Beda antara "What do you do" dan "What are you doing?"

What do you do?

Ungkapan "what do you do?", secara umum identik atau sama halnya dengan, "what is your occupation?", "what is your job?", "what is your profession?" Keempat ungkapan tersebut memiliki makna: "Apa pekerjaanmu?". Intinya, pertanyaan "what do you do?" tersebut menanyakan "status pekerjaan saat ini". Namun, apabila pertanyaan "what do you do?" ditambahkan kata keterangan tempat atau kata keterangan waktu, maknanya selalu berkenaan dengan habitual action (kebiasaan sehari-hari).

Contoh:
What do you do in the night?
(Apa yang kamu lakukan pada malam hari?)

In the night -> Adverb of time

Juga dapat ditambahkan adverb of frequency (Kata keterangan frekuensi/keseringan).
Contoh:
What do you usually do in the weekend?
(Apa yang biasanya kamu lakukan diakhir pekan?)

Berdasarkan contoh diatas, ungkapan "what do you do?" tidak hanya berlaku pada pertanyaan yang mengarah pada status atau pekerjaan tetapi juga digunakan untuk menanyakan kebiasaan yang sering dilakukan sehari-hari. Dengan kata lain, pertanyaan tersebut memiliki 2 kegunaan:
  1. Untuk menanyakan status/pekerjaan seseorang
  2. Untuk menanyakan apa yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari (kebiasaan).

Menyimak uraian diatas, seakan-akan, ungkapan what do you do? hanya digunakan dalam simple present tense. Akan tetapi, khusus untuk menanyakan kegiatan/kebiasaan yang lampau dapat pula menggunakannya dalam bentuk simple past tense.

Contoh:
What did you do yesterday afternoon?
(Apa yang kamu lakukan kemarin sore?)

Perhatikan bahwa kalimat diatas menggunakan kata bantu (auxiliary) "did" sebagai bentuk pertanyaan simple past tense dan pertanyaan tersebut tidaklah ditujukan untuk menanyakan status/pekerjaan, sehingga, adalah tidak mungkin menanyakan status atau pekerjaan dengan menggunakan "what do you do" pada simple past tense:

Contoh:
What did you do?
= pertanyaan ini tidak jelas --- bilamana hanya ada satu ungkapan ini saja).

Untuk itu kita dapat menggunakan ungkapan lain yang sama makna, misalnya:

What was your job a year ago?
What was your profession a year ago?
What was your occupation a year ago?
(Apa pekerjaanmu setahun yang lalu?)


What are you doing?

Ungkapan "what are you doing?" adalah bentuk ungkapan dalam present continuous tense. Seperti yang telah dibahas pada halaman yang lalu, present continuous tense digunakan untuk menanyakan keadaan yang sedang terjadi, status sekarang-sekarang ini atau kegiatan yang diprediksikan akan terjadi dimasa yang akan datang. Dengan kata lain, ungkapan "what are you doing?" adalah pertanyaan murni dalam bentuk present continuous tense.

Kegunaan present continuous tense:

  • menggambarkan keadaan atau apa yang sedang terjadi detik ini juga
  • menggambarkan status kegiatan yang sedang berlangsung sekarang-sekarang ini
  • menggambarkan kemungkinan (diprediksikan) akan terjadi dimasa yang akand datang.

Kegunaan Present Continous Tense 1:
Menyatakan apa yang sedang terjadi saat ini juga

Contoh:
What are you doing?
(Apa yang sedang kamu lakukan?)

What is she cooking?
(Apa yang sedang dia masak?)


Kegunaan Present Continous Tense 2:
Menyatakan apa yang sedang berlangsung sekarang ini

Contoh:
Situasi:
..... Faradillah, januari yang lalu diterirma bekerja sebagai dosen Bahasa Inggris disebuah akademi bahasa asing di jakarta dan sampai saat ini dia masih bekerja disana. Di sebuah kantin kampusnya, dia bertemu dengan teman lamanya, Herman,  yang kini juga bekerja di jakarta, disebuah perusahaan IT.
Setelah bertegur sapa dan menanyakan khabar masing-masing, lalu .............

Herman: What are you doing here?
Faradillah: I'm working in this academy.

