inggris ekspor impor, bahasa inggris medis dan sebagainya. Professional purpose disebut juga dengan kelas ESP (English for Specific Purposes).

#3-Score Purpose 

adalah kelas belajar yang khusus diperuntukkan bagi siswa yang ingin menguji potensi dalam bentuk rangkaian ujian atau test yang didesain untuk tujuan tersebut, seperti; TOEFL, Uji Vocabulary, Uji Listening, Uji Materi Grammar Bahasa Inggris, pelatihan-pelatihan singkat bahasa inggris dsb.

Tips Memilih Kursus Bahasa Inggris

Tidak sedikit lembaga-lembaga pendidikan swasta yang menawarkan pelatihan dan kursus bahasa inggris sesuai dengan kategori tujuan belajar bahasa inggris yang telah dikemukakan diatas. Dan, tidak sedikit pula lembaga kursus bahasa inggris tersebut menawarkan berbagai fasilitas canggih, berkelas dengan metode paling mutakhir dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Akan tetapi, terlepas dari semua fasilitas tersebut, adalah penting memperhatikan bahwa, kita ini sedang belajar bahasa asing, bahasa orang luar negeri yang bukan bahasa ibu atau bahasa nasional. Itu artinya, adalah penting memastikan apakah ada orang asing yang terlibat didalam lembaga kursus bahasa inggris itu sebagai native speaker (pembicara/penutur bahasa asli).
Terkadang, tak bisa dipungkiri bahwa logat, cara pengucapan/melafadzkan sebuah kata (pronunciation) orang indonesia --- yang notabene berasal dari salah satu daerah dengan keunikan bahasa daerahnya --- mudah dikenali dan ini jelas mempengaruhi cara pengucapan kata-kata bahasa inggris; baik berupa tekanan (stress), intonasi (intonation) maupun pronunciation (pengucapan berdasarkan phonetic --- huruf-huruf/tulisan cara baca sebuah kata).
Pada waktu instruktur bahasa inggris itu asli orang indonesia dan sedang mengutarakan sesuatu dalam bahasa inggris, dapat dipastikan, kita dapat menyerap hampir 100% apa-apa yang dia maksudkan dalam ucapannya. Akan tetapi, tidak demikian bila yang berbicara adalah orang asli dari london atau amerika misalnya. Dengan demikian, keberadaan native speaker adalah penting sebagai obyek praktek langsung berbahasa inggris.

Memang benar, untuk menguji aspek listening, tidak hanya mengandalkan native speaker tapi berbicara dengan banyak orang asing bahkan dari berbagai penjuru dunia --- misalnya, di lokasi wisata --- juga penting. Sekali lagi, intinya, kita sedang belajar bahasa asing dan lebih efektif bila berbicara langsung dengan orang asing. Dengan mendapatkan pengalaman ini, siswa bahasa inggris akan lebih sensitif dan cepat memahami karakter cara berbicara setiap etnik luar negeri dan kemungkinan penguasaan untuk tahap-tahap tertentu lebih dekat dan mendalam.

Tanpa Native Speaker

Tidak sedikit lembaga kursus bahasa inggris yang tidak memiliki instruktur bahasa inggris sebagai seorang native speaker, khususnya dipedesaan atau kota kecil. Hal ini dapat diminimalisasi apabila, lembaga kursus bahasa inggris tersebut memiliki jadwal khusus yang dipersiapkan untuk membawa siswanya ke lokasi-lokasi wisata dimana orang asing dapat ditemukan disana. Semakin intensif jadwal praktek dengan orang asing tersebut semakin baik hasilnya.

Memahami Perbedaan, Penggunaan Have, Has & Had

Perbedaan antara Have, Has dan Had

Sebenarnya, masalah ini sudah dibahas secara tidak langsung di Present Perfect, Past Perfect Tense dan lainnya. Hanya saja, kali ini kita akan membahas perbedaan antara Have, Has dan Had dan bagaimana cara memahaminya agar dapat menggunakannya dalam Bahasa Inggris; baik tulisan (writing) maupun percakapan (speaking).

Memahami Have, Has dan Had harus memahami tenses terlebih dahulu dan bagaimana tenses memperlakukan ketiganya dalam membentuk pola kalimat bahasa inggris. Secara mendasar, Have dan Has adalah bentuk Present dan Had adalah bentuk Past.


Perbedaan antara Have, Has dan Had dan Bagaimana cara menggunakannya dalam kalimat bahasa inggris


Hubungannya dengan subject kalimat, kata /Have/ digunakan untuk subject; I, you, we dan they atau padanannya, /Has/ digunakan untuk subject; He, she dan it atau padanannya. Sedangkan kata /Had/ digunakan untuk seluruh jenis subject dan padanannya. Ketentuan ini berlaku diseluruh struktur dan pola kalimat bahasa inggris tanpa terkecuali.

Fungsi dan Kedudukan Have, Has dan Had

Selanjutnya adalah mengenal dan memahami fungsi/kedudukan kata /have/, /has/ dan /had/ tersebut didalam membentuk pola kalimat tertentu, yakni:

  1. Have, Has dan Had dapat berfungsi sebagai Kata Kerja Lexical
  2. Have, has dan had dapat pula berfungsi sebagai kata bantu.

#Have, Has dan Had sebagai Kata Kerja (Lexical Verb)

Sebagai Lexical verb, kata /have/, /has/ dan /had/ adalah kata kerja utuh yang memiliki arti/makna yang jelas.
Contoh:

I have a book
(Saya mempunyai sebuah buku).

Pada contoh diatas, kata kerja /have/ menduduki posisi sentral/vital dalam kalimat itu sebagai lexical verb.
Contoh lain:

She has an umbrella.
They had breakfast two minutes ago.

#Have, Has dan Had sebagai Kata Bantu (Auxiliary Verb)

Sebagai Auxiliary Verb, kata /have/, /has/ dan /had/ memiliki fungsi sebagai kata bantu didalam pembentukkan pola kalimat verbal present perfect tense dan past perfect tense.


(a) Verbal Present Perfect Tense
Contoh:
I have sent the letter.
She has paid the bill.


(b) Verbal Past Perfect Tense
Contoh:
I had called him.

Studi Kasus:
Perhatikkan contoh kalimat berikut ini!

(i) I have had many jackets to sell.
(ii) She has had some coins.
(iii) We had had a chance.

Pada kalimat (i) dan (ii), pola kalimat yang digunakan adalah Present Perfect Tense dan pada kalimat (iii) pola kalimatnya adalah Past Perfect Tense. Ketiganya berpola verbal.
Kata /have/, /has/ dan /had/ pertama berkedudukan sebagai Auxiliary Verb. Sedangkan kata /had/ kedua atau didepan object-nya adalah lexical verb bentuk ketiga atau Past Participle.

Untuk lebih jelas, perhatikan gambaran visual berikut ini!

Have, has dan had sebagai Auxiliary verb dan lexical Verb | Pelg-grammar

#Had menjadi bagian dari Bentuk Auxiliary

/Had/ banyak digunakan sebagai bentuk auxiliary bentuk lain seperti;
"had better" yang berarti: lebih baik.

Contoh:
I had better go.
(Saya lebih baik pergi).

Dimana had better adalah bentuk auxiliary yang harus diikuti oleh Bare-Infinitive atau kata kerja berbentuk present tanpa mendapat imbuhan apapun. Selain itu, had better menggunakan seluruh jenis subject dan padanannya tanpa adanya perubahan pada /had better/ dan kata kerja dibelakangnya.