Pada dialog pendek diatas, kita menemukan kalimat:: I'm working atau I am working yang berarti: "saya sedang bekerja". Berdasarkan situasi diatas kita tahu bahwa Faradillah adalah dosen bahasa inggris di akademi tersebut. Yang menjadi pertanyaan adalah: "Apakah detik itu juga dia sedang mengajar?". Jawabnya jelas tidak. Dia sedang berada di kantin kampus dan bertemu dengan teman lamanya. Dengan kata lain, pertanyaan "what are you doing here?" dengan jawaban "I'm working" tidak selalu digunakan untuk menggambarkan kejadian yang sedang berlangsung detik ini juga, akan tetapi juga menyatakan status/keadaan yang sedang berlangsung yaitu "masih dan sedang bekerja sebagai dosen dikampus tersebut".

Itulah kenapa, seringkali kita mendengar dimana pertanyaan present perfect continuous tense justru dijawab dengan present continuous tense:

Contoh:
X: How long have you been staying in this apartment?
Y: I'm staying here about two days (informal).


Kegunaan Present Continous Tense 3:
Menyatakan kemungkinan terjadi dimasa yang akan datang (future time)

Present continous tense juga digunakan untuk menyatakan/mengungkapkan kejadian yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang atau mengandung future tense.

Contoh:
Solihin: What are you doing on Friday?
(Apa yang akan kamu lakukan pada hari jum'at ini?)

Firdaus: I'm visiting my uncle on Friday.
(Saya akan mengunjungi pamanku jum'at ini).



Kesimpulan:
Dari uraian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pertanyaan "what do you do?" seringkali digunakan untuk menanyakan status atau pekerjaan seseorang sedangkan ungkapan "what are you doing?" lebih mengacu pada pertanyaan tentang "apa yang sedang terjadi".

Terlepas dari kesimpulan tersebut, pertanyaan "what do you do?" dapat pula digunakan untuk menanyakan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari (habitual action), sedangkan "what are you doing?" digunakan sesuai dengan kegunaan asli dari present continuous tense, yakni: menyatakan kejadian yang sedang berlangsung detik ini juga; menyatakan kejadian yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang (mengandung aspek future tense); dan, untuk menyatakan kejadian yang masih atau status yang sedang berlangsung sekarang ini.


Menulis Essay Bahasa Inggris

Definisi Essay

Apa itu essay? Essay adalah salah satu bentuk karya tulis ilmiah ditulis secara singkat mengenai topik tertentu secara khusus. Jadi, semua bentuk karya tulis bisa disebut essay. Apakah thesis, skripsi dan paper akademik disebut juga essay? Secara tekhnis, essay ditulis secara singkat, misalnya terdiri atas 3 paragraph saja, bisa juga 5 paragraph yang ditulis dalam 3 lembar halaman. Intinya, essay itu harus singkat, jadi tidak seperti menulis skripsi, thesis atau disertasi yang membutuhkan puluhan bahkan ratusan halaman.
Untuk lebih memahaminya, mari kita simak uraian rinci selanjutnya.

Tujuan Penulisan Essay

Setiap menulis sesuatu mesti ada tujuan (purpose of writing an essay). Itu artinya ada sesuatu yang ingin dicapai setelah tulisan itu dibaca oleh orang lain (publik). Umumnya, penulisan essay memiliki tujuan yang sama dengan tipe atau bentuk-bentuk essay, yakni:

#Bentuk-bentuk Essay

  1. Menyampaikan informasi (To Inform)
  2. Mengajak, Menghimbau atau Membujuk (To Persuade)
  3. Menjelaskan suatu masalah secara spesifik/khusus (To Explain)
  4. Menghibur (To Entertain).

Keempat poin diatas juga menjadi tipe atau macam-macam bentuk essay yang baku sekaligus sebagai tujuan utama penulisan essay.

Tekhnik Menulis Essay

Ada beberapa bentuk penulisan essay secara tekhnis (baca: metode penulisan) yang berkaitan dengan bagaimana cara memberikan/menyampaikan informasi, mengajak, menjelaskan atau menghibur pembaca, yaitu:
  1. Essay ditulis secara Naratif (Narrative)

    Naratif artinya berurutan, misalnya dengan menggunakan ungkapan: "pertama-tama", "kedua", dst.
  2. Essay ditulis secara Deskriptif (Descriptive)

    Menulis secara deskriptif berarti menguraikan atau menggambarkan suatu pokok bahasan, misalnya; bagaimana cara merias wajah pengantin perempuan, dsb.
  3. Essay ditulis secara Eksposisi (Expository).

    Menulis secara eksposisi berarti menulis apa adanya berdasarkan fakta yang ditemukan atau berdasarkan teori dan anggapan para pakar tertentu mengenai sesuatu hal yang spesifik.
  4. Essay ditulis secara Persuasif (Persuasive).

    Menulis dengan cara persuasif berarti tulisan harus mengandung ajakan, himbauan atau bujukan tertentu agar pembaca tertarik, berminat atau pro atas ajakan tersebut.

Sistematika Penulisan Kerangka Essay

Agar lebih jelas lagi, disini, pelg-grammar uraikan mengenai bagaimana bentuk sistematika penulisan essay dalam bentuk kerangka essay;
  1. Memilik Topik Spesifik
    Memilih topik bahasan essay sudah seharusnya bersifat spesifik atau khusus.
  2. Menentukan Essay Goal (Target Penulisan Essay) atau apa yang ingin dicapai setelah pembaca membaca essay anda.
  3. Menulis Kata Pembuka/Pengantar (misalnya pada paragraph pertama).
  4. Menuliskan inti topik beserta uraian singkatnya.
  5. Kesimpulan
  6. Sentuhan Akhir.
    Sentuhan akhir ini dapat berupa motto, ungkapan tertentu yang bersifat meyakinkan apa yang ditulis agar pembaca tertarik untuk menindaklanjuti pesan yang disampaikan pada nomor 3 dan 4.

(Will be updated soon)...


Participial Phrases: Definisi & Cara Memahaminya

Definisi Participial Phrases

Secara definitif, Participial Phrases adalah sekelompok kata yang terdiri atas: present participle atau past participle dan object/complement. Bila participial phrases disebut sebagai "phrases", itu berarti, participial phrases bukanlah kalimat. Memahami definisi diatas, kita dapat menemukan 2 unsur pokok pembangun Participial Phrases, yakni:

  1. Present Participle + Object/Complement
  2. Past Participle + Object/Complement
Contoh:
Opening the door (Present participle)
Driven by a monkey (Past participle)

Pada contoh diatas, dapat dilihat dimana kata /opening/ adalah present participle dengan /the door/ sebagai objectnya. Kata /driven/  sebagai past participle dengan a /monkey/ sebagai objectnya.
Dikarenakan statusnya sebagai phrase (prase) berarti participial phrases tidaklah dapat berdiri sendiri, jadi harus membutuhkan unsur lain yang dalam hal ini berbentuk main clause.

Contoh:

Opening the door, the girl suddenly screamed.

(i) Opening the door = participial phrases.
(ii) the girl suddenly screamed = main clause.

Perhatikan bahwa kedua unsur diatas (i) dan (ii) dipisahkan oleh tanda koma (,).

Lebih Lanjut Mengenai: Fungsi Participial Phrases

Participial phrases berfungsi/berkedudukan sebagai kata sifat (adjective) yang menerangkan secara langsung kata bendanya.

Contoh:
The water flows slowly clogged by a lot of garbage.
(Air itu mengalir secara perlahan karena tersumbat banyaknya sampah).
Keterangan:
Participial phrase dengan /clogged/ berbentuk past participle.
/clogged by a lot of garbage/ menerangkan /the water/.

Contoh lain:
Jumping down from the bridge, the boy got drowned.
(Setelah/karena melompat dari jembatan, anak itu tenggelam).
Keterangan:
Prase /jumping down from the bridge/ menerangkan kata benda /the boy/.


Perbedaan antara Gerund dan Participial Phrases

Sebenarnya, gerund dan participial phrases tidak dapat dibedakan oleh karena gerund adalah bentuk akhiran -ing yang dibahas dalam satu kesatuan kalimat, sedangkan participial phrases lebih bersifat khusus mengarah pada bentuk prase yang menggunakan -ing form (bentuk -ing).
Akan tetapi, kita fokus pada bagaimana cara membedakan bentuk -ing pada gerund dan -ing pada participial phrases, seperti berikut ini:

1) Gerund berkedudukan sebagai kata benda (Noun)
2) Participial phrases berkedudukan sebagai kata sifat (Adjective)

Contoh:
(i) Turning off the television, Bella goes to sleep.
(Setelah mematikan TV, Bella langsung tidur).

(ii) Turning off the television makes her sleep soundly.
(Dengan mematikan TV membuatnya tidur nyenyak)

Pada contoh (i) prase /turning off the television/ adalah participial phrases dengan ditandai (dipisahkan oleh) tanda "koma" yang memisahkannya dengan main clausenya /Bella goes to sleep/. Artinya, participial phrases terpisah dengan main clause-nya. Sedangkan pada gerund, prase /turning off television adalah bentuk gerund sebagai subject yang sekaligus menjadi subject dari kata kerja /makes/.

#Pengujian Korelasi Participial Phrases dan Gerund

Bila prase /turning off television/ dihapus dari struktur diatas (baik (i) maupun (ii)) maka, pada kalimat yang mengandung participial phrases didalamnya tidak akan mengubah makna atau menimbulkan kebingungan yang berarti dikarenakan main clause /Bella goes to sleep/ terpisah dari phrasenya /turning off television/. Berbeda halnya dengan struktur gerund, /turning off television/ merupakan bagian yang tak terpisahkan dari /makes her sleep soundly. Jadi, bila /turning off television/ dihilangkan, maka /makes her sleep soundly/ akan membingungkan dan menjadi tidak jelas maknanya karena tidak diketahui penyebab tidurnya menjadi nyenyak.

#Kesimpulan

- Participial phrases adalah prase dan terpisah dari main clausenya.
- Gerund sebagai subject merupakan bentuk subject yang menjadi bagian utama bangunan kalimat.


Related Lesson:
Perbedaan antara present participle dan gerund.

Bentuk-bentuk dan Posisi Participial Phrase dalam Kalimat Bahasa Inggris

Ada beberapa bentuk participial phrases dalam Bahasa Inggris, yakni dengan menggunakan tanda baca (punctuation) berupa "koma" dan tanpa tanda baca. Tanda baca "koma" tersebut bisa diawal main clausenya maupun diakhirnya.

#Participial Phrases dengan tanda koma:

Contoh::
Interviewed by a manager, the man was promoted by his director.
The man was promoted by his director, Interviewed by a manager.

#Participial Phrases tanpa tanda koma:

Contoh:
The man interviewed by a manager was promoted by his director.

Rumus Participial Phrases

Secara lengkap, bentuk participial phrases dirumuskan, sbb:

Participial Phrases + , + Main Clause
Main Clause + Participial Phrases
Main Clause + , + Participial Phrases


#Tambahan: Cara Memahami Participial Phrases dari sudut makna

Agar lebih bisa memahami penggunaan participial phrases dalam kalimat bahasa inggris, ada baiknya kita menambahkan makna tersembunyi dibalik -ing yang berarti: "setelah" atau "karena" --- terkadang tanpa makna apapun.
More discussion about participial phrases.

Tips Memilih Kursus Bahasa Inggris

Kursus Bahasa Inggris

Kursus Bahasa Inggris adalah salah satu solusi mempelajari bahasa inggris baik untuk tujuan keilmuan (misalnya, grammar bahasa inggris, linguistik dsb), maupun untuk tujuan praktis (misalnya: conversation, speech atau ESP (English for Specific Purposes). Kursus bahasa inggris menjadi jalan untuk lebih fokus didalam menguasai bahasa inggris diluar jam sekolah/kuliah.

Kursus bahasa inggris terbagi atas 3 bagian:

  1. General Purpose
  2. Professional Purpose
  3. Score Purpose

#1-General purpose 

adalah lembaga kursus bahasa inggris yang ditujukan bagi semua lapisan usia untuk menguasai bahasa inggris secara menyeluruh, baik reading, speaking, listening ataupun writing.
Ciri khasnya adalah, para siswa diharuskan mengikuti berbagai macam kelas seperti; grammar/structure, composition, conversation, translation, reading comprehension, English correspondences, listening, pronunciation dalam wujud buku panduan siswa yang didalamnya mencakup banyak hal - banyak materi yang berbeda-beda dan dijadikan satu buku atau beberapa buku yang secara intensif dipelajari semua.

#2-Professional purpose 

khusus menawarkan pelatihan intensif bahasa inggris sesuai dengan minat profesi, misalnya kursus bahasa inggris untuk perhotelan, bahasa inggris untuk sekretaris, bahasa inggris ekspor impor, bahasa inggris medis dan sebagainya. Professional purpose disebut juga dengan kelas ESP (English for Specific Purposes).

#3-Score Purpose 

adalah kelas belajar yang khusus diperuntukkan bagi siswa yang ingin menguji potensi dalam bentuk rangkaian ujian atau test yang didesain untuk tujuan tersebut, seperti; TOEFL, Uji Vocabulary, Uji Listening, Uji Materi Grammar Bahasa Inggris, pelatihan-pelatihan singkat bahasa inggris dsb.

Tips Memilih Kursus Bahasa Inggris

Tidak sedikit lembaga-lembaga pendidikan swasta yang menawarkan pelatihan dan kursus bahasa inggris sesuai dengan kategori tujuan belajar bahasa inggris yang telah dikemukakan diatas. Dan, tidak sedikit pula lembaga kursus bahasa inggris tersebut menawarkan berbagai fasilitas canggih, berkelas dengan metode paling mutakhir dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Akan tetapi, terlepas dari semua fasilitas tersebut, adalah penting memperhatikan bahwa, kita ini sedang belajar bahasa asing, bahasa orang luar negeri yang bukan bahasa ibu atau bahasa nasional. Itu artinya, adalah penting memastikan apakah ada orang asing yang terlibat didalam lembaga kursus bahasa inggris itu sebagai native speaker (pembicara/penutur bahasa asli).
Terkadang, tak bisa dipungkiri bahwa logat, cara pengucapan/melafadzkan sebuah kata (pronunciation) orang indonesia --- yang notabene berasal dari salah satu daerah dengan keunikan bahasa daerahnya --- mudah dikenali dan ini jelas mempengaruhi cara pengucapan kata-kata bahasa inggris; baik berupa tekanan (stress), intonasi (intonation) maupun pronunciation (pengucapan berdasarkan phonetic --- huruf-huruf/tulisan cara baca sebuah kata).
Pada waktu instruktur bahasa inggris itu asli orang indonesia dan sedang mengutarakan sesuatu dalam bahasa inggris, dapat dipastikan, kita dapat menyerap hampir 100% apa-apa yang dia maksudkan dalam ucapannya. Akan tetapi, tidak demikian bila yang berbicara adalah orang asli dari london atau amerika misalnya. Dengan demikian, keberadaan native speaker adalah penting sebagai obyek praktek langsung berbahasa inggris.

Memang benar, untuk menguji aspek listening, tidak hanya mengandalkan native speaker tapi berbicara dengan banyak orang asing bahkan dari berbagai penjuru dunia --- misalnya, di lokasi wisata --- juga penting. Sekali lagi, intinya, kita sedang belajar bahasa asing dan lebih efektif bila berbicara langsung dengan orang asing. Dengan mendapatkan pengalaman ini, siswa bahasa inggris akan lebih sensitif dan cepat memahami karakter cara berbicara setiap etnik luar negeri dan kemungkinan penguasaan untuk tahap-tahap tertentu lebih dekat dan mendalam.

Tanpa Native Speaker

Tidak sedikit lembaga kursus bahasa inggris yang tidak memiliki instruktur bahasa inggris sebagai seorang native speaker, khususnya dipedesaan atau kota kecil. Hal ini dapat diminimalisasi apabila, lembaga kursus bahasa inggris tersebut memiliki jadwal khusus yang dipersiapkan untuk membawa siswanya ke lokasi-lokasi wisata dimana orang asing dapat ditemukan disana. Semakin intensif jadwal praktek dengan orang asing tersebut semakin baik hasilnya.

Memahami Perbedaan, Penggunaan Have, Has & Had

Perbedaan antara Have, Has dan Had

Sebenarnya, masalah ini sudah dibahas secara tidak langsung di Present Perfect, Past Perfect Tense dan lainnya. Hanya saja, kali ini kita akan membahas perbedaan antara Have, Has dan Had dan bagaimana cara memahaminya agar dapat menggunakannya dalam Bahasa Inggris; baik tulisan (writing) maupun percakapan (speaking).

Memahami Have, Has dan Had harus memahami tenses terlebih dahulu dan bagaimana tenses memperlakukan ketiganya dalam membentuk pola kalimat bahasa inggris. Secara mendasar, Have dan Has adalah bentuk Present dan Had adalah bentuk Past.


Perbedaan antara Have, Has dan Had dan Bagaimana cara menggunakannya dalam kalimat bahasa inggris


Hubungannya dengan subject kalimat, kata /Have/ digunakan untuk subject; I, you, we dan they atau padanannya, /Has/ digunakan untuk subject; He, she dan it atau padanannya. Sedangkan kata /Had/ digunakan untuk seluruh jenis subject dan padanannya. Ketentuan ini berlaku diseluruh struktur dan pola kalimat bahasa inggris tanpa terkecuali.

Fungsi dan Kedudukan Have, Has dan Had

Selanjutnya adalah mengenal dan memahami fungsi/kedudukan kata /have/, /has/ dan /had/ tersebut didalam membentuk pola kalimat tertentu, yakni:

  1. Have, Has dan Had dapat berfungsi sebagai Kata Kerja Lexical
  2. Have, has dan had dapat pula berfungsi sebagai kata bantu.

#Have, Has dan Had sebagai Kata Kerja (Lexical Verb)

Sebagai Lexical verb, kata /have/, /has/ dan /had/ adalah kata kerja utuh yang memiliki arti/makna yang jelas.
Contoh:

I have a book
(Saya mempunyai sebuah buku).

Pada contoh diatas, kata kerja /have/ menduduki posisi sentral/vital dalam kalimat itu sebagai lexical verb.
Contoh lain:

She has an umbrella.
They had breakfast two minutes ago.

#Have, Has dan Had sebagai Kata Bantu (Auxiliary Verb)

Sebagai Auxiliary Verb, kata /have/, /has/ dan /had/ memiliki fungsi sebagai kata bantu didalam pembentukkan pola kalimat verbal present perfect tense dan past perfect tense.


(a) Verbal Present Perfect Tense
Contoh:
I have sent the letter.
She has paid the bill.


(b) Verbal Past Perfect Tense
Contoh:
I had called him.

Studi Kasus:
Perhatikkan contoh kalimat berikut ini!

(i) I have had many jackets to sell.
(ii) She has had some coins.
(iii) We had had a chance.

Pada kalimat (i) dan (ii), pola kalimat yang digunakan adalah Present Perfect Tense dan pada kalimat (iii) pola kalimatnya adalah Past Perfect Tense. Ketiganya berpola verbal.
Kata /have/, /has/ dan /had/ pertama berkedudukan sebagai Auxiliary Verb. Sedangkan kata /had/ kedua atau didepan object-nya adalah lexical verb bentuk ketiga atau Past Participle.

Untuk lebih jelas, perhatikan gambaran visual berikut ini!

Have, has dan had sebagai Auxiliary verb dan lexical Verb | Pelg-grammar

#Had menjadi bagian dari Bentuk Auxiliary

/Had/ banyak digunakan sebagai bentuk auxiliary bentuk lain seperti;
"had better" yang berarti: lebih baik.

Contoh:
I had better go.
(Saya lebih baik pergi).

Dimana had better adalah bentuk auxiliary yang harus diikuti oleh Bare-Infinitive atau kata kerja berbentuk present tanpa mendapat imbuhan apapun. Selain itu, had better menggunakan seluruh jenis subject dan padanannya tanpa adanya perubahan pada /had better/ dan kata kerja dibelakangnya.

Memahami Adjectives Order | Order of Adjectives

Pengertian Adjectives Order Bahasa Inggris

Adjective Order dalam Grammar Bahasa Inggris adalah bentuk susunan 2 kata sifat atau lebih yang tersusun berdasarkan tujuan deskriptif agar kata benda (noun) yang diterangkannya memiliki informasi lebih jelas dan lebih mudah dipahami.

Berdasarkan definisi adjective order diatas, dapat kita sederhanakan bahwa adjectives order termasuk Prase (Phrase) dimana ada:

Adjective + Noun

Dalam hal ini, Noun (kata benda) berkedudukan sebagai head-word atau, kata inti yang menjadi obyek dari modifier-nya yaitu; kata sifat. Dengan kata lain, kata benda (head-word) itu diterangkan oleh kata sifat yang ada didepannya.

Contoh prase:

good job
slow motion
big deal
best student

dimana, kata /good/, /slow/, /big/, dan /best/ adalah kata sifat (adjectives) yang menerangkan kata bendanya (head-word) berupa; /job/, /motion/, /deal/, dan /student/.


Cara Menggunakan Adjectives Order

Pada adjectives order, kata sifat terdiri atas; lebih dari 2 buah. Kata sifat itu tersusun sedemikian rupa berdasarkan alasan tertentu yaitu; "bagaimana caranya agar lawan bicara dapat lebih memahami apa dan bagaimana sebenarnya benda yang diterangkannya itu"

Contoh Kasus;
Pada kalimat dibawah ini, terdapat kata benda (calon head-word) berupa /a man/ yang akan kita gunakan dalam pola adjectives order ini;

Faradillah saw a man near the garage last night.
(Faradillah melihat seorang laki-laki didekat garasi malam kemarin).

Dari contoh kalimat diatas, kata benda /man/ tidak jelas informasinya. Misalnya saja anda juga melihat ada seorang laki-laki (a man) berada didekat garasi tadi malam. Kemudian anda menerangkan mengenai apa dan bagaimana laki-laki itu agar lawan bicara bisa mendapat informasi lebih dari sosok laki-laki itu. Disinilah adjectives order berlaku dan penting untuk digunakan.

Berikut ini adalah tata urutan bagaimana kata sifat memberi informasi lebih mengenai kata benda /a man/ tsb:

an old man
(Seorang laki-laki tua)

a handsome, old man
(seorang laki-laki tua yang tampan)

a handsome, tall, old man.
(seorang laki-laki tua, tinggi dan tampan)

a handsome, tall, old, javanese man.
(seorang laki-laki jawa, tua, tinggi dan tampan).

Dengan adanya kata sifat - kata sifat tersebut, maka head-word /man/ menjadi lebih jelas. Dengan kata lain, seluruh kata sifat yang ada tersebut menerangkan kata benda /man/ agar kata benda menjadi lebih jelas.

#Adjectives Order dilihat sebagai Aspek Gramatikal

Dengan digunakannya rentetan kata sifat diatas, bukan berarti tanpa aturan. Grammar Bahasa Inggris telah mengatur tata urutan kata sifat manakah yang harus lebih dulu digunakan, kemudian diikuti oleh kata sifat - kata sifat lainnya sedemikian rupa sehingga disebut dengan Adjectives Order atau Order of Adjectives.

Bila melihat contoh terakhir tersebut maka kita mendapatkan gambaran tata susunan kata sifat tersebut yaitu:

  • "a" (disebut sebagai artikel (articles) yang "turut" menerangkan kata benda /man/. Dengan adanya article "a" kita mengetahui bahwa hanya ada satu laki-laki didekat garasi tersebut. Karena sifatnya "Menerangkan" jumlah dari laki-laki tersebut, maka article "a" tersebut juga berkedudukan sebagai kata sifat yang dalam hal ini bertindak sebagai "determiner".
  • "handsome", adalah kata sifat yang berfungsi untuk menggambarkan fisik seseorang berdasarkan penglihatan (observation) atau dapat juga sebagai bentuk opini (opinion) mengenai kriteria ketampanan seorang laki-laki.
  • "tall", adalah gambaran fisik yang dilihat dari aspek ukuran (size) fisik tubuh seseorang.
  • "old", adalah cara mengungkapkan usia atau umur (age) seseorang.
  • "javanese", bisa diartikan "suku jawa" atau "orang jawa". Kata "suku" atau "orang" mengacu pada asal seseorang atau tempat asal, tempat adat, suku, etnik dari suatu suku bangsa atau negara (origin).

Dengan gambaran diatas dapat diurutkan susunan bentuk kata sifat yang harus digunakan, yakni:

  • determiner (a)
  • observation/opinion (handsome)
  • size (tall)
  • age (old)
  • origin (javanese)

Determiner + observation/opinion + size + age + origin + head-word
(a handsome, tall, old, javanese man).


Susunan Baku Adjectives Order Bahasa Inggris

Dengan kebiasaan penggunaan susunan kata sifat diatas, akhirnya, grammar bahasa inggris mengatur susunan kata sifat (adjectives order) dengan susunan sistematis seperti berikut ini:

Susunan Baku Adjective Order itu adalah:

determiner + observation/opinion + size + shape + age + color + origin + material + qualifier + head-word/noun.

Keterangan tambahan:
Contoh [shape], yaitu: square, triangle, short dsb. (mengacu pada bentuk dimensi dari kata bendanya).
Contoh [color], yaitu: blue, yellow, black, dsb (mengacu pada warna-warna dari kata bendanya)
Contoh [material], yaitu: silk, iron, gold, dsb (mengacu pada wujud materi/bahan kata bendanya).
Contoh [qualifier], yaitu: cooking, english, dsb (mengacu pada bentuk spesifik dari kata bendanya).

Contoh:
a square frame (sebuah bingkai yang berbentuk persegiempat).
a yellow book (sebuah buku yang berwarna kuning).
a gold ring (sebuah cincin yang terbuat dari bahan emas).
an English book (sebuah buku bahasa inggris).

Catatan:
Qualifier selalu berbentuk kata benda (noun) yang memberi makna lebih spesifik atas kata benda intinya.
Tidak semua kata sifat yang ada dalam susunan itu digunakan semua. Intinya, bergantung pada anda yang mengucapkannya, akan tetapi secara gramatikal tata susunan kata sifat tersebut bersifat baku. Itu artinya, bila ingin menggunakan adjectives order dalam sebuah kalimat, maka gunakanlah susunan adjectives order baku tersebut.


Kegunaan kata "TOO" dalam Bahasa Inggris

Cara Menggunakan kata "TOO"

Dalam bahasa inggris, kata "Too" digunakan baik sebagai adverb of quality maupun sebagai agreement.
Sebagai adverb of quality, kata "too" berarti harus dikaitkan dengan kata sifat (adjective).


Contoh adverb of quality selain /too/, yakni:
so (begitu), very (sangat/sekali), enough (cukup), much (e.g. much better), rather (agak), fairly (agak), dsb.

1. Too sebagai Adverb of Quality


Too + Adjective

Contoh:
I am too old to learn English.
(Saya terlalu tua untuk Belajar Bahasa Inggris).
Dalam hal ini, /too/ pada pola kalimat diatas ditafsirkan sebagai "terlalu".
Contoh lain:

Too easy (terlalu mudah)
Too stupid (terlalu bodoh/konyol)
Too fat (terlalu gemuk)
Too low (terlalu rendah)
dsb.

Perhatikan bahwa kata /easy/, /stupid/, /fat/, atau /low/ adalah kata sifat (adjective).


2. Too sebagai bentuk Agreement

Sebagai bentuk Agreement, kata "Too" berarti "juga" atau dapat diinterpretasi sebagai "juga".
Contoh:

I am too.
(Saya juga).

I do too.
(Saya juga).

Catatan:
Penggunaan to be /am/ atau auxiliary /do/ pada kedua contoh diatas jelas bergantung pada bentuk kata kerja yang digunakan pada ungkapan sebelumnya atau statement.

Contoh:
She is a student and I am too.
Ungkapan sebelumnya adalah /She is a student/ yang menggunakan kata kerja structural berbentuk be (yaitu: /is/).

Contoh lain:
She loves Indonesia and I do too.
Ungkapan sebelumnya adalah /She loves Indonesia/ yang menggunakan kata kerja lexical berbentuk present simple sehingga auxiliary yang harus digunakan pada pola agreement-nya adalah /do/.

Menyimak penjelasan diatas, kita dapat melihat struktur /too/ sebagai bentuk agreement, yaitu:

Subject + Auxiliary + TOO


Tambahan:
Kita juga dapat menggunakan kata "so" sebagai pengganti dari kata "too", hanya saja, kata "so" diletakkan didepan kata bantu (auxiliary), sehingga menjadi:

So + Auxiliary + Subject

Contoh:
So do I (saya juga).

Contoh lain:
He drives the car and so do I.
(Dia mengemudikan mobil dan saya juga).